Part 34

Tok tok tok ...

Semua orang tertujuh ke sumber suara.

Cek krek...?

Marcell menoleh secara berlahan ke sumber suara. Ia berlahan memandang seseorang yang berdiri di depan pintu yang baru saja tiba dan Marcell menatap Yuki cepat.

Yuki menatap Marcell terdiam lalu sedikit demi sedikit ia tersenyum lebar. "Suprise." Bisik Yuki kepada Marcell tepat di depan wajah Marcell.

"Maaf anda siapa?" Tanya Retno bingung.

"Dia teman Yuki." Sahut Yuki sambil berdiri menghampirinya. "Kamu ngapain kesini malam-malam?" Tanya Yuki tersenyum.

"Gue kesini buat Marcell tanggung jawab sama anak yang ada di rahim gue." Ketus Bunga sambil berkaca-kaca.

"Kamu hamil? Anak Marcell?" Tanya Yuki terkejut.

Bunga mengangguk sebagai jawaban sambil menangis. Yuki dengan kasihan langsung memeluk Bunga.

"Marcell apa maksud ucapan wanita ini?" Tanya Retno.

"Dengerin penjelasan Marcell dulu Om."

"Pa! Yuki mau minta batalin pernikahan Yuki sama Marcell. Karna Yuki gak mau di dua." Jelas Yuki.

"Marcell kamu bikin kecewa Om." Seru Retno.

"Aku mau minta pernikahan ini batal." Sahut Nadia.

"Tante Om dengerin Marcell dulu. Wanita itu mengada-ngada." Cibir Marcell membuat Bunga menatapnya kecewa. Yuki melirik Bunga kasihan.

"Yuki gue mau pulang." Ucap Bunga pelan sambil menahan air matanya.

Yuki mengangguk dan menepuk kedua bahu Bunga. "Maafin gue." Ucap Yuki sedih.

Bunga menggeleng kasar. "Gue yang makasih."

Bunga melangkah mendekat "Cell. Gue gak minta loh buat tanggung jawab. Tapi, gue mau loh akui kalau ini anak loh." Ucap Bunga.

"Marcell!" Bentak Dika.

"Gak Pa, bayi itu bukan anak Marcell." Belah Marcell.

Bunga tersenyum gemetar menahan tangisnya. "Ok. Mulai saat ini anak di dalam rahim gue bukan anak loh! Gue pergi." Tegas Bunga sambil berbalik menatap Yuki dan meneteskan air matanya.

Yuki menahan bahu Bunga. "Cell gue gak bakal nikah sama loh. Dan loh udah kehilangan wanita yang sayang sama loh." Ucap Yuki membuat Marcell terdiam gelisah.

"Gue pamit." Ucap Bunga pelan dan tersenyum kepada Yuki sambil berlinangan air mata dan pergi.

"Marcell ayo kita pulang." Ajak Dika kasar.

"Tapi Pa."

"Nanti kita bicarakan lagi. Kita pamit pulang." Pamit Dika sambil berdiri dan pergi.

"Marcell ayok!" Bentak Siska sambil menarik tangan Marcell.

"Sekarang kamu puas?" Tanya Retno.

"Sangat." Sahut Yuki.

"Pa. Jadi Yuki—" Ucapan Nadia terhenti lantaran Retno yang langsung berdiri memilih untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Mama.." Panggil Yuki kegirangan sambil mendekati Nadia dan memeluknya.

"Mama udah bingung kenapa kamu gak ngelawan saat makan malam sama orang tua Marcell."

Yuki tersenyum legah. "Oh Yuki lupa." Cibirnya sambil menghubungi Al.

"Malam ini aku tidur di rumah." Ucap Yuki sambil menutup ponselnya.

"Ma Yuki ke kamar dulu ya." Ucap Yuki sambil menaikki anak-anak tangga menuju kamarnya.

Di pagi hari, Nadia sedang menyiapkan sarapan.

"Pa? Ayo makan. Yukiii... bangun sarapan." Seru Nadia dari bawah tangga.

"Siap Ma!" Sahut Yuki bersemangat sambil keluar dari kamarnya dan melenggang menuruni anak tangga.

"Papa mana Ma?" Seru Yuki.

"Kenapa?" Sahut Retno yang baru saja muncul dari depan pintu kamarnya.

"Eh Papa." Ucap Yuki sambil mengandeng Retno. "Pa? Yuki mau nikah sama Al." Ketusnya.

"Gak boleh!" Bentak Retno sambil melepaskan pegangan tangan Yuki.

"Papa!" Teriak Yuki kesal. "Marcell kan udah hamilin anak orang!"

"Iya tahu. Tapi, apa pekerjaan orang tua Al?"

