day 5:festival

"Motif bunga di kimono mu sangat cantik, seperti dirimu."
.
.
.
.
.
[Male!Reader x fem!Oukawa Kohaku]
.
.
.
.
.

"Permen apel?"

"Benar, kau mau kan Kohaku-chan?" Kohaku terlihat berfikir sejenak sampai kemudian mengangguk malu-malu.

"Kalau begitu tunggu disini, akan kubelikan," mas (name) pergi ninggalin Kohaku sendirian.

Kohaku menghela nafas lega, jantungnya tidak kuat apabila terus-terussan dekat dengan (name).

Kohaku malu, ini pertama kalianya dia punya seorang pacar, apa lagi pacarnya terlalu buka-bukaan dan sangat ingin menempel dengannya.

Kohaku malu, sangat malu.

(Name) kembali dengan tangan penuh, permen apel, takoyaki, soba dan minuman.

(Name) menduduki dirinya di samping Kohaku dan meletakkan jajanannya di sampingnya.

"Bagaimana kaki mu?masih sakit?" (name) melihat kaki Kohaku yang terluka dan mengambil plaster dari saku celananya lalu memakaikannya pada kaki Kohaku yang terluka.

"Sedikit."

Malu, lagi-lagi Kohaku malu dengan segala perilaku (name) padanya.

"Sudah selesai, lebih baik kita makan dulu," (name) menyuapi setusuk takoyaki.

"Aku bisa makan sendiri," Kohaku mengambil takoyaki di tangan (name) dan menyuapkan ke dalam mulutnya sendiri.

"Kohaku-chan sangat tidak manis," harapan (name) yang mau romantis-romantisan seperti pasangan lain pun sirna, dia ingat kalau Kohaku tidak suka di perlakukan seperti itu.

Selesai makan mereka berniat untuk berkeliling menikmati festival lagi, tapi (name) yang takut kaki Kohaku terluka semakin parah menyarankan Kohaku untuk dia gendong, dan tentu saja di tolak dengan Kohaku.

"Tidak, aku bisa berjalan sendiri,"

"Tapi nanti kaki mu terluka semakin parah,"

"Tidak apa-apa, kaki ku sudah lebih baik, ayok," Kohaku berjalan terlebih dahulu, dan benar saja, baru beberapa langkah kakinya sudah terasa sakit lagi.

Tapi Kohaku tidak ingin menunjukan rasa sakitnya di hadapan (name) jadi dia terus menerus berjalan, dan tanpa dia sadari mereka sudah terpisah.

Kohaku memilih duduk sejenak di salah satu kursi, melepaskan sendalnya dan mengelus kaki nya yang terasa sakit.

Harusnya dia tadi memakai baju biasa saja jangan memakai kimono, harus nya tadi memakai sepatu saja.

Ya buat apa menyesal, sudah terjadi ini.

Kohaku memutuskan untuk berjalan tanpa menggunakan sandal saja, tapi tetap saja. Berdiri pun kaki nya terasa sakit.

Ya harusnya Kohaku mengiyakan tawaran (name) menggendongnya, tapi itu sangat memalukan untuk Kohaku, dengan gengsi yang tinggi Kohaku pun menolak tawarannya.

"Apa kubilang, sebaiknya kau ku gendong,"

(Name) muncul dari arah belakang Kohaku kemudian dia berjongkok di hadapan Kohaku.

Awalnya Kohaku ingin menolak, namun jika kaki nya semakin parah itu akan semakin merepotkan (name).

Dengan malu-malu Kohaku melingkarkan tangannya di leher (name).

"Kohaku-chan sangat berat,"

Kohaku memukul pundak (name) dengan pelan, iya dengan pelan menurut Kohaku, tapi menurut (name) itu sangat kencang.

"Aduhh, Kohaku-chan sakit tau,"

"Berisik!"

"Baiklah nona Oukawa, sekarang ayok kita nikmati festival dan lihat kembang api!"

"Ngomong-ngomong, Kohaku-chan hari ini sangat cantik,"

"Terimakasih."

Kohaku malu, sangat malu, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya, terasa seperti ada ribuan kupu-kupu memenuhi perutnya. Wajahnya pun ikut memerah, untungnya (name) tidak melihatnya, jika dia melihatnya bisa-bisa Kohaku di godain sampai mati.

Ya, walaupun (name) sering menyebalkan, tapi Kohaku bersyukur bisa bertemu dengannya dan membuatnya bahagia.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top