31 - Memori lama
Aku memasuki ruang rapat yang sebentar lagi akan dimulai. Squad levi, petinggi Survey Corps, dan petinggi pasukan Garrison cabang Orvud Walaupun rapatnya belum dimulai, aku sudah bisa merasakan ketegangan antara petinggi Survey Corps dan Garrison. Tak lama kemudian, Historia masuk kedalam ruang rapat dengan penampilan yang berbeda.
Ia mengganti pakaiannya dan memakai alat 3DMG. Ia berjalan dengan tegas dan berdiri di antara Mikasa dan Eren. Samar samar dari belakang aku mendengar percakapan Mikasa dan Historia.
"Setelah kau menjadi Ratu, pukul saja muka si Cebol itu dan si Kembaran Cebol."
Aku sedikit tersenyum mendengar permintaan Mikasa tadi. "Kita lihat saja reaksi si Hantu Muka Datar itu. "Gumamku. Dan aku sepertinya mendapatkan julukan baru buat Levi.
"Tunggu! Apa?!"
____________
Author's Pov
Rapat telah dimulai dan memulai membahas rencana yang akan dipakai untuk menghentikan Titan Rod Reiss.
"Komandan Erwin, tolong utarakan rencanamu pada kami. Bagaimana caramu untuk mengevakuasi warga di sana."
"Kita tidak akan mengevakuasi mereka. "Ucap Erwin. Komandan Garrison tersebut sedikit terkejut sekaligus bingung mendengar penuturan Erwin. "Kita biarkan warga di Orvud sebagaimama mereka di sana. "Sambung Erwin. Semua pasukan Garrison yang hadir terkejut dan bingung mendengar penjelasan Erwin.
"Eh..."
"Apa kau sudah gila? "
"Apa yang sebenarnya kau pikirkan, Erwin?! Membiarkan penduduk tanpa dievakuasi? Kalau fajar sudah tiba, Titan itu pasti akan membinasakan kita semua. "Ucap komandan Garrison itu. Ia mencengkeram kerah seragam Erwin dengan kuat.
"Raksasa itu betipe abnormal."
"Memangnya apa yang kau maksud?!"
"Sebaiknya kau tenangkan dirimu, brengsek. "Ucap pemuda bersurai hitam pekat yang sedari tadi menyimak itu.
"Kapten Akame?!"
"Dia si Kilat merah itu?!"
"Sepertinya kalian belum mengetahui nama asliku tapi, kita abaikan itu dan kau. Sebaiknya kau tenangkan dirimu dan dengarkan penjelasan dari Komandan Survey Corps, Erwin Smith dan Ketua Regu Survey Corps, Hanji Zoe. "Jelas pemuda itu. "Arigatou, Aran. Target Titan itu adalah sekumpulan orang dengan jumlah yang besar. Bisa dibilang, abnormal. Yang berarti Titan itu akan mengincar distrik kecil terdekat, dan mengabaikan kota besar yang letaknya jauh. "Jelas Hanji.
"Jika kita mengevakuasi penduduk menuju Dinding Sina, Titan besar itu akan mengubah targetnya dan berbelok menghancurkan dinding. Titan itu akan menujukkan Mitras dengan kepadatan penduduk tertinggi dan seluruh manusia disana akan binasa. "Ucap Aran. "Kami sempat mencoba menggunakan kemampuan mengendalikan Titan milik Eren Jaeger namun, Titan Rod Ress tidak menghiraukannya dan tetap menuju targetnya. "Sambung Aran.
"Artinya kalau kita ingin menghentikan Titan itu, harus kita lakukan di luar dinding Distrik Orvud. Untuk dapat melakukannya, kita perlu menggunakan warga yang ada di sana sebagai umpan. Meski pun begitu, hal ini tidak mengubah fakta bahwa tugas kita sebagai prajurit adalah untuk melindungi warga yang ada."
"Andai pun kita gagal menghentikan Titan itu, kita harus memastikan bahwa tidak ada seorang warga pun yang menjadi korban. Kita akan mengumumkan pada mereka bahwa yang mereka lakukan hanyalah simulasi evakuasi semata. Karena itu pula, kita dapat sekaligus mengevakuasi mereka secepatnya bila terjadi skenario buruk. "Ucap Erwin menjelaskan secara detail rencananya.
Suasana mendadak menjadi tegang dan pemimpin dari Garrison itu sedang memikirkan tentang rencana Erwin. Hingga akhirnya ia membuka suara.
"Sepertinya memang tidak ada cara lain."
"Titan ini adalah Titan terbesar yang pernah kita hadapi. Karena itu pula, tidak terlalu sulit menghadapinya. Kita mungkin dapat menyerangnya dengan meriam. Namun jika itu masih belum cukup, Survey Corps akan mengerahkan segala yang kami punya."
__________
Fajar telah bersinar terang dan seluruh Pasukan Garrison yang diperintahkan telah bersiap dengan Meriam milik mereka di atas dinding dan juga di luar dinding. Tinggal menunggu moment yang tepat untuk melakukan serangan secara bersamaan agar kemungkinan untuk mengenai tengkuknya semakin besar.
