--- Sudah sampai mana? ---

(Chapter  17)

"Hei [Name]“

"Hm?“

"Kau itu kuliah ambil jurusan apa?“

"Hukum dan seharusnya kau terkena sanksi karena telah masuk ke rumah orang lain tanpa izin“

"Heee... Kukira kena sanksi karena telah masuk ke hati mu~“

Samar samar, muncul sedikit rona merah di wajah [Name]

"K-kata siapa?“ ucap [Name] dengan wajah yang sedikit memerah

"Kata ku dan... Wajahmu~“ ucap Satoru sembari berjalan mendekati [Name] lalu menarik dagu gadis nya

"E-eh—" dan yap, wajah [Name] kini merah sempurna

"Hahah~ lihat wajahmu~" ucap Satoru sembari menggoyang goyangkan ekor putih nya

"Mmmm... Argh... Kucing menyebalkan, kucing bauk"

"Kawai nee~" Satoru lalu menarik pipi [Name] pelan karena merasa gemas

"Hentikan itu, Gojo-san"

"Panggil aku dengan nama ku dong~, Sa-to-"

"Bangsat"

"HEH! MULUT>:("

"Apa? Gasuka? Hmmmm????" Ucap [Name] sembari memajukan wajahnya

"Yak... Masa cewek ngomong nya kasar sih... Baik baik dong"

'Ya suka suka saya dong'

"Iya dah iya maaf... Hufttt..." [Name] hanya bisa menghela nafasnya

"Nah gitu dong..." Ucap Satoru sembari mengelus pelan kepala [Name]

"Mhhhh..." Entah kenapa, meskipun Satoru itu orang nya menyebalkan dan selalu meminta agar leher nya di gorok, tetapi [Name] merasa nyaman dan hangat saat berada di dekatnya

'Sial'  [Name] hanya berdecih pelan sembari membuang muka nya ke arah samping. Satoru yang melihat hal tersebut hanya bisa memiringkan kepalanya bingung

"Kumo menyebalkan"

"Hmmmm... Kalok salting bilang ae mbak~ gausah marah marah~"

"S-siapa yang salting?"

"Yehhhh... Yodah deh" Satoru kembali berubah kebentuk kucing nya

Malam hari yang gelap, angin dingin yang berhembus sedikit kencang, membuat [Name] sedikit bergidik dingin

"Dingin dingin gini... Enak nya ngapain ya? Gabut banget rasanya"

(Meanwhile skripsi [Name]:🧍)

"Bikin minuman ah~" [Name] berjalan ke arah dapur untuk membuat secangkir minuman hangat untuk dirinya

Saat sedang berjalan sembari bersenandung riang, [Name] sedikit tersentak karena lampu nya yang seketika mati seluruhnya

'Lilin lilin lilin lilin....'  Hanya itulah yang [Name] pikirkan

*BRAK

Terdengar suara yang cukup keras dari arah dapur, [Name] menoleh ke arah dapur sembari bertanya dalam benak. 'Siapa?'

Sejujurnya, [Name] takut akan kegelapan, karena ia tidak dapat melihat apapun terlebih lagi pengelihatan [Name] yang kurang baik jika ia tidak memakai kacamata nya

Lumayan bang kalok nabrak barang, sakit nya bukan main ༎ຶ‿༎ຶ

Tetapi, [Name] penasaran akan suara tersebut, sehingga memberanikan diri nya sendiri agar pergi ke arah suara tersebut berasal

"K-kumo??"

*Ngeng

"HWAAAA, APA INI" [Name] merasakan sesuatu yang menginjak kaki nya, dengan panik dan takut. [Name] menendang benda yang menginjak kaki nya dengan keras

*DAK

Tidak membutuhkan waktu lama, lampu sudah menyala kembali

.

.

.

.

.

.

.

"M-maaf... Kau tak apa???"

Dan ya... Apalagi yang ada di rumah [Name] jika benda itu berbulu dan hidup selain Kumo

"Meow..."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"E-eh... A... Hum... Hum"

Saat ini, [Name] sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon rumah nya

Suasana sore yang menenangkan, langit senja yang menunjukkan sang surya akan menghilang, angin sepoi yang berhembus dengan pelan dan menenangkan

Waktu yang tepat untuk turu, walau tidak baik ya pren, dan ya benar saja, hanya butuh beberapa menit saja untuk Kumo pergi menuju dunia mimpi

Dapat terdengar suara dengkuran halus yang keluar dari kucing putih tersebut

"D-di batalkan?"

"Ya seperti itulah..."

"Kenapa?"

"Ayah tidak mau kau menikahi pria bre*gsek seperti dia"

Tidak ada angin, tidak ada hujan, Kumo yang pada saat itu sedang tertidur pulas merasakan hawa dingin yang begitu kuat sehingga membuat bulu kuduk nya berdiri

*TRAK

Diam beberapa saat, mencerna apa yang baru saja ia dengar dari telepon

Kini dapat terlihat aura berbunga bunga dari diri [Name]

Berjalan dengan riang gembira menuju kamar nya. Bagaimana tidak, ia baru saja menerima kabar jika pernikahan nya akan di batalkan

"KUMOOOO...."

Kumo langsung terbangun dari tidurnya, karena mendengar seseorang memanggilnya dengan suara yang sedikit kencang dan riang

*GUBRAK

Tanpa aba aba sedikitpun, [Name] memeluk Kumo dengan sangat erat

"KUMOOO... SENANGNYA... AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

'????????' 

Karena pelukan [Name] yang begitu erat membuat Kumo sedikit kesulitan untuk bernafas

Hingga pada akhirnya, Kumo mati kehabisan nafas

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

~END~

.

.

.

.

.

.

Tapi boong:v

--- TBC ---

.

AKHIRNYA, author yang mageran ini mau update:v

Karena di vote kemarin banyak yang ngomong lanjut, yowes tak lanjut

Sorry banget lama gak up wkwkwk, aku bener bener minta maaf yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya dari lubuk hati yang terdalam

Lain kali aku bakal usahain buat up lebih cepet, ide lagi seret seret nya nih, hiks :'‹

Yaudah, segitu dari aku, makasih banyak yang dah mau nunggu aku up dan masih mau baca trus vote ni cerita gajelas, TERIMAKASIH BANYAK... LOP LOP BUAT KALIAN SEMUA, MUACH ♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱

Have a nice day <3

Thanks you very much:3

Satoru:"Hei [Name]"

"Hm?"

Satoru:"Kau itu takut gelap kan?"

"Yap"

Satoru:"Lalu mengapa kau sangat suka menonton film horor?"

"E-eh... Mmmm... Heheh 👉🏻👈🏻"

Satoru:"...... Gak habis thinking ni anak"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top