9. That's Not Good First Impression (1)
Shortlist Part
NaruHina
Masashi Kishimoto (Disc)
Hanaamj
.
.
.
.
Rate: T
Genre: Sadistic/DarkRomance
Alternate Universe
Third Point Of View
.
.
.
.
"Saat aku hancur, kau datang bagai malaikat. Tidak tahukah kamu, kalau kamu sendiri adalah penghancur diriku?"
.
.
.
.
"APA YANG KAU LAKUKAN, BODOH?!" Pria bersurai pirang itu berteriak dengan nafas terengah-engah. Ia menatap tajam gadis bersurai panjang kusut yang ada di depannya.
Semilir angin meniup helaian rambut gadis yang dibentak tadi. Matanya masih memandang lurus ke depan, ke arus sungai yang kalau ia jatuh, mungkin ia akan berakhir. Wajah gadis itu pucat seperti sakit, dan terdapat lingkar hitam di bawah matanya. Keadaannya tidak bisa dibilang baik-baik saja.
"Hey, turun dari sana!" Naruto, pemuda tadi menghampiri gadis berantakan itu. Ia hendak menarik kembali gadis itu ke bawah, yang tadinya ia berdiri di atas pinggir jembatan.
"Menjauh...."
Naruto berhenti melangkahkan kakinya. Saat gadis itu menoleh patah-patah, terlihat wajahnya yang tidak enak untuk dipandang. Berwajah pucat, banyak lebam, lingkar hitam di mata, dan darah di kepalanya. Mengerikan.
Satu yang membuat Naruto kembali terkejut.
"Hyuga Hinata?"
Gadis bernama Hinata itu kembali memalingkan wajahnya ke arah arus sungai. Matanya kosong dan hampa, walaupun sesekali air mata lolos dari mata indahnya. Namun, untuk menangis saja ia sudah merasa terlalu lelah. Tidak sanggup, dan ingin mengeluarkan semua yang ia rasakan dalam dirinya. Tapi, beban hidup itu terus menyiksanya.
"Kau tidak pernah tahu beban hidupku...." ucap Hinata yang berintonasi rendah. "Aku lelah. Jiwa, fisik dan hatiku lelah...." Tangannya mengepal erat namun gemetar. "Aku benci. Aku sudah lelah!"
Pemuda pirang di sampingnya terdiam sejenak. Ia cukup bingung menghadapi situasi seperti ini. Kalau Naruto dihadapkan dengan situasi terciduk terlambat oleh sensei atau situasi menahan seorang gadis bunuh diri, ia lebih baik memilih opsi pertama.
"Aku tidak pernah tahu yang kau alami. Tapi, jangan mengakhiri hidupmu begitu saja!"
"DIAM! Keluarga, teman-temanku, saudara, bahkan orang yang kusuka menyakitiku. Jadi, tidak ada lagi yang akan aku repotkan kalau aku mati." Air matanya mengalir dari tatapannya yang kosong.
"Jangan begitu!"
Grepp
Naruto menarik kencang tangan Hinata. Gadis itu terhuyung ke belakang, dan dengan cepat pemuda pirang itu menangkapnya.
Masih dalam keadaan mendekap, mereka saling mentap. Mata sewarna sapphire Naruto menatap penuh khawatir dan rasa ingin melindungi terhadap Hinata. Mata sewarna permata amethyst yang kosong akan perasaan itu mulai menatap sendu. Hinata merasakan kehangatan dan kekhawatiran yang mendalam dari Naruto. Tanpa sadar, gadis itu tersenyum lembut.
"Kau.... terimakasih."
Naruto perlahan menghela nafas lega. Ia membalas senyuman Hinata. "Sudah kewajibanku. Jadi, bukan masalah."
Mereka terdiam cukup lama. Semilir angin malam menerpa mereka. Naruto masih mengkhawatirkan Hinata. Ditatapnya gadis yang sedang menunduk itu. Sedangkan Hinata, ia semakin tersenyum penuh arti hingga matanya semakin menyipit.
Brukkh
Naruto mendadak terhuyung saat gadis di depannya memeluk erat. Sangat erat. Rasanya pemuda itu hampir tidak bisa bernafas. Namun, ia berusaha memaklumi. Gadis di depannya pasti membutuhkan seorang sandaran setelah semua yang dialaminya. Walaupun sebenarnya ia merasa aneh dengan pelukkan yang ia dapat.
"Kau tahu, kalau saat ini aku merasa putus cinta?" Hinata meletakkan kepalanya di dada pemuda itu.
"Y-ya... aku baru tahu setelah kau mengatakannya," jawab Naruto sedikit gugup.
"Begini, biar kukatakan." Hinata mengunci Naruto dalam pelukkannya. Sesuatu sejenis pisau ia letakkan di punggung Naruto dan menekannya sedikit. "Aku patah hati karenamu. Putuskan Sakura-san dan katakan kalau kau mencintaiku. Aku ini pemaksa, lho."
Bersamaan dengan bunyi angin bertiup, Hinata menggores punggung Naruto yang berlapis kaos. Goresan tersebut menimbulkan robekan pada kaos dan luka pada kulit.
"K-kau.... psikopat!"
"Hahaha.... terimakasih. You're mine*. Selamat datang dalam kehidupanku."
Saat itu, sebenarnya Naruto sudah terjebak dalam kegelapan yang dibuat seseorang. Hatinya sudah terkurung dan terkunci. Selamanya, dan tidak akan pernah lepas dari genggaman.
END (1)
An Information:
-Words totaly: 567 words (only story)
-You're mine: Kamu adalah milikku.
-That's Not Good First Impression: Itu Bukan Kesan Pertama yang Baik.
Author Note:
Alhamdulillah sudah memasuki bulan Ramadhan. Saya bukanlah manusia sempurna yang tidak punya salah, maka dari itu, dibulan suci ini saya meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan~
Oh ya, saya juga berniat akan membuat sequel dari chapter yang satu ini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top