32 - Pimpin Kami! Ratu! [End]

"Tembak!"

Duar!!!

Duar!!!

Duar!!!

Pasukan Garrison terus menembaki Titan Rod Reiss yang semakin mendekat dengan dinding. Kini titan itu berada tepat dibawah dinding. Garrison kembali melancarkan serangan meriam lagi dan kini daging tengkuk titan itu mulai terlihat. Hanya tinggal satu serangan terakhir untuk menghabisi titan itu.

Tiba-tiba pasukan Garrison dan Survey Corps terkena uap panas dari titan itu karena arah anginnya berubah. Titan itu mulai berdiri dan mencoba untuk menerobos dinding.

"Kalian! Cepat basahi tubuh kalian dengan air ini! Karena dari sini kita akan menghadapi titan itu! "Titah Aran.

"Eren, sudah waktunya!"

"Ya!"

"Armin, Aran, ada satu lagi yang berbeda. "Ucap Eren yang sedang merenggangkan tubuhnya. "Apa itu? "Ucap Aran. "Mungkin aku ini tidak dapat jadi andalan, tapi umat manusia mempunyai harapan mereka di sini. "Seru Eren.

Tepat setelahnya, Eren berubah menjadi Titan dan mengangkut tong tong bubuk mesiu yang sudah di susun tadi. Pasukan Survey Corps sudah berada pada posisi mereka dan tinggal menunggu perintah dari Erwin untuk memulai operasi.

"Serangan dimulai!"

Dor!

Asap merah telah ditembakkan dan artinya operasi dimulai. Sasha dan Armin menembakkan pengait pada gerobak yang terdapat mesiu yang sudah dimodifikasi seperti alat 3DMG.

Pengait itu tertancap pada kedua lengan titan itu. Sasha dan Armin menekan pelatuk pada pengait itu lagi untuk menarik gerobak itu mendekati kedua lengan titan itu dan meledak.

Duar!!!

Duar!!!

Ledakkan dari mesiu tadi berhasil meledak karena uap panas yang dihasilkan titan Rod Reiss cukup untuk memicu bubuk mesiu itu. Titan itu mulai kehilangan keseimbangannya.

Rencana kembali dilanjutkan dengan bubuk mesiu yang berada pada Eren. Eren mendekati wajah titan itu dan melempar tong tong mesiu itu kedalam mulut titan itu.

Duar!!!

Duar!!!

Duar!!!

Ledakan besar tercipta dan menghancurkan seluruh tubuh titan itu dan sebagian dagingnya berterbangan.

"Semuanya! Habisi dengan 3DMG!"

Seluruh prajurit Survey Corps bergerak menuju daging titan itu dan memotongnya. Namun ada dua prajurit Survey Corps yang paling mencolok. Sang manusia terkuat dan si kilat merah. Levi dan Aran bergerak dengan cepat di antara daging titan itu.

"Aran menyamai kecepatan kapten?!"

"Mereka berdua memang kapten yang mengerikan!"

___________

OC's Pov

Aku bergerak dengan cepat dan menghabisi daging titan Rod Riess ini. Aku terus berusaha untuk mencari daging yang berisi tubuh manusia Rod Reiss.

Aku menemukan daging yang berbeda dari yang lainnya. Aku yakin jika itu berisi tubuh manusia Rod Reiss. Tiba-tiba aku mendapatkan ingatan yang dimana Historia yang memotong tubuh manusia Rod Reiss. Aku tersenyum kecil dan bergerak menuju salah satu rumah penduduk.

Dan sesuai yang ada dalam ingatanku. Historia memotong daging itu dan ledakan tercipta setelahnya. Historia terjatuh di atas kereta kuda milik penduduk.

Seluruh penduduk yang melihat hal itu bertanya tentang keadaan Historia yang masih terbaring diatas kereta itu. Historia mulai berdiri dan membuka suaranya.

"Aku adalah... Aku adalah Historia Reiss. Penguasa Dinding yang sejati."

"Kau hebat, Historia. Mulai dari sini, pimpin kami! Ratu."

_______

Aku dan Levi diperintahkan untuk memeriksa tempat Eren diculik untuk mencari Pasukan Anti Personel yang selamat dari kejadian waktu itu.

"Itu?! Kalian! Cepat beritahu Levi tentang ini!"

"Sepertinya kau akan mengetahui jati dirimu yang asli, Levi."

____________

Author's Pov

"Kenny."

"Apa... Apa itu kau? "Ucap Kenny lemah. Tubuhnya mengalami luka bakar serius dan beberapa luka sobekan pada perutnya. "Semua rekanmu yang kami hadapi, semuanya telah tewas. Apa cuma kau yang tersisa? "Ucap Levi.

"Sepertinya begitu."

Levi menatap tajam Kenny yang sedang sekarat itu. "Pergi laporkan saja. Serahkan saja padaku. "Perintah Levi.

"Dimengerti."

"Dengan semua luka bakar dan pendarahan itu, kau sudah tak terselamatkan. "Ucap Levi. "Entah. Aku meragukannya. "Ucap Kenny menunjukkan sebuah suntikan yang berisis sebuah cairan di dalamnya. Levi cukup terkejut melihat hal itu.

"Aku mengambil benda ini dari tasnya Rod. Sepertinya jika aku menyuntikkan ini, aku akan berubah menjadi Titan. Tapi hanya menjadi salah satu Titan bodoh itu. Tapi untuk sementara... Harusnya bisa memperpanjang... Hidupku. "Ucap Kenny. "Seharusnya kau masih punya waktu dan tenaga untuk dapat menyuntikkannya pada dirimu sendiri. Kenapa tidak kau lakukan? "Ucap Levi datar.

