SC - 8

terakhir up 30-an Juni, ternyata dah ku tinggal lama banget ini ff😭 maafin yah, soalnya fokus ke The Empress Soul Transfer [Taetzu] yang buat lomba.

jangan lupa bintang🌟
.
.
.
.
.
.

Derap langkah menggema di setiap lorong gelap menuju wilayah pelosok yang tertutupi banyak gedung mewah pinggiran jalan raya kota. Kim Taehyung di temani dua pengawal pribadi datang berkunjung ke Markas Inti yang sengaja di buat turun temurun dari Tuan Tua untuk mengasuh anak-anak berjiwa pembunuh demi melindungi diri sendiri sendiri, bisnis, dan keluarga.

Persaingan dunia bisnis tahun demi tahun semakin tidak terkendali. Kekuasaan membutakan pikiran semua orang. Kekayaan menggali kewarasan dari perilaku kemanusiaan. Dan kemenangan menjadi incaran banyak pebisnis di era yang semakin berkembang.

Saling membunuh merupakan hal lumrah antar pebisnis, cara kotor merupakan hal biasa bagi mereka. Membiarkan perseteruan di permukaan tenang seolah itu hanyalah perdebatan kecil, tetapi di dunia bawah, mereka bertindak seperti kucing gila yang telah di injak ekornya berulang kali.

Menyerang ganas hingga mengorbankan banyak nyawa.

Kim Taehyung adalah nama yang bisa membuat seluruh pebisnis di Benua Asia mengerutkan jiwa dan keberanian mereka mundur secara bertahap. Ingin menyaingi atau bermain kotor dengan Kim Taehyung? Harap bertenang, lebih baik pergi ke dokter dan periksa apakah otak anda masih memiliki sedikit kepandaian dalam mempertahankan hidup dengan tidak menganggu Raja Hutan di wilayah yang jelas-jelas di bawah kekuasaannya.

"Tuan Kim." Ketua kelompok anak-anak pembunuh membungkukkan badannya hormat. Ekspresinya sangat dingin, aura mencekam tak kasat mata keluar di sekitarnya.

"Ya. Bawa aku ke mayat anggota kelompok."

Ketua kelompok— Jun Haegu berjalan di depan, memandu Kim Taehyung di ikuti dua pengawal di belakang menuju ke salah satu ruangan khusus yang memang di siapkan untuk merawat mayat sebelum di pulangkan ke keluarga.

Ketika pintu di buka, asap putih menyeruak keluar seperti wabah. Menggigilkan tubuh siapapun yang berada di sekitarnya. Jun Haegu mempersilahkan Pemimpin masuk lebih dulu, "Silahkan, Tuan."

Kim Taehyung melangkah masuk ke dalam ruangan. Ruangan ini mirip dengan ruangan es, suhu udara cukup rendah seolah sedang berada di ruangan bersalju. Hawa dingin tidak menggoyahkan ketajaman di iris hitamnya. Dia maju mendekati salah satu mayat, membuka kain yang menutupi kepala.

Matanya menyipit, ada gambaran tato harimau. Pembunuh satu ini bukankah ceroboh?

Jun Haegu menduga pemikiran dari Kim Taehyung, "Tuan Kim, pembunuh ini terbilang ceroboh. Mereka berani memprovokasi kita di Markas Utama, beruntung pembunuh itu tidak tahu tempat ini. Tetapi Tuan, bagaimana dia bisa mendapatkan informasi tentang lokasi Markas Utama yang di naungi Induk Perusahaan Kim?"

Kim Taehyung menarik kain ke atas, menutup wajah pucat tak bernyawa. Dia menoleh ke arah pria paruh baya yang telah menjadi penjaga setia di samping kakeknya, "Ketua Jun, aku rasa kau memiliki kepintaran yang cukup untuk menganalisis."

Jun Haegu gemetar di dalam hati, dia tidak bisa memahami apapun. Dia hanya tahu bahwa pembunuh kali ini sungguh berani, tidak tahu sopan santun, impulsif, dan ceroboh karena meninggalkan lambang organisasinya. "Mohon pencerahan, saya tidak cukup pintar untuk mengungkap orang di balik ini semua Tuan."

