day 2:shopping

"Kebahagian orang berbeda-beda, kalau kebahagian ku saat melihat dirimu tersenyum manis."
.
.
.
.
.
[Narukami Arashi x Reader]
.
.
.
.
.

"Naru-nee, aku lelah, ayok istirahat dulu sebentar," gadis itu mengeluh lelah, ya dia memang kelelahan setelah berjalan berkeliling mall selama berjam-jam tanpa istirahat, dan lagi di kedua tangannya membawa banyak paper bag.

"Ara, (name)-chan maafkan aku, baiklah ayok kita duduk dan minum terlebih dahulu," Arashi mengajak (name) duduk di salah satu bangku di sana.

Dan dengan senang hati (name) menduduki dirinya di bangku panjang tersebut, di letakkan kedua paper bag di sisinya, sementara dirinya sudah tepar.

Arashi merasa kasihan pada gadis itu, jadi Arashi berinisiatif membelikannya minum.

Jarak antara dirinya istirahat dan tempat membeli minum cukup jauh, walaupun ada yang lebih dekat tapi Arashi ingin membelikan minuman kesukaan gadis itu dan tempatnya cukup jauh.

Ya Arashi harus berjalan lagi, kaki nya belum pegal jadi dia bisa membeli minum dan meninggalkan (name) yang duduk kelelahan disitu seorang diri.

Sementara (name) yang kelelahan mulai menidurkan dirinya di bangku, dan paper bag nya ia letakkan di lantai.

Ga tau malu emang, lagi di mall malah tidur-tidurran, tadinya (name) mau tiduran di lantai saja tapi pasti nanti di omelin Arashi walaupun nanti juga bakal di omelin, tapi kan Arashi sedang pergi jadi ga masalah kan kalau dirinya tiduran di kursi, pikirnya.

(Name) yang gabut akhirnya secroll sosmed nya.

Pas buka twitter (name) liat Rei ngepost foto Ritsu yang lagi tidur.

"Kalau Ritsu-senpai sampai tau pasti bakal marah besar, tapi save dulu deh fotonya agak aib kan lumayan buat nambahin foto aib anak knights hehe."

(Name) cekikikan, kalau di lihat-lihat lagi di foto itu Ritsu sedang mengiler.

(Name) secroll lagi dan liat post an foto Izumi, disitu Izumi lagi selfie dengan latar belakang ruang latihan.

Tapi tunggu, di belakang sana ada Leo dan Tsukasa, Tsukasa yang nampak sedang memarahi Leo dan Leo yang protes karna Tsukasa terus menerus mengomelinya.

Sudah cukup lama (name) secroll twitter dan sampai sekarang Arashi belum juga kembali.

Mungkin mengantri, pikir (name) yang kemudian lanjut secroll twitternya, posisinya yang tadinya tiduran berubah jadi duduk.

Sudah setengah jam lebih (name) menunggu tapi Arashi tak kunjung datang, (name) pun memutuskan untuk menyusul Arashi sambil membawa paper bag di kedua tangannya.

"Aduh Naru-nee nih belanja apaan si kok berat banget." keluhnya, walau begitu ia tetap menenteng paper bag milik Arashi.

Sementara di sisi lain, yaitu Arashi, dia sedang berjalan menuju tempat (name) beristirahat tadi dengan arah berlawanan dengan arah (name) pergi menyusul Arashi tadi.

"Yaampun capek banget ngantri panjang-panjang untung ngantrinya engga sampe malem." padahal dirinya berjalan keliling mall selama berjam-jam saja tidak capek dan pegal.

"Loh ... (name)-chan kemana?perasaan aku tadi ninggalin dia di sini?" Arashi yakin, tadi dia meninggalkan (name) beserta belanjaannya di sini, tapi saat dia kembali hasilnya nihil, semua raib.

"Apa jangan-jangan (name)-chan di culik?!yaampun aku harus ke pusat informasi!" Arashi berlari ke arah pusat informasi sambil menenteng dua minuman serta waffle yang di belinya tadi.

