Chapter 24

🎶Playlist🎶

Blackpink - Forever Young

(Lagu BP kali ini swag banget 😍 dukung yuk dengan streaming MVnya 😊)

Wonwoo berjalan beriringan bersama Sinb membuat siswa memandangnya kaget. Bukannya Sinb sudah pindah sekolah? Kenapa gadis itu datang lagi kemari? Jadi kesempatan mereka untuk mendekati Wonwoo tak akan pernah bisa terlaksana.

Wajah-wajah itu jelas menunjukkan kekecewaannya. Sinb yang tak ambil pusing dengan semuanya, malah merangkul lengan Wonwoo manja.

"Wae?" Mereka terus berjalan dan Wonwoo memandang aneh Sinb.

"Sepertinya mereka kecewa saat aku datang bersamamu. Apa selama aku pergi, ada yeoja yang menyatakan perasaannya kepadamu?" Tanya Sinb membuat Wonwoo menggeleng heran.

"Aku sangat sibuk sampai-sampai aku tidak bisa masuk sekolah. Lagi pula kenapa kau harus memusingkan semua itu, aku hanya akan peduli pada satu yeoja yaitu dirimu." Akui Wonwoo membuat Sinb tersenyum lega.

"Berhentilah berfikir yang tidak-tidak. Mulai hari ini semua akan berjalan seperti semestinya." Kata Wonwoo sambil membelai lembut pucuk kepala Sinb.

Mereka pun berjalan beriringan dan tak mempedulikan pandangan dari beberapa siswa.

"Pergi ke kelas atau keruang musik?" Tawar Wonwoo.

"Ke kelas saja." Pilih Sinb dan Wonwoo menganguk mengerti.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu? Kau sudah menyelesaikannya?" Tanya Sinb.

"Sudah dan saat ini aku menyerahkan semua kepada Appa. Oh ya, mengenai pertunangan kita...Kau ingin kapan?" Wonwoo berhenti tepat diambang pintu sembari menunggu jawaban dari Sinb.

Gadis ini termangu, seolah nampak berfikir membuat Wonwoo penasaran. Kira-kira apa yang difikirkan kekasihnya ini?

"Apa harus sekarang?" Sinb melempar pertanyaan kembali.

"Em...tidak juga. Terserah kau saja, aku akan mematuhi semua keinginanmu." Katanya Wonwoo.

Sinb tersenyum, tidak biasanya bukan seorang Wonwoo begitu penurut? Mau menuruti segala yang Sinb inginkan. Biasanya namja itu akan sangat keras kepala jika itu menyangkut sesuatu yang tidak ia sukai, meskipun ia harus bertengkar dengan Sinb.

"Apa ini sebuah sogokan?" Sindir Sinb membuat Wonwoo tertawa.

"Ah, apa itu terlalu terlihat?" Wonwoo menggaruk kepalanya yang tak gatal dan duduk disebelah Sinb. Memandangi wajah penuh pesona dari Sinb adalah favoritnya.

"Jujur saja aku belum memikirkan." Sinb menghela nafas kemudian tubuhnya menghadap pada Wonwoo sepenuhnya. "Melihat kita duduk bersama dan saling berbicara ini, aku merasa ini masih seperti mimpi." Akui Sinb membuat Wonwoo lansung bertindak, ia menarik tubuh Sinb dan memeluknya erat.

"Kenapa kau mengatakan ini lagi? Ini aku nyata, kita bersama sekarang. Apa perlu aku menikahimu untuk membuktikan segalanya?" Tanya Wonwoo dengan serius, melepaskan pelukannya dan memandang Sinb.

"Menikah? Hey, kita masih 18 tahun." Protes Sinb yang membuat Wonwoo tertawa.

"Benar juga...Kita masih perlu berkencan puluhan kali, mengunjungi tempat-tempat yang kau inginkan. Mencoba sesuatu yang baru agar setidaknya kita memiliki banyak pertimbangan dalam meraih sesuatu." Wonwoo yang mulai menunjukkan kedewasaannya. Sinb yang tak dapat mempercayainya bahwa Wonwoo mampu mengatakan hal semacam ini, membuatnya membeku.

"Wae? Kau tak setuju dengan pendapatku?" Tanya Wonwoo dan Sinb menggeleng cepat sambil tersenyum.