"Pembunuh itu bukan ceroboh, impulsif, ataupun tidak tahu sopan santun." Sudut bibirnya melengkung menciptakan senyum memikat di parasnya yang menawan. "Mereka semua berani melangkah ke Markas Utama, itu berarti mereka sudah memiliki akses di Induk Perusahaan, dengan menelusup di Induk Perusahaan dan mendapatkan posisi penting, dia bisa mengakses lokasi Markas Utama dengan mudah, bahkan peta Markas Utama bisa berada di tangannya."

Dua pengawal di belakang Kim Taehyung bersamaan mengerutkan kening. Apakah ini tandanya ada orang berkedudukan penting di Induk Perusahaan yang berkhianat dan telah berhasil mengakses jaringan ke wilayah Markas Utama?

Jun Haegu terpikirkan hal sama, dia menatap pria muda di depannya, "Ini tandanya, ada penyusup menyamar di antara anggota penting Induk Perusahaan?" Tangannya terkepal di kedua sisi tubuhnya. Dia bersumpah akan membunuh siapapun yang berani mengusik keluarga Tuan Tua.

"Untuk apa Ketua Jun marah?" Tanya Kim Taehyung.

Terkejut terhadap serangan pertanyaan sebegitu santai. Jun Haegu menahan kebingungan di dalam benak, "Tuan... "

"Pengkhianat di Induk Perusahaan sudah mati."

"Apa?"

"Ketua Jun masih belum bisa menebak siapa yang membantu pembunuh itu?"

"A-aku... "

"Dia adalah kakak sepupu, Kim Daehyung."

Tiga pria berbadan kekar melebarkan mata. Apa-apaan? Tuan Muda Pertama adalah dalang dari semua ini?

Kim Taehyung menyelipkan kedua telapak tangan ke dalam saku celana, tersenyum sinis, akhirnya dia mendapatkan lawan dengan kepintaran membuat skema kejam. Tetapi, semua skema kejam ini hanya seperti mainan anak-anak di matanya.

Mengetahui kelinglungan orang-orang di ruangan, Kim Taehyung terpaksa harus menjelaskan, "Kematian Kim Daehyung terjadi di siang hari, dia meninggal karena kecelakaan, semua pelaksanaan pembunuhan sangat mulus, tetapi CCTV berhasil menangkap bayangan samar mencurigakan. Di tubuh kakak sepupu terdapat cip pelacak yang hanya bisa di tanam melalui operasi. Kemudian menjelang malam, Markas Utama di serang, banyak anggota cadangan kita di bunuh, mereka juga berani meninggalkan tanda yang mudah untuk di deteksi. Bisakah Ketua Jun menghubungkan skema di balik ini?"

Merenung sembari menganalisis semua kejadian besar yang terjadi dalam kurun waktu satu hari. Jun Haegu mendongak, mengamati ekspresi di wajah Tuan Bungsu. Di wajahnya hanya ada senyuman normal. "Tuan... Pembunuh ini pasti memiliki Pemimpin kuat yang berkecimpungan di dunia gelap. Kakak sepupu anda bersekongkol dengan para pembunuh mungkin di dorong oleh keputusasaan, mengingat sifatnya yang penuh ambisi, dia ingin semua harta Tuan Tua dan berniat membelot merebut kekuasaan dari tangan anda. Mewajibkan dia memiliki pendukung yang kuat... "

Melihat Jun Haegu berhenti ragu-ragu, Kim Taehyung berkata acuh, "Lanjutkan analisismu, Ketua."

"Pendukung kuat itu bukan orang bodoh melainkan pintar, menggunakan kekalutan Tuan Daehyung akan ambisinya dengan memasang cip di tubuhnya berjaga-jaga andai dia berubah pikiran dan justru berbalik menusuk mereka dari belakang. Mereka menyusun rencana menumbuhkan kepercayaan Tuan Daehyung lebih dahulu terhadap organisasi, lalu Pemimpin di balik bayangan bisa meminta imbalan. Meminta Tuan Muda Sulung mengakses peta dan letak Markas Utama dengan alasan ingin memantau anak buah Tuan Kim Taehyung agar tidak menghambat keinginan Tuan Kim Daehyung dalam mencapai kedudukan tertinggi, mengingat posisi Tuan Muda Sulung, meskipun dia tidak menggenggam kekuasaan terkuat, dia masih cucu sah Tuan Tua dan mengakses ruangan sesuka hati bukan hal sulit—"

"— setelah berhasil mencuri data Markas Utama pertahanan Induk Perusahaan, dia menyerahkan data ke Pemimpin di belakang layar. Begitu mereka mendapatkan apa yang mereka dapatkan, otomatis mereka menganggap Tuan Daehyung sudah tidak berguna, mereka kuat dan tidak ingin di perbudak oleh orang bodoh, kemudian membuat rencana untuk membunuhnya dalam sekali lesatan. Lantas, bergegas segera meluncurkan serangan ke Markas Utama, mereka tidak ceroboh atau impulsif karena membiarkan tanda organisasi tertinggal di setiap mayat," semakin Jun Haegu menganalisis semakin perasaan tidak menyenangkan tumbuh di hatinya.