"Yah, entahlah. Kalau tidak kusuntikkan secara tepat, aku pasti akan berakhir sepertinya, semuanya kacau."

"Apa kau punya alasan lain yang lebih bagus?"

"Aku ini tidak ingin mati dan menginginkan kekuatan."

"Apa?"

Kenny tertawa kecil yang ketika ia mengingat sesuatu. "Semua orang yang telah kutemua, mereka semua sama. Alkohol, Wanita, Bahkan menyembah Dewa mereka, klan, Raja, mimpi, anak, kekuatan. Semuanya harus mengejar sesuatu untuk dapat maju. Semuanya, adalah budak dari sesuatu-"Ucapan Kenny terhenti karena ia batuk dan mengeluarkan darah yang cukup banyak.

"-lalu, kau ini apa? Pahlawan?"

"kenny! Katakan semua yang kau tahu padaku! Kenapa Raja Pertama tidak mau membebaskan umat manusia? "Ucap Levi mencengkeram bahu Kenny. "Mana kutahu. Tapi... Kita, Ackerman... Melawannya... Karena alasan.... Itu. "Ucap Kenny.

"Sepertinya namaku juga Ackerman... Kau, sebenarnya... Apanya ibuku? "Ucap Levi menatap tajam Kenny. "Oh, dasar bodoh. Aku hanyalah kakaknya. "Ucap Kenny yang semakin melemah.

"Hari itu, kenapa? Kenapa kau meninggalkanku?"

"Karena... Aku tidak ingin... Menjadi ayah siapapun. "Ucap Kenny. Kenny menutup kotak yang berisik suntik itu dan memberikannya pada Levi. Dan disaat itu juga, Kenny menghembuskan nafas terakhirnya.

"Kenny?!"

_________

Suasana begitu hening. Cahaya senja perlahan menghilang. Levi masih berada di tempatnya dan tidak bergerak sedikitpun. Aran keluar dari persembunyianku dan mendekati Levi.

"Aku turut berduka atas kematian pamanmu, Levi. "Ucap Aran menepuk-nepuk pundak tegar Manusia Terkuat itu.

Keheningan melanda kedua Kapten itu. Tidak ada satupun yang membuka suara. "Kau tahu semua ini? "Ucap Levi akhirnya membuka suara. "Aku baru mengetahuinya tadi. Maafkan aku karena menguping tadi. "Ucap Aran merasa bersalah.

"Tidak masalah. Sebaiknya kita melaporkan hal ini."

Levi berdiri dari posisi sebelumnya dan meninggalkan Mayat Kenny dan Aran yang masih belum bergerak sama sekali.

"Kau tidak perlu menyembunyikan lagi, Levi."

"Hah?"

Levi menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Aran. "Aku tau kau sedang bersedih. Walaupun tidak bisa kau tunjukkan. Tapi, aku tahu hal itu. "Ucap Aran menatap Levi tajam. "Apa yang kau bicarakan?! "Balas Levi menatap kembali Aran.

"Terserah pada kau saja. Kau bisa menyembunyikan terus dari yang lain Levi tapi tidak denganku. Dan juga, kau tidak bisa memikul beban berat itu sendiri. Kau bisa menceritakannya padaku atau Erwin jika kau mau. "Ucap Aran meninggalkan Levi.

Levi terdiam dan masih berdiri ditempatnya.

"Oi, kau bisa cepat atau aku akan menghabiskan seluruh teh hitam milikmu sendirian."

"Akan kupatahkan lehermu itu!"

"Baiklah. Aku akan membuatkan teh untukmu ketika sampai nanti, Heichou."

"Baiklah."

___________

Hari esoknya adalah hari pelantikan pemimpin dinding yang baru. Historia Reiss. Sorak ria terdengar ketika mahkota kerajaan telah di pasangkan pada Historia.

Seluruh penduduk yang hadir memuji kehebatan Historia yang telah menjadi Ratu itu.

"Dialah Penguasa Dinding sejati!"

"Ratu Historia!"

Sementara dari kejauhan seorang pemuda menggunakan jubah hitam menatap tajam kearah keramaian itu.

"Ancaman yang sebenarnya baru saja dimulai."
______________

Derap langkah tegas terdengar di lorong itu. Seorang pemuda bersurai hitam pekat sedang berjalan mendekati seseorang di sana.

"Mereka belum keluar, Levi?"

"Entahlah."

Tak lama kemudian terdengar suara bisik-bisik dari kejauhan. Anggota squad Levi yang di tunggu akhirnya muncul juga.

"Itu mereka."

Aran dan Levi mendekati Historia dan yang lainnya. Tiba-tiba ekspresi wajah Historia berubah dan memukul Aran dan Levi bersamaan.

"Hah?"

"Wah!"

Historia tertawa bangga karena berhasilnya memukul kedua Kapten yang menyeramkan itu. "Bagaimana?! Aku ini sang Ratu, loh! "Ucap Historia bangga.

Levi dan Aran tertawa kecil melihat tingkah anggota skuadnya. "Kalian semua, terima kasih. "Ucap Levi tersenyum simpul.

_________

Tbc

Yo!!! Akhirnya update lagi!!!

Ini adalah chapter terakhir untuk buku ini dan bakal dilanjutkan di buku selanjutnya. Bukanya masih dalam proses pembuatan jadi harap sabar. Kalian bisa follow akun author biar gak ketinggalan update buku terbaru dari cerita ini

Kalo misalnya sempat author bakal update langsung buku keduanya jadi pantau terus di akun author.

Buku ini bakal ditutup dengan epilog yang nanti langsung author buat.

Jangan lupa di vote and comment
See you next time

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top