WHO ARE YOU? 03

TOK TOK TOK

TOK TOK TOK

.

Melirik ke sana kemari sembari menggaruk belakang kepalanya yang mulai gatal. "Permisi?"

.

TOK TOK TOK

TOK TOK TOK

TOK TOK TOK

.

Mengetuk pintu, pantang menyerah sampai akhirnya,,,

.

CEKLEKK

.

",,,,,,,,,,,,,,,,,," Seseorang dari dalam memunculkan poni mangkok serta kedua manik indahnya di balik pintu dalam diam.

Terkejut, "ekh--hem,, maaf. Apa betul ini------"

.

BRAKKK

.

Belum sempat pria itu menyelesaikan ucapannya, pintu langsung ditutup dari dalam, membuat sang pria mematung ditempatnya berdiri. "Apa-apaan itu? Tidak sopan sama sekali" Kesal.

"Phiiiiii!!!? Phi Krissss????" Berlari ke arah dapur dimana Kriss berada.

"Ada apa, Nong?" Melirik ke sumber suara.

"Ada orang didepan pintu"

"Siapa?"

"Tak tahu" Mengendikkan kedua bahu layaknya anak kecil sambil sedikit berlari ke arah meja makan lalu mengambil sebuah biskuit cokelat dari toples.

Kriss mencuci tangannya yang habis memotong bawang lalu berjalan ke arah pintu.

.

CEKLEKK

.

Terkejut sekali lagi, "e--eh, permisi"

"Ya? Cari siapa?"

"Tuan Krissnya ada, Tuan?"

"Saya sendiri. Ada apa?"

"Ah, perkenalkan, nama saya Gulf Kanawut. Tuan Singto mengirimkan alamat Tuan & meminta saya untuk menemui Tuan Kriss secara pribadi"

"Ah,, saya mengerti sekarang. Kau bodyguard yang dikirim Singto?"

"Betul" Tersenyum.

"Silahkan masuk" Mempersilahkan masuk.

"Baik, terima kasih" Masuk sambil melirik kanan kiri. Mata Gulf tak sengaja melihat punggung seorang pria yang asik makan di meja sambil menonton youtube pada ponselnya.

"Silahkan duduk. Saya ambilkan minum dulu"

"Tidak usah repot-repot, Tuan"

"Tidak apa. Kamu tamu saya jadi tidak perlu sungkan" Tersenyum dan berlalu untuk mengambil minum.

Sambil menunggu, Gulf mengedarkan pandangannya ke furnitur mahal yang ada di sana. "Woah"

.

TAK

.

Gulf kembali terkejut untuk yang ke-3 kalinya ketika seorang pria berwajah manis sedang menaruh gelas Jus di hadapannya, yang tak lain adalah Mew Suppasit. "Minum! Phi ku sudah membuatnya dengan susah payah" Menatap tajam kemudian berlalu begitu saja.

Menggelengkan kepala, "untung tipeku" Mengambil Jus tersebut lalu menyesapnya dengan nikmat.

Kriss datang menghampiri dan duduk di sofa seberangnya. Melirik tampilan Gulf dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Kau bisa bela diri?" Tanya Kriss tiba-tiba.

Shock, *Sudah masuk sesi wawancara?* Mengelap sisa Jus di sela bibir. "Bisa" Jawabnya dengan mantap.

"Pernah jaga anak kecil?"

"Pernah"

"Punya berapa banyak pengalaman selama menjadi bodyguard?"

"Lumayan banyak. Kalau coba hitung, ada 5"

"Pengalaman terakhir?"

"Menjaga seorang Nenek dari serangan jantung"

"Kenapa begitu?"

"Karena anak dan cucunya gemar memberikan suprise berupa hutang bank. Jadi, ya,,," Kriss mengangguk mengerti.

"Baik. Kau diterima. Selamat bergabung" Merentangkan tangan ke depan untuk bersalaman.

Langsung menyambut tangan Kriss, "terima kasih" Melepas jabatan tangan. "Jadi, siapa yang harus saya lindungi?" Kriss langsung melirik ke arah punggung Mew dan Gulf mengikutinya. "Jangan bilang kalau,,,," Perlahan melirik ke arah Kriss.