Taehyung tetap santai, menyela cepat, "Mereka ingin menunjukkan kepada kita, bahwa mereka kuat dan beringas, pandai dan penuh persiapan. Mereka ingin membuat kita tertekan oleh kecohan kecil ini. Sayang sekali, semut itu tidak tahu siapa yang sedang mereka hadapi. Kita memerlukan skema yang lebih besar untuk bertarung saat ini, akhirnya kita mendapatkan musuh dengan otak pandai yang memenuhi standar."

Dua pengawal di belakang Kim Taehyung berjongkok dengan satu di tekuk, begitu pula Jun Haegu, mereka bertiga berseru keras, "Kami siap menerima perintah!"

Kim Taehyung melewati ketiganya, sebelum pergi melewati pintu, dia meninggalkan pesan, "Latih lebih ketat anak-anak inti, letakkan anak-anak cadangan yang kurang berbakat di markas lain, pastikan markas itu menyatu dengan Markas Utama, sama-sama di bawah naungan jaringan Induk Perusahaan. Mereka pasti akan memberantas seluruh markas yang ada di peta, bergerak cepat mengumpulkan anak-anak berbakat. Jangan lupa berikan dana yang sepadan untuk keluarga yang di tinggalkan, semua harus di lakukan dengan benar. Rencana selanjutnya nanti, aku akan mengurusnya."

Tiga orang yang di tinggalkan di ruangan es, tidak bisa menahan diri untuk menggertakkan gigi, sudah sejak lama mereka tidak memiliki pemandangan dimana mereka bisa melihat raut wajah senang Kim Taehyung seusai mendapatkan lawan sepadan.

Mereka tidak bersedih atau tertekan mengetahui kelicikan lawan, tapi diam-diam mereka mendo'akan semua pembunuh yang berani memprovokasi anak-anak pembunuh terlatih milik Induk Perusahaan Kim.

Di balik ketenangan dan kecakapan Kim Taehyung, tersimpan satu hal yang jarang di ketahui banyak orang.

Kim Taehyung menyembunyikan kecerdasan yang bisa membuat orang menahan nafas! Skemanya selalu licik dan berdarah! Di hidupnya, musuh di depan mata tidak lebih dari bidak catur yang bisa dia mainkan dan dia rusak sesuka hati. Karena itu, seluruh anak-anak pembunuh memberikan julukan Kecerdasan Iblis pada Tuan Bungsu mereka.

Tuan Tua beruntung bisa mendapatkan cucu seperti Tuan Bungsu.

***

Di apartement, Taehyung berjalan ke kemar, menemukan wanita yang dia cintai tertidur di atas ranjang dengan posisi meringkuk ke sudut dinding. Melihat ketenangan di wajah cantiknya menghancurkan semua kedinginan dan kekejaman di iris pekatnya.

Tzuyu mengerutkan kening, kembali meringkuk dalam tidur, nafasnya terengah-engah. Dia mimpi buruk?

Kim Taehyung cemas. Dia melepas sepatunya, bertindak cepat menarik tubuh berkeringat dingin masuk ke dalam pelukannya. "Kim Tzuyu," ucapnya lirih.

Tzuyu masih tidak mau bangun. Nafasnya semakin tidak stabil.

Taehyung akhirnya memposisikan kepalanya sejajar dengan kepala Tzuyu. Mencondongkan wajah ke depan, mencium rakus bibir merah muda yang terbuka.

Obesesinya terhadap Tzuyu semakin melambung tinggi menembus langit. Menghanyutkan kerasionalan pikiran yang selalu coba dia pertahanan. Di hadapkan dengan hidangan lezat indah itu, membuat Kim Taehyung menjadi binatang buas yang tidak pernah merasakan apa itu kata 'cukup'.

Sepasang mata kucingnya melebar sempurna tatkala pertama membuka kelopak mata malah mendapati dirinya ingin di perkosa lagi oleh adik ipar bejat ini!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top