Netflix and Chill
"Kita bisa nonton di bioskop," tawar Tio, di kencan ketiganya bersama Lara.
Lara menggeleng. "Aku capek sekali. Mending kita Netflix and chill di rumahmu. Beneran chill, bukan yang itu," ralat Lara buru-buru. Sebenarnya Lara ingin tahu apa tontonan lelaki itu ketika senggang, sekaligus menyelidiki apakah Tio memiliki kelainan jiwa yang menyimpang, sebab lelaki itu benar-benar tampil baik tanpa cela selama kencan mereka. Semoga saja Tio bukan kaum pelangi, harapnya.
Remote berada di tangan Lara, yang kini mulai memindai daftar film yang sudah ditonton Tio. Namun, deretan poster yang ada di sana sungguh di luar dugaan. Lelaki itu ternyata suka menonton dokumenter Ted Bundy. Bahkan beberapa film sadis lainnya. Gadis itu merasa degup jantungnya kian kencang, seiring dengan langkah kaki Tio yang mendekat.
"Ti-Tio ... aku kayaknya nggak enak badan deh. Aku mau pulang aja." Lara menelan ludah. Wajah Tio makin dekat ke arahnya. Tangan lelaki itu menggenggam sebuah pisau daging berukuran besar.
"Yah, nggak seru. Padahal aku udah kosongin kulkasnya buat kamu, biar dingin di sana."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top