SEKADAR INFO UNTUK KAWAN-KAWAN

🍀PROLOG☘️

—Malam sunyi kumimpikanmu, kulukiskan kita bersama. Namun tak henti aku bertanya adakah aku di mimpimu—

Simfoni Hitam, Sherina Munaf

.
.
.
.
.
.


Hidup itu terkadang aneh, meski terlihat sederhana tapi menyimpan banyak kesibukan yang luar biasa membuat dada sedak. Apa lagi tentang berbagai rasa jenuh, bosan, ketakutan, jutaan mimpi buruk yang membangunkan tidur di tengah malam buta, tentang cinta yang entah ke mana akan berlayar dan singgah atau sekadar mencintai dalam sunyi.

Bicara tentang cinta. Tak semua bisa merasakannya. Termasuk klise-klise cinta bertepuk sebelah tangan atau zona teman yang digantung sampai lumutan. Cinta itu kadang misterius seperti masa depam. Layaknya sniper dari Negeri Paman Sam. Tak pernah terlihat wujudnya tapi sekali tembak tepat pada sasaran.

Ya, hari ini rasanya suasana sedang tak bersahabat, hujan yang turun bikin motor mogok, linting putih di saku jaket pada melempem, emang nih hidup itu banyak cobaan. Kadang mandet di tengah jalan kaya macetnya ibu kota yang bikin tekanan darah naik ke angka 140! Damn, shit! Tapi mau apa lagi yo wis mari merangkak bersama-sama. Siapa tau dapat recehan yang lumayan, atau dapet rezeki yang tak disangka-sangka, atau dapat apa ajalah yang penting bukan buah simalakama. Kalau bisa sih dapetin kamu yang selalu buat tidur jadi indah. Walau endingnya tak jelas karena alarm ngadat.

Seorang pria berdiri di atas jembatan besar ibu kota, tempat yang kerap kali jadi opsi terakhir memandang suasana Jakarta sebelum nyawa hilang terlindas roda-roda kendaraan yang lalu lalang di bawahnya. “Kamu masih punya aku. Apa aku nggak bisa jadi mimpi indah buatmu?!” Pria itu menatap wajah si wanita sambil mengeratkan pegangan pada pergalangan tangan si wanita. Pagar besi besar yang teramat dingin menjadi saksi bisu perang batin di antara keduanya.

Deru angin mengelilingi keduannya memenuhi setiap pori yang mulai basah karena air hujan. Mereka membeku dalam keadaan ini. “Kita bisa berbagi, meski sedikit.” Pria itu masih terkekeh meski si wanita pergi tanpa berbalik menatapnya.

Senyum samar terbit di bibir, pria itu mengusap wajahnya yang mulai mengkerut putus asa. Ah, tak guna juga untuk tetap diam lebih baik pergi untuk mengejar. Kalau tetap ditolak, yo wis balik maning. Sambil mendorong motornya dia bersiul, “Kenapa jalan pelan? Kamu tau aku bakal ngejar?”

Wanita itu berbalik sambil menatap datar si pria yang masih tersenyum walau segaris. “Cinta itu norak. Kayak kamu,” ujar si wanita kembali berbalik dengan langkah cepat meninggalkan pria itu.

“Cinta itu bukan norak. Cinta itu apa adanya.”

“Halah, kebanyakan cinta itu ada apanya. Bukan apa adanya.”

“Betul, ada apa dalam hatimu sampai menolakku? Ada yang kurang, coba sebut!”

Langkah wanita itu berhenti, kakinya terlihat gemetar tangannya pun dimasukkan ke dalam saku celana.

“Pasti ada,” ujar pria itu lagi dengan senyum hangat. Dia berusaha menahan langkah wanita itu sayangnya gagal wanita itu kembali melangkah tanpa berbalik sama sekali.

°°°

Bandung,
Regard
Ava
14 Juli 2020
Repost (10 Juni 2020 vers 1, 14 Juli 2020 vers 2)
My whole world Duren
Hope you enjoyit!

Nah, jadi Arja ini lulus seleksi untuk naskah Songlit. Sebetulnya sudah dari bulan November 2020, dan masih menunggu beberapa hal ke depannya. Jadi tunggu kelanjutannya, doakan semoga di 2021 ini lancar untuk semuanya dan membawa setitik kebajagia untim kita. Jangan lupa kepoin terus ya, eh;) semoga Arja dan kawan-kawan dalam SSR bisa menyapa kalian dalam sebuah pelukan hangat. Salam sayang :)

ლ(⌒▽⌒ლ)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top