MIAU! 03
"Hari ini cuacanya panas sekali-nyan" Berteduh di batang pohon yang rindang sebelah minimarket, duduk santai sambil menatap malas orang-orang yang lewat dibawahnya.
Pohon itu adalah rumahnya sejak awal. Saat wujudnya berubah, Miunie akan berdiam diatas pohon demi menjaga dirinya agar tidak terlihat oleh manusia.
Dirinya takut kalau manusia melihat wujudnya yang setengah kucing lalu berbondong-bondong untuk memburunya.
Kkkkrrruukkkk
Perutnya mulai kelaparan. Miunie turun dari pohon dan mulai berjalan mencari makanan. Sepanjang jalan, matanya melirik ke kanan kiri sambil bernyanyi.
"Wǒ men yī qǐ xué māo jiào
Yī qǐ miāo miāo miāo miāo miāo
Zài nǐ miàn qián sā gè jiāo
Āi yōu miāo miāo miāo miāo miāo" Karena asik bernyanyi sambil menggoyangkan badan ke kanan kiri, tanpa sengaja Miunie menabrak kaki manusia di depannya.
DDUUGGG
"Miau! = AW!" Duduk dan mendongakkan kepalanya keatas, menatap mata manusia di depannya.
"Kenapa menabrak kakiku, kucing manis?" Berjongkok lalu mengelus kepala Miunie.
"Miau,,, = Beri aku makan, nyan" Mulai berjalan dan menempelkan badan ke jaket yang dipakainya.
"Lapar?" Mengambil sesuatu dari kantong kresek yang dibawanya, "makanlah" Mengeluarkan satu ekor ikan yang ukurannya sedang ke hadapan Miunie.
Miunie langsung membuka matanya lebar karena sangat senang. "Miiiaaauuuuu,,, = Terima Kasih. Kau manusia yang baik hati sekali-nyan" Langsung memakan ikan dengan lahap. Manusia itu terus melihat Miunie makan hingga selesai.
"Sepertinya kau tidak ada yang rawat. Mau ikut denganku? Aku akan merawatmu, kucing manis" Mengelus kepala Miunie dengan lembut.
"Miau,, = Boleh saja, asal kau jangan lupa beri aku makan-nyan" Menjilat paw nya.
"Sepertinya kau setuju untuk aku rawat, kucing manis. Ayuk ikut denganku" Menggendong Miunie di tangan kanannya lalu berjalan pulang.
.
Di sisi lain,,,
Gulf menyelesaikan meeting setelah 3 jam lamanya. Langsung masuk ke ruang kerjanya untuk memberi Miunie makan siang.
"Miunieee,, aku datang. Kemarilah aku akan beri makan siang untu-------FAY?!" Terkejut saat matanya menangkap sosok perempuan duduk di sofa, yang tak lain adalah kekasih Gulf.
"Halo,, my baby. Kangen padaku?" Tersenyum menggoda. Beranjak berdiri lalu memeluk Gulf yang masih mematung dengan erat. "Aku kangen sekali padamu, baby"
"Kapan kamu sampai? Bukankah kamu bilang bulan depan baru bisa pulang?" Memeluk balik kekasihnya.
"Barusan. Aku sudah kangen sekali padamu, baby. Jadi setelah aku mendapat hasil kelulusanku di Oxford University, aku langsung kemari"
CUP
Mengecup bibir Gulf dan tersenyum menggoda. "Kenapa baby? Kamu kelihatannya kaget sekali melihatku, hmm? Apa kamu tidak kangen padaku?" Cemberut.
"Aku juga kangen padamu, sayang. Aku hanya terkejut saja melihat kamu tiba-tiba ada disini tanpa memberitahuku dulu"
"Hehe,, aku mau kasih kamu kejutan, baby. Hm, apa kamu masih sibuk sekarang? Aku ingin jalan-jalan hari ini sama kamu" Memeluk Gulf dengan manjanya.
"Tidak bisa, sayang. Aku sibuk sekali hari ini. Bagaimana kalau besok?" Mengusap rambut Fay.
"Hmm,, janji ya?"
"Hmm,, janji" Mengangguk dan tersenyum. Seketika Gulf teringat belum memberi Miunie makan.
"Shiaa,, sebentar sayang. Aku lupa kasih Miunie ku makan siang"
"Miunie? Siapa itu Miunie?"
"Kucing baruku, sayang" Celingak celinguk mencari keberadaan Miunie.
"Hahh? Sejak kapan kau jadi suka kucing, baby? Seingatku kau benci sekali dengan hewan,,!?"
"Aku coba pelihara kucing untuk kurangi stress ku sayang. Aku juga sebenarnya tak membenci hewan. Itu hanya hoax dari mulut ke mulut" Terus mencari Miunie di setiap sudut ruangan nya.
