6-Beast Titan vs Duo Captain

"Erwin!!!"

__________

Aran sontak berteriak melihat Erwin yang terkena lemparan batu itu. "Aran! Fokuskan dirimu pada rencana! "Perintah Levi. Aran dengan segera menebas Titan di hadapannya dan dengan cepat menuju Beast Titan.

Lemparan kedua hampir meluluhlantakkan Survey Corps pemula. Para prajurit yang tersisa terus maju sembari menembakkan asap untuk menghancurkan akurasi Beast Titan.

"Yosha! Game Set! Hahahaha! Apa kalian tahu? Aku mengubah gaya lemparanku, lo! Dengan begini, sekali lempar terbantai semua, kan? "Ucap Beast Titan dengan bangga. Namun, teriakan dari mereka masih terdengar dan membuat Beast Titan merasa kesal.

"Memangnya, apa gunanya kalian berteriak seperti itu?! "Beast Titan kembali melempar batu dan berhasil membuat pasukan Survey Corps pemula musnah.

Beast Titan mengalihkan pandangannya kearah kanan dan melihat para Titan ciptaannya telah mati. Tiba-tiba dua buah pengait berbeda menusuk pada bahu Beast Titan.

Dibalik asap, muncul dua kapten Survey Corps. Aran dan Levi melakukan kombo dan menghancurkan tangan kiri Beast Titan hingga menjadi serpihan daging.

Levi menembakkan pengaitnya kearah tengkuk Beast Titan sebagai pengalihan. Sementara Aran memotong mata Beast Titan. Levi dan Aran segere menuju kaki Beast Titan dan menebas kedua kakinya.

"Sepertinya kau tadi begitu menikmatinya, ya?!"

Levi dan Aran segera bermanuver keatas dan langsung melesat kebawah.

"Cobalah lebih menikmatinya lagi!"

Aran segera menebas tangan kanan Beast Titan yang mencoba melindungi tengkuknya. Levi dengan segera memutara salah satu pedangnya dan segera mencincang tengkuk Beast Titan yang penuh bulu itu.

Tubuh manusia Beast Titan keluar dari tengkuk Titannya dan dengan cepat Levi menusuk mulut manusia Beast Titan dengan pedangnya. Sementara Aran mengarahkan pedangnya pada leher manusia Beast Titan.

"Sehabis menjadi Titan, tubuhmu terluka parah, sekeras apa pun kau memulihkan diri, kau takkan bisa menjadi Titan lagi! Benar begitu, bukan? "Ucap Levi denga tubuh yang penuh darah. Levi menusuk pedangnya lebih dalam hingga menembus mata kiri manusia Beast Titan.

"Aku tidak bisa memaafkan semua perbuatanmu, Zeke! "Ucap Aran menatap penuh aramah kearah Zeke. "Hei, dijawab, dong! Benar-benar orang yang tidak sopan, ya. "Ucap Levi. Zeke hanya bisa menatap Aran dan Levi penuh ketakutan karena ia yang merasa lebih kuat dengan kekuatan titan itu berhasil dikalahkan oleh dua orang manusia.

"Selama ini, kau bisa menginjak-injak diriku. Tapi, sekarang keadaan sudah berubah, Zeke! "Ucap Aran dingin.

Tiba-tiba dari arah belakang muncul titan yang merangkak dan membawa kabur Zeke. "Oi, kau mau pergi ke mana? "Ucap Levi. "Berhenti!! "Ucap Levi dan Aran bersamaan.

Zeke langsung menyuruh titannya yang tersisa untuk menghabisi kedua kapten itu. Sementara Aran dan Levi menatap kepergian Zeke dengan penuh dendam.

"Tunggu, aku sudah bersumpah padanya. Kalau aku pasti akan membunuhmu! "Ucap Aran dan Levi bersamaan. Kedua Kapten itu mengisi ulang pedang mereka dan segera menghabisi titan yang menuju kearah mereka.

"Aku sudah bersumpah!!"

Levi dan Aran membantai para titan itu sembari mengejar Zeke yang kabur. "Jangan kabur kau, bajingan! "Seru Aran melesat dengan cepat dan menebas titan yang ada.

___________

"Levi! Kau kejar si bajingan itu! Aku akan mengurus semua titan ini!"

"Aku serahkan mereka semua padamu! "Ucap Levi melesat dengan cepat dan mengejar Zeke yang berusaha kabur. "Tersisa 5 titan lagi, aku harus cepat! "Gumam Aran.

Aran melesat dengan cepat dan menebas titan yang ada dihadapannya. Aran menambahkan kecepatanku dan menebas 2 titan sekaligus. Ia melakukan hal yang sama dan menghabisi 2 titan terakhir.

Pemuda bersurai hitam pekat itu kembali melesat dengan cepat dan segera menyusul Levi. "Sial! Gasku hampir habis! "Ucapnya. Pasokan gas yang Aran miliki hampir habis karena menggunakan gas yang berlebihan saat menghabisi Beast Titan.

