Monster

Dulunya aku menyukai gadis itu. Teman seangkatan-ku saat masih sekolah SMA. Bagiku dia sangatlah spesial berbeda dengan gadis yang lain, saat tersenyum ia begitu manis, baik hati, penolong dan ceria.

Aku hanya bisa memandangnya dari jauh karena belum saatnya aku menyatakan perasaanku padanya. Namun perasaanku seketika hilang setelah insiden malam itu, ingatan ini selalu menghantuiku dan tidak bisa dihapus dari memori otakku. Aku tidak bisa melupakan kejadian yang ternyata bersangkutan dengan gadis itu.

Saat itu aku baru saja menyelesaikan tugas kelompok di rumah teman, terpaksa aku pun pulang pukul 12 malam. Temanku menyuruhku untuk menginap aku menolak karena Ibuku pasti akan khawatir padaku.

Kunyalakan sepeda motorku berangkat menembus dinginnya angin malam. Keadaan jalanan begitu sepi, kulihat di kaca spion beberapa motor dengan knalpot mengikutiku. Aku mulai takut, sepertinya mereka adalah begal terlihat sebagian dari mereka membawa parang.

Brak

Benar saja, mereka langsung menyerobotku hingga aku terjatuh ke pinggir trotoar jalan. Aku mencoba untuk bangun, namun kakiku terluka karena bergesekan dengan aspal. Saat mereka sudah hendak mengambil motorku aku hanya bisa pasrah. Tapi......

Dor

Suara yang begitu nyaring terdengar, bahkan para pembegal pun terkejut. Bukan hanya itu, salah satu dari mereka yang menaiki motorku sudah terbujur kaku, bahkan punggungnya pun dipenuhi darah tidak salah lagi, itu adalah luka tembakan.

Dor Dor Dor Dor Dor Dor

Suara tembakan itu terdengar lagi dan menewaskan semua pembegal namun siapa yang melakukannya?

Terdengar suara seseorang melangkah mendekatiku, aku pun menengok ke arahnya. Saat kulihat wajahnya mataku melotot tidak percaya. Tidak, tidak mungkin. Ini pasti bukan dia, aku pasti bermimpi.

Dia berlalu begitu saja melewatiku mendekati jasad pembegal bahkan menginjak salah satu dari mereka.

"Mereka sudah mati." Nada bicaranya begitu dingin hingga menusuk ke telingaku.

Saat ia hendak pergi, ia mengucapkan sesuatu yang akhirnya harus kuingat seumur hidup.

"Sebaiknya kau tutup mulut dan merahasiakan semua ini. Jika kau sampai mengatakan atau melaporkannya, aku juga akan membunuhmu."

Perasaanku saat itu campur aduk. Seseorang yang selalu mewarnai kehidupanku. Wajah manis dan senyuman indah itu ternyata hanyalah kedok untuk menyembunyikan sifat aslinya.

Gadis yang kucintai ternyata tidak berbeda jauh dengan MONSTER.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top