"Pekerjaan orang tua Al? Yuki gak nanya dan Yuki gak tahu?"

"Anak ini. Mau nikah sama orang yang gak tahu asal usul keluarganya."

Yuki berpikir keras. "Kenapa Papa ada benernya juga ya?" Batinnya.

***

Yuki telah tiba di rumah persembunyian.

Tok tok tok

Cekrek..

"Sayang?" Panggil Yuki pelan sambil duduk di sofa. "Semenjak kita pacaran kamu belum pernah kenalin aku sama orang tua kamu." Ucap Yuki.

"Rencana hari ini aku mau ajak kamu ke rumah." Sahut Al.

"Serius?"

"Iya bawel."

Seminggu kemudian.

"Saksikan sah?"

"Sah!"

"Bismillah."

Yuki menangis meneteskan air matanya. Al mengulurkan tangan kanannya lalu Yuki mencium tangan Al. Yuki menatap Al sambil berlinangan air mata. Al meraih pucuk kening Yuki lalu menciumnya dengan mata yang tertutup.

Nadia tersenyum bahagia sambil meneteskan air matanya saat melihat Yuki anaknya telah resmi menjadi seorang istri.

Acara pernikahan Al dan Yuki terlihat sederhana, tamu undangan yang hadir hanya keluarga dari Al dan teman dekat Yuki. Tak terlihat sama sekali keluarga dari Yuki. Hanya Om Yuki yang hadir menggantikan Retno menikahkan Yuki sebagai wali Yuki.

"Al? Mama titip Yuki sama kamu ya. Jaga dia." Tintah Nadia sambil berkaca-kaca.

"Iya Ma. Tanpa Mama suruh Al pasti jagain Yuki dan buat dia bahagia." Sahut Al terdengar jantan.

Nadia tersenyum sambil mengangguk.

"Om jagain Mama ya." Ucap Yuki kepada Omnya. Omnya Yuki adalah Abang dari Ibunya Yuki.

"Iya sayang. Pasti, udah kita pamit dulu ya." Pamit Om Yuki.

"Mama." Ucap Yuki kembali sambil memeluk erat Nadia dan melepaskannya sambil tersenyum.

Satu tahun kemudian

Airport Soekarno–Hatta

"Halo Ki?" Sapa Nathan sambil berjalan dengan melihat sekitar Airport.

"Kenapa?"

"Judes amat." Ketus Nathan.

"Gue lagi sibuk. Napa Tan?"

"Gue di Jakarta." Sahut Nathan sambil tersenyum melihat seseorang yang sedang berdiri yang tak jauh dari hadapannya.

"Loh serius. Baguslah nanti gue telpon lagi." Ucap Yuki membuat Nathan menjauhkan ponselnya dari telinganya dan menggenggamnya di dalam genggaman tangannya. "Aduh cup cup cup. Al! ini ambil susunya!" Teriak Yuki dari dalam telpon Nathan yang berada di dalam genggaman Nathan.

Nathan tersenyum dan mendekati seseorang tersebut.

"Sayang ini Mella telpon." Seru Al sembari memberikan laptop kepada Yuki yang tengah sibuk menyuapi Keanu.

"Halo Keanu?" Sapa Mella di dalam Video Call.

"Hai Tante Mella." Sahut Yuki sambil melihati Keanu kepada Mella. "Oh ya tadi barusan aja Nathan telpon. Dia di Jakarta."

"Hai Keanu. Ganteng amat sih." Sahut Mella terlihat mengabaikan.

"Loh kapan pulang ke Jakarta? Betah banget di Jerman." Sindir Yuki.

Tok tok tok !!!

"Al! Ada orang! Bukain siapa itu." Teriak Yuki.

"Iya." Seru Al sambil berjalan membuka pintu.

Cekrek...

"Reno." Ucap Al terkejut.

"Siapa yng!" Teriak Yuki keras.

"Reno!" Balas Al kencang. "Masuk Ren. Duduk Cin." Ajak Al sopan. "Tunggu bentar ya."

"Yng? Yng?" Panggil Al bergegas sambil mendekati Yuki.

"Kenapa?" Tanya Yuki penasaran.

"Hei Mell udah dulu ya." Tutup Al sambil menutup laptop.

"Kenapa kok di matiin? Siapa yang dateng?"

"Reno. Reno buat aku gugup."

"Gugup kenapa? Jangan bikin aku penasaran." Sahut Yuki ngegas.

"Dia sama Cindy temannya Bunga."

"Hah?" Seru Yuki tercengang membuat Al reflek menutup mulutnya dengan tangannya.

"Kamu gendong Keanu." Suruh Yuki sambil berdiri menghampiri Reno dan Cindy.

