3-Tempat Semuanya Bermula

Hari ini adalah hari perebutan Wall Maria. Setelah dua hari terakhir para prajurit hanya diberi waktu untuk beristirahat. Dan hari ini adalah penentu kemenangan umat manusia.

Di atas dinding telah berbaris rapi seluruh pasukan Survey Corps. Pasukan Survey Corps bergerak pada sore hari agar mereka tidak menghabiskan gas terlalu banyak hanya untuk melawan titan selama perjalanan.

"Kakak, Berjuanglah. "Ucap gadis bersurai hitam pekat. Aran tersenyum tipis dan mengelus-elus kepala adik perempuannya. "Terima kasih. "Ucap Aran. Sementara Akame hanya mengalihkan pandangannya kearah lain. "Kau tidak ingin mengucapkan sesuatu kepadaku? "Tanya Aran dengan senyuman jahil diwajahnya.

Brug!

"Eh?!"

"Segera kembali."

___________

Para penduduk datang melihat pasukan pemberani yang siap untuk membawa kebebasan. Para prajurit Survey Corps hanya terkejut sekaligus bangga karena untuk pertama kalinya mereka mendapatkan dukungan.

"Rebut kembali Wall Maria untuk kami!"

"Masa depan umat manusia ada di tangan kalian!"

"Levi-Heichou! Terima kasih telah menyelamatkan kota kami!"

"Aran-Heichou! Bersemangatlah!"

"Kalian harus kembali dengan selamat,  loh!"

"Apakah ini kenyataan? "Ucap Aran menatap kumpulan penduduk itu. "Bicara seenak jidat. "Ucap Levi datar. "Yah, dengan kita yang begitu gembar-gembor, mereka juga pasti akan begini. "Simpul Hanji. Dan tiba-tiba Sasha, Connie, dan Jean berteriak dengan percaya diri.

"Kami pasti menang!"

"Yah! Percayakan pada kami!"

"Setahuku, ini yang pertama kalinya. "Ucap Erwin menatap penduduk yang terus berteriak. Dan berkat dukungan dari para penduduk, semangat Erwin langsung menbara. Erwin berteriak dengan bangga sekaligus bahagia karena untuk pertama kalinya pasukan Survey Corps mendapatkan dukungan dari para penduduk untuk merebut kemenangan umat manusia. Para prajurit Survey Corps hanya menatap tak percaya ke arah Erwin. Semangat Erwin begitu membara dalam misi kali ini.

"Rencana terakhir pengambil alihan Wall Maria dimulai!!!"

"Ya!!!"

Para prajurit Survey Corps turun secara perlahan dan bersiap untuk menuju Wall Maria, Distrik Shiganshina.

"Susume!!!"

Dengan api semangat yang membara, pasukan Survey Corps bersiap untuk merebut kembali Wall Maria.

'Semoga kalian berhasil, Jiyuu no Tsubasa.'

____________

OC's Pov

Sore telah berganti malam dan matahari telah kehilangan cahayanya berganti dengan malam yang gelap. Pasukan Survey bergerak menyusuri jalan setapak untuk Wall Maria. Kami bisa saja menggunakan kuda untuk mempercepat waktu. Namun, Erwin mengatakan untuk menghemat tenaga kuda dan juga malam hari yang gelap ini menguntungkan bagi kami karena Titan tidak dapat bergerak pada malam hari.

Namun, untuk tragedi di kastel beberapa waktu yang lalu itu. Titan yang menyerang pada malam hari itu adalah titan yang diciptakan oleh Beast Titan. Titan binatang berbentuk monyet yang menyebabkan kericuhan waktu itu. Berbekal kristal bercahaya yang berada di ruang bawah tanah gereja. Kami berjalan menyusuri jalan itu dengan menggunakan penutup kepala jubah untuk membuat musuh bingung dengan lokasi Eren. Ini adalah siasat yang sama waktu menangkap Female Titan.

"Kau sudah yakin dengan keputusanmu ini? "Tanyaku pada Erwin yang berada tepat disebelahku. "Keputusanku sudah bulat. "Ucap Erwin. Aku hanya menghela nafas panjang mendengar ucapan Erwin. Aku mengalihkan pandanganku kearah lain dan aku menemukan sesosok Titan merangkak yang sedang membawa sesuatu di punggungnya.

Aku membuka penutup kepalaku dengan alasan untuk melepaskan syalku. "Ada apa? "Tanya Erwin. "Aku hanya ingin melepaskan syal ini. Syal ini membuat leherku gatal. "Ucapku. Aku melempar syal putih yang sengaja aku pakai kearah titan itu.

"Ngomong-ngomong, kau ini sebenarnya apa? "Tanya Erwin. Aku berfikir sesaat untuk mengingat sesuatu. "Aku dulu adalah pewaris kepemimpinan klan Horikita yang jauh berada di luar dinding ini. Karena alasan yang tidak jelas, manusia dari tempat lain menyerang tanah kelahiranku dan membunuh kedua orang tuaku. Aku yang saat itu masih kecil dan belum bisa berbuat apa-apa di bawa oleh manusia-manusia yang menyerang itu bersama kedua adikku. Dan disanalah aku tumbuh sampai suatu saat aku diutus untuk mengintai tempat ini. Disis lain aku berniat untuk tidak menyelesaikan tugasku dan hidup tenang di sini. "Ucapku panjang lebar. "Jadi klanmu mengalami hal yang sama seperti klan Ackerman yang berada disini. "Simpul Erwin.

"Ya, saja klanku dibunuh tanpa alasan yang jelas. "Ucapku pelan.

"Kita hampir sampai."

'Akhirnya aku pulang juga. Ayah, Ibu.'

'Ditempat aku tumbuh.'

