15. Failed, Pick-up Lines? [Story with Message]
Shortlist Part
NaruHina
Masashi Kishimoto (Disc)
Hanaamj
.
.
.
.
Rate: T
Genre: Romance/Fluffy
Alternate Universe
Hinata's Point Of View
.
.
.
.
"Berusaha mengatakan yang sebenarnya adalah hal yang paling baik."
.
.
.
.
Jam istirahat di sekolah telah tiba. Aku mengeluarkan satu kotak bento yang telah disiapkan di rumah. Aku bersyukur sekali, pelajaran teori olahraga telah berakhir. Untuk diriku yang mempunyai kekuatan fisik sedikit di bawah rata-rata, olahraga menjadi terasa menyulitkan. Sekali pun materi, hal tersebut juga harus dipraktekkan nantinya. Walaupun sebenarnya olahraga bersama teman, terasa menyenangkan. Itu dapat melepas suntuk dari suasana kelas.
Drrrt... drrrt...
Sepertinya notifikasi masuk ke dalam ponselku. Sebenarnya cukup malas untuk mengeceknya. Mengingat aku sudah menggenggam sumpit dan bersiap untuk makan. Sedangkan, ponsel berada di saku rok. Aku malas merogohnya.
Terdiam beberapa saat. Akhirnya, aku memilih melanjutkan acara makan. Lagi pula, ponselku bisa kulihat nanti setelah makan. Barangkali itu cuma notifikasi cerita fanfiction yang telah update dari aplikasi Wattpad.
Oh ya, bicara soal fanfiction, aku suka membaca fanfic dengan disclaimer Masashi Kishimoto-sensei. Beberapa cerita bahkan bisa membuat hatiku terenyuh perih karena sedih. Feeling yang ditorehkan dalam cerita sangat bagus, sehingga terasa di hati pembaca. Atau, genre fluffy yang terasa ringan dan manis. Itu membuatku tersenyum sendiri, bahkan terkikik geli. Aku pun punya beberapa author favoritku dengan gaya penulisan mereka yang mempunyai ciri khas masing-masing. Wah, Wattpad memang tempat halu terbaik. Rekomendasikan aplikasi ini ke teman-teman kalian!
Di sisi lain, bento-ku sudah separuh habis. Namun, ponselku yang tadinya bergetar sekali-dua kali, sekarang bergetar berkali-kali tanpa henti. Pasti ada spam notifikasi. Dari mana, ya? Mungkin penting, aku akan mengeceknya.
Kubuka layar ponselku.
24 pesan masuk dari Uzumaki Naruto.
Oh, sahabatku, toh.
Uzumaki Naruto:
Hinata, tolong aku!
Hinata?
Hei, tolong ,dong!
Please, baca!
Oy.
Aduh kepalaku pening.
Kau tidak mau membaca pesanku?
Padahal jaringan internetmu menyala, lho.
Please, hey.
Kau lagi apa?
Sibuk?
Kalau sibuk aku akan.....
Aku akan mengganggumu :p
:p
:p
:p
:p
:p
:*
Eh, salah.
:p
:*
Kali ini, emoticion kiss disengaja :*
LOVE U :*
Hyuga Hinata:
Ada apa, Naruto-kun?
Tolong jangan spam, ya :D
Aku sedang makan.
Minta tolong apa?
Uzumaki Naruto:
Kerjakan ini!
9x - 7i <3 (3x - 7u)
Kau pasti bisa, kan?
;)
Hyuga Hinata:
Naruto-kun, padahal di kelasmu ada Sasuke-san. Ia pasti bisa mengerjakan itu.
Lagi pula, ada Sakura-chan. Aku yakin ia bisa juga.
Kau juga mengganggu waktu makanku. (Delete)
Kau sengaja sekali! (Delete)
Uzumaki Naruto:
Asal kau tahu, si Teme itu menggamparku dengan buku ketika aku bertanya padanya.
Kalau Sakura?
Wah, aku tidak mau membayangkannya.
Ia pasti melakukan yang lebih parah dari Sasuke T^T
Hyuga Hinata:
Nanti setelah pulang sekolah, aku akan mengajarimu. Oke?
Supaya kau paham.
Uzumaki Naruto:
Hey, apa-apaan?
T^T
Aku harus mengumpulkan soal ini kepada Kakashi-sensei setelah pulang sekolah.
Memangnya kau mau kita tidak pulang bersama?
Hyuga Hinata:
Tidak apa.
Aku bisa pulang bersama Neji-nii.
Uzumaki Naruto:
APA?!
Jadi kau mau meninggalkan aku?!
Oke, I'm fine :")
Hyuga Hinata:
Jangan sedih, dong :D
Aku tertawa geli dapat mengerjai Naruto. Selain itu, aku ingin ia berusaha sendiri dan dapat mengerjakan soal tersebut. Bukan berarti aku tidak tahu jawaban dari soalnya. Padahal, dengan sekali coba, aku yakin bisa mengerjakannya.
Tiba-tiba, teman sekelasku---Tenten dan Rock Lee membuat kegaduhan. Mereka berlari atau kejar-kejaran di kelas. Aku tidak tahu apa penyebabnya. Tapi...
Brukh!
Prakk!
Astaga! Ponselku jatuh dan tertendang.
"Hah?! Ya Tuhan, ponselku!" teriakku histeris. Kuhampiri ponselku dengan layarnya yang sudah retak segaris. Bahkan, baterainya sudah lepas. Aku tidak tahu seberapa keras ponselku terbentur, sampai keadaannya parah seperti ini.
Sekelas menatapku penasaran dan iba. Beberapa dari mereka menghampiri, termasuk Rock Lee dan Tenten.