"Oi...Apa kalian sedang syuting drama romantis?" Scoup berjalan bersama Yuju membuat keduanya memandang mereka malu.

"Kalian sudah datang?" Tanya Sinb.

"Ya, mau ikut kita ke ruang musik?" Tawar Scoup.

"Kenapa kita harus ikut?" Tanya Wonwoo yang seolah berusaha menggoda Scoup.

"Kalian akan menyesal tak dapat menyaksikan pertinjukan sebuah drama musikal dengan pemeran utamanya adalah orang gila." Kata Scoup sambil berusaha untuk menahan tawanya.

"Yak!" Yuju yang geli memukul pelan Scoup.

"Hah? Orang gila? Kenapa orang gila bisa menjadi pemeran utama?" Sinb penasaran.

"Jika kalian ingin tau, lebih baik kalian ikut kami." Saran Yuju yang segera menyeret Scoup pergi.

Sinb memandangi Wonwoo yang terlihat nampak berfikir.

"Apakah kita hanya akan berdiam diri terus? Kajja, kita tidak boleh melewati pertunjukkan langka ini." Sinb pun menarik Wonwoo untuk ikut bersamanya.

Dua pasangan ini pun berjalan beriringan menuju ruang musik. Mereka dapat mendengar sayup-sayup suara musik rock yang mengalun.

"Astaga! Dia ingin membuat sekolah ini hancur??" Sinb yang cukup mengenal suara serak itu segera berlari meninggalkan Wonwoo.

"Yak! Jangan berlari-lari nanti kau jatuh." Nasehat Wonwoo yang kini juga melangkah cepat.

"Apa DK sunbae selalu seperti itu?" Tanya Yuju kepada Scoup dan namja itu mengangguk sambil tertawa geli.

"Sekarang dia lebih baik, dulu dia lebih gila dari ini. Aku sedikit heran, bagaimana Sowon bisa menyukainya." Kata Scoup yang masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Sowon menyukai DK.

"Kenapa bisa seperti itu?" Tanya Yuju yang tak mengerti.

"Sowon sudah memiliki Woozi yang begitu perfect dalam banyak hal tapi ia malah diam-diam sering bertemu dengan DK. Sampai detik ini, aku tidak mengerti alasan mereka melakukan ini?" Kata Scoup yang sepertinya sangat menyayangkan kelakuan kedua temannya itu.

Yuju diam, seolah mencerna ucapan Scoup kemudian ia tersenyum.

"Aku pikir seorang yeoja tidak hanya berfikir akan mendapatkan seseorang yang perfect tapi coba oppa fikirkan, selama ini DK sunbae adalah seseorang yang mengasyikan dan mampu membuat semua orang merasa nyaman saat disisinya. Kemungkinan Sowon eonni menyukainya sementara kemungkinan besar Woozi sunbae tak bisa memberikan itu kepadanya. Aku dapat melihat betapa sayangnya DK sunbae kepada Sinb dan rasa pedulinya kepada sahabat-sahabatnya. Bukankah ia selalu ada waktu jika kau membutuhkannya?" Kata Yuju yang seolah memaparkan semua kebaikan DK membuat Scoup sedikit kesal.

"Wae? Apa kata-kataku salah?" Saat Yuju menyadari ekspresi Scoup yang berubah.

"Ani...Hanya saja, aku tidak suka kau memuji namja mana pun selain aku." Protes Scoup membuat Yuju geli.

Yuju pun melingkarkan kedua tangannya pada badan Scoup dan menempelkan tubuhnya.

"Aku hanya sekedar memujinya dan kau merasa cemburu dengan hal sesepele ini? Ayolah, aku tetap namja nomer satu dalam hidupku." Guman Yuju dengan semu merah dikedua pipinya yang juga membuat Scoup merasa cukup senang.

Scoup pun beberapa kali mencium pucuk kepala Yuju.

"Tetaplah disisiku sampai pun itu." Guman Scoup dan Yuju mengangguk.

---***---

Sinb pov

Seharusnya saat ini tidak ada yang perlu ku khawatirkan bukan? Berkat Wonwoo semua masalah telah terselesaikan. Bahkan aku sedikit heran saat pulang kemari, Appa tidak lagi menggangguku. Apa yang Wonwoo telah lakukan sebenarnya?

