Sedang apa dan dimana?
Sebelum dibaca
Play on music dulu ya ☝🏻
Hapy reading
Dua tahun kemudian ...
"Gak kerasa sudah dua tahun berlalu. Gue kangen sahabat gue." Sambil melihat foto di handphonennya.
"Sih gendut." Sambung pria itu.
"Nathan!" Panggil Enzy dari belakang.
Nathan menoleh ke sumber suara. "Enzy? Kenapa?"
"Loh di cariin ternyata malah duduk di sini." Balas Enzy sembari mendekati Nathan yang tengah duduk di taman kampus.
"Loh kenapa gak masuk mata kuliah MK." Tanya Enzy sambil duduk di sebelah Nathan.
"Gak. Gak papa." Jawabnya singkat sambil menatap kembali foto sahabatnya Yuki.
"Sabar ya. Bukan cuma loh gue juga kangen banget sama Yuki." Ucap Enzy sambil menepuk pundak Nathan dengan melihat foto Yuki di handphone Nathan.
"Iya zy."
"Udah ayo, kita ke kantin yo, ini udah jam 12.21." Ajak Enzy sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya.
"Ayo."
"Tan? Gue mau tanya." Tanya Enzy sembari berjalan bersama menuju kantin kampus.
"Nanya apa zy?"
"Loh bener gak tahu Yuki dimana?"
"Ha? Gak gue gak tahu zy." Membuat lamunan Nathan sadar. "Loh mau pesen apa?" Lanjut Nathan mengalihkan pembicaraan.
"Gue mau pesen bakso aja tan." Sahut Enzy sambil mendekati meja kosong.
"Bu Ana baksonya dua ya gak pake saos gak pake sambel juga gak pake kol." Canda Nathan.
"Bakso bulat seperti kue donat." Ledek Bu Ana.
"Dasar bu Ana. Bu Nathan tunggu di meja ya."
"Siap tan."
"Misi-misi tempat gua ni." Teriak salah satu mahasiswa tersebut dengan para genknya.
Enzy melirik sekilas. "Sok jago." Gumam Enzy dan kembali memainkan gadgetnya.
"Zy nih jus jeruk loh." Ucap Nathan sambil meletakkan jus ke meja sembari duduk di depan Enzy yang membelakangi Genk tersebut.
"Dewi!" Panggil Marcell.
"Iya kak?" Jawab Dewi yang langsung mendatangi meja Marcell.
"Abang pesen bakso kek biasa ya bilang sama bu Ana." Pinta Marcell.
"Siap kak."
Pria yang mempunyai kesan nakal dan urakan ini yaitu dikenal dengan sebuah julukan seperti badboy pada umumnya. Terkenal juga dikalangan wanita-wanita siapa dia? kita sebut saja pria itu adalah Marcel Darwin pria playboy kampus mantan tunangan Yuki Kato.
"Annyeong." Sapa Mella yang tiba-tiba muncul menghampiri Enzy dan Nathan.
"Oh annyeong mell." Jawab Enzy sembari memainkan gadgetnya.
"Bu Ana. Mella bakso satu ya kek biasa." Pinta Mella sembari duduk di kursinya.
"Hmm males banget gue ada sih singa." Gumam Mella sambil melihat Genk jacpot.
"Udah gak usah di liatin." Ucap Nathan santai.
"Tan loh kemana tadi? Kok gak masuk MK?" Tanya Mella penasaran.
"Gue tadi telat jadi gue duduk di taman."
"Permisi nih kak baksonya." Ucap Dewi anak Bu anak sambil menyuguhkan bakso ke meja mereka.
"Makasih ya." Ucap Mereka bersamaan.
"Wi! Kok malah punya mereka yang di anter lebih dulu, yang kita mana?" Seru Marcell keras.
"Sabar sabar nih punya kalian." Sahut Bu Ana yang langsung memberikan ke meja Marcell dan dua temannya.
"Nah gitu dong kan cantik." Ucap Marcell.
"Hello honey." Sapa Bunga kepada Marcell.
"Halo sayang." Balas Marcell langsung mendekati kursi kepada Bunga.
"Aduh gue jijik banget sumpah." Gumam Mella sambil melihat Bunga yang ada tak jauh dari matanya.
"Udah makan aja." Sahut Nathan.
"Beib. Keknya ada yang gak cuka ama acu deh." Ucap Bunga sembari duduk di sebelah Marcell dengan kemanjaannya.
"Siapa yang gak suka sama kamu beib?"
"Mana ya mmm oh itu dia beib aduh tatut tatapannya celem." Ucap Bunga sambil memandang Mella yang kini sedang menatap balik matanya.
"Cayang kamu tahu gak, acu ada celita ada adik kelas acu dia itu gendut tapi cekalang ilang di telat bumi itu gala-gala. Dia!" Ucap Bunga sambil menunjuk kearah Mella.
