IDOL 08

"Apa yang terjadi?" Tanya seorang dokter bedah yang baru masuk ke dalam ruang operasi, menatap tubuh ringkih Miu yang sudah penuh oleh darah.

"Pasien mengalami kecelakaan, Dok. Dan sepertinya, pasien juga mengalami gagal jantung"

Menganggukkan kepala, seakan mengerti betapa seriusnya pasien yang ia tangani saat ini. "Lakukan operasi darurat"

"Baik" Bergegas menyiapkan alat operasi.

"Dan kau, panggil keluarga pasien untuk datang sekarang juga. Sepertinya saya butuh izin mereka terkait penyakit jantung yang pasien alami" Mengecheck bagian dada Miu dengan stetoskop miliknya.

"B-Baik" Berlalu dengan ponsel Miu di tangannya.

Tak lama kemudian, operasi pun dimulai lebih cepat dari waktunya karena kondisi pasien sudah sangat kritis.

Suster yang bertugas untuk menelfon keluarga pasien, membuka ponsel Miu yang tidak dikunci itu lalu mencari nomor yang dapat dihubungi lalu menekan kontak yang bertuliskan, "Ibuku, Mild" Nada panggilan terdengar beberapa saat dan---

"Miu!! Bagus ya baru telfon aku sekarang! Kamu dimana?? Disini kami panik mencarimu tahu, anak nakal"

"Maaf. Saya ingin memberitahukan pada anda bahwa pemilik ponsel ini, sekarang berada di rumah sakit Ryukoshiyen dan kondisinya sedang kritis"

"APAAAAAAAAAA?????!!! K--KRITIS??????" Shock berat.

"Benar, Khun. Dokter mengatakan agar keluarga pasien diharapkan segera datang"

"SAYA KESANA SEKARANG"

Tutttt tutttt tuttttt

Mild memutuskan panggilan karena terlalu panik. Menatap layar ponsel, "Ibu pasien kok suaranya seperti pria ya? Apa aku salah dengar?" Mengorek telinganya.

:

Tak lama, Mild sampai disana dengan tergesa-gesa mendatangi meja resepsionist. "MANA KAMAR MIU?? MIU SUPPASIT!!"

"Sebentar, Tuan" Mencari nama Miu di layar komputer.
"Tuan Miu ada di ruang operasi. Dari sini lurus saja lalu belok kiri"

"Terima kasih" Langsung berlari.

Sesampainya di ruang operasi yang masih tertutup rapat dan sepi itu, Mild mondar mandir khawatir dan tak lama menemukan suster yang kebetulan akan masuk ke ruangan operasi tersebut.

"Permisi!! Ini ruang operasi Miu Suppasit? Saya keluarganya. Apakah dia masih didalam ruangan ini?" Menunjuk ruang operasi di dekatnya.

"Oh benar. Mohon tunggu sebentar karena operasi masih berjalan, Tuan"

"Tolong lakukan yang terbaik, Sus. Dia satu-satunya keluarga yang saya punya--hikksssss"

"Pasti, Tuan. Saya permisi" Masuk ke dalam ruang operasi tersebut, meninggalkan Mild yang terus menangis dengan posisi berlutut.
"Hikksss,,, Miuu,,!!! Kenapa kau harus mengalami hal ini,,,,? Hikksss,,, hikksss,,," Mengusap air matanya dengan kasar. Karena bagaimanapun, Miu adalah orang yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Mild sudah bersama Miu sejak zigot, membuat mereka lengket walau sudah 20 tahun bersama.

🍃🍃🍃🍃🍃


"Phi! Mau kemana?" Tanya Gulf yang sedari tadi melihat kepanikkan di wajah Thamp.

"Oh, Gulf. Phi harus ke rumah sakit sekarang"

"Memang siapa yang sakit, Phi?"

