Part 24
Dalam perjalanan mengantar Mella pulang. Nathan yang sedang menyetir menatap Mella khawatir.
"Mell. Loh gak papa?" Tanya Nathan sembari melihat Mella yang menangis diam-diam lalu ia menyodorkan tissue.
Ia menggelengkan kepalanya. "Gak gue gak papa kok." Seru Mella sambil meneteskan air matanya.
Nathan menatapnya khawatir. Ia langsung menyalakan musik agar Mella bisa menangis dengan puas. Mella menangis dan terisak.
Episode sebelumnya...
Al melangkah mendekat berlahan menghampiri Yuki yang berada tak jauh darinya. "I love you." Ucapnya sambil memberikan buket bunga mawar kepada Yuki.
Yuki mengambil buketnya lalu menatap kedua mata Al. "I love you too." Balas Yuki lalu di peluk oleh Al dengan tangan yang berada di pinggangnya dengan mata bertemu mata, kini Al menutup matanya, berlahan mendekati bibir Yuki. Yuki pun tersenyum dan menutup matanya menunggu serangan lembut datang.
"Muach!" Kecup Nathan dari dalam pagar rumahnya membuat Al dan Yuki tersadar membuka matanya bersamaan dan menoleh kearah sumber suara dengan menatapnya tajam.
"Ais ganggu aja." Gumam Yuki pelan membuat Al tersenyum meliriknya.
"kalian ngapain mau kiss di sini stres?" Seru Nathan sambil melompat ke halaman rumah Yuki.
"Siapa sih yng dia?" Tanya Yuki kesal.
"Gak tahu."
"Udah yo yng masuk aja." Sahut Yuki sambil merangkul tangan Al.
"Woi gue di cuekkin?" Seru Nathan dan mengikuti langkah mereka.
"Siapa loh?" Tanya Yuki sambil memutarkan kepalanya ke belakang membuat Nathan menghentikan langkahnya.
"Gue Jefri Nichol." Sahut Nathan sambil menunjuk dirinya.
"Gue gak kenal." Jawab Yuki sembari berjalan masuk dan menutup pintunya.
"Dasar loh ki." Seru Nathan di depan pintu.
"Apa loh?" Sahut Yuki kembali membuka pintu.
"Gue mau masuk."
"Gak boleh!" Protes Yuki dan kembali menutup pintu.
"Dasar!" Gumam Nathan sambil menendang pintu rumah Yuki.
Yuki membuka pintu membuat Nathan kikuk. "Dasar ganggu aja loh." Ucapnya langsung menutup pintu lagi.
"Sekali lagi loh buka, abis loh ki." Cibir Nathan kesal.
Cekrek. "Masuk gih." Ajak Yuki sinis.
"Y." Jawab Nathan pelan sambil membungkukkan kepalanya.
"Bro maaf ya bro." Seru Nathan sembari mendekati Al yang sedang duduk di sofa.
"Palak loh." Sahut Al.
"Sorry brother. Just kidding bro." Serunya sambil merangkul Al dan duduk di sampingnya.
"Dasar ular air." Gumam Yuki sembari berjalan kearah dapur.
"Ki. Gua mau minum kopi ya." Teriak Nathan.
"Ambil sendiri." Sahut Al sambil melepaskan rangkulan Nathan.
"Sini. Ambil sendiri." Sahut Yuki.
"Okay." Jawab Nathan sambil bergerak mendekati Yuki yang tengah memotong buah.
"Ki loh tadi mau." Tanya Nathan sambil memonyongkan bibirnya seperti orang berciuman.
"Loh liat gue lagi pegang apa?" Jawab Yuki sambil mengupas kulit mangga.
"Wow horror." Sahut Nathan pelan sambil mengambil satu potongan buah mangga dan meninggalkan Yuki.
"Mama loh mana ki?" Tanya Nathan sambil melenggang mendekati Al.
"Ada di kamar." Seru Yuki.
"Gimana Mella tan?" Tanya Al.
"Oh ya Al. Gue gak tahu. Karna gue cuma anter dia sampe depan rumah. Gue gak masuk dan dia gak suruh masuk." Jelas Nathan membuat Yuki memandang mereka yang tengah berbincang.
"Oh gitu?"
"Dasar stupid." Cibir Yuki sambil memandang mereka.