Aku selalu khwatir sepanjang waktu tapi Wonwoo selalu memegang tangan ku dan berada disisiku, mengatakan semuanya akan baik-baik saja.

Banyak hal yang telah terjadi yang dapat mengubah pandanganku tentang hidup yang selama ini ku pikir terlalu monoton ini.

Dulu, aku selalu mengatakan bahwa sendiri itu lebih baik dan saat ini menurut ku manusia tak bisa hidup sendiri karena kita butuh seseorang untuk mengatakan banyak hal dan mendapatkan respon beragam dari mereka.

Hanya dengan cara itu, hidup akan lebih berwarna dan merasakan perasaan penuh warna.

Diusia kami yang masih mudah ini, kami masih perlu banyak belajar. Belajar tentang banyak hal untuk menjadi dewasa dan matang.

Aku bersyukur, sepertinya Tuhan telah menuliskan takdir yang menakjubkan untuk ku lalui dengan orang-orang ini.

Dan hari ini...Aku merasa kekonyolan dan kelucuan yang mampu membuatku tertawa terbahak tanpa henti. Itu karena salah satu seseorang yang cukup ku pedulikan DK hyung.

"Aish, aku benar-benar malu." Aku tak berhenti menggerutu saat melihat tingkah noraknya.

DK hyung dengan pakaian ala rock, lengkap dengan wig panjangnya mulai menyanyi dengan suara serak dan gerakkan rambut yang memutar. Hebatnya, Sowon eonni begitu antusias dan terkagum-kagum melihatnya. Sepertinya aku harus mulai merubah penilaian ku tentang dirinya.

Sowon eonni yang terkenal seperti dewi itu, ia adalah sosok yang memiliki jiwa bebas yang hampir mendekati gila seperti DK hyung.

"Terkadang...Kita harus mengeluarkan semuanya dengan banyak hal." Aku merasa tangan Wonwoo melingkar di perut ku dan merasakan hembusan nafasnya pada leherku.

"Kau tau bagaimana tingkatan sosial kami yang menuntut kami untuk menjadi dewasa sebelum waktunya, mempelajari banyak hal dalam satu waktu." Ya, aku mengerti apa yang berusaha ia katakan. Seorang kelas atas seperti mereka bisa dikatakan tak memiliki cukup banyak kebebasan untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan.

Semua yang mereka lakukan berjalan secara struktural tidak berjalan seperti arus yang mengalir seperti kami, aku pikir selama ini DK hyung cukup berbeda. Tapi kenyataannya mereka sama dan ia cukup hebat mampu menyembunyikan semuanya.

"Kau baik-baik saja kan?" Tiba-tiba saja aku merasa khawatir terhadap Wonwoo. Dia salah satu namja yang tak pandai mengekspresikan dirinya.

Aku merasa kepalanya jatuh di pundak ku.

"Hm...Selama kau bersama ku, aku akan baik-baik saja." Aku tidak merasa puas dengan jawabannya. Akhirnya aku pun membalikkan badan dan menatapnya serius.

"Jangan menyembunyikan apapun kepadaku. Ku mohon, belajarlah untuk lebih terbuka dan mau menerima bantuan dari ku, DK hyung atau yang lain. Percayalah, harga dirimu tidak akan jatuh hanya dengan menerima bantuan dari kami." Kataku dan ia mengangguk sambil tersenyum.

"Aigo...Kau sudah dewasa." Katanya sambil mengacak rambut ku.

"Aku serius dengan ucapan ku. Hidup kita masih sangat panjang, menjadi kuat memang penting tapi jika kau tak sanggup katakan saja. Aku hanya ingin kau melakukan hal sesederhana itu." Kata ku yang memeluknya lagi dan aku mendengarkan helaan nafasnya.

"Ya, aku akan mengingat selalu perkataanmu ini." Ku harap ia akan selalu mengingatnya.

"Aish, kalian ini...Apakah tempat musik ini hanya milik untuk pasangan kekasih? Ini sangat tak adil bagi kami." Aku dan Wonwoo menoleh, kami pun terseyum saat menyadari siapa yang melayangkan protesnya itu.

Mingyu dan Jun yang terlihat memandang kami kesal, sebenarnya bukan hanya aku dan Wonwoo. Didepan masih ada DK dan Sowon, di pojokan ada Scoup bersama Yuju.