Terkejut. "Loh! Kamu tidak tahu kalau Miu tadi mengalami kecelakaan? Phi pikir Mild sudah memberitahumu"

Deg

Jantung Gulf langsung berpacu cepat karena shock. "A--APAAAAAAAAAA??? K-KECELAKAAN,,,??!! K--KAPAN----"

"Kalau kecelakaannya Phi kurang tahu. Yang jelas Mild dapat panggilan dari rumah sakit kalau Miu kecelakaan setengah jam yang lalu dan sekarang dalam keadaan kritis"

Shock. "K-K--KRITIS?????!!!" Matanya melebar sempurna.

Mengangguk, "Mild bilang kalau Miu juga sempat mengalami gagal jantung dan beruntung jantungnya berhasil diselamatkan. Terlambat sedikit saja, Miu akan meninggalkan kita untuk selamanya" Menghela nafas sedikit lega, namun masih tersimpan rasa khawatir karena Miu saat ini kritis. Miu bisa meninggalkan mereka kapan saja dari dunia ini.

Di samping itu, Gulf merasa sangat bersalah. Ia mulai menyalahkan diri sendiri karena jika bukan karenanya, mungkin Miu masih ada disisinya sampai saat ini.

"Phi, aku ikut ke rumah sakit"

Langsung mengangguk dengan cepat tanpa berpikir lagi. "Ayo" Mereka pun berlalu dengan cepat menuju rumah sakit Ryukoshiyen memakai mobil milik Thamp.

:

Sesampainya di rumah sakit, Gulf dan Thamp masuk ke ruangan dimana Miu berada karena diberitahu oleh Mild.

Memasuki ruangan Miu dengan langkah berat dan penuh penyesalan. Hatinya nyeri melihat ada banyak sekali selang dan benda yang tidak diketahui, masuk ke seluruh lubang di tubuh Miu hanya untuk menopangnya agar tetap hidup di dunia yang jahat padanya ini.

Berhenti tepat di sebelah kiri Miu sambil menatap wajahnya yang penuh luka. "HIKKKSSSSS,,,, MIUUU-HIKKSSS,,,, MAAF" Punggungnya bergetar, diikuti tangan dan seluruh tubuhnya. Perlahan mengenggam tangan Miu lalu mengecupnya.

CUP

Meneteskan air mata. "Maaf, hikkkssss,,, maafkan aku, Miu. Maaf" Gulf sadar bahwa beribu kali ia meminta maaf, Miu pasti tidak akan langsung sadar dan memaafkannya disaat itu juga. Namun, hanya kata maaf lah yang terlintas di pikirannya saat ini. Ia tahu kalau ia sudah banyak melakukan kesalahan besar pada Miu, hingga sulit berkata-kata dan mengelak.
"Miuuuuuuu hikkkkssss,,,, bangun, sayang. Bangun dan dengarkan dulu penjelasan Phi. Hikkkkkkssss,, Miuuuuuuu,,,,, Miuuuuuuu hikkkssss,,, hiksss,,,,," Histeris.

.

CEKLEKK

.

Mild masuk ke ruangan setelah menemui dokter yang menangani Miu barusan lalu menghampiri Gulf, histeris di sisi Miu dan Thamp menatap sendu wajah Miu yang masih enggan membuka matanya itu. "Kalian rupanya. Sudah lama sampai?" Berjalan mendekat.

Melirik Mild. "Baru saja" Kembali melirik Miu. "Bagaimana kondisinya?"

Menghela nafas lemah. "Masih kritis" Matanya lurus menatap wajah Miu lalu melirik Gulf.
"Gulf, apakah kau ada masalah dengan Miu waktu beli makanan tadi?" Thamp dan Mild menunggu jawaban Gulf.

Hening

"Gulf?"

",,,,,,,,,,,,,,,," Menatap sendu ke arah wajah Miu.

