┈๑❝ Confession ❞๑┈
┈ ๑❝ Confession ❞๑┈
[ Pengakuan ]
.
🖇️The Eleventh Part 🖇️
.
➷๑՞. ___________➷๑՞.
“Waah~! Kau nonton film kartun? Kupikir kau ini orang yang nonton film romance menjijikan bla-bla-bla~!”
Gojou berucap sembari duduk di samping [Name]. Mereka berdua kini berada di ruang santai, dengan lampu yang dimatikan, nonton bersama, dan beberapa camilan juga minuman yang tentunya manis semua. Tak ada soda, alkohol, atau apapun itu berjenis minuman keras. Karena keduanya tidak ada yang peminum.
Mungkin hanya beberapa keripik yang tidak manis, tapi enak. [Name] menusuk permukaan susu kotak rasa coklat menggunakan sedotan, lalu meminumnya.
“Aku lebih suka nonton film kartun. Untuk romance, aku suka juga, loh! Cuma, yah pemilih, aku lebih membaca novelnya atau komiknya~” [Name] menjelaskan itu dengan setengah sedotan yang ia masukkan ke dalam mulutnya. Masih menikmati manisnya coklat.
Gojou membuka satu bungkus permen, lalu memasukkannya ke dalam mulut. Ngemil layaknya anak kecil.
“Kamu sendiri?” [Name] bertanya. Sedikit menoleh ke arah Gojou yang sepertinya fokus dengan rasa permennya.
“Aku tak masalah dengan film apapun, sih. Asal seru dan bikin tegang!” Ia menjawab. Sedikit tidak jelas sebab permen yang ada di dalam mulutnya.
“Horor?” [Name] memiringkan kepalanya.
“Kau tidak takut nonton film horor?” Gojou bertanya balik.
[Name] mengedikkan bahu.
“Tidak! Hanya saja aku tidak sering nonton. Aku lebih suka versi kartunnya~”
“Heee.”
[Name] menghabiskan satu susu kotaknya. Lalu membuka pembungkus permen kenyal berbentuk hati yang bisa bikin happy. Mengunyahnya dengan pelan.
“Apa alasanmu makan makanan manis, huh? Aku tidak menyangka, loh, ada gadis yang sesuka ini sama makanan manis.” Gojou bertanya. Menyinggungkan senyuman.
“Aku memakannya untuk memanjakan lidahku~!” Dia tersenyum lebar hingga matanya tertutup seraya mengedikkan bahu.
Keduanya diam. Gojou tidak membalas perkataan terakhir [Name]. Mulutnya sibuk bergoyang, mengunyah permen manis.
“Ne, Satoru.” [Name] memanggil.
“Apa?”
“Boleh aku bertanya?”
“Ukuran dadaku berapa?” Gojou menebak asal.
[Name] langsung memasang tampang ngeri.
“Kamu serius?”
“Bercanda~! Jadi? Apa yang ingin kau tanyakan?”
[Name] mengulum bibirnya. Menimbang-nimbang apakah dirinya harus bertanya sekarang atau nanti. Setelah diam selama beberapa detik, ia akhirnya membuka suara.
“Berbeda dari manusia lain itu ... Apa maksudnya?” Ia menoleh sepenuhnya ke arah Gojou, bahkan memutar tubuhnya menyamping--menghadap pria itu.
Gojou diam. Masih sibuk dengan permennya. Kemudian ia mengubah posisi duduk, sedikit mendekat ke arah [Name].
“Aku membedakan manusia lemah dan yang kuat. Lalu mengelompokkan mereka, loh.” Ia berucap, seringaian terpasang. Mengalihkan topik.
“Terus?” [Name] terpancing.
“Menghina yang lemah? Memuji yang kuat? Ah! Aku jarang memberikan pujian pada seseorang, sih. Aku ini benci jadi pria baik, menggunakan cara yang baik, dan banyak hal baik lainnyaaa!!”
[Name] mengerjab.
“Jadi? Kamu suka menjadi pria jahat?”
Gojou memasang tampang berpikir. Tangan kanannya menyentuh dagu.
“Pria jahat, ya, hmm ... Pria keren aja gimana!?”
[Name] tersenyum sampai kedua matanya tertutup.
“Maksudmu dengan berbeda dari manusia lain apa, ya~?” Tanyanya lagi.
Gojou membeku. Lalu ia mengeluarkan kekehan.
“Heheh, kau sadar, ya?”
“Aku memang terpancing tadi. Tapi, langsung kuingat, jadi ... Bisa tolong jelaskan?” Ia sedikit memiringkan kepalanya.
“Di duniaku ... Aku terkenal dengan sebutan yang terkuat. Hahaha! Semua orang percaya dan menghormatiku!!” Dagunya naik. Angkuh.
“Mafia?” [Name] menebak.
“Apa tampangku terlihat seperti seorang mafia?” Gojou bertanya balik.
“Kamu benci jadi pria baik 'kan?”
“Iya, sih. Tapi ... BUKAN!!”
[Name] bungkam. Berpikir.
“Apa ada dunia lain selain dunia ini?”
Gojou tersenyum.
“Apa yang kau pikirkan?”
“Seperti dunia sihir? Vampir? Manusia serigala?”
“Sihir.”
[Name] kaget. Diam selama beberapa saat. Lalu kembali bertanya.
“Apa yang kamu bisa lakukan?” Senyuman kecil ia pasang.
“Aku bisa melakukan semua yang kuinginkan!”
“Seperti penguasa?” [Name] sadar Gojou cukup arogan atau lebih.
“Yah, kurang lebih begitu. Aku perlu memikirkan baik-baik sebelum bertindak. Kadang, sih.”
“Lalu ... Apa yang kamu lawan?”
Ini topik yang Gojou tunggu daritadi.
“Kutukan.”
“Eh?”
“[Name], kau bisa lihat juga 'kan?”
➷๑՞. ___________➷๑՞.
Until You comeback home~
┈┈┈ ੈ 𝓐𝓷𝓘𝓷𝓞𝓬𝓽𝓸𝓫𝓮𝓻 ੈ ┈┈┈
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top