____________

Aran berhasil menysul Levi namun, ia kehabisan gas yang ia miliki. "Sial! "Umpatnya memukul tabung gas milikku.

"Levi! Bagaimana dengan-"

Ucapan Aran berhenti seketika ketika melihat tubuh Armin yang gosong dan disebelahnya terdapat Berthold yang sedang pingsan karena kaki dan tangan sedang dalam penyembuhan dan ia harus kehabisan stamina.

Air mata turun begitu melewati pipi pemuda itu. Kondisi Armin sangat memprihatinkan. Armin masih bernafas walaupun tubuhnya sudah terbakar.

"Heichou, cepat suntikan padanya! "Ucap Eren. Levi segera mengambil serum titan yang ia dapatkan dari Kenny sebelumnya dari balik seragamnya. Mikasa dengan segera menembakkan suar merah ke udara.

Saat Levi hendak memberikan serum itu. Tiba-tiba seorang pemuda bersurai merah muncul dan membawa Erwin di punggungnya.

"Floch! Kau-"

"Akhinya tersusul juga. "Ucap Floch dengan nafas yang tersengal-sengal. "Erwin-dancho sedang kritis. "Seru Floch. Aran dan Levi terkejut mendengar ucapan Floch barusan. Hanya Floch berhasil selamat dari serangan brutal seperti tadi. Levi menarik kembali serum yang hendak ia berikan pada Eren sebelumnya. Dari mata Levi, Aran bisa melihatnya. Keraguan dalam diri Levi untuk membuat keputusan yang tepat.

Aran segera mengangkat tubuh Erwin dan meletakkannya berdekatan dengan Armin. Levi langsung mengecek kondisi Erwin saat ini.

"Dia masih bernapas."

"Dia masih hidup."

Eren dan Mikasa menatap tak percaya melihat kondisi Erwin saat ini. "Suntikan ini akan kuberikan pada Erwin. "Ucap Levi. Dengan segera Eren berdiri dan menatap Levi dengan penuh kesedihan. "Tadi... Katamu akan menggunakannya pada Armin! "Ucap Eren. "Aku memilih yang terbaik agar bisa menyelamatkan umat manusia. "Ucap Levi menatap tajam Eren.

Mikasa yang berada dibelakang Levi langsung mengeluarkan pedangnya. "Apa kalian sadar dengan apa yang kalian lakukan ini? Ini sama saja kalian menyuruhku membiarkan Erwin, sang Komandan Survey Corps mati, lo. Tak ada waktu lagi."

"Jangan menghalangiku!"

Levi hendak mendekati Erwin agar ia bisa memberikan serum titan pada Erwin. Tapi, Eren menghalangi Levi yang mencoba mendekati Erwin.

"Eren, buang perasaanmu."

"Buang perasaanku, katamu? Tadi, kenapa anda tak langsung menyerahkan suntiknya?! "Ucap Eren.
"Karena aku mempertimbangkan kemungkinan Erwin masih hidup. "Ucap Levi datar. "Harusnya kedatangan Floch membawa komandan yang sedang sekarat itu sangat jauh di luar perkiraan! "Ucap Eren. Sorot mata emerald milik pemuda itu sangat tajam. Keinginan untuk menghidupkan kembali sahabatnya terpancar di balik matanya itu.

"Itu memamg benar, tapi kenyataannya Erwin ada disini. "Ucap Aran. Saat ini Aran berada didalam posisi tidak memihak siapapun. Ia akan menerima hasil akhir dari keputusan Levi.

Eren hendak merebut serum itu tetapi Levi refleks memukul Eren hingga terpental. Mikasa dengan sigap menyerang Levi dari belakang. Salah satu tangan Mikasa mencengkram erat tangan kanan Levi sementara tangan yang lain ia gunakan untuk menodongkan pedangnya kearah leher Levi.

"Harusnya kalian juga sudah mengerti! Tanpa kekuatan Erwin, umat manusia takkan menang! "Ucap Levi. "Itu benar, Mikasa! "Floch yang sedari diam ikut bersuara. Aran segera mencegah Floch untuk melanjutkan ucapannya karena ia belum mengetahui situasi yang sebenarnya.

Dan benar, Mikasa menatap tajam Floch. Floch yang melihat itu terdiam ketakutan karena tatapan menusuk dari Mikasa.

"Tanpa Armin, semuanya juga mustahil."

"Eren!"

"Karena, kenyataannya memang begitu. Saat kita berhasil melindungi Distrik Trost dengan menutupi lubangnya dengan batu, lalu saat kita mengungkap identitas Annie, dan bahkan rencana untuk melewati wilayah Titan di malam hari, semuanya berkat ide Armin. Yang mengungkap tempat persembunyian Reiner dan juga mengalahkan Berthold, itu semua adalah kekuatan Armin! Yang akan menyelamatkan umat manusia bukanlah aku maupun komandan! Melainkan Armin! Itu benarkan, Mikasa, Aran!? "Ucap Eren. Tiba-tiba saja Aran mendapatkan ingatan seseorang dan aku melihat sebuah ledakan yang menghancurkan tulang-tulang dan orang yang melihat itu berada di atas bulu burung.

