21 - Pertarungan dan Amarah

Pasukan Survey Corp kini sedang mengejar Armored Titan yang sedang membawa Christa dan Eren. Gerakan Armored Titan yang cukup lambat, membuat mereka mudah untuk mengejarnya.

"Kenapa kau berubah seperti ini, Aka-tidak, Aran? "Ucap Armin lesu. "Ntahlah, aku tidak tahu. "Ucap Akame-ralat-Aran. "Kenapa? Kenapa kau-"

"Armin. "Ucap Aran memotong ucapan Armin. "Aku tidak akan pergi sebelum melihat lautan yang luas bersamamu. Bukankah itu sudah menjadi janji kita? "Ucap Aran. Armin membulatkan matanya ketika mendengar perkataan Aran.

"Aran?"

"Aku juga memiliki tujuanku sendiri dan itu hampir aku dapatkannya."

"Semuanya! Bersiap untuk bertempur! "Ucap Hannes. Dengan segera para kadet dan pasukan Garrison yang merupakan tim Hannes mengeluarkan pedang mereka.

Hannes mencoba untuk menebas pergelangan kaki Armored Titan. Namun kulit Armored Titan yang begitu keras, membuat usaha Hannes sia sia dan membuatnya terjatuh.

Aran hanya berkuda dan hanya menatap kosong kedepan. Ia sedikit mendongakkan kepalanya dan ia melihat para kadet sedang berbicara dengan Reiner dan Berthold.

Tak lama kemudian, Erwin datang dari arah yang berlawanan dengan membawa segerombolan Titan bersamanya. "Apa yang dipikirkan pria bodoh itu? "Gumam Aran.

Titan yang Erwin bawa itu langsung mengarah kepada Reiner. Reiner mencoba untuk menerobos kumpulan Titan itu, namun usahanya sia sia. Ia malah terkepung oleh Titan Titan itu.

Mereka semua yang menyaksikan kejadian itu hanya membeku. Sampai Erwin memberikan perintah.

"Tidak... Sekarang saatnya! "Ucap Erwin. Ia mengangkat salah satu pedangnya dan memerintahkan pasukannya untuk menyerang. "Takdir kehidupan umat manusia akan ditentukan saat ini! Tanpa Eren, masa depan umat manusia bisa terus hidup dimuka bumi ini... Takkan pernah tiba!"

"Kita rebut Eren dan segera mundur! "Erwin meletakkan tangan kanannya pada dada kirinya yang merupakan letak jantung berada. "Shinzou wo Sasageyo! (Abdikan jantung kalian!) "Ucap Erwin memacu kudanya.

Api semangat membara pada tubuh mereka. Berkat perkataan Erwin, seluruh pasukan Survey Corp dan beberapa pasukan Garrison memiliki api semangat.

Reiner terpaksa melepaskan tangannya dari lehernya yang sedari tadi melindungi Berthold. Reiner menghabisi setiap Titan dengan kedua tangannya.

"Susume! "Teriak Erwin. Namun tangan kanan Erwin tergigit oleh Titan. "Erwin-dancho! "Teriak salah satu prajurit Survey Corp. Walaupun dalam keadaan tergigit, Erwin tetap memberikan semangat kepada prajuritnya.

"Susume! Eren sudah didepan sana! Susume!"

Satu per satu prajurit Survey Corp dimakan oleh para Titan, namun mereka yang masih hidup terus maju untuk mendapatkan kunci kebebasan umat manusia yaitu, Eren.

____________

Aran yang melihat Erwin tertangkap oleh Titan langsung mengejarnya. Dengan cepat ia mengejar Titan yang menangkap Erwin dan membunuhnya.

"Sebaiknya kau duduk disini dan diam. Biarkan aku yang melakukannya. "Ucap Aran datar. Dengan segera Aran memacu kudanya menuju Reiner.

Salah satu Titan datang menuju Aran. Dengan sigap, Aran menembakkan pengaitnya dan bermanuver kearah atas. Aran berputar di udara kemudian menebas leher Titan itu.

Aran bergerak dengan cepat dan membunuh semua Titan yang ada dihadapannya. Aran melihat Mikasa bermanuver kearah Berthold dan berniat untuk membunuhnya. Namun serangan Mikasa berhasil dihindari oleh Berthold.

Mikasa berdecak kesal ketika serangannya tidak mengenai Berthold. Mikasa terlalu fokus dengan Berthold hingga ia tertangkap oleh Titan.

Aran yang melihat itu langsung bermanuver kearah Mikasa. Ia menebas jari jari Titan itu bersamaan dengan Jean yang menusuk mata Titan itu.

Armin datang menghampiri Berthold dan mencoba berbicara dengannya. Armin sempat kebingungan agar bisa mendapatkan Eren. Hingga ia menyadari satu hal dan membuatnya menunjukkan seringai yang sedikit menyeramkan.

Berthold yang tersulut emosinya mencoba untuk menyerang Armin, namun ia mendapatkan kejutan yang tidak terduga. Erwin datang dan menyelamatkan Eren.

