Mantan
Suasana sepi tanpa pengunjung ini sukses membuatku mengantuk. Oh iya, sebelumnya perkenalkan namaku Nur Melati, dipanggil sayang, eh (?)
Ah sudahlah abaikan. Preman, itulah pekerjaanku dahulu, hampir ⅓ kota ini merupakan wilayahku. Namun, aku memutuskan pensiun dan membuat lapangan pekerjaan baru. GO-Curhat, itulah nama toko-ku, yang memiliki motto ‘Menghijaukan Hati Yang Galau!’. Walaupun di atas ku bilang ini lapangan pekerjaan, namun pada kenyataannya tidak ada yang.mau bekerja disini, hal itu dikarenakan mereka masih memandang aku sebagai preman yang menakutkan, padahalkan cewek kayak aku gini kesannya manis loh! Tapi, ya sudahlah, aku bodoh amat aja, lagipula rezeki mah udah ada yang ngatur.
Kembali lagi ke GO-Curhat tadi, toko-ku ini punya menawarkan jasa yang sangat menguntungkan bagi orang-orang yang sedang dalam keadaan terpuruk. Salah satu contohnya jasa cepat move on dari mantan. Di sini jasa tersebut ku bagi menjadi tiga, adanyang versi biasa, versi bijak dan versi ekstrim
Untuk versi biasa, jasanya cuman nenangin doang, yang tingkat keberhasilannya cuman 30% (nggak bergaransi yah!)
Berbeda dengan versi biasa, versi bijak kalian sudah pasti tahulah, aku cuman cuap-cuap nggak jelas nyeramahin orang sampai dia sukses melupakan mantannya (bergaransi 1 minggu)
Nah, untuk versi ekstrim disini aku bakal nyekap si mantan dan mukulin dia sampai babak belur, setelahnya aku bakal ngirim foto si mantan yang udah amburadul ke klienku.
Ah, sudahlah! Kok malah promosi, yah maklum cerita aslinya masih dalam tahap pengerjaan, jadi aku pengen promosi-in nih cerita di sini biar terkenal sebelum publish. Dan juga ngomong gaje gini berguna banget loh kalau kalian tahu, apalagi kalau kalian itu penulis pencinta deadline (PPD). Ngomong gaje kayak gini berguna banget, dan kemampuan menulis gini cuman cukup perlu skill curhat yang tinggi dan skill ngaret yang dewa. Tapi skill ini tidak di sarankan bagi kalian yang benar-benar serius ingin menjadi penulis yang namanya terpampang besar di rak buku best seller.
“ Sialan kok hari ini sepi banget yah,” sumpahku, “ apa hari ini manusia di bumi ini tidak punya masalah dalam hal percintaan? Apa mereka semua punya hubungan yang baik-baik aja? Nggak ada yang putus setelah valentine gitu? Woi-woi, apa jangan-jangan mereka sedang melakukan konspirasi saat ini?! Kalau tidak salah kemarin di televisi di tayangan bahwa ada festival melupakan mantan di Indonesia. Yah, apa mungkin mereka semua mendatangi festival itu?! Dan akhirnya mereka melupakan mantan mereka dan memutuskan tidak mau lagi memakai jasaku!”
“ Gawat!!! Kalau begini aku harus melakukan rencana besar. Woi Sa'ad cepat ambilkan buku diary ku!” teriakku memerintah Sa'ad.
Oh iya aku lupa memperkenalkan salah satu yang bekerja di toko-ku ini. Muhammad Sa'ad, wajahnya lonjong, dagunya belah pantat, rambutnya tersisir rapi, untuk seorang pemuda berumur 17 tahun ia termasuk postur tubuh yang ideal bagi kaum wanita, ditambah dengan wajah agak mirip dengan artis korea Lee Min Ho, kurasa sudah cukup membuat para klien wanita cepat move on dan segera memacari anak buahku ini.
“ Ini buku diary-nya kak,” jawabnya sembari menyerahkan buku diary-ku, “ dipakai buat apa kak?”
“ Kita akan mendeklarasikan Hari Mantan Sedunia hari ini, 15 Februari! Kita akan membuat semua orang yang pacaran di bumi ini putus sampai tak tersisa sedikit pun! Hingga akhirnya mereka meminta belas kasih dengan kita dan akhirnya kita akan kaya raya! Ahahahahaha.”
“ Entah kenapa kakak malah kayak tokoh antagonis daripada tokoh utama.” ujarnya.
Ting Tong!
“ Bukan ting tong! Tapi Tik Tok!”
“ Itu bunyi bel kakak.”
“ Eh?”
“ Kenapa eh doang! Buka pintunya dong!”
“ Yang harus membukanya itu elu tahu! Gue disini boss elu tau!” kataku kesal.
Sa'ad pun segera berjalan ke depan pintu, saat pintu terbuka, nampak perempuan dengan wajah muram, tubuhnya kelihatan lesu, kantong matanya nampak jelas seperti hewan koala, matanya agak merah, ia memakai gaun berwarna ungu dengan setelan jilbab putih polos. Terlihat aura bahwa dia merupakan perempuan dari kalangan berada.
Nah, ini yang aku tunggu dari tadi. Akhirnya, yah emang yang namanya rezeki itu nggak kemana, kalau udah takdirnya punyanaku, tetep aja punya aku. Itu juga berlaku dengan jodoh! Kalau udah jodoh kamu, mau dia pacaran seribu kali pun tetep aja perempuan yang akan menemani dia di ranjang nanti adalah kamu! Iya ..., kamu.
