MY MUA 07

Di saat Joss sibuk menurun paksa boxer Mew sambil melumat habis lehernya hingga tak tersisa, tangan Mew diam - diam meraih sebuah botol yang tak jauh darinya. Dan saat berhasil meraihnya, Mew langsung memukulkannya ke sisi wajah Joss dengan kekuatan yang ia punya.

.

PPRRAAANNKKKK

.

Botol kaca itupun hancur berkeping-keping hingga mengenai tubuhnya juga. Joss yang kaget langsung menjauh dari tubuh Mew sambil memegangi wajahnya yang tampak berdarah-darah. Melihat ada kesempatan, Mew langsung berusaha beranjak keluar dari bath up dengan cepat, melempar botol kaca yang tinggal setengah bagian ke lantai lalu berlari mencari pintu keluar. "BRENGSEEKKK!! MEW SUPPASIT!!!!" Matanya melirik ke arah pecahan botol yang Mew buang.


Meraih pecahan botol tersebut lalu mengejar Mew dengan tangan kirinya yang masih menutupi bagian mata yang tertusuk pecahan botol.

Mew sampai di pintu utama yang ternyata sudah dikunci oleh Joss sebelumnya. Berusaha menggedor - gedor pintu agar terdengar oleh orang di luar. "HHIKKKSSS,, TOLONG!! TOLONG SAYAAAA,,, HIKKKKSSS,, SIAPAPUN,, TOLO----AAAKK" Joss langsung menikam bagian kiri tubuh Mew dengan pecahan botol yang dipegangnya, membuat Mew langsung terbanting kesamping dengan bebas. "Akhh,,, p,,, h,, ii,,, hh,, hikkss,,,,,uhukk,,, uhukk uhukk uhukkkk,,,, kkuuookkh,,," Memuntahkan darah segar dari mulutnya.

Mencabut pecahan beling dari tubuh Mew dan di buang ke sembarang arah, membuat darah segar Mew mengalir keluar dengan derasnya. Menjambak rambut Mew dengan kuat lalu dibanting ke lantai dengan kuat pula. Darah yang semula mengalir perlahan, menjadi deras karena luka sobekan di belakang kepala Mew menjadi besar. Karena darah yang mengalir di mana-mana, membuat Mew tampak pusing, lemas, dan tak sadarkan diri beberapa saat kemudian. Melihat Mew sudah tak sadarkan diri, Joss tersenyum puas. "Seharusnya kau menurutiku dan diam seperti ini, Manis. Jadi aku tak perlu susah-susah hanya untuk memakanmu" Menjilat bawah bibirnya. Kembali membuka boxer Mew dengan bebasnya dan membuka boxernya sendiri lalu mengangkat satu kaki Mew tinggi-tinggi, menampilkan lubang pink Mew yang sangat menggoda dimatanya. Menyiapkan penisnya yang sudah menegang sempurna dengan memberi ludah dan saat penis Joss sudah berada didepan lubang sempit Mew, pintu langsung didobrak paksa, membuat Joss terhentak kaget.

"JANGAN BERGERAK!! DIAM DITEMPAT!" Segerombolan polisi langsung mengarahkan pistol ke arah Joss, membuat Joss mau tak mau langsung terdiam di tempatnya.

"MMEEEEWWWWW,,,, TIDAAAAKKKKK  HIKKKSSSS,,,," Gulf langsung berlari ke arah Mew, menghajar Joss hingga menjauh dan membungkus tubuh naked Mew dengan coat yang ia pakai. Karena panik melihat Mew sudah berdarah-darah, Gulf langsung menggendongnya ala bridal style menuju mobilnya, mengabaikan tatapan seram para staff yang melihatnya. Bermb langsung berlari bersama dengan Gulf, menyiapkan mobil di lobby dan langsung menuju rumah sakit. Sepanjang jalan, Gulf terus memeluk Mew dengan erat sambil menangis, takut Mew mati.

.

Setelah sampai dirumah sakit, Gulf langsung berteriak memanggil dokter. Para dokter dan suster pun segera menghampiri nya dan membawa Mew dengan brankar ke UGD. Operasi pun segera dimulai, mengangkat pecahan kaca di tubuh Mew dan menjahit seluruh lukanya, memakan waktu hingga 6 jam lamanya karena Mew kehilangan banyak darah dan sempat tidak dapat diselamatkan. Tak lama kemudian, Operasi pun selesai. Sang dokter langsung keluar menemui Gulf yang dari tadi mondar mandir sambil mengacak surainya seperti orang gila. Melihat dokter keluar dari ruangan Mew, segera menghampirinya dan memberi pertanyaan bertubi-tubi karena panik. "Bagaimana keadaannya dok??! Mew baik-baik saja kan? Tidak parah kan? Apakah dia sudah siuman?"

"Keadaan pasien sudah membaik. Lukanya sudah dijahit walau tadi sempat kehabisan darah. Beruntung pasien diberi kekuatan dan operasipun dapat berjalan dengan lancar"

"Hahh,, syukurlah" Menghela nafas lega. "Apakah saya sudah bisa melihatnya kedalam?"

"Boleh, Tuan. Silahkan. Kalau begitu saya permisi" Menunduk hormat dan berlalu.

Gulf masuk ke ruangan Mew. Melihat banyak alat dipasang ke dalam tubuhnya, membuat hati Gulf merintih perih. Seharusnya ia bisa datang lebih cepat, dengan begitu, Mew tidak harus melewati semua itu. Duduk di samping Mew, meraih tangan Mew dan mengusapnya dengan lembut. Menyesali keterlambatannya sambil mengecup lembut punggung tangan Mew. "Maafkan Phi, Mew. Phi datang terlambat,,, hikkksss" Menghapus air matanya kasar. Gulf terus menangis dan tak lama tertidur tanpa melepas pegangan tangannya pada Mew.