"Tolong katakan sesuatu, Gulf" Menghela nafas lemah.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada kalian tadi, tapi, dokter mengatakan bahwa Miu selalu mengumpat nama mu di saat operasinya tadi. Dokter juga bilang bahwa Miu sangat menyesal pernah kenal dan bertemu denganmu. Apa yang terjadi sebenarnya?"

Mengusap wajahnya kasar. "Hanya kesalahpahaman kecil, Mild"

Mild menangkap kejanggalan dari ucapan Gulf. Mild merasa bahwa Gulf menyembunyikan sesuatu darinya dan bertengkar hebat dengan Miu.

Menaikkan sebelah alis. "Kesalahpahaman? Sekecil apa kesalahpahaman yang kau maksud sampai Miu mengatakan tentang penyesalan? Gulf! Aku tahu betul bagaimana Miu. Sifat jeleknya aku tahu semua dari saat kami masih kecil!" Mulai kesal.

Thamp menyentuh bahu Mild untuk menekan sedikit egonya. "Mild. Ini rumah sakit"

Menepis tangan Thamp dari bahunya tanpa melepas tatapan mata tajamnya pada Gulf yang hanya diam dan terus menangis seperti pecundang. "Ini terakhir kalinya kau melihat dia, Gulf. Jangan harap kedepannya aku akan membiarkanmu untuk bertemu Miu dengan mudah" Berlalu, membawa seluruh kekesalan yang ada pada dirinya.

Mild yakin bahwa apa yang terjadi pada Miu, ada hubungannya dengan Gulf.

Menatap wajah Miu dengan tatapan sendu. "Hikkssss,,, hikkkkkkkkkkssssss,,, Miu,,,,, maaaf hikssssss. Phi terpaksa, sayang. Phi sangat terpaksa mengatakan kata-kata yang menyakitkan itu. Phi menyesal,, hikkkkkksssss,,,, tolong bangunlah, hikkkssss,, Miuuuuuuu,,,,," Menggenggam erat tangan ringkih Miu ke pelukannya sambil meratapi penyesalan yang terus datang padanya bertubi-tubi .

:

Flashback ON

.

5 Hari Sebelumnya,,,

GulfMiu berada di tengah sebuah event dimana mereka sedang mempromosikan series TYPETHARN yang akan ditayangkan 1 minggu kedepan.

Setelah satu persatu para pemain memperkenalkan diri, sampailah pada sesi pertanyaan yang akan diajukan oleh para wartawan pada para aktor/aktris yang ikut berakting dalam Series terkenal itu. "Sebelum kita memasuki inti acara, bisakah anda menjelaskan sedikit tentang Series ini? Seperti yang kita tahu, Series ini banyak makna dan perasaan, membuat Series ini menembus ranking satu trend twitter---WOW, LUAR BIASA" Ucap MC sangat bersemangat, dibalut dengan tepukan meriah dari pada aktor dan fans.
"Dapatkah anda memberitahukan pada kami secara singkat tentang Series ini? Dimulai dari Khun Mame sebagai penulis dan produser" Memberikan mic ke tangan Mame.

"Ya. Jadi inti yang ingin saya tunjukkan melalui Series Tharntype ini adalah keduanya mempunyai perbedaan. Yang satu membenci Gay dan yang satunya adalah seorang Gay. Namun, mereka dapat bersatu saat keduanya sama-sama saling mengerti satu sama lain, timbul cinta, dan jadi lah mereka sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai dan mempesona satu sama lain" Menunjuk ke arah GulfMiu yang sudah misuh-misuh malu sambil menundukkan kepala.

"Baik. Kepada pemeran utama Series ini. Dapatkah anda mengartikan apa itu pesona yang Mame maksudkan?" Tanya MC, membuat semua tatapan fokus ke arah GulfMiu.

"P-Pesona?" Bingung sembari menyikut kecil Gulf disampingnya, mencoba minta pertolongan.