___________

Author's Pov

Mentari telah terbit dan gelapnya malam telah berganti menjadi pagi yang cerah. Pasukan Survey Corps berkuda dengan cepat menuju Distrik Shiganshina yang menjadi tujuan utama mereka untuk meraih kembali Wall Maria.

"Waspadalah terhadap titan yang bersembunyi! Kita akan segera memulai operasinya! Semua pasukan, beralih menggunakan 3DMG!"

Seluruh pasukan Survey Corps bergerak menggunakan 3DMG untuk mencapai atas dinding. Dan di sinilah terlihat kota tempat tinggal Eren, Mikasa, Armin, dan Aran. Tempat dimana semuanya dimulai dan juga semuanya berakhir.

Squad Levi bergerak dengan cepat menuju gerbang luar Distrik Shiganshina. Namun, Armin menyadari terdapat sisa bakaran di atas dinding. Dengan segera Armin memberikan kode kepada Erwin yang tak jauh darinya.

Sementara Aran hanya diam berdiri dan memandangi Squad Levi yang sedang menuju gerbang luar. Aran berada bersama squad barunya. Squad yang sudah lama dilupakan diciptakan kembali.

'Black Survey Corps'

Dari kejauhan Aran melihat Eren yang sudah berhasil menutup lubang dengan pengerasan dan kini mereka menuju gerbang dalam.

Erwin memandangi operasinya itu berjalan lancar sembari menunggu Armin memberi laporan. Armin datang menghampiri Erwin yang baru saja menyelidiki sesuatu. Armin mengatakan terdapat 3 orang yang sedang berkemah dan baru saja meminum sesuatu yang mirip teh.

"Apa teko besinya sudah dingin? "Tanya Erwin pada Armin. "Sudah. "Jawab Armin. "Itu aneh. Kita menggunakan kuda dan 3DMG dengan sekuat tenaga untuk mencapai tempat ini. Harusnya rentang waktu di saat mereka mendengar atau melihat kita sudah dekat paling cepat adalah sekitar 2 menit. Tak mungkin teko yang baru saja di pakai akan dingin dalam dua menit. Kemungkinan, 5 menit yang lalu atau bahkan lebih dari itu, mereka sudah menyadari kedatangan kita. Jadi, mereka punya waktu yang cukup untuk menghadapi kita. "Jelas Erwin.

'Erwin dan Armin adalah dua orang yang harus diwaspadai sesudah Levi. Kecerdasan dan siasat mereka yang hampir tidak pernah meleset membuat mereka sangat berbahaya. 'Batin Aran. Aran memandangi Erwin dan Armin yang sedang sibuk mencari kemungkinan yang ada.

Erwin memutuskan untuk memberi perintah Armin untuk mencari lokasi musuh berada dengan komando pasukan Survey Corps berada di tangannya sementara waktu.

"Dari sini, Arlet akan memerintah kalian dan lanjutkan pencarian."

"Dimengerti!"

Armin langsung memberi perintah prajurit Survey Corps yang ada untuk membagi 2 kelompok dan memeriksa setiap bangunan yang ada. Aran yang sedari tadi hanya berdiam diri saja dan membuat skuadnya mulai jenuh.

"Apa tidak ada perintah, Heichou?"

Aran hanya menatap datar kearah squadnya. "Kalian ikutlah bersama komando Armin Arlet dan cari keberadaan musuh. "Putus Aran pada akhirnya.

___________

Squad Levi hampir mencapai gerbang dalam sementara lokasi musuh belum ditemukan. Armin yang sedang dilanda kepanikan tiba-tiba mendapatkan sebuah ide.

Armin menembakkan sinyal untuk memerintahkan anggota Survey Corps yang berada di bawah kendali untuk berkumpul.

Armin menduga bahwa musuh berada di dalam dinding yang dapat di gunakan untuk bersembunyi dalam jangka waktu yang lama.

Sementara Armin dan anggota Survey Corps sedang berdebat. Tiba-tiba Erwin menembakkan suar merah untuk menghentikan rencana sementara waktu. Seluruh pasukan Survey Corps terkejut dengan tindakan Erwin tersebut.

"Terkadang harus kaku, terkadang harus luwes. Ikuti prinsip yang telah kalian pelajri sebagai prajurit, patuhi rantai komando! Kita datang ke sini untuk menang! "Ucap Erwin dengan tegas. "Sekali lagi, bagi menjadi dua kelompok dan periksa seluruh permukaan tembok! Periksa dengan teliti mulai dari atas gerbang! Pencarian musuh, dimulai! "Perintah Armin.

Pasukan Survey mulai mencari keberadaan musuh yang sedang bersembunyi di antara celah yang terdapat di dinding. Sementara pencarian itu berlangsung. Rencana untuk menutup lubang terpaksa berhenti sampai Erwin menembakkan sinyal lagi.

Salah satu prajurit Survey Corps berhasil menemukan lokasi persembunyian salah satu musuh. Levi dan Aran langsung bergegas menuju lokasi musuh. Sementara itu, musuh menusukkan cutter miliknya menembus jantung prajurit Survey Corps tadi. Dan musuh tersebut keluar dan memperlihatkan wujudnya.

"Reiner!"

__________

Tbc

Yo!!! Update lagi!!!
Jujur chapter kali ini bisa dibilang asal cetus gitu. Soalnya author lagi asik dengarin musik sambil baca wattpad tiba-tiba ada ide muncul di kepala author pas lagi muter lagu 'Shinzou wo Sasageyo' op ke-3 aot.

Jadi alurnya berubah lagi. Dasar author plin-plan emang. Tapi ya setidaknya gak di tengah jalan kayak s1 nya.

Wkwkwkw

Jangan lupa vote and comment!!!

See you!!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top