--- White hair ---
(Chapter 16)
Matahari kini telah naik menampakkan dirinya, cahayanya menembus jendela rumah dan menyinari masa depan kita unch— g. Skip
"Prrrrr...." Suara dengkuran halus kini terdengar dari seekor kucing putih
Kumo kini membuka kedua matanya, meregangkan tubuhnya yang sedikit pegal lalu ia melihat sekitar
'Lho, babu saya kemana? Eh, bukan babu, istri saya lebih tepatnya~'
Kumo beranjak dari tempat tidur nya untuk mencari keberadaan [Name]
'Oke ini serius, di mana dia?'
Sudah 5 menit Kumo mencari [Name], namun ia tak dapat menemukan [Name] berada
(Buatan sendiri, no colong colong, maafkeun kalok buriek, gabisa gambar background bodoamat AWOGAWOGAWOGAWOG)
.
.
.
.
.
.
Cekrek
"Tadai— WA"
"[NAME] KEMANA SAJA KAU..." Satoru langsung berlari ke arah [Name] lalu memeluknya dengan erat
"Haaaa... Aku pergi ke rumah dosenku untuk meminta tanda tangan nya, lalu aku pergi ke toko manisan untukmu" Tangan [Name] kini merogoh kantong plastik besar yang berisi semua keperluan rumah
"Nih" ucap [Name] sembari memberikan dua buah gula kapas yang ia beli di supermarket. "Tadinya aku mau membelikan mu manisan yang kau suka, tapi karna letaknya jauh dari supermarket tempat ku berbelanja lalu harga bensin yang sudah melunjak dan dompet ku sedang sangat tidak mendukung"
Satoru sedikit melonggarkan pelukannya, sedikit mundur kebelakang untuk melihat wajah gadis nya
"Aaaa... Makasih banget deh... Jadi tambah sayang kan aku~" Ucap Satoru sembari mengusap pelan kepala sang gadis
"HIHHHH..." [Name] sedikit mendorong Satoru agar ia dapat masuk ke rumah nya
"Lalu?"
"Lalu apa?" Ucap [Name] tanpa mengalihkan atensi nya dari belanjaannya sedikitpun
"Haaaaa... Kau lanjut sidang atau tidak?"
"Entahlah"
"Syukurlah"
"Maksudnya?"
"Yah... Kau tak jadi sidang, itu artinya kau tidak lulus, dan itu artinya lagi... Kau tidak menikah dengan orang yang paling kau benci~" Ucap Satoru enteng sembari membuka bungkusan permen kapas nya
Senyum yang manis kini [Name] pasang, sembari memegangi sebuah benda berbobot 7 kg
"Iya iya iya, bisa tolong letakan benda itu kembali?"
[Name] hanya bisa membuang nafasnya lalu menyimpan kembali benda yang tadi ia pegang
"Haaaaaa..." Ucap [Name] sembari mendudukkan dirinya di atas sofa
"Napa?"
"Gak"
"Lha, ada apa sih... Sini cerita sama Aa~"
"Hiihhhh..."
[Name] kini bangun dari duduknya, berjalan ke arah kamar, lalu mengambil sebuah tas kecil khusus kucing
Satoru hanya memperhatikan kegiatan yang [Name] lakukan, berjalan ke sana kemari seperti sedank siap siap untuk pergi ke suatu tempat
BRUGH
[Name] meletakkan tas untuk kucing tersebut ke kepala Satoru
"Ayo jalan jalan, Kumo"
"Oke ayo~" Satoru bangkit dari duduknya, menggenggam tangan [Name] lalu menariknya
"Ng?" Langkah Satoru terhenti karena ia merasakan jika [Name] tak ingin melangkahkan kakinya sedikitpun
Satoru berbalik ke arah belakang. "Ayo, katanya mau jalan jalan"
"Aku ngajak jalan Kumo bukan Gojo-san"
"Lah, sama aja la—"
"Gak beda" potong [Name] dengan cepat
"Itu sama aja say—"
"Beda. No koma no debat no kecot"
"..... Haaaa... Iyaudahla" Satoru kini berubah menjadi kucing putih kembali, masuk ke dalam tas kucing miliknya lalu duduk manis di dalam sana
[Name] menarik resletingnya agar Kumo tak kabur atau hal lain yang tak ingin terjadi
.
.
.
.
.
.
"Huaaaa.... Segar nya~" ucap [Name] sembari meregangkan tubuhnya
"Oh iya" [Name] membuka tas ransel nya, terlihat dua buah benda seputih kapas perlahan keluar dari ransel tersebut
"Sudah yak, kau kubuang di sini <3"
"MEOW?!" Kumo yang terkejut akan hal itu langsung berubah menjadi manusia kembali
"SERIUSAN? [NAME].... APA SALAHKU... MAAFKAN AKU..." Ucap Satoru sembari memeluk [Name] dengan erat
"I-iya... A-aku hanya bercanda Satoru... Lepaskan aku..."
Satoru yang tak mendengarkan hal tersebut langsung memeluk [Name] tambah erat lagi
"AKU JANJI, AKU TIDAK AKAN MENGAMBIL UANG MU LAGI"
"Y-ya sud—eh"
"Eh?" Satoru yang mendengar apa yang [Name] bicarakan serta merasakan hawa yang tidak mengenakkan dari [Name] langsung berhenti melakukan kegiatannya tersebut. "[N-name]?"
"Heeeeee..." Mata [Name] kini tak terlihat lagi karena senyum lebar nan mematikan yang ia tunjukkan kepada Satoru
'Gawat'
"Y-ya... Kau tau sendiri kan... Aku tak membawa dompet ku, l-lalu saat aku berubah menjadi kucing dompet ku hilang entah kemana, dan lalu... Aku belum kembali ke rumah ku beberapa hari ini, j-jadi..."
"Jadi... Kau sudah memilih tanggal kematian mu... Betulkah begitu????"
"E-aaaaaa..."
'Tolong'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
---TBC--
.
.
.
Hai, saya sudah kembali:]
Maaf banget ngilang sebulan penuh (lebih beberapa hari sebenarnya:V) jadinya gabisa ngasih ucapan ultah ke AbangSat satu ini:(
Kemaren kemaren aku ngilang karna satu dan dua alasan, tapi sekarang saya sudah kembali, yay, beri tepuk tangan kepada diri saya sendiri 👏🏻👏🏻
Oke, saya mulai gila yah di sini 🙏🏻
Dahla, saya di sini ingin berbagi semangat agar kalian semakin micintai AbangSat yang satu ini:3
Ayo kerjakan tugas nya 👏🏻
HEHE, BYE
Sampai jumpa di chapter selanjutnya bebeb bebeb ku tersayang 🐊
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top