Berawal dari tatap
"Halo?"
"Iya ki, gue lagi dijalan."
"Ok."
***
Tok tok tok ...
Ceklekk ...
"Cari siapa?" Tanya bik Surti.
"Yukinya ada bik?"
"Bik suruh masuk itu temen Yuki." Seru Yuki dari dalam rumah."
"Masuk nak."
"Permisi bik." Sambil masuk ke dalam rumah Yuki dan menghampiri Yuki yang sedang berada di ruang tamu.
"Duduk Al." Sahut Yuki.
"Iya." Sembari duduk di sofa.
"Al kita langsung aja ya sini duduk di bawah." Ucap Yuki yang sambil membuka buku.
"Papa, mama loh mana ki?" Jawab Al sembari duduk di samping Yuki.
"Papa lagi kerja, mama lagi arisan tetangga."
"Oh gitu."
"Al mana yang loh gak ngerti?" Sambil mengganti halaman buku.
"Kabar loh sama Marcell gimana?" Tanya Al sembari melihat Yuki yang mengganti halaman. Yuki menoleh Al, Al pun menatap Yuki dengan tersenyum menaikki kedua alisnya.
"Aku batalin." Jawab Yuki singkat dan melanjutkan mencari halaman yang ingin dia pelajari.
"Yaudah lah kita kerjain tugas kelompok kita aja dulu ya, entar baru kita belajar." Lanjutnya.
"Terus ki gimana mama papa loh? Gak nentang?"
"Gaklah. Aku bilang kalau aku mau fokus ke sekolah dulu." Sambil memperlihatkan bukunya dan memberinya buku yang akan dia baca.
"Oh baguslah?" Sahutnya sambil mengambil buku dari tangan Yuki.
"Ternyata apa kata loh malam itu aku baru percaya, kalau loh emang bodoh." Cibirnya sambil menatap Al dan mengalihkan pandangannya dan menlanjutkan menulis. "Pantes gak naik." Gumam Yuki kecil.
"Gue denger loh ki."
"Gue ngomong apa?" simbat Yuki
"Loh bilang gue ganteng."
"Berarti gue cantik dong."
"Loh gendut." Sahut Al
Yuki Melirik Al dengan mata tajamnya.
"Becanda ki."
"Kenapa? emang gendut itu salah?"
"Gak loh, gendut itu seksi." Jawab Al tersenyum.
"Seksi? Udah ah kenapa jadi ngobrol."
"Loh yang mancing."
"Gak, gue gak mancing? Gue lagi nulis."
"Hadehh." Sahut Al sembari menatap buku.
"Permisi ya, ini minum dingin dan buah apel yang udah bibik potong-potong." Ucap bik Surti sambil menyuguhkan.
"Makasih bik. Jadi gak enak." Sahut Al sembari mengambil minum dingin dan glegek.
"Makasih ya bik." Lanjut Yuki.
***
Yuki yang sibuk menulis mengerjakan tugas kelompok lupa jika di sampingnya ada Al.
"Hoooaaaaam." Sambil menggeliatkan tubuhnya.
"Oh." Lihatnya kaget saat melihat Al yang terlelap di sampingnya dengan posisi kepala Al di atas meja.
Yuki menatap Al yang kini sedang terpejam ia mendekati wajah tampan Al dan kini menyentuh berlahan hidung mancung Al.
"Seandainya gue jadi nafas loh mungkin gue udah jadi separuh nafas loh." Gumam Yuki sambil menatap Al dengan kebucinannya.
"Eh eh ngapain anak mama?" Seru Nadia yang baru pulang dari arisan.
"Mama." Sahut Yuki kaget sambil menepuk wajah Al membuat Al terbangun.
"Apa apa apa?" Sontaknya terbangun.
"Eh sorry Al. Salam mama gue."
"Oh tante." Ucap Al beranjak dari duduknya dan menghampiri mama Yuki dan memberi salam dan kembali duduk di atas karpet.
"Yaudah mama ke atas dulu ya."
"Iya ma."
"Luh ngapain pukul wajah gue?"
"Eh itu eh loh tidur. Bukannya baca malah tidur." Jawabnya gagap.
"Gue mimpi kek ada yang pegang wajah gue."
"Gak, gu gue gak pegang serius." Jawab Yuki panik sambil menggaruk kepalanya.
"Yaudah kalau gak."
"Udah pulang sana besok lanjut lagi."
"Lah belom selesai?"
"Satu minggu!" Jawabnya ngegas.
"Okay santai ndut." Sahut Al sambil mengelus kepala Yuki.
"Apaan sih." Sahut Yuki grogi.
"Ki besok kita belajarnya di luar aja ya."
"Mending dirumah aja."
"Suntuk gue ki."
"Yaudah gue nurut."
Tinggalkan Vote dan Comment ya agar author tahu ada kalian disana hehe
Makasih ya❤️
Maafkan jika gaje
Gimana Next ga?
Author sayang Readers ❤️
Salam cantik
Yuki 💋
Dan salam pacar halu 😍
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top