Antara cinta dan persahabatan

"Ha? Jadi loh pikir gue bakalan marah? Mungkin gue emang bakalan marah dan jambak rambut loh dan jadiin loh pentol bakso pada saat itu, tapi itu gak penting lagi, karna gue udah dapetin cowok yang cinta banget ama gue. Muach." Jelas Yuki di akhiri dengan memberi kecupan kiss bye kepada Bunga menjelaskan bahwa ia sudah mendapatkan orang yang spesial dari pada Marcell.

"Apa?"

"Ayo. Ayo kembali ke tempat kalian masing-masing. Eh Bunga? Kamu masuk ke kelas Ibu?" Ucap Dosen yang baru saja tiba.

"Oh gak bu." Jawab Bunga lalu pergi.

"Yuki. Duduk." Seru Nathan.

***

"Tan gue duluan ya." Pamit Yuki sembari membereskan buku-bukunya dan langsung pergi meninggalkan Nathan di dalam kelas.

"Loh mau ke ma. Na." Sahut Nathan pelan sambil melihat Yuki yang sudah pergi meninggalkannya.

"Nathan?" Panggil Enzy dari depan pintu kelas.

"Oy." Sahut Nathan sembari membawa tasnya dan bangkit dari duduknya.

"Kantin yo." Ajak Enzy.

"Yang lain mana?"

"Mereka udah di kantin."

"Yuki juga?"

"Yuki gak ada."

"Kemana tuh anak perginya?" Gumam Nathan.

"Bukannya Yuki sama loh tadi?"

"Iya. Tapi dia pergi gak tahu entah kemana?"

"Yaudahlah mungkin ada urusan dia." Sahut Enzy.

"Mungkinlah." Balas Nathan sembari berjalan berdua bersama Enzy untuk menghampiri Al, Reno dan Mella.

"Eh itu Yuki." Ucap Enzy sambil melihat Yuki yang berjalan masuk ke dalam toilet.

"Yaelah berarti mau cepat tadi mau ke sono?"

"Udah yo tan."

***

"Loh Yuki mana?" Tanya Al yang berada di kantin yang melihat hanya Nathan dan Enzy.

"Yuki di toilet." Sahut Enzy.

"Gue jemput dulu ya." Pamit Al.

"Lain yang baru pacaran ke toilet aja di jemput." Cibir Nathan sembari duduk sambil melihat Al yang pergi.

"Loh iri aja tan. Mangkanya pacaran." Cetus Reno.

"Diem loh ren." Bantah Nathan.

"Iya tan bener kata Reno. Pacaran gih." Sahut Mella.

"Sama siapa mell?"

"Sama gue." Canda Mella membuat Enzy reflek meliriknya.

"Ah kek gak ada cewek lain." Ledek Nathan.

"Dasar loh tan. Gini-gini gue pernah jadi queen di SMA kita." Sombong Mella.

"Belagu loh mell."

"Kalian berdua cocok juga loh." Ledek Reno.

"Apaan sih loh." Jawab Mella dan Nathan bersamaan sambil menatap Reno.

"Neh neh tuh kan jodoh." Cibir Reno sembari tertawa melihat tingkah mereka.

"Udah. Udah kalian mau pesen apa?" Celah Enzy.

"Kita udah makan zy. Tinggal loh sama Nathan." Sahut Mella.

"Loh mau pesen apa tan?" Tanya Enzy.

"Gue minum ajalah zy air zam-zam."

"Oklah." Sahut Enzy dan bangkit dari duduknya menghampiri Bu Ana.

"Bu Ana. Enzy pesen air mineralnya satu ya sama bakso telornya satu." Pesan Enzy.

"Ok cantik di tunggu ya." Jawab Bu Ana.

"Iya bu." Sahut Enzy sembari menunggu sambil melihat Nathan dan Mella yang saling melemparkan candaan satu sama lain.

"Nih Enzy." Ucap Bu Ana sambil memberikan pesannya membuat Enzy tersadar dari lamunannya.

"Makasih bu." Jawab Enzy sambil mengambil pesanannya dan menghampiri yang lain.

"Ayo pergi." Canda Reno sambil bangkit dari tempatnya dan di ikuti oleh Mella dan Nathan.

"Yahhh gue baru mau makan." Sahut Enzy serius sambil melotot.

"Haha. Becanda zeyeng." Canda Reno dan kembali duduk di ikuti pula oleh Mella dan Nathan.

"Udah makanlah." Ucap Mella.

***

"Woi apaan tuh rame-rame?" Ucap salah satu mahasiswa sambil berlari mendekati keramaian.

"Liat yo." Tambah yang lain.

"Ada apa ya?" Sahut yang lainnya.

"Ayo kesana." Pungkas lainnya.

Al menunggu di depan toilet wanita tetapi Yuki belum muncul-muncul. Al menarik salah satu mahasiswi yang sedang lalu. "Tunggu. Ada keributan apa di sana?" Tanya Al.

"Itu ada yang berantem." Jawabnya.

"Ok." Sahut Al sembari melepaskan pegangannya dan mengambil ponsel dan menghubungi Yuki.

"Tuh anak kemana?" Gumamnya.

"Apa mungkin dia disana?" Gumam Al ragu sambil berjalan mendekati keramaian dan menyelip satu persatu untuk melihat apa yang terjadi.

"Yuki." Ucapnya pelan dengan melihat Yuki yang sedang saling menjambak dengan Bunga sambil melontarkan umpatan kasar. Ia pun langsung cepat memasukan ponselnya dan memisahkan mereka.

"Stop!" Bentak Al kencang membuat Yuki dan Bunga berhenti dan melihat sekitarnya.

