30 - Pemimpin dan Pemimpi
"Kalian yakin ingin tetap disini?"
"Ya, dan aku ingin kita bersama selamanya. "Ucap Akira dengan semangat. Aku terkekeh pelan melihat tingkah adik perempuanku yang tidak pernah berubah. "Kau ini tidak pernah berubah ya, Akira. "Ucapku mencubit pipinya gemas.
"Aduh! Sakit! Onii-chan baka! "Teriaknya yang tidak terima pipinya aku cubit. "Hahahaha... Kau seperti tidak tahu Aran saja, Akira. "Ucap Akame dengan tawa khasnya yang tidak berubah.
"Kapten! Kami sudah temukan jalan keluar!"
"Armin juga selamat! Serta Hanji dan Moblit!"
Terlihat dari atas Sasha dan Connie turun ke bawah menghampiri Eren dan yang lainnya. Mereka berdua baru saja menyelesaikan tugas untuk mencari jalan keluar.
"Kerja bagus! "Ucap Levi. Sasha dengan segera menghampiri Eren dan mengoceh yang tidak jelas. Sementara yang lain kecuali aku dan Levi memasang wajah datar.
"Ayo pergi! Kita akan mengejar Titan itu."
_________
"Ukurannya sangat besar sekali. "Gumamku. Jika aku perkirakan, ukuran Titan itu sekitar 120 m. Saking besarnya, Titan itu bisa dilihat dari lokasi aku berdiri.
"Ukuran dari Titan Rod Reiss sangat mencengangkan. "Ucapku pada Levi. "Dilihat dari uapnya, suhu dari tubuh Titan itu pasti sangat panas. "Ucap Levi.
"Keretanya sudah siap! Ayo pergi!"
Dengan segera kami bergerak mengejar Titan Rod Reiss. Aku langsung dengan segera menekan luka pada bahu kanan Hanji dengan kain yang baru.
Tak lama kami memacu kuda, Erwin dan pasukan Survey Corps datang menghampiri kami.
"Erwin!"
"Bagaimana dengan semuanya? "Ucap Erwin. "Hanji saja yang terluka. "Jawab Levi datar. Erwin melirik kearah Hanji kemudian melirik kearahku. Dan kalian tahu ekspresi apa yang ia tunjukkan? Ekspresi seperti ingin menertawakanku. Memang tidak terlihat dengan jelas karena suasana yang sudah malam.
"Nampaknya tidak ada yang terlalu gawat. Kerja bagus, semuanya. "Ucap Erwin. Baiklah, aku mulai meragukan rasa simpatinya. Aku rasa setelah ini aku harus mematahkan tangan kirinya.
"Siapa sosok dari Titan itu?"
"Titan itu adalah Rod Reiss."
Erwin sedikit terkejut mendengarnya. Seorang pemimpin dibalik dinding yang tinggi ini merupakan Titan yang mengancam nyawa umat manusia.
"kupikir kami semua butuh perintah darimu, dancho. "Ucap Levi.
Apakah aku salah mendengar? Levi memanggil Erwin dengan sebutan 'dancho'?! Aku rasa aku harus mengecek kondisi tubuhku.
Selama aku berada di Survey Corps, aku tidak pernah mendengar Levi memanggil Erwin Seperti itu.
"Aku rasa aku mulai gila. "Gumamku.
_________
Erwin dan pasukan Survey Corps serta Skuad Levi pergi menuju distrik Ovrud yang merupakan distrik paling dekat dan juga yang merupakan tujuan dari Titan Rod Reiss itu sendiri.
"Ayo kita perjelas, singkatnya, Rod Reiss menginginkan Founding Titan yang ada di dalam tubuh Eren. Selain dari keturunan Reiss yang menggunakannya, maka Founding Titan tidak dapat mengeluarkan kekuatan sejatinya. Meski begitu, kalau pun seorang Reiss memiliki kekuatan Founding Titan, mereka dikuasi oleh kehendak Raja Pertama yang tidak mau membebaskan umat manusia. Eh? Sangat menarik. "Ucap Hanji. "Sebaiknya kau diam atau aku tebas? "Ancamku. Hanji melirikku sekilas lalu menoleh kearah Eren dan Historia yang berada disebelahnya.
Mereka mulai melakukan rapat dadakan selagi menuju Ovrud. Aku tidak menghiraukan perdebatan itu. Aku lebih memilih fokus dalam menghentikan pendarahan pada luka Hanji.
"Kita masih punya satu pilihan lain. "Ucap Historia yang bungkam sejak awal.
"Pertama, rencana tadi masih mempunyai masalah. Satu, tidak ada jaminan kalau kita bisa membatalkan penghapusan ingatan lewat Rod Reiss. "Jelas Historia. "Jadi menurutmu, walaupun ini berhasil, tapu belum tentu Rod Reiss semudah itu dalam melakukan kesepakatan, begitu? "Ucapku yang sebentar lagi akan menjadi sasaran pertanyaan selanjutnya.
Historia menggangguk dan melanjutkan penjelasannya. "Bagaimanapun kalian memaksanya, kalau yang dia lakukan adalah menghapus ingatan milik kita, maka selesai sudah. Artinya, masih banyak hal yang tidak kita ketahui tentang kekuatan Founding Titan. "Ucap Historia. "Benar juga, meski pun Rod Reiss telah memakan Eren, tidak ada yang tahu apakah dia akan kembali menjadi manusia lagi. "Sambung Armin.