"Aku rasa ini sudah cukup untuk meledakkannya. "Ucap pemuda bersurai hitam pekat yang baru saja datang membawa bubuk mesiu dalam jumlah yang banyak. "Anda yakin memberikan bubuk mesiu ini, Aran-heichou? "Ucap Wakil Ketua Regu Hanji yang membantu Aran membawa tong yang berisi mesiu itu. "Aku tidak terlalu mementingkan bubuk mesiu ini karena, aku jarang menggunakan senapan dan aku lebih sering menggunakan senjata jarak dekat ini. "Jelas Aran.
Duar!!!
Duar!!!
Duar!!!
Terdengar suara tembakan meriam dengan jumlah yang banyak. Pasukan Garrison telah memulai rencana pertama yang dimiliki Erwin.
"Baiklah, bagaimana hasilnya?"
Dari semua tembakkan meriam yang ada, tidak berhasil menembus tengkuk titan itu. Titan itu masih bisa berjalan maju menuju distrik Orvud.
"Ngomong-ngomong, Heichou. Apakah anda sudah memiliki pacar? "Ucap Moblit yang sedang membawa bubuk mesiu itu. "Aku tidak memikirkan hal seperti itu. Aku lebih menyukai pekerjaanku daripada mengurusi masalah percintaan itu. "Jawab Aran ketus. "Benarkah? Saya kira anda memiliki pacar karena anda memiliki rupa yang bagus. "Ucap Moblit.
"Penampilan yang berantakan seperti ini kau bilang bagus? Dan juga Moblit, cobalah berbicara santai kepadaku. Jangan terlalu kaku, anggap saja aku ini adalah temanmu. "Ucap Aran.
"Baik!"
"Erwin! Sudah kubawa! Semua bubuk mesiu beserta tali dan jaring yang ada. "Teriak Hanji.
"Jadi, bagaimana dengan meriamnya?"
"Tidak lebih bagaikan serangga baginya. "Ucap Levi. "Jadi kita akan benar-benar menggunakan ini? "Ucap Hanji. "Aku rasa sepertinya begitu. "Ucap Aran datar.
"Baiklah, Levi, Jean, Sasha, Connie. Tolong urus di sisi yang lain!"
"Baik!"
"Aku harap taruhan yang kau gunakan kali ini juga berhasil. "Gumam Aran menatap Erwin dari jauh. Aran juga melihat Erwin sedang berbicara dengan Historia. Aran tidak memperdulikan hal itu dan melanjutkan pekerjaannya.
"Aran."
"Apa?"
"Setelah dunia ini bebas dari titan, apa yang akan kau lakukan? M-maksudku-"
"Aku mungkin akan melihat laut. "Potong Aran. "Begitu ya? "Gumam Armin namun masih bisa didengar oleh Aran. "Armin, kita sudah pernah membahas ini bukan? Kita berempat akan melihat lautan bersama-sama bukan? Aku, kau, Eren, dan Mikasa. Kita akan melihat laut dan juga tempat-tempat yang sering kau bicarakan. "Ucap Aran. "Ya, kau benar. "Ucap Armin.
"Hei. Anak-anak yang ada di kota ini mengingatkanku pada kita di hari itu. "Ucap Eren. "Ya. Tidak ada menyangka hari ini ada Titan yang lebih besar dari dinding yang akan menyerang. Mungkin mereka akan melihat pemandangan yang sama dengan kita di hari itu, ya? "Ucap Armin. "Tapi ada satu yang membedakan antara mereka dan kita di hari itu. Di puncak dinding ini, ada prajurit yang akan menghadapi titan itu. Dan prajurit itu adalah kita. "Sambung Armin. "Kita akan menyelamatkan mereka dari teror titan itu. "Ucap Aran datar.
Bugh!!!
"Apa yang kau lakukan, Eren?! "Ucap Aran menghentikan Eren yang memukul dirinya sendiri. "Kau melukai dirimu sendiri? Masih terlalu cepat! "Ucap Armin. "Tidak. Aku hanya menghajar bocah yang tidak bisa apa-apa. Kuharap dia mati saja. "Ucap Eren.
"Eren, dulu dan sekarang itu sudah berbeda. Dulu, kita adalah seorang anak-anak yang belum bisa apa-apa. Dan sekarang, kita adalah prajurit yang sudah terlatih untuk membunuh titan yang ada. Dan juga penyesalan itu memang datang di akhir. Tapi, tidak ada gunanya kau menyesali perbuatan kau yang dulu. Kau hanya perlu bangkit dan berusaha lebih baik dari yang dulu."
________
Tbc
Yo!!!
Akhirnya up lagi!!!
Niatnya sih hari minggu lalu mau update. Tapi karena file yang isinya alur cerita snk ini dan yang season 2 gak sengaja ke hapus. Jadi terpaksa buat baru deh.
Jangan lupa vote and comment
See you next time
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top