Batu Berliur
Gemuruh tepuk tangan memeriahkan suasana di hutan. Pandangan kekaguman ditujukan pada gadis dengan pakaian terusan berwarna putih dan rompi coklatnya.
Pujian-pujian dilontarkan para pemuda yang mengelilingi gadis cantik itu. Mendengar pemuda-pemuda yang sangat memujinya, gadis cantik itu tersenyum angkuh. Matanya menatap bunga-bunga indah yang ada disekitarnya. Satu hal yang harus kalian ketahui, pemuda di desa ini sangat mengagumi bunga jenis apapun dan salah satu alasan gadis itu dipuji adalah karena ia dapat menumbuhkan bunga dengan liurnya.
"Anakku," teriak seorang ibu berbaju lusuh. "Kenapa kau lama sekali? Tanaman di rumah kita sudah kering, Nak. Kembalilah ke rumah."
Beberapa pemuda menatap heran seorang ibu yang memanggil gadis cantik itu sebagai anaknya. Tidak mungkin, gadis itu terlihat begitu cantik, sedangkan ibu itu terlihat lusuh, batin mereka.
"Maaf, Ibu Tua, tapi Anda siapa?" tanya gadis cantik itu dengan wajah mengernyit–memperlihatkan bahwa ia jijik melihat ibu itu
"Anak durhaka!" teriak ibu itu, "kau tidak mengakui ibumu? Kau begitu terlena oleh pujian hingga melupakan fakta bahwa kekuatan liurmu itu berkat ibu."
"Sudah ibu katakan sejak kau kecil, kekuatan liurmu itu seharusnya hanya digunakan untuk membantu perekonomian keluarga kita, Nak! Bukan untuk dipamerkan." Ibu itu menatap anaknya, "Gadis kecilku dulu begitu patuh padaku. Ia bahkan menyetujui perjanjian kita. Apa kau ingat? Sekarang kau mengingkarinya."
"Ya Tuhan, berilah dia hukuman yang setimpal."
Mata gadis cantik itu mulai memancarkan rasa penyesalan. "Ibu, maafkan aku. Maafkan anakmu ini, Ibu."
Terlambat sudah. Seluruh tubuh gadis itu mulai mengeras dan tidak dapat di gerakan. Bebatuan menempel pada tubuhnya, menutup tubuhnya dan menyisakan mulut gadis itu yang terbuka akibat ia yang terus saja memohon.
Kini, gadis itu dijuluki batu berliur. Liur ajaibnya terkadang keluar, membuat beberapa warga yang menginginkan bunga cantik datang ke batu ini beserta pot yang telah diisi tanah dengan harapan bahwa mereka akan membawa pulang bunga cantik nantinya.
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top