"Kau tak perlu mencarinya lagi, baby. Kucing itu sudah aku usir tadi"
"AAAPPAA??!" Langung menatap Fay dengan ekspresi tak mengenakkan. "Kenapa kau main usir seenaknya?!"
"Aku pikir itu kucing liar yang sembarang masuk ke sini. Lagipula aku juga tahunya kamu tidak suka hewan. Jadi aku usir saja. Ada apa memangnya, baby? Kau terlihat sangat menyukai kucing itu" Terkejut dengan ekspresi Gulf yang menatapnya hanya karena dirinya mengusir kucing.
"Hahh,,, " Menghela nafas. "Lain kali jangan sembarangan, sayang. Kau harusnya konfirmasi dulu padaku sebelum bertindak. Sekarang aku harus kemana untuk mencari kucing itu?" Mengusap wajahnya.
Gulf berjalan ke kursi kebesarannya dan menelfon sekretarisnya.
"Ya, Tuan?"
"Kau ingat dengan kucing hitam putih kemarin yang ada di ruanganku?"
"Ingat, Tuan"
"Sekarang aku beri tugas untukmu. Kau bisa tinggalkan pekerjaanmu dan cari kucing itu sampai dapat. Mengerti?"
"Mengerti, Tuan"
Tuttt tuttt tuttt
"Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau itu kucing peliharaanmu, baby" Memeluk Gulf dengan manja. "Tapi, kenapa kau tidak cari kucing lain saja?" Menatap mata Gulf.
"Kucing itu istimewa, sayang" Mengingat kembali pria manis yang ditemuinya semalam.
*Apasih istimewanya? Kucing dekil begitu, ihh! Apa jangan-jangan pemberian dari selingkuhannya?* Mengepalkan tangannya.
.
.
"Nah ini rumah barumu sekarang, kucing manis. Jangan nakal ya. Jangan berantakin barang-barang disini" Mengusap kepala Miunie dengan lembut.
"Miau,,,auu,,= suka-suka hatiku-nyan. Aku kan kucing" Duduk di sofa sambil menjilat paw nya.
Manusia itu bangkit berdiri lalu langsung membuka bajunya. Nampak badan kekar berotot sempurna, membuat Miunie melongo melihatnya.
"Fiuhhh,, hari ini cuacanya panas sekali. Keringatku keluar banyak" Membuka bajunya dan berjalan kesana kemari tanpa memakai atasan.
Miunie melirik tubuh manusia itu lalu melirik tubuhnya sendiri dengan tatapan sedih, "Kenapa tubuhku tidak sebagus manusia itu-nyan. Hikss,, aku ingin badanku berbentuk seperti dia-nyan" Menunduk lesu.
.
.
Malam Harinya,,,
"Bagaimana? Sudah kau temukan kucingku?"
"Maafkan saya, Tuan. Saya sudah mencarinya ke mana-mana, tapi tidak menemukannya"
"Kau sudah cari ke sekitar supermarket?"
"Sudah, Tuan. Kucing hitam putih itu tidak ada disana"
"Baiklah. Kembalilah ke pekerjaanmu"
Tuttt tuttt tutttt
"Dimana kamu sekarang, kucing nakal?" Gulf mulai khawatir Miunie tidak dapat makanan diluar sana. Dirinya juga lesu karena rencananya untuk memastikan pria manis itu beneran kucing tersebut atau hanya sekedar mimpi pun gagal. Duduk di kursi kebesarannya sambil memijit keningnya yang mulai pusing.
"Baby, kapan kita pulang? Aku bosan disini" Memeluk Gulf dari belakang.
"Kamu bisa pulang dulu, sayang. Kerjaanku disini masih banyak" Mencoba tersenyum saat menatap kekasihnya.
"Yasudah. Aku pulang dulu. Besok aku kesini lagi. Semangat kerjanya, baby"
CCCUUUPPP
Mengecup bibir Gulf. Melihat itu, Gulf membalasnya dan sedikit melumat bibir kekasihnya. Gulf memang merindukan kekasihnya, tapi yang memenuhi pikirannya sekarang hanya kucing nakalnya, Miunie.
"Bye bye, baby" Melambaikan tangan dan berlalu pergi.
Gulf melanjutkan pekerjaannya dan pulang saat jam menunjukkan pukul 00:00. Saat sampai dirumah, Gulf mendudukkan pantatnya di sofa. Matanya melirik vas bunga yang pecah karena Miunie semalam dan belum sempat ia bersihkan.
Matanya melihat ke arah jam tangannya, "Dia pasti sudah berubah jadi pria manis saat ini" Menutup matanya dan tersenyum. "Kapan kita bisa bertemu lagi, Miunie" Membuka matanya, "aku merasa sudah mulai gila karena memikirkan pria manis itu terus menerus" Mengusap wajahnya. Gulf beranjak membereskan vas bunga yang pecah, lalu mandi dan mencoba untuk tidur.
To Be Continue,,,
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top