12 - Female Titan

"Apa kau bercanda?"

___________

Zrash...

"Akhirnya selesai juga. "

Aku segera bergerak menuju timku berada. Melawan 5 Titan sekaligus bagiku tidak terlalu menyulitkan. "Baiklah, aku harus segera pergi dari sini. "Ucapku pergi menuju lokasi timku.

Author's Pov

______________

Akame memacu kudanya dengan cepat demi menyusul timnya. Ia juga baru saja selesai membunuh Titan lagi. Selama perjalanan ini, Akame selalu bertemu Titan baik itu normal maupun abnormal.

'A-apa yang terjadi... Dengan pasukan sayap kanan?'

Akame terkejut dengan darah yang berserakan dan juga mayat mayat prajurit yang gugur. Akame juga melihat beberapa Titan yang berada dilokasi itu. Akame kembali terkejut ketika melihat sebuah jubah hitam yang sama dengan miliknya.

'Mustahil... Tidak mungkin mereka mati.'

Akame berusaha untuk menyangkal pikiran buruk tentang anggotanya. Namun, Akame tidak bisa menyangkal hal itu. Ia melihat salah satu kepala anggota squadnya. Mendadak ia langsung menghentikan laju kudanya.

"Ka-kalian...., tidak mungkin...."

Air mata Akame turun dengan sendirinya. Perasaan sedih yang tak bisa ia urungkan. Memori tentang kebersamaannya dengan anggota Survey Corp berputar. "Aku....hiks....tak akan memaafkan diriku..., aku adalah pemimpin yang payah...hiks..., maafkan aku semuanya... "Isak Akame.

'Aku akan membalaskan dendam kalian.'

Akame menyibakkan rambut yang menutupi mata kirinya dan terlihatlah sebuah mata berwarna biru gelap. Akame menatap satu persatu Titan yang masih hidup dan berkeliaran disekitarnya.

'3'

'6'

'9'

'12 tidak buruk juga.'

Akame berlari dengan cepat dan mengincar salah satu Titan setinggi 5 meter. 2 Titan datang dari arah belakang dan mengejar Akame. Akame memutar balikkan badannya dengan cepat. Ia mengincar 2 Titan sekaligus.

Zrash...
Trash....

__________

"Menyebalkan. "Ucap pemuda bersurai hitam itu. Pemuda itu sedang memacu kudanya ke sebuah hutan raksasa. Hutan yang ditumbuhi oleh pohon pohon yang berukuran raksasa. Ia merasa bahwa dengan menuju hutan itu, ia dapat beristirahat.

'Erwin-dancho?'

Akame terkejut ketika ia melihat Erwin sedang memacu kudanya menuju arah yang sama dengannya. Akame belum sempat menghabisi Titan yang ia lawan sebelumnya. Karena Titan yang ia lawan tiba tiba pergi meninggalkannya.

Seperti doi yang pergi tiba tiba/dilempar kolosal Titan

Akame juga sempat melaporkan kejadian yang terjadi pada pasukan yang ada disekitarnya. Dengan begitu seluruh pesannya dapat sampai pada Erwin.

"Erwin-dancho!"

Akame mengejar Erwin yang sudah memasuki hutan raksasa itu. "Dancho, Titan itu sudah muncul dan membantai sayap kanan serta... "Ucapan Akame seketika terhenti ketika ia mengingat kematian anggota Black Survey Corp. "Aku mengerti akan perasaanmu, Akame. "Ucap Erwin.

"Sampaikan pesan ini. Mulai dari sini, pasukan menyebar dan memasuki hutan!"

"Baik!"

"Sepertinya hutan ini sangat menguntungkan untuk perlengkapan kita. "Ucap Akame datar. "Setelah ini, isi ulang perlengkapanmu dan bergabung bersamaku. "Ucap Erwin. "Ck, aku tidak pantas bersama kalian. Pangkat kapten itu hanya berlaku kepada anggota Black Survey Corp dan juga aku bukan seseorang yang berhak bergabung dengan kalian. "Ucap Akame menatap tajam Erwin.

"Aku hanya seorang penyusup. "Ucap Akame mengalihkan pandangan ke depan. Erwin hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Akame. "Kau bukanlah sekedar penyusup. Kau adalah orang yang memiliki sebuah bakat prediksi yang tepat. "Ucap Erwin. "Terserah padamu Erwin. "Ucap Akame. Akame memacu kudanya dan meninggalkan Erwin.

'Dasar kau ini!'

__________

"Apakah kau pemimpin Black Survey Corp?"