"Kalian kek anak ayam yang lagi di adu di perlombaan di kelilingi semua orang." Cibir Al.

"Dan loh Bunga selalu buat masalah terus. Dan loh Yuki sama aja." Sambung Al dingin membuat Yuki dan Bunga terdiam.

"Ikut gue." Ucap Marcell yang muncul tiba-tiba sambil menarik tangan Bunga membawanya pergi dari sana.

"Udah pergi kalian. Acara ayam udah kelar." Ucap Al kepada semua orang yang tengah berada disana. Dan satu persatu meninggalkan mereka berdua.

"Mau kena cium lagi kamu?" Canda Al membuat Yuki meliriknya tajam lalu Al mendekati wajahnya secara berlahan ia memejamkan matanya lalu berlahan mendekat.

Bugh

Yuki reflek memukul mulut Al membuat Al tersenyum miring sambil membuka matanya.

"Masalah apa lagi yang dia buat?" Tanya Al pelan sambil merapikan rambut Yuki yang berantakkan.

"Dia tiba-tiba serang aku." Jawabnya manyun.

"Serang? Dalam arti apa?" Tanya Al sambil menduduki Yuki di bangku taman.

"Jadi gini ceritanya." Jawab Yuki sambil membayangkan kejadian sebelumnya.

Flashback on

Yuki yang tengah berada di dalam toilet sedang memoleskan lip tint pada bibirnya dan terlihat nampak natural.

"Jalang sini loh." Panggil Bunga yang baru saja tiba sambil menjabak rambut Yuki dan menyeretnya.

"Ach. Aw. Lepas gila. Aduh aduh." Rintih Yuki sambil berjalan mundur mengikuti langkah Bunga dan menepuk-nepuk tangan Bunga yang berada di kepalanya.

Bunga mendorong kepala Yuki sambil melepaskan jambakkannya.

"Aw. Loh gila!" Rintih Yuki sambil berbalik menghadap Bunga. "Loh mau apa lagi?" Bentak Yuki sambil mengelus tengah belakang kepalanya.

"Ais. &@&))&*#%!" Umpatnya dengan kesal.

"Ha? Loh harus terima kenyataan." Cibir Yuki tersenyum miring kepada Bunga.

"Ngapain mereka?" Ucap salah satu mahasiswi yang sedang lalu.

"Beib liat deh sih Bunga cari masalah lagi." Kata seorang yang sedang duduk di Danau sambil menoleh kearah sumber masalah.

"Kenapa sih loh gak mati aja?" Bentak Bunga.

Yuki menggelengkan kepalanya sambil tersenyum miring. "Gue kasian sama loh kak Bunga." Sahut Yuki sopan.

"Gak usah panggil gue kakak! Dan gak usah liat gue dengan wajah sok perhatian." Protesnya.

"Okay. Loh cari cowok lain aja. Kasian Marcell pacaran sama cewek yang setengah gila." Ejek Yuki.

"Maksud loh. Gue gila?" Tanya Bunga kesal langsung menjambak kembali rambut Yuki.

"Loh emang gila!" Bentak Yuki sambil melawan Bunga dengan membalas menjambak rambut Bunga.

"Loh jalang!"

"Loh jalang kaki lima."

"Ais."

Hal hasil Yuki dan Bunga saling menjambak dan saling melemparkan umpatan satu sama lain dan di kelilingi oleh orang banyak.

Flashback off

"Jadi gitu." Jelas Yuki.

"Jadi gitu. Kurang ajar sih Bunga. Tarik rambut pacarku." Ledek Al sembari bangkit dari duduknya.

"Yahhh kamu mau kemana?" Rengek Yuki sambil menahan Al.

"Mau bilang sama Bunga."

"Bilang apa?"

"Dia hebat." Ledek Al sembari duduk kembali dan mengelus rambut Yuki.

"Dasar." Sahut Yuki sambil mengerutkan keningnya.

***

Ting !!!

Satu pemberitahuan WhatsApp.

Mella membuka pesan masuk miliknya. "Gue duluan ya." Pamit Mella setelah membaca isi pesan tersebut langsung bergegas meninggalkan mereka.

"Loh mau kemana mell?" Seru Reno yang melihat Mella telah pergi.

"Tuh anak mau kemana." Sambungnya.

"Udah mungkin mau kebelet." Sahut Nathan.

"Zy minum gue berapa?" Lanjutnya.

"Udah gue bayar tan."

***

"Loh liat Al gak?" Tanya Mella dengan salah satu orang yang lalu disana.

"Gak tahu." Jawabnya.

"Al di Danau." Sahut yang lain.

"Ok. Makasih." Jawab Mella dan berlari menghampiri Al.

"Al?" Serunya Mella sambil berjalan menghampiri Al dan Yuki yang sedang duduk di Danau.

"Mella." Ucap Al sambil menolehkan kepalanya. Mella berjalan mendekat.

"Al." Panggilnya pelan dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Al langsung berdiri mendekati Mella. "Loh kenapa?" Tanya Al khawatir. Yuki pun langsung berdiri di belakang Al.

"Al." Panggilnya lagi sambil meneteskan air matanya. Al pun langsung memeluk Mella khawatir. Yuki melangkah mendekat ingin menepuk bahu Mella tapi ia mengurungkan niatnya lalu ia berlahan berjalan meninggalkan mereka tetapi Al dengan cepat langsung memegang tangan Yuki membuat ia berhenti dan menolehkan kepalanya kepada Al. Al tersenyum sambil menggelengkan kepalanya berlahan. Mengisyaratkan bahwa. "Jangan pergi. Tetaplah disini."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top