(Name)??dia jarang ke mall, jadi dia merasa asing dengan tempatnya sekarang.

"Aku di mana?kok tempatnya sepi?!NARU-NEE AKU KESASAR!!lagian kok mallnya gede banget si, mana ga hafal jalan yang tadi lagi, batre handphone ku juga lowbat nanti kalau Naru-nee telfon gimana?aduh (name) kamu bodoh banget si." (name) menggerutu, menyalahkan keadaan.

Arashi yang sudah sampai di pusat informasi langsung meminta tolong pada mbak-mbak nya.

"Mbak, tolong, adek saya hilang!" kata Arashi panik, sang mbak penjaga mencoba menenangkan Arashi yang panik.

"Tenang kak, nama adeknya siapa ya?dan umurnya berapa?"

"Namanya (full name) umurnya 16 tahun, tolong ya mbak,"

"Oke kak tunggu sebentar ya."

Sang mbak penjaga mulai berbicara melalui microfon.

"Adik bernama (full name) tolong segera ke pusat informasi, karena kakaknya sedang menunggu, sekali lagi adik bernama (full name) tolong segera ke pusat informasi karena kakaknya sedang menunggu."

(Name) mendengar Arashi sedang menunggunya di pusat informasi pun senang, tapi dia ingat, bahwa dia tidak hafal mall tersebut.

"Oh iya, pasti ada denah kan!kenapa ga liat denah aja ya!" (name) menoleh ke kanan dan ke kiri, depan dan belakang untuk mencari denah mall.

Tapi nihil, tidak ada denah di sana, jadi mau tidak mau (name) harus kembali ke arah ia berjalan tadi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Di pusat informasi, Arashi semakin panik, dia sudah mencoba menelfon (name) tapi tidak aktif dan Arashi baru ingat bahwa (name) buta arah dan ini pertama kalinya (name) ke mall ini.

Arashi tidak bisa berdiam diri saja sambil menunggu (name) datang ke pusat informasi, jadi Arashi memilih untuk mencari saja, siapa tau ketemu di jalan.

Sembari berjalan ia mencoba terus menerus untuk menelfon (name) tapi tetap saja nomer (name) tidak aktif.

Arashi hanya dapat berdoa agar dia bisa segera bertemu dengan (name).

(Name) yang kini sudah berada di tempat ramai akhirnya bisa bernafas lega, setidaknya ada banyak orang yang bisa membantunya ke arah pusat informasi.

Dan sebuah keberuntungan bagi (name) bertemu Eichi di saat seperti ini.

"Tenshouin-senpai!" panggil (name) dan sang pemilik nama menoleh ke arahnya dan menyapanya.

"(Name)??sendirian aja?" tanya Eichi, Eichi tau bahwa (name) buta arah, jadi mana mungkin dia pergi ke mall besar seorang diri.

"Engga, aku sama Naru-nee, tapi aku ke sasar, terus Naru-nee nunggu aku di pusat informasi tapi aku ga tau ke arah pusat informasi, tolong bantuin aku ya, pleaseeee," mohon (name) pada Eichi.

"Baiklah, tapi yang nganterin kamu bukan aku, tapi Yuzuru," Eichi menatap ke arah belakangnya, ternyata Eichi juga tidak seorang diri, dia di temani anggota fine yang lain.

"Gapapa!!" lalu Eichi memanggil Yuzuru dan menyuruhnya untuk mengantar (name) ke pusat informasi.

"Makasih ya Fushimi-senpai," (name) hampir aja menangis karna senang.

"Tidak masalah (last name)-dono, karena ini perintah jadi saya harus melaksanakannya." seperti biasa, Yuzuru selalu sopan.

Baru saja berjalan sebentar, (name) meminta Yuzuru untuk berhenti sebentar.

Sementara Arashi, sudah keliling sambil meneriaki (name) tapi tak kunjung ketemu.