Terkejut karena sikutan dari Miu lalu bantu berpikir. "Pesona?" Melirik Miu lalu tersenyum.
"Itu kamu"

"WWWWWWWWWWWWUUUUUUUUUUOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!!" Seketika ruangan langsung riuh dengan teriakkan dan tepuk tangan fans. Tidak menyangka ucapan itu keluar dari mulut idolanya.

Mendengar itu, wajah Miu seketika merah seperti kepiting rebus. Berbisik, "Phi!! Kau membuatku malu" Masih dalam posisi menunduk untuk menyembunyikan wajahnya.

Masih dengan senyumnya yang terpatri di bibir, "aku serius tentang itu" Mengusap pipi tembem Miu, membuat semua fans semakin histeris.

Tak lama, pertanyaan demi pertanyaan diajukan pada GulfMiu serta pemeran pendukung lain secara adil dan diakhiri dengan pertanyaan singkat dari para fans. "Saya pernah dengar kalau Mild memergoki kalian sedang mandi bersama. Apakah itu benar? Apakah kalian sudah 'sedekat' itu?"

"Oh, itu" Melirik Miu malu-malu.
"Waktu itu, Nong Miu sedang mandi. Tiba-tiba berteriak minta tolong karena ada 2 ekor kecoa sedang menatapnya mandi. Jadi, saya langsung masuk untuk menangkap kecoa-kecoa itu, Khab" Tersenyum.

"Yakin bukan karena alasan lain?"

"Apa yang kalian pikirkan? Hahahaha" Tertawa. "Dia Nong bagi saya. Jadi, saya harus menjaganya dengan baik. Itu saja" Waanjai hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum, pura-pura percaya saja dengan apa yang Gulf katakan.

Mereka yakin bahwa GulfMiu punya hubungan lebih dari sekedar Phi nong dibelakang mereka.

"Bagaimana perasaan kalian saat melakukan kissing scene? Apakah salah satu dari kalian ada yang terbawa perasaan? Karena itu terlihat REAL dan profesional saat melakukannya"

"HUK,,, UHUKK,, UHUK,, UHUK,,," Miu langsung terbatuk-batuk atas pertanyaan ambigu dari salah satu fans tersebut.
*Malu banget* Melirik ke arah lain.

"Kami melakukannya atas dasar pekerjaan dan tidak membawa perasaan kami didalamnya" Ucap Gulf dengan tegas.

Miu mendengar dengan seksama walau hatinya mulai sakit. *Atas dasar pekerjaan, ya?* Tersenyum kecut sambil berusaha untuk tersenyum didepan banyak fans dan wartawan.

Diam-diam, tangan Gulf bergerak untuk menggenggam telapak tangan Miu dengan lembut, seolah mengatakan apa yang ia ucapkan tadi kepada media tidak lah benar.

"Kapan Series ditayangkan, Khun?" Tanya salah satu reporter pada Mame.

"Segera. Tanggal pastinya 21 Febuari 2019. Nantikan saja" Jawab Mame.

"Saya lihat beberapa potongan behind the scene antara Miu dan Gulf diluar sana selama melakukan shooting. Apakah kedekatan mereka memang seperti itu (sepasang kekasih)?"

"Bagaimana kalau kita tanyakan langsung pada mereka?" Melirik Gulf dan Miu secara bergantian.

Meraih mic di tangan Mame dengan sopan. "Kami hanya Phinong, Khab" Ucap Gulf sambil tersenyum, diikuti sorakan tak percaya dari para fansnya.

Miu merasa dadanya berdebar cepat, diikuti jantungnya yang perlahan mulai sakit akibat kelelahan. Gulf yang peka pada gerak-gerik Miu, langsung memberi kode untuk mempercepat acara. Staff yang mengerti kode dari Gulf, cepat-cepat mengakhiri acara hingga Miu dapat istirahat di ruang tunggu.

Gulf membawa segelas air hangat lalu duduk di samping Miu. "Sudah minum obat?" Miu mengangguk sebagai jawaban.
"Mau ke rumah sakit saja? Phi khawatir kamu kenapa-kenapa" Mengusap rambut Miu dengan lembut.