.

.

.

.

Sore Harinya,,,

.

Gulf terbangun dari tidurnya dan mendapati ranjang Mew sudah kosong. Gulf langsung panik lalu lari ke depan kamar sambil berteriak lantang saking paniknya. "SSSUUUUUSSSS,,, DOKKKKKK,, PASIEN,, PASIEN DISINI KEMANA HIKKSSS,,, DOKKKK!! SUSSSS!!" Melirik kanan kiri.

"Ya, Tuan? Ada yang bisa saya bantu?" Datang tergesa-gesa karena teriakkan Gulf.

"Uhukk,,, pasien,,, hahh,, pasien didalam hilang!!" Menunjuk ke arah ranjang.

"Pasien atas nama siapa?"

"Mew!! Mew Suppasit"

Mencari di buku pasien yang ia pegang, "Pasien bernama Mew Suppasit sudah pulang sejak 1 jam yang lalu, Tuan"

"AAAPPPPPPAAAAAAA????!!!" Melongo. "KAU YAKIN?! COBA KAU CEK LAGI, SEPERTINYA KAU SALAH. NAMANYA MEW SUPPASIT"

"Benar, Tuan. Pasien bernama Mew Suppasit sudah pulang. Saya tidak salah. Tuan bisa lihat langsung disini" Menunjukkan nama Mew beserta tanda tangan persetujuan untuk keluar dari rumah sakit tersebut ke hadapan Gulf.

Dengan cepat meraih buku tersebut dan dibacanya baik-baik. "Tidak,,, ini tidak mungkin hikkksss,,, kenapa dia tidak bilang dulu padaku?! Hikkksss,,,,," Tangannya melemah, membuat buku yang dipegangnya terjatuh.

Suster mengambil buku itu kembali. "Kalau begitu, saya permisi" Berlalu tanpa menunggu respon Gulf yang masih tidak mempercayai kenyataan yang baru ia alami.

Menyenderkan tubuhnya ke pintu lalu merosot ke lantai. "Hikkksss,,, tidakk,,, hikkksss,,, kenapa dia pergi begitu saja tanpa memberitahuku hikkksss,,," Menepuk dadanya yang sakit. "Apa dia tidak punya perasaan padaku? Hanya aku yang memiliki perasaan untuknya? Hiiikkkssss,,,,"

Bermb yang baru datang untuk menjemput Gulf terkejut melihat Gulf sudah tampak kacau. Duduk di lantai sambil menangis histeris, menjadi tontonan pengunjung lain yang lewat. Jongkok di hadapan Gulf. "Nong, kenapa kau disini?"

"Phii,,, hikkkkkkkssss,,, diaaa,,, dia pergi tanpa mengucapkan salam perpisahan padaku hikkksss,,, apa aku seburuk itu? Hikkss,, sakit phi" Meremas jaket bermb, menyalurkan rasa sakit hatinya.

Menepuk bahu Gulf, "sebaiknya kita ke mobil. Tidak baik dilihat oleh pengunjung disini" Gulf mengangguk. Mereka bangkit berdiri lalu berjalan ke mobil.

Sesampainya dimobil, Gulf masuk duluan, sedangkan Bermb berlalu membeli secangkir kopi kesukaan Gulf dan membawanya ke hadapan Gulf. "Minumlah"

Mengambil kopi tersebut. "Terima kasih, Phi" Meminumnya. Bermb mengeluarkan sebuah surat dari dalam jaketnya dan diserahkan ke hadapan Gulf. Gulf pun meraihnya sambil kebingungan. "Apa ini, Phi?" Membolak balik surat tersebut.

"Bukalah. Mungkin dengan begitu, kau akan sedikit tenang. Phi ada diluar jika kau membutuhkan Phi" Menutup pintu mobil, memberi ruang untuk Gulf sendiri. Tanpa berlama-lama, Gulf langsung membuka surat tersebut dan membacanya.

🌻🌻🌻

To : Orang yang selalu membuatku kesal, Phi Gulf.

Terima Kasih sudah menjagaku selama ini, Phi. Maaf bila aku pergi tanpa pamit pada Phi. Aku tidak enak jika harus membangunkan Phi yang tidur kayak mayat itu.

Maaf juga karena aku harus pergi jauh. Kalau aku berada disana, aku hanya akan selalu mengingat kejadian buruk tadi siang itu dan aku tidak kuat, Phi.

Hiduplah dengan baik, Phi. Mungkin akan ada amatir lain yang menggantikanku. Tolong jangan galak-galak pada mereka, karena mereka tidak sekuat aku untuk menghadapi sifatmu hehehe,,

Maafkan aku jika selama ini aku selalu menyusahkan dan membuat Phi marah. Aku memang tidak pandai dalam make-up, tapi aku tidak lelah untuk terus berusaha mewujudkan impianku agar sama seperti kakakku yang seorang MUA.

Aku dengar Phi yang menolongku dari kejadian tadi siang. Terima Kasih sekali lagi. Aku harap, aku punya waktu untuk membalas kebaikan Phi.

Terima kasih dan sampai jumpa.

From : Amatirmu, Mew.

🌻🌻🌻

"Hikkkksssss,,, bodoh!!!" Memeluk surat tersebut. "Bodohhhh,,, Mew bodohhhh,, hikkss,, harusnya kau bangunkan aku yang tidur seperti mayat itu agar aku dapat melihat wajahmu untuk yang terakhir kalinya hikkksss,,,," Menangis histeris.

To Be Continue,,,


Jangan lupa Vote & Comment ya!
Thank You🐣

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top