"Aku tidak tau. "Ucapnya pelan. "Yang menyelamatkan umat manusia adalah Komandan Erwin. "Ucap Floch. "Diamlah! "Bentak Mikasa. Namun bukannya diam, Floch malah melanjutkan ucapannya. "Mana bisa aku diam! Jangan kira hanya kalian yang menderita! Kalian memang belum tahu, tapi di balik dinding ini tak ada lagi prajurit yang masih hidup. Mereka semua terbunuh karena lemparan batu Beast Titan. Kukira, tak ada yang akan selamat. Tapi, hanya Komandan Erwin yang berbeda. Dalam situasi seperti itu, dia menyusun rencana untuk menghabisi Beast Titan itu. Lalu menjalankannya. Sesuai rencana, tubuh mereka hancur tercerai berai!"

"Aku yakin hal terakhir yang mereka rasakan adalah ketakutan. Saat aku menemukan komandan masih hidup, aku berniat mengakhiri nyawanya. Tapi, itu terlalu mudah baginya. Menurutku, orang ini masih perlu merasakan neraka dunia. Lalu, aku menemukan jawabannya. Yang bisa menghancurkan Titan adalah iblis! Menghidupkan kembali seorang iblis. Itulah tugasku! Arti dari diriku yang masih hidup ini adalah melakukan tugas itu! Jadi, jangan halangi aku! "Ucap Floch. Tiba-tiba Floch mencoba mengambil serum titan dari tangan Levi. Namun, Mikasa mencoba untuk menebas Floch.

"Hentikan!"

Bugh!

Grep!

Aran dengan sigap menendang Floch dengan kuat. Sementara itu, Mikasa berhasil dihentikan oleh Hanji yang baru saja tiba. Levi langsung membuka kotak serum itu dan siap untuk menyuntikkannya pada Erwin. Mikasa yang melihat itu berusaha melepaskan untuk lepas dari kuncian Hanji.

"Mikasa! Kita masih membutuhkan Erwin! Kita tak boleh membiarkan api harapan di dalam tembok ini padam! "Ucap Hanji. "Armin juga bisa melakukan itu! "Ucap Mikasa. "Sudah cukup kalian semua! Erwin dan Armin adalah orang yang sama! Mau Armin atau Erwin yang dihidupkan kembali, situasi akan tetap sama! Jika kita memiliki serum titan lebih dari satu, maka kita bisa menghidupkan keduanya. Tapi, kita hanya mempunyai satu serum. "Ucap Aran.

"Aku, Hanji, Levi, dan yang lain juga memiliki orang yang ingin di hidupkan kembali. Anggota Black Survey Corps, Skuad Levi, Skuad Hanji, Marco, dan mereka yang sudah mati! Kami semua menginginkan untuk mereka semua hidup! Ada ratusan orang. Setiap hari, ketika aku masuk ke dalam Survey Corps. Banyak yang mati di hadapanku. Itu memang berat, tapi kita harus siap menerimanya. "Ucap Aran. Mikasa terlihat sedikit lebih tenang. Hanji kemudian melepaskan kunciannya dari Mikasa. Hanji kemudian langsung memeluk Mikasa yang masih terus menangis itu. "Hal itu memang akan membuat kita gila. Berat rasanya, menyakitkan, aku mengerti rasanya! Meskipun begitu, kita harus tetap melangkah maju! "Ucap Hanji.

Levi sibuk menyiapkan serum titan selagi perdebatan itu berlangsung. Tiba-tiba Eren menggenggam kaki Levi yang hendak melangkah maju.

"Heichou, Apa kau tahu apa itu laut? Mau dilihat sejauh apa pun, airnya membentang sampai cakrawala! Seperti danau raksasa! Armin-"

"Eren, hentikan itu. "Ucap Aran. Namun, Eren tetap berbicara dan tidak menghiraukan ucapan Aran. "Dia selalu bilang ingin melihatnya suatu hari nanti, di balik tembok ini! Tapi, itu impian saat kami kecil, aku sudah lama melupakannya, aky hanya ingin membalas kematian ibuku dan membunuh semua Titan. Yang ada di dalam pikiranku hanyalah kebencian. Tapi, dia berbeda! Armin tak hanya bertarung, tapi dia juga mengejar impiannya! "Ucap Eren. "Levi, abaikan saja itu. Cepat lakukanlah sesuai keinginanmu sebelum Eren mulai membicarakan hal aneh lagi. "Ucap Aran.

"Semuanya menjauh dari sini! Akan kubuat Erwin memakan Berthold di sini!"

____________

Tbc

Jangan lupa vote and comment!!!

See you!!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top