💙 Panas

Siang hari akan terasa menyegarkan jika berendam di tengah kolam, apalagi berendam sambil minum es cendol.

Membayangkan hal itu, sudah membuat Mafu ngiler sampai-sampai air liurnya menetes keluar.

"Maff, lap ilermu," kata Soraru dengan suara malasnya sambil menyerahkan sapu tangan kepada Mafu.

Hari ini, Mafu dan teman yang lainnya, kena hukum berdiri di tengah lapangan oleh guru yang terkenal killer. Udah jelas guru killer, meraka malah main-main saat jam pelajar berlangsung.

Akibatnya, sang guru marah dan menyuruh mereka berjemur di bawah panasnya sinar matahari sampai jam pelajaran usai.

Begitulah ceritanya kenapa Mafu dan teman-temannya mendapat hukuman.

Saat ini, mereka berdiri di tengah lapangan sambil berharap jam pelajaran cepat usai, karena mereka sudah tidak tahan dengan panas.

Sakata yang sudah tidak tahan dengan panas bernyanyi dengan suara merdunya.

"Panas! Panas! Badan ini panas! Pusing! Pusing! Kepala ini pusing."

Setelah itu, ia jatuh pingsan karena kepanasan dan kelelahan plus kehausan.

Mafu yang melihat itu pun kaget kemudian berkata, "Hatiku panas!"

Tiba-tiba, ada yang memukul kepalanya dari arah samping sambil berteriak ngegas.

"Hatiku pilu! Goblok!!"

Pelaku yang memukul kepala Mafu adalah Senra. Entah kenapa ia selalu saja ingin menganggu dan berkata kasar kepada Mafu, padahal ia sebenarnya tak ada niat untuk marah-marah.

'Mungkinkah aku sakit?' batin Senra berkata sambil merasakan panas di pipinya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top