Pacarku Calon Suamiku

Vote dan Comment ya!!!

"Tan? Gimana kabar Yuki?" Tanya Enzy kepada Nathan yang berada di halaman taman Kampus.

"Nanti aja bahas itu. Sih kunyuk lagi menuju sini." Sahut Nathan sambil melihat Marcell yang sedang berjalan mendekati mereka.

"Mereka berdua gak papa di rumah itu?" Tanya Enzy sambil melihat Marcell yang sedang berjalan.

"Gak papa sih selagi Al gak ganas." Canda Nathan tersenyum.

"Yuki dimana?" Tanya Marcell yang baru saja tiba dihadapan Nathan dan Enzy yang sedang duduk.

"Kita gak tahu." Ketus Enzy sinis.

"Gue bukan ngomong sama loh. Tan Yuki dimana?" Tanya Marcell ngegas.

"Tanya sama diri loh sendiri dimana Yuki!" Jawab Nathan santai.

"Udahlah Tan, luh tahu dimana Yuki. Kasih tahu selagi gue sopan." Paksa Marcell.

"Kalau gue tahu juga dimana Yuki, gue juga gak bakal kasih tahu loh." Sahut Nathan tersenyum sinis.

"Aiss. Jangan nyesel kalian." Ancam Marcell sambil meninggalkan mereka.

"Udah pergi sono!" Seru Enzy membuat Marcell menoleh kearahnya.

"Tan..." Lirihnya sambil memandang Marcell.

Nathan pun melirik Marcell santai begitu juga dengan Marcell melirik Nathan tersenyum sinis dan berjalan melanjutkan langkahnya.

"Tan. Kok gue takut."

"Udah jangan takut." Jawab Nathan sambil memandang Marcell yang tengah berjalan membelakangi mereka.

"Tan.." Seru Reno yang baru saja selesai dari kelasnya.

"Ren. Gue pulang duluan ya." Ucap Mella yang sedang memandang Nathan dan Enzy.

"Loh gak ikut ke tempat Yuki?"

"Entar gue nyusul. Gue duluan ya. Bye." Pamit Mella sambil berjalan dan melambaikan tangannya.

"Mau kemana tuh Mella?" Ucap Enzy sambil melihat Mella yang melambaikan tangannya.

"Wc mungkin." Sahut Nathan.

"Woi! Jadi kita tempat Yuki?" Tanya Reno.

"Iya jadi. Ren Mella pergi kemana?" Tanya Nathan.

"Dia pulang. Ada urusan, entar dia nyusul. Katanya." Balas Reno sambil berdiri di hadapan mereka dengan tangan yang di masukkan ke saku celananya.

"Yaudah ayo kita berangkat." Ajak Nathan.

***

"Hooaaamm... mmmmm aroma apaan ini?" Gumam Yuki sambil berbaring di atas kasur empuk dengan setengah sadar.

Ia berlahan membuka matanya sambil memperhatikan sekitar ruangan. Pandangannya berhenti seketika melihat pintu kamar terbuka. Ia langsung membuka selimut dan menatap tubuhnya dengan pikiran kotornya.

"Hmm gak asik." Batinnya. "Iiih emang gue berharap apaan?" Gumamnya bertanya sendiri sambil melihat tubuhnya. "Iih gue geli. Fokus Yuki fokus. Okay gue harus bangun." Ucapnya sambil berdiri merapikan rambutnya dan berlahan berjalan melangkah mengintip Al yang sedang sibuk sendiri di dapur.

Al menoleh ke sumber bayangan. "Sayang? Udah bangun. Sini." Seru Al yang sedang memasak.

Yuki melangkah berjalan menghampiri Al yang tengah memasak. "Kamu masak apa yng? Yakin bisa di makan?" Tanya Yuki memastikan.

"Gak tahu sih. Aku liat mbah google ikutin aja gimana caranya." Cibirnya sambil memotong bawang putih.

"Sini aku bantuin." Tawar Yuki.

"Emang kamu bisa?" Tanya Al ragu.

"Gak." Sahut Yuki tersenyum. "Maksud aku. Aku bantuin kamu dengan aku duduk disini." Ledeknya tersenyum sambil duduk di kursi bar.