"Kau benar, kesempatan kita hanya ada satu dan kita tidak memiliki kesempatan kedua. "Ucapku.
"Ya. Bisa saja rencana itu malah berbalik membahayakan keadaan sekarang ini. Founding Titan telah direbut dari keluarga Reiss. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk dapat menyelamatkan umat manusia. "Jelas Historia. Aku sedikit terkejut dengan penuturan Historia. Karena, tujuan dari pembicaraan Historia membuatku sedikit terkejut.
"Benar, Ayahmu telah menyelamatkan kita dari kehendak Raja Pertama. Dia mencuti Fouding Titan dari Kakakku dan membunuh semua keluarga Reiss yang tersisa. Karena hanya itu pilihan yang dia miliki. "Ucap Historia.
Tiba-tiba sebuah sengatan listrik muncul dan tiba-tiba sebuah kilas balik dari kejadian 5 tahun yang lalu muncul di dalam ingatanku.
"Tidak mungkin!!! "Gumamku. Ingatan yang aku dapatkan merupakan ingatan dari Founding Titan sebelumnya dan juga ingatan Frieda Reiss.
'Ingatan dari Frieda Reiss dan Uri Reiss ada dalam pengelihatanku dan juga ada-dia?! Tidak mustahil jika itu, itu hanya terlihat mirip?!'
"Mustahil. "Gumamku. "Ada apa, Aran? "Ucap Hanji yang memperhatikanku sedari tadi. "Tidak, tidak ada apa-apa. "Elakku.
"Sepertinya aku lebih memilih rencana ini. Tapi, apa ini keinginanmu, Historia? Kita tidak dapat membiarkan Titan besar seperti itu berkeliaran di luar dinding. Dengan ukuran seperti itu tidak dapat kita biarkan. Artinya-"
"Kita harus membunuh Ayah Historia. "Potongku. Hanji menatapku dengan wajah berkerut. Namun, aku menatap tajam kearahnya. "Bukankah aku menyuruhmu untuk diam? "Ucapku dingin. Hanji mengalihkan perhatian menuju Historia yang masih berpikir dengan keputusan ini.
"Eren, maafkan aku. Saat di ruang bawah tanah gereja, aku benar-benar serius untuk menjadi Titan dan memakanmu. Bukan untuk menyelamatkan umat manusia. Tapi hanya karena aku ingin percaya pada perkataan Ayahku. Aku tidak ingin dibenci oleh Ayahku sendiri. "Historia diam untuk beberapa saat sebelum kembali membuka suara.
"Tapi sekarang, saatnya berpisah."
___________
Kami telah sampai di cabang Resimen di Distrik Ovrud. Kami mencoba melakukan rapat bersama pasukan Garrison yang berada di Distrik Orvud untuk membahas rencana untuk menghentikan Titan Rod Reiss.
"Aran, ikutlah denganku! "Perintah Erwin padaku. Dengan segera aku mengikuti Erwin dari jarak yang tidak terlalu jauh. Erwin berhenti tidak terlalu jauh dari aku bisa melihat skuad Levi dan kedua adikku.
"Ada apa, Erwin? "Ucapku datar. "Aku melihat dua wajah baru berada di pasukan Levi, siapa mereka? "Ucap Erwin langsung ke inti pembicaraan. "Mereka adalah adikku. Si uban itu adalah Akame dan si berwajah polos itu adalah Akira. "Ucapku. "Mereka akan berada di Survey Corps? Aku melihat bahwa mereka memiliki kemampuan bertarung yang hebat dari diri mereka. "Ucap Erwin.
"Aku rasa itu tergantung dari keputusan mereka. Aku tidak bisa terlalu memaksa mereka untuk tetap berada di sini ataupun memaksa mereka kembali ke kampung halaman kami. "Jelasku. Tiba-tiba salah satu prajurit dari Survey Corps datang menghampiri kami.
"Erwin-dancho, Aran-Heichou. Mohon segera menuju ruang rapat. Rapat akan segera dimulai! "Tutur prajurit itu. Erwin mengganguk dan mempersilakan prajurit itu untuk pergi. Erwin pergi menuju ruang rapat tak lama sesudah prajurit tadi pergi. Erwin sempat berhenti dan mengatakan sesuatu sebelum pergi.
"Aku harap kita bisa mendapatkan dunia bisa seperti yang kita harapkan."
'Yah, kurasa seperti itu, Erwin.'
_____________
Tbc
Yo!!!!
Yak akhirnya bisa update lagi. Akun author sempat hack, tapi beruntung bisa balik lagi.
And congrats for 5k!!!!
Author ada rencana buat cerita ini jadi dua season. Season pertama, cerita attack on titan dari s1-s3 part 1 dan season kedua, cerita attack on titan s3 part 2-s4 atau sampai aot tamat. Tapi author masih mikir buat dua buku atau enggak.
Jadi, ini terserah readers mau berpendapat di komentar. Kalian setuju atau enggak kalo cerita ini dibuat dua buku.
Segitu aja basa basi dari author.
Thanks for reading my story!!!
See you next time
Jangan lupa vote and comment
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top