Aku mengingatmu dalam diam
Eps sebelumnya...
"Pria ini?" Gumam Yuki sambil memandangi kembali sebuah foto yang tertempel di diary miliknya, air mata pun terjatuh di lembar diarynya. Ia pun langsung menutup diarynya dan bergegas berlari mencari seseorang yang ia tuju.
"Aku berlari terus berlari, sampai aku menemukanmu. Hingga saat itu tiba kau tak akan ku lepas." Batin Yuki.
"Dimana kamu?" Gumamnya sambil berlari kesana kemari dengan mengingat kenangan bersama seseorang itu.
Al menarik tangan Yuki sehingga membuat Yuki terjatuh di dalam pelukkannya.
"Loh gak papa?" Tanya Al sambil menatap wajah Yuki yang kini sedang memejamkan mata diatas tubuhnya.
Yuki membuka matanya berlahan dengan menatap kedua mata Al yang sedang menatapnya.
"Mampus gue." Gumamnya dalam hati dan menoleh ke belakang dengan melirik Al, Al yang melihat Yuki langsung mengalihkan pandangannya.
"Okay santai ndut." Sahut Al sambil mengelus kepala Yuki.
"Apaan sih." Sahut Yuki grogi.
Yuki kembali menatap Al dengan kedua matanya yang bulat, tiba-tiba Al mendekati wajah Yuki yang sembari menatapnya, membuat lamunan Yuki sadar dan reflek menjauhkan wajahnya sehingga Yuki hampir terjatuh ke belakang tapi ada Al yang tangguh menahan punggung Yuki dengan satu tangannya membuat kedua mata mereka saling menatap sama lain.
"Loh gak papa." Tanya Al di depan Yuki sembari menahan punggungnya.
Yuki mengangguk sembari memegangnya.
"Hei kamu." Panggil Yuki yang terengah-engah sambil memegang kedua lututnya.
Pria itu menghentikan langkahnya dan berbalik kearah sumber suara secara berlahan.
"Yuki? Kamu kenapa?" Sahutnya sambil memperhatikan Yuki yang terengah-engah.
Yuki berdiri tegap, meluruskan tubuhnya dengan nafas yang masih tak beraturan. Ia mengatur kembali pernafasannya.
"Halo? Apa kabar?" Sapa Yuki sambil bertanya dengan nada canggung sekali.
"Oh halo. Yuki kamu gak papa?" Tanya Al bingung sekaligus kaget.
"Aku em eh." Sahut Yuki gagap sambil memegang bibirnya dengan tangan kirinya.
"Apa? Kamu gak papa kan?" Tanya Al khawatir sambil memegang bahunya.
"Al aku—"
"Al!" Seru Reno dari jauh sambil menghampiri mereka.
"Oi?" Balas Al sambil melambaikan tangannya.
"Hai Yuki." Sapa Reno. "Al kita ada kelas nih. Ayo." Lanjutnya sambil merangkul Al.
"Ki nanti, aku temui kamu." Ucap Al.
"Gak." Sahut Yuki sambil menahan tangan Al. "Aku mau sekarang." Ucapnya membuat mata Al tertuju kepadanya.
Reno yang memandang Yuki dan Al kini melepaskan rangkulannya. "Okay gue duluan." Pamitnya sambil berjalan meninggalkan mereka.
"Kamu kenapa?" Tanya Al.
"Aku."
"Iya? Yuki kamu mau bilang apa?"
"Aku rindu kamu." Batinnya.
"Yuki?" Panggil Al membuat lamunannya sadar.
"Al?"
"Iya apa?"
"Entar siang, aku mau traktir kamu, karna kamu udah bantuin aku kemarin."
"Aku kira kamu mau bilang apa. Ok, entar aku temuin kamu. Ada lagi?"
"Gak. Kamu boleh pergi."
Al mengangguk sambil tersenyum dan berjalan ke kelas meninggalkan Yuki.
Yuki memandangi Al yang kini berjalan melenggang membelakanginya sampai punggungnya tak terlihat lagi di matanya. Ia pun berbalik dan.
"Hai cantik. Kita ketemu lagi. Apa ini takdir." Gombal Marcell tepat berada di hadapan Yuki.
"Sorry. Gue gak ada waktu buat loh." Sahutnya sambil menghindari Marcell dan berjalan untuk meninggalkannya.
"Tunggu." Ucap Marcell sambil memegang pergelangan tangan Yuki. Ia berbalik ingin melepas pegangan itu tetapi tenaga Marcell lebih kuat darinya.
"Loh apa-apaan? Sakit lepas gak?"
Orang yang berada di sekitar kampus mulai memperhatikan gerak gerik mereka.
