Chp 1. Semester Baru

[Name], seorang gadis yang baru naik ke kelas 3 SMA. Masuk di jurusan bahasa. Wali kelasnya adalah guru yang galak, namanya Aohitsugi Samatoki. Kalau di kelas dipanggil "Samatoki-sensei", kalo digibahin dipanggilnya "Pak Mamat" atau "Pak Kuda"

Tahun ajaran baru ini, semua murid SMA Cikampret 12 diharapkan memilih ekskul terbaru.

Bel berbunyi, Samatoki-sensei memasuki kelas.

"Selamat Pagi anak-anak"

Semua hanya terdiam menatap guru galak nan tampan itu.

"Gak jawab? Mau sensei catet nama kalian di buku BK?"

Semua spontan menjawab.

Pelajaran dimulai. Pelajaran pertama adalah "Kanji", huruf Jepang yang susah dibaca.

"Ada yang tau kanji nya Fuyu?"

[Name] maju ke depan dan menuliskan nya di papan tulis.

"Ii nee, saya tambah nilai kamu"

Pada semester sebelumnya, guru Bahasa Jepang adalah Tsutsujimori Rosho, biasa dipanggil "Rosho-sensei" atau "Cimori-sensei", tapi dia dipindahkan ke Osaka untuk mengajar disana.

"Kalian kalo membicarakan hal hal berbau wibu di depan saya, saya catet nama kalian di buku BK"

Rasanya Anjing Banget. Mana bisa, kelas Bahasa Jepang, apalagi dipenuhi oleh wibu, Fujo dan Fudan tidak membahas soal anime atau Jpop.

"Fix, Pak Mamat dah gila"

Gumam [Name] dalam hati.

Di tengah pelajaran, Samatoki mengumumkan ekskul baru dan hampir sesuai minat.

"Jadi disini ekskul nya ada Seni Desain dan Manga, Musik, Olahraga, Pramuka, Teater, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang... Untuk Pramuka wajib diikuti semua siswa siswi, silahkan pilih sendiri"

Kelas berakhir, waktunya jam istirahat.

"Eh eh Hokke, lu udah ngumpulin belom?"

"Udah, [Name]... Klub Teater, btw gurunya diganti"

"Ha? Diganti? Pak Klepon gak ngajar lagi?"

Pak Klepon yang dimaksud adalah Nurude Sasara, guru klub teater yang lama. Boleh dipanggil Pak Klepon karena Sasara ga masalah sama panggilan itu. Gak ngajar lagi karena harus ngurusin temennya yang ninggalin anaknya.

"Yahh, padahal seru kalau ada Pak Klepon, meskipun kadang lawakan nya garing atau dark sih, yaudah ya bro, gua ke ruang musik dulu"

[Name] pergi ke ruang musik, ia merasa tegang untuk pertama kalinya melihat guru baru.

"Pe-Permi---MA-MA-MA---"

Ramuda-sensei tidak sengaja lewat dan menepuk pundak [Name], ia kaget dengan sebuah peti mati yang tergeletak di ruang musik.

"MA-MA-MA--- MAYAAAAAAAAT!!!!!"

Teriak [Name] dan Ramuda-sensei, seisi sekolah heboh dengan kejadian itu.

Jduk.

Suara benturan yang berasal dari peti itu. Bangkitlah seorang vampir abal-abal.

"Bangsat, sakit... Eh?"

[Name] dan Ramuda-sensei masih sembunyi dibalik sosok teteh berambut panjang warna ungu. Ya, namanya Jinguji Jakurai, seorang dokter sekolah. Biasanya ga sengaja dipanggil teteh sama anak anak.

"Astagfirullah, rupanya Nak Sakuma ya..."

Wajar saja kaget, di sekolah jarang sekali ada yang menyimpan peti mati di dalam sebuah ruangan.

"Perkenalkan, nama wagahai, Sakuma Rei desu, mohon bantuannya ya nona muda..."

Dimulai lah kisah mereka.

~Chapter 1 END~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top