Melirik Gulf, "dia yang harus kau jaga mulai besok"

Gleg

"Biar kuberitahu. Dia itu cukup keras kepala, nakal, dan kekanak-kanakkan. Bisa kau jaga orang yang sepertinya?"

"B-Bisa"

"Bisa kupegang ucapanmu?"

"Tentu, Tuan"

"Jangan panggil saya Tuan. Panggil Phi saja"

"Baik, Phi" Kriss membalasnya dengan senyuman.

"Mew"

Melirik ke belakang, "khop?" Pipinya penuh dengan biskuit seperti tupai.

"Kemari sebentar"

Mew langsung bangkit berdiri dan duduk di samping Kriss. "Ayo kenalan. Dia bodyguard yang Phi Singto pilihkan untuk menjagamu mulai besok"

"Gulf Kanawut Traipittanapong" Tersenyum tampan sambil menjulurkan tangannya pada Mew.

"Mow Suhhusut---" Ujar Mew dengan mulut penuhnya sambil bersalaman.

"Mew, yang sopan" Menyela sambil mencubit pipi bakpao Mew.

"Hmph! Hmm,, hm,,," Mengunyah dengan cepat lalu menelan semuanya sekaligus. "Mew Suppasit Jongcheveevat" Langsung melepas jabatan tangannya.

*Kulitnya halus* Senyum lebar.

"Sudah kan, Phi? Aku mau lanjut makan lagi"

"Eitss!! Tidak boleh, Mew. Kau lupa kalau besok ada pemotretan dari brand Channel?"

Memelas, "ah, Phi! Itu hanya biskuit, kok. Kalorinya tidak akan membuatku gemuk dalam sehari. Na,, na,, na,,,?" Mengeluarkan puppy eyesnya, lupa bahwa Gulf masih ada disana dan hanyut dalam pesona seorang Mew Suppasit.

Memijit kening yang mulai sakit. "Hanya sedikit, tidak lebih. Oke?"

Senyum Mew langsung penuh, "oke dokey!!" Berlari ke arah biskuitnya kembali.

Kriss menggelengkan kepala sedangkan Gulf cengar-cengir. Melirik Gulf, "kau lihat sendiri kan tingkahnya?"

"Dia sangat menggemaskan untuk ukuran pria yang sudah menginjak dewasa"

"Kau benar. Zaman sekarang, kedewasaan seseorang tidak bisa di ukur dari umur, tapi dari cara berpikirnya"

Mengangguk-anggukkan kepala tanda sepemikiran. "Phi benar"

"Oke. Untuk sekarang sampai sini dulu dan bertemu lagi besok jam 7 pagi di tempat ini karena dia harus stand by di tempat pemotretan lebih cepat"

"Baik, Phi"

"Oh ya, tunggu. Apakah Singto sudah memberitahumu apa saja yang tidak boleh dilakukan selama berada di sekitar Mew?"

"Sudah. Tuan Singto mengatakan bahwa saya tidak boleh tiba-tiba menyentuh, dekat dengannya kurang dari 2 meter, terlalu banyak bicara, memberi perintah, dan minum-minum sampai mabok saat menjalankan tugas serta mengawasi setiap kemana dia pergi dan jangan sampai lolos"

"Kurasa kau sudah paham dengan aturannya. Baiklah kalau begitu, selamat beristirahat. Kau bisa keluar sendiri, kan? Aku harus lanjut masak sebelum anak itu menjadi gila karena kelaparan" Melirik Mew.

Tersenyum "tentu. Kalau begitu saya permisi" Kriss hanya mengangguk sebagai jawaban dan Gulf pun berlalu keluar dari apartment.

Menghampiri Mew di meja makan. "Mew, kau sudah lihat kan calon bodyguard barumu tadi?"

"Hmm" Jawabnya tak bersemangat.

"Mungkin mulai besok Phi akan sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk mengurusmu selama di tempat pemotretan karena Phi harus mengurus project yang Phi Singto adakan. Jadi, kamu harus tetap berada di jangkauan bodyguard baru tadi ya?"

"Hmm"

Menjitak kening Mew. "Jawab yang benar"

"Ish,,, iya,, iya,," Mempoutkan bibir.

.

Di sisi lain,,,

.

"Gulf!! Disini" Melambaikan tangan ke arah Gulf.

Menghampiri, "kenapa ajak bertemu disini?"