"Maka dari itu, kau harus mempertimbangkan ideku untuk menjemputnya ke Jerman." Aku hanya mampu tertawa ketika Wonwoo mulai menggoda Mingyu.

"Kenalkan Jeon Mirae kepada ku hyung." Kata Jun sambil menaik turunkan alisnya. Kenapa aku harus dikelilingi namja-namja konyol seperti mereka?

"Jangan macam-macam! Dia adik sepupuku yang berharga!" Wonwoo ku yang selalu protektif. Setelah kehilangan adik kesayangannya, sekarang Wonwoo berubah menjadi pelindung yang baik.

"Sudahlah...Ayo kita ke DK hyung." Aku menyeret Wonwoo sebelum rasa sensitifnya meningkat.

"Kau gila hyung!" Aku berkomentar dengan menjambak wig panjangnya itu dan ia hanya tertawa.

"Wkwkwk...Keren bukan? Wonwoo sekali-kali harus melakukan hal semacam ini agar terlihat keren!" Katanya dengan menaik turunkan alisnya.

"Aku jelas tidak mengizinkannya. Dia tidak pantas melakukan hal konyol semacam ini." Cibirku.

"Terserah yang pasti dengan cara ini aku bisa menjadikan Sowon sebagai tunanganku." Benar, acara gila nan konyol ini adalah salah satu rencana untuk melamar Sowon eonni.

"Sudahlah, kau tak pernah berhenti menggodanya hyung." Wonwoo mencibir DK hyung, entah mengapa membuat hati ku cukup senang.

"Aigo...Mana bisa aku menggoda gadis kecilku? Lihatlah nak, kau akan segera mempunyai eomma yang begitu cantik seperti bidadari." Aish, menggelikan!

"Aku Hwang Sinb...Bukan gadis kecilmu!" Aku menekankan itu dan jelas mereka tertawa.

"Ayo setelah hari menegangkan ini kita berlibur." Ajak DK hyung.

"Kemana?" Sowon eonni bertanya.

"Ke surga bersama." Jawaban seenaknya dari DK hyung.

"Dasar sinting!" Aku melihat Scoup hyung bergabung bersama kami.

"Sepertinya kita harus mencari pasangan agar bisa bergabung dengan kalian." Kata Jun dengan ekspresi memelasnya, memandang Mingyu yang nampak memikirkan sesuatu mungkin.

Sepertinya, aku memang harus berhenti untuk terus khawatir karena sepertinya kunci dari semua permasalahan cukup sederhana yaitu menghadapi bersama-sama.

Kita tidak akan tau apa yang terjadi esok tapi dengan bersama-sama kita akan mampu menghadapinya.

Makna dari kehidupan adalah bagaimana kita bisa saling berbagi dan peduli satu sama lain karena tidak bisa di pungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial.

Jadi, selama kita bersama semua akan terasa mudah untuk di lalu. Kebahagiaan itu cukup sederhana bukan? Jika di dunia ini masih banyak pilihan sederhana untuk menjalani hidup kenapa kita harus memilih yang sulit?

Apa karena sesuatu yang sulit itu merupakan sebuah tantangan? Tidak juga bukan? Pada dasarnya kesederhanaan juga bukan sesuatu yang mudah untuk seseorang miliki.

Kami perlu banyak belajar tentang ini tapi yang pasti kami sadar bahwa materi bukanlah segalanya, karena yang paling menakutkan adalah rasa kesendirian dan kesepian. Jika kalian merasakan hal semacam itu, maka kau akan tenggelam di dalamnya.

Di usia kami ini adalah usia saat kami suka dengan tantangan dan rasa ingin tahu tentang banyak hal tapi aku bersyukur saat sebuah pemahaman ini muncul dan menguatkan komitmen kami untuk melangkah bersama.

Persahabatan ini, aku harap akan berjalan selamanya. Persahabatan dan cinta kasih yang cukup sederhana dengan bermodal kepercayaan.

Terima kasih untuk kalian semua telah menyayangiku dan memberikan kesempatan diriku untuk masuk dalam hati kalian.

Berbagi kebaikan, kasih sayang dan cinta itu indah. Aku hanya punya hal sesederhana seperti itu untuk ku berikan pada kalian semua.

Jadi, meskipun hal itu pun tak dapat menjadi abadi. Mari kita coba untuk berkomitmen mempertahankannya.