Dengan segera Erwin memerintahkan untuk mundur, karena telah mendapatkan Eren yang merupakan tujuan utamanya. Semuanya mundur ketika mendengar perintah Erwin kecuali satu orang.

"Reiner! Berthold! Aku ingin memberitahu kalian satu hal. Aku ingin kembali tapi tidak untuk saat ini, karena aku memiliki janji kepada Armin. "Ucap pemuda bersurai hitam pekat yang tak lain adalah Aran. "Kenapa kau tidak berpihak pada kami? "Tanya Berthold. "Ketika waktunya tiba, aku ada akan disisi kalian. Aku harap kita bisa berkumpul bersama dalam keadaan lengkap, namun Marcel sudah tidak ada. Aku pergi dulu dan sampaikan salamku kepada mereka. "Ucap Aran kemudian pergi menyusul Erwin.

__________

Ketika dalam perjalanan menuju dinding. Survey Corp dikejutkan oleh Titan yang terbang kearah mereka. Tidak, lebih tepatnya dilempar oleh Reiner.

"Sialan! "Umpat Aran. Aran hampir terbunuh oleh Titan yang dilempar oleh Reiner. Aran bergerak dengan cepat dan membunuh semua Titan yang mendekat.

Aran berdiri pada salah satu tubuh Titan yang sudah ia bunuh. Ia membulatkan matanya ketika melihat kembali Titan yang sudah membunuh orang tuanya. Tidak, orang tua angkatnya. "Aku akan membalaskan dendam kalian. "Ucap Aran dingin.

Aran bermanuver dengan sangat cepat dan membunuh Titan yang sudah membunuh orang tua angkatnya.

"Sayonara, kyojin-san."

Aran menatap datar tubuh Titan yang sudah ia bunuh. Matanya yang berwarna hitam tidak menunjukkan cahaya kehidupan apapun. "Akame, Akira, apakah aku ini sangat buruk dimata kalian? "Gumam Aran.

Aran tersentak dari lamunannya ketika mendengar suara teriakan dari Armin. "Armin?! "Teriak Aran. Aran melihat Armin terpojok oleh Titan yang mencoba untuk memakannya bersama Jean yang pingsan disebelahnya. Dengan segera Aran membunuh Titan yang siap memakan Armin dan Jean.

"Kau baik-baik saja, Armin?"

"Aku baik baik saja, tapi sepertinya jean pingsan ketika terjatuh dari kudanya. "Jelas Armin. "Syukurlah. "Ucap Aran.

__________

Eren telah membuat kemenangan bagi Survey Corp. Eren telah membunuh Titan yang memakan ibunya dan menghambat Reiner. Teriakan yang ia hasilkan telah memberikan perintah kepada para Titan untuk membunuh Titan yang memakan ibunya dan Reiner.

Pasukan Survey Corp kembali dengan selamat walaupun begitu banyak korban yang berjatuhan dan termasuk Hannes yang telah mati karena mencoba untuk membunuh Titan yang memakan ibunya Eren. Kemenangan ini berhasil didapat kembali oleh umat manusia.

_________

Tok... Tok....

"Masuklah!"

Pintu itu terbuka dan menampakkan seorang pemuda bersurai hitam pekat. Pemuda itu menghampiri Levi dan Erwin yang sedang berada disana. "Bagaimana dengan lukamu? " Ucap pemuda itu. "Seperti yang kau lihat, Aran. "Ucap Erwin. "Sebaiknya kau duduk. "Titah Levi.

Pemuda itu mengangguk kecil dan segera duduk berhadapan dengan Levi. "Aku ingin meminta sesuatu kepada kalian. "Ucap Aran tanpa basa basi. "Apa itu? "Tanya Erwin. "Aku akan pergi dari sini dan hidup di luar dinding. "Ucap Aran. "Kenapa kau tiba-tiba ingin pergi dari sini? Apa yang membuatmu melakukan hal itu? "Ucap Erwin.

"Aku merasa bahwa ini bukan tempat untuk seorang pengkhianat seperti aku. "Ucap Aran lesu. "Tidak, kau tetaplah disini. Kekuatanmu masih dibutuhkan. "Sahut Levi. "Ya, aku memiliki kekuatan untuk meregenerasi, tapi tidak untuk perasaanku. Aku sudah dibenci. Untuk apa aku harus hidup? Tidak ada lagi tempat untuk aku berlindung. "Ucap Aran serak karena menahan air matanya.

"Kau tidak sendiri, Aran. Kau masih mempunyai aku dan juga Levi. Kau bisa menceritakan masalah yang kau miliki. Untuk masalah ini, biarkan aku yang melakukannya. "Ucap Erwin.

"Baiklah."

"Kau bergabung dengan squadku. Aku berencana untuk membuat Squadku kembali dan kau yang akan menjadi wakilku. "Ucap Levi datar. "Kau ingin menyuruhku untuk menjadi budakmu? "Ucap Aran tak kalah datar. Erwin yang melihat hal itu tersenyum tipis.

"Baiklah, Sudahku putuskan."

.

.

.

.

.

Jangan lupa vote and comment

See you

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top