Salah lompat

"Terjebak bersama MC favorit"

Daenerys Targaryen rupanya lebih pendek dariku. Dengan badan kurus dan rambut pendek yang baru tumbuh. Dirinya menatapku dengan mata penasaran yang cocok dengan umurnya. Seandainya kita bertemu dengan cara yang lain mungkin tidak akan seperti ini. Atau mungkin tak bertemu sama sekali.

"Apa yang harus kita lakukan terhadapnya yang mulia" ucap Ser Jorah, tangannya masih mencengkeram pundakku erat-erat.

"Kita harus mendengarkannya lebih dulu, siapa kamu wahai orang asing, bagaimana bisa sampai kesini?" Ombak menggoyangkan lantai kapal dengan lembut,  dan aku bisa mendengarkan suara kuda dari bawah dek.

"Hamba" suara yang keluar sama seperti biasa, tak ada aksen maupun bahasa asing. Kebenaran tak mungkin dipercaya sayangnya, aku sendiri tidak percaya. "Hamba ingin lari dari Qarth yang mulia, ayahku berhutang pada Para Tiga Belas dan karena dia tak bisa membayar hamba dijual kepada mereka"

Keheningan adalah jawaban yang aku harapkan dan dapatkan. Mereka menatapku dengan curiga dan simpati. Setelah cukup lama, Daenerys akhirnya angkat bicara.

"Kamu beruntung diriku penuh pengampunan, jika aku adalah orang lain kamu sudah dilempar keluar kapal sekarang" ucap Ratu.

"Yang mulia, dia mungkin Orang Sedih, serangan di pelabuhan mungkin bukan satu-satunya" ucap Ser Jorah, masih mencengkeram erat, lalu wajahku tiba-tiba dipeluk lantai. "Katakan, siapa kamu sebenarnya!"

"Sudah Jorah, kuperintahkan kamu untuk melepaskannya" Ser Jorah tidak melakukannya. Sekarang dia mencengkeram lebih erat.

"Lakukan perintah yang mulia, Ser Jorah" perintah Arstan Whitebeard sekuat kesatria. Cengkeraman Ser Jorah melemah.

Belerion bergoyah pelan sementara aku menunggu nasib. "Kamu datang ke kapalku tanpa seizinku, bersembunyi dalam kabinku pula. Katakan wahai orang asing, hukuman apa yang pantas untukmu?"

"Apapun itu, Khaleesi. Hamba siap menerimanya" aku meratapi lantai Balerion yang mana mungkin adalah pemandangan terakhirku. Seharusnya aku tak mempercayai omongan penyihir itu.

"Bawa dia pergi" perintah Khaleesi. Lalu Aggo dan Jhaqo menyeretnya keluar kabin merasakan ciuman matahari sesaat lalu kembali ke kegelapan dan dilempar kedalam kurungan di sebelah kuda. Saat aku ingin tiduran diatas jerami yang anehnya bersih ini tiba-tiba kulitku meleleh bagai tinta dan Balerion menghilang diganti kabut.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top