"Dasar. Yaudah tunggu aja dan liat apa yang akan terjadi." Sahut Al.

"Emang apaan yang bakal terjadi?" Tanya Yuki bingung.

"Udah kamu dilem aja."

"Siap chef Al. Kalah in chef Juna ya. Jangan sampe chef Juna nangis liat masakkan kamu." Ledek Yuki tertawa.

Al tersenyum sambil memotong bahan-bahan makanan.

Dua jam telah berlalu.

"Yng? Masih lama?" Tanya Yuki bosan sambil meletakkan dagunya di atas bartender.

"Tunggu yng bentar lagi." Sahut Al.

Yuki pun berdiri lelah menghampiri sofa.

"Kamu mau kemana yng?" Seru Al bertanya.

"Guling." Sahutnya sambil melemparkan tubuhnya di atas sofa dengan menyalahkan TV.

Masakkan Al telah di hidangkan. Ia meletakkan nasi goreng buatannya di atas meja bartender. Ia merapikannya kembali dan mengambil gambar.

Jepret bunyinya...

"Wah. Gak bakalan nangis chef Juna kalau liat ini." Gumam Al dengan bangga.

"Eh istri gua mana?" Cibirnya tersenyum sambil melangkah mendekati Yuki yang sedang berbaring di atas sofa yang sedang tertidur pulas. Al duduk mendekati pucuk kening Yuki lalu mendarat benda lembut ke atas kening Yuki. Al mencium kening Yuki.

Yuki menggerakkan matanya yang sedang terpejam. Ia membuka matanya secara berlahan melihat seseorang yang berada di hadapannya dengan samar-samar lalu ia tersenyum. "Al?" Panggilnya.

"Bangun yng." Ucap Al sambil menatap Yuki.

"Laper yng." Rengek Yuki.

"Ayo makan." Ajak Al sambil mendudukkan Yuki.

Yuki mengangguk pelan. Sambil menerima genggaman tangan Al.

Al berjalan mengandeng Yuki menuju meja bartender yang tak jauh dari mereka.

"Wahhh..." Ucap Yuki kagum. "Yng? Kita makan nasi goreng jam segini?" Tanya Yuki bingung.

Al tertawa geli. "Kenapa yng? Kok gitu mukanya?"

"Kenapa kita gak sekalian buka puasa aja beb? Dari pagi ke siang ketemu sore, bentar lagi magrib." Ledek Yuki.

"Udah cicip aja. Aku udah masak setengah mati ini loh yng." Sahutnya.

"Suapin." Perintah Yuki.

Al mengambil satu suapan menuju mulut Yuki yang terbuka.

"Gimana yng?" Tanya Al memastikan sambil menatap Yuki yang sedang mengunyah nasi goreng buatannya.

"Mmmm... Enak banget serius sayang." Ucap Yuki dengan mata melotot.

"Masa sih?" Sahutnya sambil mencicipi masakkannya sendiri.

"Gimana?" Tanya Yuki menahan senyum.

Al terdiam sambil meletakkan sendok ke atas piring dan menetap Yuki murung. "Dasar kamu." Lirihnya lelah sambil membawa nasi goreng itu dan ingin membuangnya. Yuki menahannya. "Kamu kenapa? Kok mau di buang? Aku laper ini." Ucap Yuki.

"Udah nasi gorengnya gak enak." Sahut Al dingin.

"Gak kok, enak banget ini serius." Sahut Yuki sambil mengambil nasi goreng yang ada di tangan Al lalu meletakkannya kembali ke atas meja dan memakannya dengan lahap. "Rasanya hambar tapi nikmat bagiku." Batin Yuki sambil tersenyum memandang Al yang dingin.

"Jangan di paksa yng." Ucap Al.

"Eh kamu sadar gak sih? Kita udah kayak orang suami istri." Ucap Yuki mencairkan suasana.

"Kamu suka yng?" Tanya Al sembari duduk di samping Yuki dan memandangnya.

"Suka banget." Sahutnya sambil mengunyah nasi goreng spesial buatan Al kekasihnya.