"Jadi bener sih bunga di selingkuhin?" Gumam salah satu mahasiswi yang ada disana
"Wajar sih Marcell suka. Cantik." Sambung mahasiswa yang lain yang berada disana.
"Orang pada liatin kita." Ucap Yuki risih.
"Sorry. Sorry." Sahut Marcell sambil memandang sekitar.
"Ada yang gue mau omongin."
"Apa?"
"Gak disini juga." Sahut Marcell sambil melihat sekitar yang masih memperhatikan mereka.
"Loh duluan jalan." pinta Yuki.
***
"Mau ngomong apa?"
"Gue suka sama loh." Ucap Marcell to the point.
"Loh waras? Gue aja gak tahu nama loh siapa."
"Gue Marcell." Jawabnya singkat.
"Hahaha." Balas Yuki dengan tertawa.
"Kok loh ketawa? Nama loh siapa?"
"Loh gak— ""
"Marcell!" Teriak Bunga sambil mendekati mereka.
"Ais." Gumam Yuki.
"Ngapain kamu disini?" Tanya Bunga sembari memperhatikan wanita yang membelakanginya dengan rambut panjang yang terurai. Yuki menoleh. "Loh." Ucapnya sambil menatap Yuki kaget.
"Nih urusin pacar loh." Sahut Yuki dingin.
"Sial dia tahu gue punya pacar." Batin Marcell.
"Maksud loh?" Tanya Bunga.
"Jagain pacar loh atau loh bakal kehilangan pacar loh. Seperti loh kehilangan temen loh. Dua tahun lalu." Ucap Yuki dingin sambil tersenyum sinis di depan mata Bunga dan berjalan meninggalkannya.
"Apa?" Sahut Bunga cemas, gugup sambil menggigit bibirnya.
"Kamu tahu dia siapa? Apa maksud omongan dia barusan?" Tanya Marcell.
Bunga melirik Marcell tajam. "Loh ngapain sama dia disini? Oh jadi dia cewek yang loh temui di sini, di danau ini."
"Dengerin gue dulu, kamu tahu dari mana?"
"Semua orang udah tahu! Kalau kamu playboy cap anjing!" Bentak Bunga.
Plak !!!
"Aw." Lirihnya sambil memegang pipi kirinya sambil menatap kedua mata Marcell dengan mata yang berkaca-kaca dan penuh makna.
"Bunga. Gue gak maksud. Ma—"
Bunga menggelengkan kepalanya tak percaya apa yang dilakukan Marcell kepadanya. "Loh bajingan." Upat Bunga sambil meneteskan air matanya.
"Bung gue gak maksud." Sahut Marcell sambil memegang tangan Bunga tetapi ia menepisnya dan memutuskan pergi meninggalkan Marcell.
***
"Kamu mau pesen apa?" Tanya Al.
"Sama kek kamu aja." Jawab Yuki
"Ok tunggu disini." Sahut Al sembari menghampiri Bu Ana.
"Eh itu Yuki kita kesana yo." Ajak Enzy melihat Yuki yang tengah duduk sendiri di kantin.
"Jangan." Ucap Mella sambil menahan tangan Enzy yang melihat Al yang sedang memesan.
"Kenapa?"
"Gak papa. Temenin gue ke perpus ya." Pinta Mella sambil mengandeng Enzy dan berjalan.
"Bu Ana bakso telornya dua iya." Pinta Al.
"Siap Al. Siapa tuh pacar?" Ledek Bu Ana sambil melihat kearah Yuki.
"Ah Bu Ana." Sahut Al malu sambil tersenyum di wajah tampannya.
"Ciee. Udah sono samperin."
"Apa sih bu." Sahut Al sembari menghampiri Yuki yang sedang duduk menunggunya.
"Udah pesennya?"
"Udah. Kenapa, dari tadi kamu liati aku terus. Ada sesuatu yang mau kamu bilang? Atau apa?" Tanya Al penasaran.
"Aku mau jadi temen kamu."
"Kenapa?"
"Keknya kamu orang baik."
"Kamu salah. Aku orang jahat yang udah buat kamu lupa semuanya." Batin Al.
"Nathan tadi cariin kamu." Sahut Al.
"Iya aku udah tahu."
"Dia kirimin aku pesan. Kalau kamu harus anter aku pulang." Ucap Yuki sambil menatap Al dan mengalihkan pandangannya ke es capuccino dan menyedotnya.
"Serius? Mana coba aku liat." Sahut Al sambil tersenyum kepadanya.
"Udah aku end chat." Jawab Yuki panik sambil menyelipkan helai rambutnya ke belakang daun telinga.
"Ok ok." Sahut Al kembali tersenyum melihat tingkah Yuki.
Ting !!!
Nathan nichol
Ki dimana?
Ping
P
P
Mau pulang bareng gak?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top