"Yaampun, (name)-chan kemana si, gimana kalau anak itu benar di culik?lalu dia di jual di pasar gelap?" segala prasangka negatif mulai bermunculan di kepala Arashi, begitu juga dengan penatnya.

Kaki Arashi sakit, setelah berkeliling selama berjam-jam dan kini dia harus berlari untuk mencari (name). Arashi memilih untuk terduduk sejenak sambil meminum minummannya yang sudah tidak lagi manis karna es batu nya yang mencair.

Dan sekali lagi Arashi mencoba menelfon (name) dan tetap saja nomernya tidak aktif.

"Harusnya aku tidak meninggalkannya sendiri, harusnya aku tidak meninggalkannya terlalu lama," Arashi menyalahkan dirinya sendiri, dirinya hampir saja menangis ketika mendengar sebuah suara yang dia kenali memanggil namanya.

"NARU-NEE!!" Arashi melihat (name) yang berlari ke arah Arashi, begitu pula Arashi yang ikut berlari ke arah (name).

(Name) memeluk Arashi dengan sangat erat begitu pula sebaliknya, (name) menangis ketika sudah berada di pelukan Arashi, dirinya menyesal karena tidak sabar menunggu Arashi kembali dan mencoba mencari Arashi seorang diri.

"Dasar anak nakal, apakah kau tidak tau bahwa aku sangat khawatir?!" Arashi melepaskan melukannya yang kini menggantinya jadi mengusap air mata (name) menggunakan kedua ibu jarinya.

"Udah jangan nangis, maafin nee-chan juga ya karna lama, dan makasih ya Yuzuru-chan," mereka berdua hampir melupakan keberadaan Yuzuru di sana.

"Kalau begitu saya permisi dulu," pamit Yuzuru meninggalkan mereka berdua.

Tangisan (name) sudah berhenti, kini mereka sedang duduk dan minum.

"Maafin aku ya Naru-nee," kata (name) dengan wajah menyesal sambil menyeruput minumannya.

"Gapapa, maafin nee-chan juga ya karna meninggalkan mu terlalu lama," mereka berdua saling meminta maaf satu sama lain.

"Oh iya, nee-chan telfonin dari tadi kok ga di angkat?"

"Handphone ku lowbat hehe,"

"Tuh kan kebiasaan,"

"Oh iya, tadi aku ngeliat barang lucu di toko aksesoris," (name) mengambil paper bag kecil miliknya dan mengeluarkan isinya.

(Name) mengeluarkan dua buah cincin yang jika di satu kan akan membentuk sebuah gambar hati.

(Name) mengambil yang lebih besar dan memasangkannya ke jari manis Arashi, sementara yang lebih kecil ia pakaikan ke jari manis nya sendiri.

"Nahh kita mempunya cincin couple!lucu kan?"

"Yaampun (name)-chan, aku merasa baru saja di lamar oleh mu,"

"Aku memang baru saja melamar Naru-nee,"

"Yaampun, anak ini belajar dari mana si??yaudah lanjut lagi yuk belanjanya, habis itu kita nonton film lalu pulang,"

"Tapi jangan lama-lama belanjanya," (name) yang niatnya ingin membawa paper bag di kedua tangannya kini setengahnya sudah berada di tangan Arashi.

"Aku akan membantu mu membawa setengah paper bag nya, karna satu tangan mu kosong dan satu tangan ku kosong jadi kita harus berpegangan tangan," Arashi mengulurkan tangannya yang kosong, dan dengan senang hati (name) menerima uluran tangan tersebut.

"Agar kamu tidak nyasar lagi jadi kita harus berpegangan tangan," (name) iya-iya saja, karna dirinya tidak tau maksud sebenarnya Arashi untuk saling bergandengan.

Sepanjang berbelanja mereka terus berpegangan tangan seperti sepasang kekasih, oh atau mungkin sebagai seorang tunangan.

Note:

Maaf kalau misalnya berantakan banget, kalau ada waktu nanti aku benerin lagi, terimakasih yang sudah mau baca, have a nice day💕

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top