“ Silahkan masuk.” sambut Sa'ad ramah.
Klien kami masuk dengan perlahan, ia berjalan seperti zombie-zombie di film-film barat, lemah, lesu, tidak bertenaga. Sepertinya aku harus menyiap *Ex-tra Jess untuk menambah semangat klien ku ini.
(*Ex = Mantan :v)
“ Silahkan duduk." aku mempersilahkannya duduk di sofa super ‘empuk’ milikku.
Aku segera memerintahkan Sa'ad untuk menyiapkan makanan & minuman untuk klienku ini, karena sesuai peraturan nomor satu dalam menghadapi klien yang berada,
“ Berbuat lebih baiklah kamu untuk mendapatkan imbalan dua kali lipat.”
“ Perkenalkan nama saya Nur Melati, pemilik GO-Curhat, apa ada yang bisa saya bantu kak, em..., siapa yah namanya?” ucap setali dua tali dengan bertanya.
“ Perkenalkan, nama saya Nur Syahdiah, sering dipanggil Syadih oleh teman-teman saya. Alasannya lumayan berhubungan dengan masalah yang sedang saya hadapi.”
“ Jadi apa masalah anda wahai kak Syadih?” tanyaku lagi.
“ Mungkin kakak Melati sudah bisa.melihatnya sendiri, mata saya yang merah, kelopak mata yang semakin terlihat dan menghitam, dan juga cara jalanku yang lemah dan lesu, tidak bertenaga. Dari situ kakak sepertinya sudah dapat menyimpulkan?” jawabnya.
“ Galau?”
“ Ahahaha mungkin kurang lebih begitu, tetapi bukan hanya itu saja! Saat ini aku juga sering melamun.” tuturnya.
“ Hm...,”
“ Sepertinya kakak paham! Benar saat ini aku sedang dil—”
“ Maaf bisa langsung ke inti masalah saja.” sahutku memotong, “ dan juga harap jangan mengucapkan apa yang sedang kak Syadih rasakan sekarang, nanti cerita ini malah mggak sesuai kriteria.”
Wajahnya menampakkan wajah bingung mendengar perkataanku tadi, namun itu hanya berlangsung sebentar, wajahnya kembali muram seperti sebelumnya.
“ Sebenarnya, tanggal 1 Februari kemarin aku di putusin pacar aku, namanya Narto. Alasannya karena dia udah punya yang lain, kalau nggak salah namanya Hin-Hin gitu.”
“ Nah, kemarinkan hari valentine, nah entah kebetulan atau takdir, si mantanku yang namanya Narto ini pengen balikan lagi sama aku, dan juga di saat bersamaan ada cowok yang nembak aku lewat WhatsApp. Cowoknya itu ganteng, punya dagu belah pantat, tinggi, pokoknya kayak artis korea, siapa tuh kalau nggak salah Lee Min Ho kah?” katanya.
“ Tunggu sebentar! Kok gue serasa de javu gitu! Kalau boleh tahu siapa nama cowok yang nembak kamu itu lewat WA.”
“ Oh, namanya Samad, temen sekolah tapi beda jurusan. Emangnya ada apa kak?”
“ Nggak, kirain yang nembak kamu itu hantu, ternyata bukan yah ..., syukurlah ....”
“ Jahat! Aku bukan hantu loh kakak! Aku seratus persen manusia!” kata Sa'ad yang tiba-tiba muncul dengan membawa segelas susu stroberi dengan kue ulang tahun bekas seminggu yang lalu, “ silahkan dinikmati.” tawarnya sambil meletakkan gelas dan kue di atas meja tamu.
“ Hm ..., bagaimana mantan kakak kami masukkan ke paket ekstrim! Murah kok, cuman perlu traktir kami makan-makan, semua beres.”
“ Besoknya kita sudah ada di halam depan koran!”
“ Kalau begitu bagaimana kalau kamu tolak ke duanya dan pacaran sama Sa'ad!” usulku lagi.
“ Nggak mungkinlah! Nggak mungkin, iya kan kak Syadih.”
Syadih menundukkan kepalanya, wajah memerah tersipu malu.
“ Nahkan cocok juga kayak gini!” ujarku, “ Nah sekarang harap kirim 5 juta ke rekeningku!”
“ Sebaiknya aku berhenti saja dari tempat ini!” kata Sa'ad
“ Aku ..., aku ..., suka kamu!” ucap Syadih.
Aku dan Sa'ad terdiam terpaku mendengar perkataannya, sedang Syadih masih tertunduk malu dengam wajah merah sambil sesekali menatap ke arah kami.
“ Aku suka ..., aku suka kamu Doraemon!” teriaknya.
“ Eh?” ucapku dan Sa'ad kompak.
“ Ahrgh ..., Masyaallah imut banget Doraemonnya! Kamu beli dimana Sa'ad?! Imut loh Doraemon yang ada di baju kamu!”
Ah .... Aku lupa Sa'ad pakai baju Doraemon.
TING TONG
“ Sepertinya ada tamu lain yang datang, sebaiknya aku pulang saja yah?” kata Syadih.
“ Mohon meninggalkan kontak yang dapat kami hubungi yah untuk memecahkan masalah anda.
Lagi, bel rumah kami berbunyi kembali. Sa'ad segera membuka pintunya di ikuti dengan aku dan Syadih.
“ Eh, Narto? Samad ngapain disini?!”
FIN
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top