Tersenyum. "Aku tidak apa-apa, Phi. Nanti juga hilang sakitnya" Mengeluarkan gummy smile lalu menyenderkan kepalanya ke bahu Gulf.

Melirik kanan kiri lalu mendekatkan diri pada Miu. Berbisik, "maaf atas ucapan Phi tadi. Kamu tahu kan kalau Phi berbohong untuk menjaga hubungan kita agar tidak diketahui publik?" Tanya Gulf dengan nada lembut sambil mengusap pipi tembem Miu dengan sangat lembut, membuat Miu yang tadinya kesal jadi meleyot.

Melirik Gulf lalu menganggukkan kepala sekali lagi. "Tahu. Tidak apa. Aku mengerti" Berusaha tersenyum.

Memeluk Miu erat-erat. "Setelah urusan Phi semuanya beres, Phi pasti akan mengumumkan kepada publik tentang hubungan kita. Sampai saat itu, kamu mau kan menunggu Phi?" Menatap dalam manik indah Miu dengan jarak yang sangat dekat.

Tersenyum. "Hm. Aku akan menunggu"

CUP

Mengecup bibir Miu sekilas, takut ada orang yang memergokinya. "Terima kasih, Sayang" Kembali memeluk Miu erat-erat.

Membalas pelukan Gulf padanya. "Hmm. Tolong buat aku percaya pada Phi, na. Terlalu banyak kebohongan yang Phi buat di publik, membuatku kadang tidak bisa membedakan dan pada akhirnya aku mudah percaya dan sakit hati. Apalagi saat tadi Phi bilang kalau hubungan kita hanya sebatas pekerjaan" Cemberut.

Mengeratkan pelukannya sambil menutup mata. "Maaf. Phi janji tidak akan mengulanginya lagi" Miu tidak menjawab dan ikut mengeratkan pelukannya pada Gulf, tidak sadar bahwa beberapa orang mengintip mereka dari celah pintu yang tidak ditutup rapat.

----------++++++++++----------

"Tuh, kan! Aku bilang juga apa! Mereka pacaran"

"Apa yang harus kita lakukan?"

"Kita laporkan saja masalah ini pada manajer Gulf. Kalian tahu kan kalau di agensi yang menaungi Gulf, itu aktornya tidak diperbolehkan memiliki hubungan dengan siapapun"

"Oh, ya? Aku baru dengar!" Diikuti 2 orang lainnya yang juga baru mendengar informasi tersebut.

"Bodoh! Kukira sudah pada tahu" Berdecak kesal. "Jadi bagaimana? Kita laporkan saja Gulf dan Miu sedang menjalin hubungan. Dengan begitu, Gulf akan dikenakan sanksi tegas----"

"Heh!! Aku cuma mau Miu yang kena masalah. Bukan Phi Gulf! Awas kalau kau berani buat Phi Gulf dalam masalah" Ancam nya.

"Bantu mikir makanya! Apa yang harus kita lakukan untuk menjatuhkan Miu?" Berpikir keras.

"Tapi kau ada benarnya juga. Kita laporkan dulu Gulf ke agensinya dan Gulf akan kena sanksi. Dengan begitu, Gulf akan berpikir 2x untuk melanjutkan hubungannya dengan Miu. Lalu Miu pikir Gulf telah membencinya atau apalah dan Miu perlahan ikut menjauh dari Gulf. Dengan begitu, perlahan tapi pasti karir Miu akan redup. Kau tidak lupa kan kalau Miu bisa sesukses sekarang itu karena dibantu oleh Gulf!"

Menjentikkan jarinya. "Cerdas" Menyeringai.
"Kita lakukan dulu apa yang dia katakan. Kalau gagal, kita lakukan rencana lain" Mereka mengangguk setuju dan berlalu dari sana.

.

Flashback OFF





To Be Continue,,,

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top