AYAH 04

Setelah kejadian hari itu, keesokkan harinya Maya dan Gulf sepakat untuk bergantian menjaga Miu. Mereka bertukar kontak hanya untuk saling menghubungi keadaan Miu, anak kesayangan mereka hingga tak terasa sudah berjalan sampai 2 minggu lamanya.

Setiap pagi, Maya mengantar Miu sampai ke depan kelas, menyerahkan Miu kepada Gulf dan meninggalkannya begitu ia yakin bila anaknya akan aman bersama dengan Gulf.

Miu bingung karena Sang Ibu dan Gurunya semakin posesif terhadap dirinya. Ia tidak dibolehkan berada diluar jangkauan mata Sang Ibu ataupun Sang Guru, menjadikannya sulit untuk bermain sedikit jauh dengan teman-teman sebayanya.

Selama 2 minggu itu, Gulf belum melihat kemunculan pria mencurigakan, Joss, sampai sekarang. Bukannya lega, ia justru merasa sangat was-was.

"Pak Gulu" Mempoutkan bibir.

Melirik Miu, "Ya, sayang?"

"Lepasin tangan Miu. Miu mau main lompat tali cama meleka, Pak Gulu" Menunjuk ke arah luar kelas sambil berusaha melepas genggaman tangan Gulf dari tangan mungilnya.

Melirik ke arah yang ditunjuk dan mendapati 3 teman kelas Miu sedang asik bermain lompat tali lalu memanggil mereka semua. "Bright!! Win!!! Dew!!!!"

Menghampiri. "Ya, Pak guru?" Tanya mereka dengan serempak.

"Main lompat talinya disini saja. Tapi pelan-pelan, ya. Nanti kena meja sama kursi, bisa berantakkan"

"Yahh,, mana bisa begitu, Pak. Mana seru" Sahut Bright.

"Pokoknya main disini dan pelan-pelan. Tidak terima penolakan atau nilai kalian saya kurangi" Dibalas gerutu oleh mereka ber-3. Melirik Miu, "nah sana main. Jangan keluar dari jangkauan mata saya"

"Ya, Pak" Riangnya menghampiri ke-3 temannya yang masih cemberut.

"Si paling kesayangan memang diperlakukan beda, sih" Gerutu Dew.

"Bialin! Bwekkk,,,!" Menjulurkan lidah. "ili? Bilang bos!!"

"Cadel mu itu benerin dulu. Hmph" Sahut Win, sedangkan Miu terus mengejek dengan menjulurkan lidah.

Mereka pun bermain lompat tali di dalam kelas dengan pelan karena terpaksa daripada nilai mata pelajaran mereka dipotong oleh Sang Guru.

.

Satu jam berlalu & Gulf selesai memeriksa PR anak muridnya yang berjumlah 50 orang. Merenggangkan tubuh ke kanan kiri lalu melirik Miu yang saat ini tengah tertidur pulas diatas meja, lelah bermain lompat tali. Mendekat ke arah Miu lalu mengecup kedua pipi tembem anak manis itu hingga menggeliat tak nyaman.

CUP

CUP

.

Dddrrrttt

Ddrrrttttt

.

Menatap nama pada layar ponsel lalu menjawab panggilan. "Apakah anak saya masih disana?"

"Tentu. Aman dibawah pengawasan saya"

"Boleh saya minta tolong pada anda untuk mengantarkan Miu pulang? Maaf, tapi kerjaan saya disini benar-benar tidak bisa ditinggal walau hanya sebentar. Tapi kalau merepotkan, saya bis-----"

"Tidak apa. Saya akan mengantarnya pulang. Anda fokus saja pada pekerjaan Anda dan biar Miu saya jaga"

"Baiklah. Terima kasih banyak"

"Sama-sama"

Tuttt tuttt tuttt

Maya memutuskan panggilannya sepihak.

Melirik ke arah Miu, "ayo pulang, baby boy" Mengendong Miu yang masih tidur ala koala dan berjalan menuju mobil.







🍃🍃🍃🍃🍃











Tepat pukul 4 sore, Maya pulang dari tempat kerjanya dan mendapati Gulf tengah tidur sambil memeluk erat jagoannya. Senyum tipis terukir di wajah cantik Maya, hatinya sejuk melihat Miu bersama Gulf yang tampak seperti Ayah dan Anak itu, membuat Maya tidak ingin mengganggu tidur mereka. "Nanti saja deh banguninnya. Aku siapin makan malam dulu" Berlalu.

.

"Nggh,,,, !" Merenggangkan tubuh ke kanan kiri lalu mengucek kedua mata dengan lembut & setelahnya melirik jam tangan yang telah menunjukkan pukul 6 sore lalu menoleh ke kanan, mendapati Miu masih terlelap dalam mimpi. Telinganya samar-samar mendengar dentingan panci dan kuali di lantai bawah. Tersenyum, "sepertinya Mamamu sudah dibawah. Saya pulang dulu, ya. Sampai ketemu besok, jagoan"

CUP

Mengecup pipi tembem Miu dalam - dalam dan berlalu keluar setelah merapikan selimut Miu.

"Sudah bangun?" Tanya Maya saat melihat Gulf tengah menuruni tangga.

Kembali tersenyum, "hmm. Saya pamit pulang"

"Ayo makan malam bersama kami dulu baru pulang"

"Terima kasih, tapi lain kali saja. Saya harus segera sampai di kantor polisi sebelum jam setengah 7 malam"

"Hah? Kantor polisi? Ada masalah apa?" Penasaran.

