3. Hak cipta judul(?)
Elma dalam kondisi mood yang buruk ketika ia membuka sebuah situs baca-tulis yang sedang digandrungi anak muda akhir-akhir ini. Tujuannya, hanya sekadar mengecek notifikasi yang sengaja ia atur agar tidak muncuk ketika aplikasinya tidak dibuka.
Pada aplikasi baca-tulis itu, Elma adalah seorang penulis sekaligus tukang edit sampul cerita yang tidak begitu terkenal. Namun, dalam karya-karyanya---khususnya sebuah work yang berisi hasil edit miliknya, ia tidak pernah setengah-setengah dalam menentukan judul. Bisa dikatakan, membuat chapter baru untuk diisi dalam work hasil editnya itu sama sulitnya dengan satu chapter cerita.
Dan saat ini, moodnya semakin memburuk ketika melihat linimasa aplikasi tersebut. Bagaimana tidak, ini adalah ketiga kalinya judul-judul karyanya---baik karya dari buku hasil edit sampul maupun work novel miliknya telah diambil orang lain!
Elma hendak membanting ponselnya ke sembarang tempat, apabila ia tidak mengingat bahwa kemana ia akan mencari uang untuk memperbaiki ponselny yang rusak.
Membuang napas berat, Elma mencoba sabar. Judulnya yang ia rasa telah tercuri adalah Petik dua, novel bergenre Aksi miliknya yang telah dibuat oleh penulis berfollower ribuan dengan genre Romantis. Melihat hal itu, ia merevisi judulnya dengan judul "Rahasia dari masa lalu yang kelam" dalam bahasa jerman. Tidak ia sangka, beberapa waktu kemudian muncul judul "Masa lalu kelam" dalam bahasa jerman oleh penulis yang sudah melanglangbuana dan diundang oleh penyelenggara acara tulis menulis akbar. Yang ketiga, kali ini prekuel dari novel bergenre Aksi miliknya yang disertakan dalam subjudul oleh seorang penulis yang cukup dikenal di aplikasi itu.
Bagaimana Elma tidak emosi?! Ia bukan---atau belum saatnya untuk seperti mereka, menjadi terkenal, mendapat banyak pengikut, dan disertakan dalam perhelatan tulis menulis oleh penerbit besar. Bagaimana bila ia mulai dikenal, dengan judulnya yang sama, ia akan 'diserang' oleh fans fanatik penulis terkenal itu?!
Sebenarnya, ia merasa mempermasalahkan judul itu adalah hal yang sungguh kekanak-kanakan. Pun juga jenis tulisannya berbeda darinya. Namun, tentu tidak munafik bila ia merasakan dirinya terluka. Ia sudah mengorbankan waktu berjam-jam untuk menentukan judul yang pas, kemudian orang lain yang lebih terkenal darinya dengan enteng memasang cerita yang sama dengan judul cerita miliknya. Dan cerita itu pun lantas begitu dikenal selaras dengan pengikutnya yang tidak main-main banyaknya. Bagaimana bila nanti orang lain yang melihatnya?! Apakah dia akan dikatakan "hei kau plagiat judul punya penulis ini dan ini" sedangkan yang lebih dulu menulis dengan judul cerita itu adalah dia?! Bagaimana ia akan meyakinkan orang-orang itu?
Elma kembali membuang napas berat. Ia tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Mengganti judul lagi, kah? Dan kembali diplagiat, ia juga tidak tahu. Ia sudah terlalu pusing, dan berharap ini adalah yang terakhir kalinya.
Andaikan saja ada hak cipta judul, keluhnya dalam hati. Mengakhiri kecamuk emosi dari dalam diri.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top