"Diamlah, Hanji. "Ucap Akame datar. "Jika kau tidak bisa diam, akan aku buat kau diam dengan caraku. "Sambungnya. Akame menatap kesal kepada perempuan berkacamata itu. "Kau kejam juga sebagai pria. Bolehkah aku melihat wajahmu? "Ucap Hanji.

Akame melepaskan tudung kepalanya yang sedari tadi menutupi wajahnya. Hanji sedikit terkejut ketika melihat mata Akame. "Ada apa dengan matamu? "Tanya Hanji. "Bukan apa apa. Kembalilah bekerja. "Ucap Akame pergi meninggalkan Hanji.

"Oi! Siapa namamu?!"

"Akame Horikita."

Akame memanjat salah satu pohon raksasa yang dimana disitu terdapat Erwin. "Jadi kau ingin menangkapnya hidup hidup? "Ucap Akame. Matanya tertuju pada sebuah alat yang akan digunakan untuk menangkap Titan hidup hidup. "Kau benar, kita akan menggunakannya sama seperti menangkap Titan untuk percobaan Hanji. "Jelas Erwin. "Kita hanya perlu menunggu Levi dan yang lainnya, mereka saat ini sedang menggiring Titan itu kesini. "Sambungnya. "Begitukah? Baiklah, aku akan mencari posisi yang aman. "Ucap Akame kemudian berpindah tempat ke sebuah pohon yang tak jauh dari lokasi Erwin.

Tak lama kemudian terdengar langkah kaki raksasa yang sedang menuju lokasi Erwin dan anggota Survey Corp yang lain.

Levi dan regunya baru saja melewati jebakan yang dipasang. Disaat yang sama, Titan setinggi 14 meter terperangkap oleh jebakan yang telah disiapkan. Titan itu berbeda dari yang lainnya. Titan itu memiliki tubuh seperti perempuan.

'Akhirnya kau tertangkap, Female Titan.'

________

OC's Pov

"Kau itu pintar untuk melindungi area kelemahanmu, namun kau itu terlalu bodoh dalam memprediksi sesuatu. "Ucapku menatap tajam Titan itu. "Female Titan? Kemampuannya yang bisa memanggil Titan yang lain? Berarti Collosal Titan, Armored Titan dan Eren memiliki kekuatan yang berbeda. "Gumamku.

"Kau mengatakan sesuatu?"

"Hah?!"

Aku cukup terkejut dengan keberadaan Hanji yang berada disampingku. "Kau inginku bunuh? "Ucapku. "Gomennasi, Akame-san. "Ucap Hanji. Aku menganggukkan kepalaku pelan. "Jangan panggil aku seperti itu. "Ucapku ketus.

Aku melihat Levi sedang berdiri diatas kepala Titan Wanita itu dan sedikit berbicara kepada Titan itu. Walaupun mustahil jika Titan bisa berbicara.

Titan Wanita itu tiba-tiba bereaksi. Ia secara tiba-tiba berteriak dengan keras. Hal itu membuat semua yang ada disini terkejut dan menutup telinga.

"Apa apaan Titan itu?! "Ucapku. Rasanya telingaku ingin pecah. "Kenapa Titan itu berteriak tiba tiba? "Ucap Hanji. Tak lama kemudian terdengar langkah kaki raksasa dalam jumlah banyak. Suara itu berasal dari berbagai arah dan semakin dekat.

Tim penjaga yang diperintah Erwin dilewati begitu saja. 3 Titan berhasil lolos dan menuju Titan Wanita itu. "Aku tidak menyangka akan terjadi seperti ini. "Ucapku. Levi berhasil membunuh 2 Titan dengan cepat. Namun 1 Titan setinggi 3 meter menghampiri Titan Wanita itu dan menggigit kaki Titan Wanita itu.

'Mereka mengincar Titan itu?'

Dalam waktu sekejap, segerombolan Titan datang dan mengincar Titan Wanita itu. Erwin mulai memerintahkan para prajurit untuk menghabisi yang berdatangan. Erwin berniat untuk melindungi Titan Wanita itu, Bahkan jika harus mengorbankan nyawa.

Aku mulai membunuh satu persatu Titan yang ada. Aku dapat membunuh semua Titan itu dengan mudah karena semua Titan tertuju pada Titan Wanita itu.

"Semuanya, mundur!"

"Kembali ke formasi! Kembali ke Karranes!"

Semua prajurit berhenti membunuh Titan setelah mendengar perintah Erwin. Aku menatap Titan Wanita itu yang sedang dilahap habis oleh Titan yang lain.

'Sial, aku tidak bisa memukul wajah si pembuat onar itu!'

.

.

.

.

.

Tbc

.

.

.

Jangan lupa Vote and comment

.

.

See you all

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top