Kesederhanaan yang kuat akan mampu mengalahkan gunung es sekali pun.

Sinb pov end

---***---

Setelah hari itu, Mingyu benar-benar pergi ke Jerman untuk menjemput Eunha. Sepertinya mereka berusaha untuk memulai dari awal.

Disisi lain Joshua menetap di korea dengan kesibukan yang padat. Ia melanjutkan kuliah hukum sekaligus mulai memasuki firma hukum keluarganya.

DK terus meneror teman-temannya agar ambisinya untuk libur bersama dapat segera terlaksana. Bahkan ia membuat tenda di depan rumah Wonwoo untuk terus mengganggunya karena Wonwoo penolak garis keras rencana ini. Selain kesibukannya yang tak memungkinkan ia ikut, Wonwoo juga pasti tak mengizinkan Sinb untuk ikut bersama mereka tanpa dirinya.

Wonwoo sudah bertekat, ia harus selalu di sisi Sinb kapan pun itu.

Sinb pun dibuat pusing dengan ulag DK ini. Ia kesal saat DK terus mengikutinya seperti Stalker.

"Aku lelah..." Keluh Sinb sambil memeluk Wonwoo dari belakang.

Saat ini mereka sedang berada di atap sekolah. Tentunya menghindari DK yang sudah seperti stalker itu.

"Apa kau ingin ikut?" Wonwoo bertanya.

"Apa kau benar-benar tidai bisa mengosongkan jadwalmu seminggu saja?" Kata Sinb hampir seperti sebuah permohonan.

Wonwoo mendesah. "Aku akan mengusahakannya." Katanya.

"Aku tidak tau? Kenapa ada manusia semenyebalkan DK hyung, aku sangat gemas ingin menendang pantatnya itu!" Omel Sinb yang membuat Wonwoo geli. Ia membalikkan badannya tanpa banyak kata langsung mencium bibir Sinb.

Chu~

Cukup singkat dan kembali memeluknya.

"Sudahlah berhenti mengomel. Ku pikir tidak terlalu buruk juga rencana liburan ini. Setidaknya mengurangi ke stresan ku dengan pekerjaan ini." Akui Wonwoo membuat Sinb semakin erat memeluknya.

"Aku menyukai kejujuranmu. Aku berharap kau akan terus jujur seperti ini." Guman Sinb membuat Wonwoo tersenyum.

"Tentu...Berlahan mari saling terbuka." Kata Wonwoo pelan sebelum akhirnya mencium kening Sinb.

-END-

Hi...Author kembali 😊

Dan ingin mengatakan bahwa Simplicity uda END ☺

Harap jan baper ya 😂

Semoga chapter ini mampu membuat kalian terkesan 😉

Meskipun END jan lupa
Vote + Komen tetep harus ada ya 😉

Kesan-kesan kalian terhadap FF ini sertakan juga 👌👌👌

Karena itu motivasi terbesar Author untuk cerita-cerita selanjutnya
😘😘😘

T H A N K S
Buat penggemar
S i m p l i c i t y

Sampai jumpa di project selanjutnya ya 😁

Poiler untuk 2 project terbaruku nih

-Genre-
Fantasy, Action, Romance

-Cast-
Sinb, Eunwoo (Astro), Moonbin (Astro), Lucas (NCT), Jungwoo (NCT), Hyunjin (Stray Kids), Meiqi (wjsn), Minhyuk (Mostax), IM (Mostax), Yuta (NCT), Yibo (Uniq)
Dll.

Kisah beberapa perkumpulan Klan dengan simbol kekuatan masing-masing, berusaha untuk bertahan atau menyerang untuk perebutan kekuasaan.

Baru dapat 6 part

Serius...covernya sederhana karena nyoba di picsart 😂 belum bisa 😂

-Genre-
Fantasy, vampire

-Cast-
Lalisa (Bp), Jimin (BTS), Irene (Rv), Taemin (Shinee), Krystal (Fx), Kai (Exo)

Manusia dengan kemampuan Blood Control (penendali darah) adalah makhluk yg paling berbahaya bagi klan vampire, karena mereka dapat mengendalikan makhluk jenis apapun dimuka bumi ini. Sebab itu, vampire berusaha untuk memburunya.

Sekian
🙌🙌🙌

Aku cinta kalian semua
😘😘😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top