"Au? Kenapa? Tidak boleh?"

"Bukan begitu! Tempat ini terlalu dekat dengan tempat Bosku! Kalau dia tahu kebiasaan buruk ku diluar, bagaimana? Bisa-bisa aku langsung dipecat"

"Ya, maaf! Mau pindah tempat saja?"

Melirik kanan kiri sambil berdecak kesal, "tidak usah. Lanjutkan saja. Lain kali kabari aku dulu lokasinya sebelum bertemu" Duduk lalu mengeluarkan sekotak rokok dari dalam tas.

"Iya,, iya,, cerewet" Kesal. "Ngomong-ngomong, siapa yang kau jaga kali ini?"

Menghembuskan asap rokok ke langit, "seorang artis"

"BENARKAH???? SIAPA????"

"Mew Suppasit"

"SHIIIAAAAAA!!!! LUAR BIASA! MENJADI BODYGUARD SEORANG MEW SUPPASIT!! KAU MENANG BANYAK, GULF. AKU IRI"

Bingung, "menang banyak? Apa maksudmu?"

"Apa-apaan. Apa kau tidak tahu kalau banyak pria diluar sana yang berlomba-lomba untuk menjadi bodyguard Mew Suppasit? Kau harus bersyukur, Gulf! Kalau aku jadi kau, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mendekatinya" Membayangkan yang tidak-tidak.

Memukul kepala temannya, "hei! Sadar! Kau itu pria! Masa mau sama laki-laki sepertinya? Lagipula aku bukan tipe orang yang suka memanfaatkan keadaan seperti itu?" Kembali menghisap rokok.

"Ck. Apa kau tidak lihat kalau pesona wajahnya mengalahkan tipe-tipe wanita yang ku inginkan. Bayangkan saja wajah manisnya dibalut dengan tubuh yang ramping lalu dibungkus oleh kulit putih dan halus. Hmm,,, segerrrr. Membayangkannya saja membuatku horny"

Menggelengkan kepala lalu merenung, menatap langit biru di hiasi sinar matahari yang terpancar langsung mengenai wajah tampannya. "Kuakui, kau benar. Di saat pertama kali aku melihatnya, dia memang tipeku banget" Gumam Gulf.

"Tadi kau bicara padaku?"

Terkejut, "tidak"

"Oh. Sepertinya aku mendengar kau bicara tadi. Atau cuma perasaanku saja?" Menggaruk kepala.





¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶







Keesokkan Harinya,,,

.

TOK TOK TOK

TOK TOK TOK

TOK----

CEKLEKK

.

Menatap tajam, "ketoknya cukup 1x saja. Aku tidak tuli" Pergi dengan membiarkan pintu terbuka agar Gulf bisa masuk.

.

BLAM

.

Menutup pintu lalu mengikuti kemana Mew melangkah hingga tak sadar bahwa ia mengikuti Mew sampai masuk ke dalam kamar. Melirik ke belakang di saat merasa ada yang mengikutinya. "AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!! KENAPA KAU MASUK KE KAMARKU??????? KELUARRRRRRR!!"

Reflek menutup kedua telinganya. *ugh,,, telingaku* Menundukkan tubuhnya 45°, "maaf. Saya tidak sadar" Buru-buru keluar kamar karena panik dan Mew cepat-cepat menutup pintu sampai tidak sengaja dibanting kuat.

"ADA APA??" Kriss datang dan menemukan Gulf berdiri didepan pintu dalam keadaan shocknya.

"M--Maaf. T-Tadi saya tidak sadar mengikutinya sampai masuk ke dalam kamar" Menunduk minta maaf berkali-kali sambil merutuki kebodohan dirinya sendiri. *Cari mati kau, Gulf. Baru masuk sudah minta dipecat, hah? Bodoh! BODOH!!* Memukul kepala.

"Lain kali jangan diulangi lagi atau dia akan langsung memecatmu. Paham?" Tegas Kriss.

"P-Paham, Phi"

"Nanti minta maaf padanya sampai dia memaafkanmu"

"Baik" Kriss berlalu pergi.

"Hufttt,, baru datang sudah kacau" Mengusap wajahnya dengan kasar.




To Be Continue,,,,,



Jangan lupa Vote biar updatenya semangat🥰

Hahay

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top