"Hinata, m-maafkan aku." Tenten membungkuk 90 derajat di depanku. "A-aku akan mengganti biaya perbaikkannya. Lain kali kalau aku punya uang yang cukup. Tapi, pasti kuganti. Sekali lagi maafkan aku." Nada bicaranya terlihat sangat menyesal. Aku justru kasihan. Padahal, aku tidak begitu masalah.
"UAGGH! HINATA, MAAF AKU JUGA TIDAK BERMAKSUD. DENGAN SEMANGAT MASA MUDA, AKU AKAN MEMBANTU BIAYA PERBAIKKANNYA JUGA. TOLONG MAAFKAN AKU!" Rock Lee meminta maaf padaku, masih dengan semangat membaranya. Hal ini membuatku tertawa pelan.
"Hinata? Kenapa tertawa? A-atau jangan-jangan kau psikopat, yang akan membunuhku, karena merusak ponselmu?" Raut wajah Tenten begitu takut. Diikuti Rock Lee yang mengangguk kencang. "Maaf. Maaf. Maafkan---"
"Tenten, Rock Lee," panggilku dan menghela nafas. "Aku tidak begitu masalah dengan ponselku. Lagi pula, kalian tidak sengaja," ucapku disertai senyuman. "Oh ya, Tenten, aku bukan psikopat." Bibirku mengerucut.
"Hinata, tapi...."
"Ah, sudahlah, kalian ini. Jangan dipikirkan. Kalian tidak perlu mengganti biaya kerusakannya."
Mata mereka berbinar-binar terharu. Saat itu, aku langsung diterjang pelukkan erat. Sesak sekali!
Setelah itu, kebetulan ada Anko-sensei memasuki kelas. Aku belum sempat mengecek ponselku, apakah masih bisa menyala atau tidak.
***
Pulang sekolah, aku berjalan bersama Naruto. Kami tidak bersama Neji-nii. Ia ada keperluan di klub karatenya.
Sepulang sekolah aku hanya berjalan santai dan sesekali melihat pemandangan yang ada. Berbeda dengan Naruto yang memasang wajah tertekuk, cemberut. Sesekali ia menghela nafas jengah dan mendengus.
"Sepertinya, suasana hati Naruto-kun sedang buruk, ya?"
"Ya. Dan kau masih bertanya?" jawabnya jengkel. Aku jadi sedikit merasa sedih dan terkejut mendengarnya. Aku menundukkan kepala. Menatap jalanan yang warnanya hanya begitu saja.
Naruto menghela nafas. "Ini gara-gara kau, tahu?"
"Eh?" Dengan cepat aku menatapnya. "Kenapa? Aku ada salah apa?"
"Kau tidak membalas pesanku. Tentang jawaban dari soal tadi, kau belum membalasnya."
Aku terdiam dan berpikir sejenak. "Oh! Soal itu, aku minta maaf."
"Ya, iya," jawabnya malas. "Jadi, kenapa tidak membalas?"
"Tadi, ponselku jatuh dan tertendang sampai baterainya lepas. Ponselnya juga mati. Aku belum sempat mengeceknya, karena Anko-sensei telah masuk kelas." Gadis berambut biru gelap itu menghela nafas. "Ya, begitulah. Maaf, ya?"
Naruto mengangguk-angguk mengerti. "Ternyata begitu. Ya, itu bukan salahmu juga."
"Oh ya, kau sudah dapat jawabannya? Bagaimana dengan Kakashi-sensei? Kau tidak dimarahi?"
Naruto menyengir. "Tidak apa. Lupakan soal itu. Tapi, nanti di rumah, tolong cek ponselmu, dan lihat pesan dariku. Itu kalau ponselmu masih bisa menyala."
"Baiklah..."
***
Sesampainya di kamar, aku merebahkan diri. Aku menatap langit-langit kamar yang warnanya putih. Menghela nafas lelah, pulang sekolah memang membuat letih.
Aku teringat ponselku. Kucari benda itu di tas. Aku menemukannya dan baterainya. Kupasang dengan benar, dan berusaha menyalakannya. Dalam hati aku berharap, semoga benda itu bisa kembali menyala tanpa harus diperbaiki.
Syukurlah, ternyata masih bisa menyala. Padahal, tadi di dalam hati, aku sudah merasa cemas.
Kulihat, ada beberapa notifikasi pesan. Mungkin ini dari Naruto.
15 pesan masuk dari Uzumaki Naruto.
Ya, ternyata benar saja.
Uzumaki Naruto:
Hinata, mana jawabannya?
Lho, kau offline?
Kau melarikan diri karena tidak bisa mengerjakannya, ya?
5 minutes ago.
Hinata?
Sudahlah, aku mengaku.
Jawaban dari 9x - 7i <3 (3x - 7u) adalah...
i <3 u
I love u.
Hehe.
Andai saja kau langsung menjawab pesanku.
Pasti pick-up lines-ku tidak gagal :")
Ah, sudahlah.
Tapi aku serius.
I love you, Hinata :*
♡
Hyuga Hinata:
Wah, Naruto-kun :)
Sebenarnya, hal ini sudah kuprediksi sebelumnya.
Tapi, i <3 u, too.
I love you, too.
:D
END
1. An Information:
-Words totaly: 1129 words (only story).
2. Author Note:
Maafkan saya. Janjinya chapter ke-14 ini bakal lanjutan dari Sloven And Clean Freak, tapi malah ini :)
Tapi, tiba-tiba bingung ide buat chapter itu. Makanya update-nya lama. Nah, makanya saya buat chapter yang ini, supaya update tidak terlalu lama. Tapi, bukan berarti Sloven And Clean Freak (2) nggak dilanjut, ya. Bakal dilanjut karena saya sudah buat sampai setengah ^^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top