23/02/22: Day 23

Tema: Masuk ke web https://www.squibler.io/random-prompt-generator. Buat cerita berdasarkan prompt yang didapat.


~~~~~~~~~

(Sebelumnya, Baca chapter sebelumnya (。•̀ᴗ-)✧)

~~~~~~~~~

Luna POV

"Kak Luna, Kak Luna." Bintang menepuk punggungku berulang kali, aku menoleh. "Kenapa?"

"Lihat itu? Itu Mama kan? Mama masuk tv!" Tangan mungil Bintang menunjuk-nunjuk layar televisi. Layar itu menunjukkan seorang wanita rupawan yang sedang bernyanyi.

"Bintang baru tau Mama bisa nyanyi!" Bintang berseru padaku, dia terlihat bersemangat sekali.

Haha, bagaimana ini? Sepertinya Bintang percaya yang di layar adalah Mama.

"Bukan Bintang, itu kembaran Mama. Kembarang yang hilang." Suara Surya, aku menoleh, berkerut tidak paham mendengar ucapannya. Bualan apa lagi yang dibuat olehnya?

"Mama punya kembaran? Kereenn, tapi kenapa Bintang enggak tau? Kenapa kembaran Mama hilang?" Bintang menatap Surya heran dan penasaran. Aduh, anak ini kenapa lagi dia percaya dengan Surya?

"Yah. Dari yang Kak Surya dengar sih. Jadi, saat itu Nenek—Ibu dari Mama— melahirkan Mama dan kembarannya. Tapi tiba-tiba terjadi kebakaran di rumah sakit." Surya sengaja menjeda kalimatnya, membuat-buat raut wajahnya sedih. Dan aku sungguhan dibuat menganga dengan kemampuan aktingnya itu. Lebih lagi, Bintang terkesiap mendengar bualan Surya. Dia sungguhan percaya.

"Dan yang berhasil diselamatkan hanya Mama..." Wah, lihat kepalanya yang menunduk itu. Apa dia sedang bersikap sedih atau menahan tawa?

"Ah... Karena itu tidak ada yang membahas kembaran Mama, ya..." Bintang jadi ikut-ikutan sedih. Dan aku semakin tidak bisa berkata-kata atas situasi sekarang.

"Ya.." Suara Surya terdengar bergetar, masih menunduk. Sudah pasti anak itu menahan tawa.

"Kebohonganmu itu sudah bisa jadi sinetron mungkin." Aku menatapnya datar, meminta menghentikkan seluruh sandiwara ini.

"Kak Surya boh-"

"Pfft, Hahahahah. Ya ampuunn, aduh, tadi itu konyol banget! Kamu liat kan Lun, dia beneran sedih dong!" Surya memukul-mukul punggung sofa, tertawa terpingkal-pingkal, sedangkan Bintang menganga tidak percaya bahwa dia baru saja dibohongi.

.......

"Eh, eh Bintang. Liat itu ada kembaran Mama yang hilang." Surya menunjuk layar besar yang tertempel di sebuah toko sembari tertawa kecil.

"Ah, apasih! Masih dibahas aja!" Bintang berdecak kesal.

Aku ikut tertawa kecil. Ah, memori itu. Bahkan jauh sebelumnya, Surya kecil pun mengira artis itu adalah Mama. Dan begitu Mama pulang dia menceritakan apa yang ditemuinya dengan semangat, tentu saja dia berakhir malu karena salah mengira.

"Hei, ayo. Sudah sampai taksinya." Aku memanggil Bintang dan Surya yang bertengkar kecil. Mereka mengikutiku, walau masih saling mengejar dan mengejek.

Di dalam mobil pun mereka masih saling membongkar aib satu sama lain. Aku malas menimbrung, tapi syukurlah mereka sudah akur kembali. Walau mereka tidak jadi nonton berdua, tapi hal ini sudah membuatku yakin mereka sudah berbaikan.

Tiga puluh menit perjalanan berlalu, kami sudah sampai rumah dan mereka masih saling mengejek dan menghina, tidak ada habisnya.

Aku memilih mengabaikan mereka, walau sejujurnya aku menanggapi ucapan mereka selama perjalanan tadi.

Setelah membayar ongkos, aku lebih dulu masuk rumah. Dan aku terdiam begitu melihat Langit yang tengah duduk di sofa, menatap kami sejenak, lantas memalingkan wajahnya lagi.

Ah... Gawat. Jangan sampai masalah jadi lebih runyam.

.

.




23/02/2022
Author's Note

Jujur loh, kejadian di atas tuh beneran pernah kualami. XD

Cuma enggak begitu banget sih, jadi ada artis yang mirip sama omku, terus aku bener-bener ngira itu omku, nenekku juga udah bilang iya (Aku deket sama nenekku) Eh terus pas orangnya pulang dan aku tanyain kata dia bukan, udah aku diketawain serumah lagi :")

Jadi pas dapet prompt itu, entah kenapa kenangan itu muncul lagi...

Dan kujadiin cerita aja haha.

Okay! Gitu aja hari ini, sampai ketemu besok!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top