"Eh Reno. Cindy?" Sapa Yuki pura-pura terkejut tak percaya sambil menyuguhkan minuman.

"Hai Yuki. Apa kabar?" Sapa Cindy tersenyum.

"Alhmdulilah baik. Oh ya kalian mau—"

"Kita mau ngundang Ki." Sahut Reno sambil memberikan undangannya.

"Wahh kalian mau nikah? Jodoh emang gak tahu." Ketus Al yang baru saja tiba sambil mengendong Keanu.

"Sudah satu tahun berlalu, kini teman-temanku sudah sibuk dan hidup dengan pilihannya sendiri.

Sahabatku Nathan, ia yang tahu siapa diriku tapi, aku tidak terlalu tahu tentangnya, yang aku tahu dia juga tak pernah menyampaikan perasaannya kepada Mella.

Mella yang aku tahu orangnya sangat tertutup. Ia memilih untuk selalu bungkam dengan masalahnya. Dan Ia juga memilih untuk pergi bersama Ayahnya semenjak Ibunya meninggal karna sakit.

Sedangkan Enzy dia memilih untuk menunggu orang yang akan menjadi jodohnya. Dia wanita yang dulunya mencintai Nathan. Tapi, Cintanya bertepuk sebelah tangan. Ia memutuskan untuk tidak jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri dan memutuskan untuk tidak menyatakan perasaannya.

Kalian pasti penasaran dimana Marcell? Marcell dia sekarang sedang berada di depan rumahnya Bunga.

"Bung? Gue bakal nunggu loh sampe loh terima gue." Ucap Marcell sambil berdiri tegak di depan pintu rumah Bunga.

"Cilumba." Ucap Bunga sambil menatap anaknya. "Papa kamu bawel ya. Kita maafin gak nak? Maaf? Enggak? Maaf? Enggak? Gak aja ya." Canda Bunga sambil tersenyum menatap anaknya.

Semenjak kejadian malam itu Bunga memutuskan untuk menyerah kepada Marcell dan memilih untuk pergi darinya. Marcell setiap hari mendatangi Bunga, tetapi tidak pernah sekali pun Bunga membukakan pintunya.

Penyesalan itu emang datangnya di akhir. Janganlah kalian melontarkan kata-kata yang nantinya akan membuat kalian menyesal di kemudian hari.

"Ma? Tumben kamu gak liat anak kamu hari ini?" Tanya Retno sambil melihat Nadia yang sedang memasak.

"Kenapa? Kamu mau liat Keanu?" Ledek Nadia judes.

"Gak? Siapa yang mau liat." Sahutnya sambil pergi meninggalkan Nadia yang tengah memasak.

Retno mengambil ponselnya dan membuka foto Keanu bersama Yuki yang sedang tersenyum gemas. Retno terlihat tersenyum.

"Papa? Papa liat apaan?" Tanya Nadia yang tiba-tiba masuk.

Retno langsung menutup ponselnya dan kembali membuat wajah yang terlihat seram.

"Hmm bilang aja kangen anaknya. Mangkanya terima aja napa." Gumam Nadia sambil menutup pintu kamar.

Yupz sudah satu tahun ini Papaku juga belum menjenguk aku dan anakku. Papa masih belum bisa merestui aku dan Al. Aku sangat menanti Papa ku untuk menerima aku dan Al beserta malaikat kecil kita.

Yuki dan Al telah menjalani hidup bersama dan mereka telah mempunyai anak yang bernama Keanu.

End-

Happy ending kata kalian. Setiap cerita yang dibuat ketika akhirnya mereka bersatu dan di akhiri dengan kata-kata "Dan hidup bahagia" Tidak menurutku itu baru awal dari hidup yang sebenarnya.

Mau tahu cerita Alki dalam satu tahun mereka menjalani hidupnya berumah tangga?
Dan lika-liku kehidupan mereka?
Berikan tanggapan kalian di kolong komentar.

Menurut kalian para readers yang suka vote dan comment dan ada juga yang baca aja. Menurut kalian maukah ada Season kedua? Dengan judul yang berbeda dengan alur cerita menceritakan kisah hidup yang sesungguhnya?

Author ingin sekali membuat Season keduanya dengan menceritakan kisah nyata dari seseorang yang masih bersangkutan dengan cerita yang pertama.

Jika kalian menyukainya silahkan tinggalkan komentar kalian ya.

Terimakasih untuk semuanya sudah setia membaca karya Moonshhine

Alhamdulillah Karya pertamaku berakhir❤️

Sekali lagi terimakasih buat kalian yang udah baca karya Moonshhine
I love you readers ❤️❤️❤️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top