"Dasar." Cibir Al sambil mengelus kepala Yuki.

"Kamu gak mau makan?" Tanya Yuki.

"Kamu aja."

"Yaudah aku habis in." Sahutnya semangat.

"Yng. Sih Nathan gak jadi kesini?" Tanya Al.

"Oh iya. Tuh anak kemana? Coba telpon yng." Pinta Yuki.

"Kamu kalau udah makan tinggalin aja di atas meja, biar aku aja yang cuci piringnya." Seru Al sambil berjalan mundur menuju kamar mengambil ponselnya.

"Siap!" Teriaknya. "suamiku." Lanjutnya samar sambil tersenyum.

Jefri Nichol

Al kita gak jadi ke sana
Sih Marcell ikutin kita
Jd kita skrng lg drmhnya
Sih Reno,,
14.32

P
P
Kalian makan apaan??
Nih lauk msh sama gua
Sabar ya
15.13

Woi pd ngapain?
Inget jgn mcem"
Al loh jaga kejantanan loh
Wkkw 🤣
16.32

Anjing loh tan wkwk
Jd Marcell td gmna?
Ping!!!
16.35

Loh dr mna aja?
Abs ngapain kalian?
16.36

Gak ngapain" gila
Jd sih Marcell gmna bro?
16.38

Haha
Sih Marcell msh nungguin kita
16.40

Jd gmna tuh Marcell?
Ohya papanya Yuki gmna?
Trs mama Yuki gmna?
16.41

Udah jgn mikirin itu..
Mamanya sllu ak kbrin trs..
16.41

Maksih tan
16.42

"Yng?" Panggil Yuki sambil berdiri di depan pintu kamar.

Al berbalik menoleh ke sumber panggilan. "Apa sayang?" Jawab Al sambil mendekati Yuki.

"Gimana udah di telpon Nathannya?"

"Mereka lagi di rumah Reno. Gak jadi kesini." Sahut Al sambil melangkah ke arah sofa.

"Kok gak jadi?" Tanya Yuki bingung sambil mengikuti Al.

"Iya mereka ada tugas dadakan yng." Sahut Al duduk sambil bersandar.

"Oh gitu.. aku kangen Mama." Ucapnya pelan.

"Apa kita pulang aja?" Sahut Al sambil menatap Yuki yang sedang berdiri di sampingnya.

"Gaklah. Kalau aku pulang sama saja aku nyerah in diri ke Marcell." Tegasnya sambil duduk mendekati Al.

"Kamu serius sama aku?" Tanya Al memastikan.

"Kenapa? Kamu ragu?" Tanya Yuki menatap Al serius.

Al langsung memeluk Yuki. Yuki tersenyum terharu dan membalas pelukkan Al.

"Yng? Malam ini aku tidur sama kamu ya?" Pinta Al tersenyum.

"Yakk!! Jangan macam-macam." Lirik Yuki melotot sambil melepaskan pelukkan Al.

"Becanda Yuki Kato." Sahut Al.

"Kamu serius semalem gak ngapain-ngapain?" Tanya Yuki sambil menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.

"Ih ngapain coba kek gitu. Gaklah yng." Sahut Al tersenyum geli melihat Yuki bertingkah aneh.

"Serius? Tapi kenapa pintu kebuka setengah?" Belahnya.

"Kamu yang minta jangan di tutup karna takut." Jawab Al santai sambil menonton TV.

"Masa? Hmm mungkinlah ya." Sahutnya. "Aku harus waspada." Batin Yuki sambil melirik Al tajam.

"Tenang aku gak bakal macem-macem." Ucap Al sambil menonton TV.

"Kok dia tahu?" Batin Yuki.

"Iya tahu lah. Kamu jangan takut." Ucap Al tersenyum sambil menoleh melirik Yuki yang sedang menatapnya tajam.

"Apaan sih." Sahut Yuki sambil bangkit dari duduknya dan berlari menuju kamar lalu menutupnya kencang.

"Dasar." Ucap Al tersenyum sambil memandang pintu kamar Yuki dan lanjut menonton TV.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top