"Tidak ada masalah. Adik saya sedang bertugas di Bangkok dan minta saya jemput"

Mengangguk paham, "oh, begitu"

"Saya permisi"

"Ya! Terima kasih sudah menjaga Miu"

"Sama-sama" Melangkah keluar. Menyalakan mesin mobil dan berlalu dari rumah Miu, tidak menyadari bahwa seseorang tengah menampakkan senyum lebarnya di balik pohon yang besar.

.

Ddrrttttt

Dddrrrrt

.

Melirik nama di layar ponsel lalu menjawab panggilan, "halo?"

"Halo, Phi! Sudah mau sampai, belum?"

"Sabar. Sudah dekat kok"

"Cepetan. Aku harus pergi lagi setelah ini ke cabang lain"

"Ya,, ya. Tunggu. Ini tinggal belok 2 perempatan lagi sampai kok. Sabar! Orang sabar, pantatnya lebar"

"Aku tidak mau sabar kalau begitu"

Di tengah fokusnya yang terpecah, ditambah mengendarai mobil dengan kecepatan 120KM di jalan yang sepi, tiba-tiba sebuah truk gandeng dari arah berlawanan, berbelok untuk menyalip mobil lain yang ada didepan truk gandeng tersebut. Gulf berusaha menginjak rem mobil berulang kali dengan susah payah namun kecepatan mobil sama sekali tidak berkurang ataupun berhenti. "SIAL! KENAPA DENGAN MOBIL INI??"

Seseorang di seberang sana ikut mendengar dan panik. "Phi?? Apa yang terjadi? Mobilmu kenapa?"

"BRENGSEKK!! MOBILNYA TIDAK BISA DI REM!!!" Masih berusaha menginjak pedal rem walau jarak mobil dan truk sudah semakin dekat.

.

BBBBBBRAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKK

BBRRRRUUUUGHHHHHHH

BBBRRRAAAAAAAAAKKKKKK

TTRAAAAAKKKK TRAAAAKKKK TRAAAAAAKKK

Tuttttt tuttttt tuttttt

.

Semuanya berlangsung sangat cepat dalam hitungan detik saja. Mobil yang dikendarai Gulf menabrak sisi truk hingga terguling-guling ke kiri, dimana sisi kanan dan kiri itu adalah jurang yang ditumbuhi pohon besar dan lebat. Mobil Gulf terguling kurang lebih sampai ke tengah jurang dan senyap seketika.

"PPPFFTTTT----HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHA!!!!" Tawa keras seseorang di dalam mobil. "MAMPUSSS!!!!!! MAMPUS KAU, BRENGSEEEEKKK!!! ITU PANTAS KAU DAPATKAN KARENA SUDAH BERANI IKUT CAMPUR DALAM URUSANKU!! DAN SETELAH INI, AKU BISA BEBAS MEMANGSA ANAK ITU KAPANPUN AKU MAU!! HAHAHAHAHAHAHAHAHA" Kembali tertawa dan pergi meninggalkan tempat kejadian dengan hati puas.






🍂🍂🍂🍂🍂







Keesokkan Harinya,,,,

.

Seperti biasa, Maya mengantar Miu ke sekolah dan sesampainya disana, tidak ada sosok Gulf yang biasanya ada didepan kelas, menunggu kedatangan Miu. Di hubungi pun sama sekali tidak ada respon dari Gulf. Karena penasaran, Maya bertanya ke salah satu guru yang kebetulan lewat di depannya. "Ehm,, permisi"

Melirik Maya, "ya, Nyonya? Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau tanya, Pak Gulf kemana, ya?"

"Oh, Pak Gulf. Beliau kecelakaan kemarin, Nyonya"

"AAPPAAAAAAAAAAA???!!!" Shock. "B-Bagaimana kondisinya sekarang?"

"Kami belum tahu karena pihak sekolah belum dihubungi kembali oleh pihak rumah sakit terkait kondisi terkini dari Pak Gulf" Melirik jam tangan, "maaf, saya permisi dulu bisa tidak ada yang ingin ditanyakan lagi" Berlalu meninggalkan Maya yang masih tercengang ditempat sebab pikirannya masih kaget. Padahal baru saja mereka bertemu kemarin dalam keadaan sehat bugar, dan sekarang entah bagaimana kondisinya.

Lain hal dengan Miu yang malah bingung. "Ma! Mama! Pak Gulu kenapa, Ma? Kelacakaan?"

Tersadar lalu melirik si kecil dengan wajah paniknya yang belum hilang. "Kecelakaan, sayang" Membenarkan.

"Apa altinya, Ma? Pak Gulu atit?"

Berlutut, menyamakan tingginya dengan Miu, "kecelakaan itu peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja dan melibatkan pihak lain" Merenung lalu melirik kembali sang buah hati dengan wajah seriusnya. "Miu. Kali ini Pak Guru tidak ada di sampingmu dan Mama juga tidak bisa membawamu kembali pulang karena ada ujian ataupun menjagamu disini karena kerjaan Mama. Jadi, Mama minta tolong agar kamu dengarkan apa yang Mama katakan. Pulang sekolah nanti, kamu tunggu Mama didalam lingkungan sekolah. Jangan mau di ajak oleh orang asing/siapapun. Paham?"

Menganggukkan kepala. "Paham, Ma"

Tersenyum lalu mengecup kening Miu, "Mama pergi. Ingat pesan Mama"

"Ya, Mama! Dadahh" Melambaikan tangan ke arah Sang Ibu sambil berjalan masuk ke dalam kelas. Sang Ibu terus menatap punggung anaknya hingga menghilang dari pandangan.

To Be Continue,,,

Jangan lupa Vote 🥰

.

Kali ini tidak akan panjang kok alurnya.

Langsung sat, set, sat, set, DDDUUAARRR🤤


.

Update :
Gaes. Cuma mau bilang. Di short story ini, belum ada yang endingnya SAD, jadi------ (to be continue)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top