"Jadi loh gak tahu?" Sambung Yuki sembari menyuguhkan buah mangga.
"Apa yang gue harus tahu Yuki?" Tanya Nathan sambil mengambil buah mangga dan menyantapnya.
"Dasar loh tan." Sahut Yuki sambil menggelengkan kepalanya dan duduk.
"Eh kalian udah baca grup belom?" Tanya Nathan.
"Grup yang mana?" Tanya Yuki.
"Grup kampus." Sahut Nathan.
"Emang kenapa?" Sahutnya sambil mengecek ponselnya mencari tahu.
"Beib kita ikut ya." Sambung Yuki.
"Buat apaan yng? Gak usah ah."
"Yahhh kamu apa-apaan sih gak asik." Jawabnya manyun sambil menyilangkan tangan di depan dada dan membuang wajahnya.
"Sok imut." Cibir Nathan pelan.
"Itulah yang gue suka darinya." Bisik Al pelan sambil tersenyum memandang Yuki.
"Ha?" Dekis Nathan sambil menatap Al dan Yuki secara bersamaan. "Gue gak bisa lama-lama disini." Gumamnya sambil menggelengkan kepala melihat tingkah orang pacaran ini.
***
Al berbaring di taman sambil membaca novel. Di sampingnya, Yuki duduk dan bertanya soal hubungan mereka nantinya.
"Beib. Kalau seandainya nanti kita gak jodoh gimana?"
"Yaudah nanti kita tetanggaan aja." Sahut Al enteng sambil membaca novelnya.
"Kok tetanggaan?"
"Iya. Jadi pas suami kamu gak ada. Aku bisa mampir. Kita selingkuh deh." Sahut Al jail sambil tersenyum.
Yuki memukul keras punggung Al.
"Awww." Seru Al terkejut.
"Gak. Aku mau setia sama suami aku." Seru Yuki.
"Kamu juga kok nanyanya gitu?"
"Iseng doang." Ledeknya.
***
Nathan terlihat gelisah sambil menghubungi seseorang.
"Tan kantin yo?" Ajak Enzy sambil membereskan bukunya.
"Duluan aja." Sahut Nathan sembari menunggu jawaban seseorang yang ia hubungi.
"Okay." Jawab Enzy singkat sambil berjalan keluar kelas.
"Eh Enzy." Seru Nathan membuat Enzy berbalik.
"Iya tan?"
"Loh tahu Mella dimana?"
"Mella? Dia gak ngampus. Katanya lagi gak enak badan."
"Oh okay thanks." Jawab Nathan sambil berjalan mendekati Enzy dan menepuk bahunya dan pergi lebih dulu.
Enzy menghela nafas dan berjalan meninggalkan kelas.
***
"Bung. Kita kan bakalan ada liburan kampus nih. Kalau gimana-gimana kita kerjain tuh cewek?" Usul Cindy.
"Masuk akal." Sahut Bunga sambil menyedot minuman rasa cokelat.
"Sih Marcell mana bung?"
"Telan bumi."
"Haha. Gila loh. Entar telan bumi beneran nangis darah loh." Ledek Cindy.
"Jangan bahas tuh anak dulu." Sahut Bunga.
"Bung ikut gue." Pinta Marcell yang tiba-tiba muncul di kantin.
"Cin. Bentar ya." Seru Bunga sambil mengiringi langkah Marcell.
"Tuh anak tadi aja gak mau bahas. Sekarang ada orangnya gue yang di tinggal. Di bodohin Marcell." Cibir Cindy sambil memandang mereka yang berjalan bersama.
"Sendiri aja nih?" Sindir Reno.
Cindy menoleh kanan kiri dan melihat sekitar. "Loh ngomong sama gue?"
"Zy." Seru Reno mengabaikan Cindy dan berjalan mendekati Enzy yang sedang memesan makanan.
"Ais. Sial." Upat Cindy sambil melirik Reno tajam.
"Kenapa ren?" Tanya Enzy.
"Gak. Gak papa zy." Sahutnya sambil tersenyum kepada Cindy yang masih melotot melihatnya lalu ia melemparkan satu kedipan matanya.
Cindy langsung berbalik mengalihkan pandangannya. "Udah gila." Gumamnya sambil mengambil tasnya dan bergegas pergi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top