Disappointed
By : HaikhalIDONG
By: @HaikhalIDONG (me)
Sepulang sekolah aku mampir ke kafe tempatku menenangkan pikiran dengan aroma kopi yang sering aku pesan disana.
Semut hitam terlihat sedang berbaris membawa sebongkah gula batu dari dalam jendela kafe itu.
Sifatnya yang sering bersosialisasilah yang membuatku sangat tertarik pada serangga itu.
Ramai sekali,Suasana kafe ini lebih ramai dari biasanya.
"Permisi kak,ini pesanan Anda." Seorang pelayan kafe membawakan secangkir kopi hangat yang sudah aku pesan dan aku membayarnya.
"Haii." Sapa seorang wanita sembari melambaikan tangannya padaku dengan senyum manisnya.
"Billy,kebetulan sekali ya kita bisa bertemu di kafe ini.Pelayan,Aku pesan French Press nya satu." Ucap wanita itu sembari memesan kopinya.
Wanita itu adalah teman sekolahku,Saskia namanya salahsatu wanita pecinta kopi dikelasku.
Aroma kopi yang khas menjadikan obat penenang tersendiri bagiku dan mungkin begitu juga menurutnya.
Beberapa hari ini aku terlalu sering mampir ke kafe ini hingga aku ingat nama semua pelayan disini dan bahkan hal hal kecil sekalipun.
"Ini kak pesanannya khusus buat kakak yang cantik." Goda seorang pelayan pada temanku itu.
"Ohahaha makasih loh pujiannya,Ini uang dan tipsnya." Balasnya dengan senyuman manis serta uang yang dia berikan.
Aku rasa dia berlebihan dengan semua uang itu,Aku tahu dia orang kaya.
"Hahaha,Pelayan itu tau aja ya kalo aku cantik." Ucapnya bangga setelah meminum beberapa tegukkan kopi hangat itu.
Mungkin pelayan itu benar dan aku hanya bisa tersenyum melihat wajahnya yang cantik.
Tetapi beberapa menit setelah kopiku habis ada beberapa hal yang membuatku aneh dan ternyata benar.
Suara tembakan terdengar dari ujung toko dan orang orang berlarian menjauh dari tempat itu.
Dengan sekejap aku menarik tangan saskia dengan erat dan berlari keluar kafe itu untuk menjauh dari tempat itu.
"Billy,Pelan pelan nanti kita bisa jatuh karena tersandung." Ucapnya sembari berusaha melepaskan genggaman tanganku.
"Maaf Saskia,Kita harus lari menjauh berlarilah terus ikuti aku." Ucapku sembari melepaskan tangannya dan menunjukan sebuah tempat untuk bersembunyi.
"Baiklah tunggu disini,Aku harus ke toilet terdekat."
Ramai sekali,Suasana di jalan ini mungkin karena adanya kejahatan yang sering terjadi.
Aku hanya bisa berjalan mendatangi tempat itu sembari mengeluarkan topeng Andalanku.
"Siapa kau ? Jangan bergerak atau kau akan aku tembak." Bentak pria itu bersembunyi di basement.
Aku tidak peduli walaupun aku tertembak,Aku tak takut peluru itu dan oleh karena itu,Aku terus berjalan padanya.
Dan—
Duarr.
Aku tertembak di bagian bahuku hingga membuatku terjatuh di lantai basement itu.
Suara ambulan terus terdengar pikiranku tetapi itu hanya halusinasi,Aku tidak ditolong oleh siapapun apakah aku akan mati disini ?
Arrrghh Tidak,Aku diciptakan pada cerita ini untuk menjadi pria yang tidak bisa mati jadi aku kembali berdiri dan berjalan kepadanya.
"Hei jangan bergerak,aku tidak akan macam macam."
Tetapi penjahat itu masih panik dan berusaha mencari tempat untuk melarikan diri dengan pistol dan perhiasan hasil pencuriannya yang masih di tangannya aku terus berjalan menuju pria itu untuk membujuknya tetapi.
Duarr Duarr.
Kedua kakiku aku tertembak hingga membuatku terjatuh lagi dan aku tertidur di lantai itu dan beristirahat beberapa detik.
Sebenarnya apa yang aku lakukan sih ? Aku hanya terkena kutukan tidak bisa mati dan berharap memberantas kejahatan.
"Ayolah jangan kejar kejaran lagi."
Pria itu tetap berusaha berlari hingga dia menginjak segerombol semut yang ada disana hingga membuatku terkejut dan secara tak sadar aku berlari kearahnya untuk mencekik sembari mendorongnya hingga tersandar pada tembok disana yang aku sadari ada paku berkarat disana yang menembus bagian belakang lehernya.
Pria itu terus menembak perut dan bagian kakiku hingga kehabisan peluru dan memegang pergelangan sembari menahan rasa sakit.
"Jangan pernah membunuh seekor semutpun didepan wajahku." Ucapku murka dan mencekiknya lebih keras tetapi ia malah menginjak injak segerombolan semut disana.
Aku terdiam melihat banyak semut yang mati disana dan tanpa pikir panjang akupun menariknya dan menancapkan paku itu di bagian belakang kepalanya hingga tembok itu berlumuran darahnya dan—
Ia mati bersama barang curian yang ada si tangannya.
Kau tahu ? Aku manusia paling sengsara didunia ini karena AKU TIDAK BISA MATI dan akupun pergi berjalan keluar basement itu dengan memasukan topeng dan mengganti pakaianku.
Saat aku keluar,Hujan yang cukup lebat membasahi jalanan dan aku tetap melanjutkan perjalanan pulangku walaupun pakaianku basah karena hujan.
Aku bosan karena hidupku selalu begini apakah aku harus mati ?
Aku berjalan ke tengah jalan dan—
Sebuah truk besar menghantam tubuhku hinga terpental cukup jauh.
Hmmm,Aku masih hidup hanya beberapa tulangku saja yang patah hingga aku kehilangan kesasadaran tetapi saat aku terbangun aku sudah terbangun di ranjangku.
Setelah aku sadar sepenuhnya,Aku berjalan kearah dapur dan mengambil sebilah pisau yang tajam dan aku menusuk leherku sendiri.
Darah bercucuran dilantai dapurku dan ternyata aku hanya manusia normal.
Beberapa menit telah berlalu darahku sudah habis dan aku.
MATI.
***END***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top