--- Love ---

(Chapter 8)

Dada terasa berdegup kencang saat berada didekatnya,tak ada rasa khawatir atau cemas yang ada hanya kehangatan serta kenyamanan

Rasa ingin tahu tentang dirinya meninggi,pipi merona merah serta rasa ingin memiliki nya sangat tinggi.Ahhh....Mungkin inikah cinta?

Entah apa yang sedang terjadi tetapi itulah yang [Name] rasakan ketika berada didekat Satoru, [Name] sendiri tak tahu menahu apa yang dimaksud cinta

Semakin lama semakin dekat dengan cinta,sehingga ia tak merasa bahwa ia juga sedang dekat dengan bahaya

.

.

.

Akhir akhir ini [Name] sering menemui Satoru,tapi tanpa ia sadari ada yang memperhatikan mereka berdua

"Cih... dasar wanita itu..." Ucap Rossi

"Bagaimana nih... kalau begini terus, Satoru-senpai akan menjadi milik [Name]" ucap Mei

"Entahlah...aku tidak masalah sih jika hal itu terjadi" ucap Miko

"APA?!" ucap Mei dan Rossi secara bersamaan

Miko hanya menutup telinga
"Brisik tau, emang nya napa?"

"Hellow....kau nanya 'kenapa' "

"Iya,lalu ada masalah apa ha?"

"Hei hei hei...Miko Miko Miko...kau ingin merelakan Satoru-senpai yang ganteng  dengan gadis murahan itu?"

Miko hanya mengangkat bahu nya
"Aku sih tak masalah"

"Ck,garame"

Miko lalu menghela nafas nya
"Emank nya kalian mau apain dia ha?"

"Ayo...."

"Kita lenyap kan dia" ucap Rossi dan Mei secara bersamaan sembari menatap sang gadis yang di maksud

'Kalian gila?!'  batin Miko,meskipun Miko terkadang membenci [Name], tetapi ia masih peduli dengan temannya

.
.
.
.

Terdengar suara lari di dalam lorong,orang tersebut adalah Miko

"[NAME]!!!" Miko pun mendobrak pintu kelas.[Name] yang sedang membaca bukunya sedikit tersentak

[Name] menaikan satu alisnya sembari melihat ke arah Miko. 'Tumben sekali datang sendiri' batin [Name]

"A-ada apa?"

Miko menarik nafas yang sedikit terengah engah, setelah sedikit terisi ia pun berjalan ke arah [Name]

"[Name],kau harus pergi menjauh dari sini,pergi sejauh jauh nya"

[Name] tambah bingung dengan kelakuan Miko yang mendadak peduli padanya, padahal Miko dan kedua temannya sering membulli dirinya

"Kau....tak percaya padaku ya?"

'Tentu saja otak udang' batin [Name] sedikti kesal

Agar lebih meyakinkan [Name] pada akhirnya ia menceritakan seluruh kejadiannya

[Name] sedikti terkejut dengan apa yang Miko ceritakan,kini hatinya sedang bimbang,masa iya dia akan langsung begitu saja percaya pada perkataan temannya yang sering membulli dirinya

Miko akhirnya menghela nafas
"Aku tahu kau tak akan mempercayai ku,tapi terserah saja" Miko pergi keluar meninggalkan [Name] sendiri di kelas

"Tapi aku sudah memperingati mu [Fullname]" ucap Miko sebelum hilang sepenuhnya dari pandangan [Name]

Keesokan paginya

"Hari ini kita kehilangan satu murid kita yang bernama [Fullname]" ucap seorang guru

"Katanya ayah nya ada pekerjaan di luar kota,maka dari itu mau tak mau ia harus pergi bersama ayah nya"

Semua murid hanya menganggukkan kepalanya

'Aku tak percaya kau...'  Miko menunduk sembari menahan air matanya agar tidak jatuh 'mempercayai bajingan seperti ku'

Jam istirahat

"Heh, akhirnya gadis itu sadar diri..." -Rossi

"Iya jadi kita tak perlu repot repot menyingkirkan nya" -Mei

Miko hanya diam tak menanggapi kedua temannya itu

"Miko,ada apa?kau sakit?" -Mei

Miko pun tersadar dari lamunannya
"A-ah...tidak ada kok".Miko sesegera mungkin menunjukkan senyum yang biasa ia tunjukkan

"Yakin?" -Rossi

Miko hanya mengangguk

TAP TAP TAP

Ketiga gadis itu sedikit terkejut karena mendengar suara langkah kaki dari lorong, seketika netra ketiga gadis tersebut melebar,mendapati orang yang sangat sangat mereka incar

"Yo" ucap Gojo kepada ketiga gadis tersebut

"Heeee... Satoru-senpai ada apa kem—" ucapan Rossi seketika terpotong

"Kalian melihat [Name]?"

Rossi dan Mei pun di buat bungkam, sementara Miko sudah menduga jika Satoru akan menanyakan hal tersebut

"Hmmm....kalian melihat nya tidak?" -Gojo

"A-ah...dia sedang sakit hari ini jadi dia tidak masuk" -Mei

"SAKIT?!dia sakit apa?kalian tau rumah nya di mana?kalian punya kontak nya?aku kemarin belum sempat bertukar kontak dengannya..." Ucap Gojo lesu

Ketiga nya pun sedikit terkejut dengan Satoru, mengapa ia sangat mengkwatirkkan [Name]

"Anu Satoru-senpai... apakah kau suka pada [Name]?" Tanya Miko kepada Satoru

Rossi dan Mei pun terkejut dengan pertanyaan temannya tersebut,kini mereka bertiga menatap Satoru untuk meminta jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan oleh Miko

Satoru hanya menunjukkan smirk nya
"Iyap,dia sangat unik dan...cantik" ucap Satoru sembari melihat kearah lain

Rossi dan Mei merasa hancur hatinya dengan jawaban yang Satoru berikan kepada mereka

"Nee...anterin aku ke kamar mandi" ucap Rossi sembari menarik tangan Miko

"O-oke..."

Mei hanya diam mengikuti mereka berdua dari belakang tanpa melihat ke arah Satoru


Kini Satoru hanya diam menatapi mereka bertiga yang perlahan menghilang dari pandangan matanya

"Mereka kenapa?" Ucap Geto yang tiba tiba datang lalu berdiri di samping Satoru

"Entahlah" Gojo hanya menggedikkan bahunya

.
.
.

"Ano.... Satoru-senpai, apakah anda sudah menuggu lama?" Ucap Miko sembari melihat Satoru yang sedang membelakangi nya

Setelah kejadian tadi pagi, akhirnya Miko memutuskan untuk menceritakan semua nya dan meminta Satoru untuk pergi menemui nya di halaman belakang sekolah

"Oh Miko-chan,tidak kok tidak lama,jadi...apa yang ingin kau bicarakan?" Kini Satoru berbalik menatap Miko

Miko pun mengumpulkan keberanian nya untuk membuka mulut, akhirnya ia menceritakan semua kejadian yang sebenarnya terjadi

Satoru hanya menatap Miko dengan tidak percaya,lalu Miko meyakinkan nya jika ia tak berbohong sedikit pun

Satoru langsung kalang kabut,ia pergi begitu saja untuk mencari keberadaan [Name] namun sayang hasilnya nihil, ia tak menemukan gadisnya di manapun

.
.
.
.
.
.
.
.
.
'[Name] where are you?'
.
.
.
.
--- TBC ---

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top