Mella yang sedang duduk tenang kini berdiri dari duduknya kasar. "Yak!" Teriak Mella keras sambil melihat Bunga.
"Tuh kan beib pasti loh penasaran sama nih cewek." Bisik Bunga sambil menatap Mella yang kini menatapnya.
"Udah tenangin diri loh." Sahut Nathan sambil memegang tangan Mella. Lalu ia beranjak dari duduknya dan membalikkan tubuhnya kearah sumber masalah. "Loh mau apaan?" Tanya Nathan tenang sambil melihat Bunga yang tengah duduk di sebelah Marcell.
"Loh siapa?" Tanya balik Marcell yang sedang duduk melihatnya.
"Loh gak ada abis-abisnya cari masalah sama kita." Ucap Nathan tak menghiraukan pertanyaan Marcell.
"Ha? Nih cowok belagu juga." Gumam Marcell beranjak dari duduknya dan menendang bangku di dekatnya.
"Loh gak denger gue ngomong? Loh siapa?" Tanya Marcell sembari mendekati Nathan yang kini berbicara tepat di wajah Nathan.
"Bukan urusan loh Ck." Jawab Nathan santai sambil mengalihkan pandangan dari wajah Marcell.
"Aiss." Upat Marcell geram dan mulai menarik kerah baju dari Nathan dan mengangkat tangan satu yang menggepal ingin meninju wajah Nathan tetapi gempalan tangan itu tertahan karna ada seorang yang menahannya. Marcel menoleh kearah orang yang menahan tangannya. "Al? Serunya pelan.
"Al?" Ucap Mella pelan sambil melihat kearah Al dengan tak percaya.
"Lepasin tangan loh dari temen gua." Pinta Al dingin.
Kedua teman Marcell lngsung beranjak dari duduknya.
"Cell ayo pergi." Pinta Bunga sambil menarik tangan Marcell.
"Tapi?" Balas Marcell sambil melepaskan tarikkan kerah Nathan sambil menatap Nathan. "Kita belum selesai."
"Ayo pergi." Ucap Marcell mengajak kedua temannya.
"Tan loh gak papa?" Tanya Enzy.
Nathan mengangguk.
"Al loh dari mana aja?" Tanya Mella khawatir.
"Loh baik-baik aja tan?" Tanya Al kepada Nathan.
"Kabar loh gimana?" Tanya Nathan.
"Gue udah mulai absen." Balas Al singkat.
"Gue duluan." Sambung Al pergi meninggalkan mereka.
"Tuh anak baru muncul semenjak kelulusan sekolah." Ketus Mella kembali duduk.
"Al baik-baik aja mel?" Tanya Nathan penasaran.
"Gue gak tahu tan semenjak kejadian dua tahun lalu Al sangat tertutup dan ia berubah jauh lebih baik dan pada pesta kelulusan disitu terakhir kita bertemu dan baru tadi ia muncul tiba-tiba entah dari mana datangnya dengan tampilan seperti itu." Jelas Mella.
Flashback on
"Al?" Panggil Mella.
"Kalian makan tanpa gue, gue mau belajar." Ucap Al sambil konsen berlajar dengan buku catatan yang diberi Yuki kepadanya.
"Ok." Jawab Mella singkat dengan wajah penuh khawatir.
***
"Al ini roti dan susu." Ucap Mella sambil meletakkan ke atas meja.
"Ok." Jawabnya tanpa menghiraukan Mella.
***
"Al? Loh ngapain kesini terus?" Tanya Nathan dari dalam pagar rumahnya sambil melihat Al yang duduk di teras rumah Yuki.
"Gak papa gue nunggu Yuki." Lirihnya sambil menunggu Yuki yang tak pasti.
"Udah loh pulang sana Al. Yuki gak akan kembali." Jelas Nathan pelan.
"Gue yakin Yuki kembali." Jawab Al tegas.
Dua tahun lalu pria yang bernama Al yang mempunyai julukan pria bodoh di kelas kini ia berubah menjadi pria yang giat belajar, tanpa meninggalkan bangkunya sedikit pun.
Ia pun setiap hari tak pernah lelah mengunjungi rumah Yuki yang kini telah kosong semenjak Yuki kecelakaan pada waktu itu.
Ia memutuskan untuk berkunjung ke rumah Yuki pada hari kelulusannya, ia membuktikkan bahwa ia bisa lulus berkat semangat dari Yuki dan catatan yang diberikan Yuki kepadanya sebelum Yuki mengalami kecelakaan, dan di hari itu juga ia memutuskan untuk menyerah kepada Yuki.
Flashback off
"Langit kau sangat kejam, bisa-bisanya kau seindah itu." Gerutu Al sambil memandangi langit yang kini berada di hadapannya.
Ayo gimana part kali ini?
Jangan lupa vote dan comment ya!
Tinggalkan jejak ya
👇🏻
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top