Kekuatan Menakutkan
Di pagi hari yang menjukkan pukul 06.00
"Hooam.. Ehh aku kesiangan"
Sambil menggosok mata sebelah kanannya.
Kemudian Negaki menuju kamar mandi. Dan setelah semua siap Negaki pun berangkat ke sekolah dengan motornya.
"Bik.. Aku berangkat dulu.. Kalau Papa atau Mama telfon bilang aja aku udh berangkat sekolah"
"Baik tuan.. Tapi apa tuan tidak mau makan dulu..? Udh bibik buatin sarapan"
"Gak usah bik.. Aku bisa beli diluar itu makan bibik sama pembantu yg lain aja. Kalian pasti nanti capek udh bekerja keras"
"Ta-tapi itu kan makanan milik tuan?"
"Gak usah dipikirin bik kalian sudah aku anggap sebagai keluargaku sendiri jadi makananku juga adalah makanan kalian"
"Hmm.. Baik tuan.. Terima kasih"
"Bruumm.. Iya sama-sama.. Aku pergi dulu bik.." sambil menyalakan motornya.
Sesampainya di Sekolah.
"Wahh.. Itu Negaki dari kelas 3C ya. Ganteng banget,keren lagi"
"Bukan cuman itu dia juga kaya raya,orang tuanya adalah seorang pengusaha.. Pasti hidupnya sempurna banget"
"Benar.. Kenapa dia tidak satu kelas sama kita aja.. Pasti cewek-cewek kelas 3C beruntung banget bisa satu kelas sama cogan kayak dia,jadi iri."
"Hmm.. Apa yg cewek-cewek itu lakukan. Memandangku seperti itu benar-benar membuatku tidak nyaman,semua cewek sama saja itulah mengapa aku tidak menyukai mereka" berbicara dalam hati.
"Hoii.. Negaki"
"Ohh.. Akashi dan Ryota."
"Kamu kemana aja.Ayo cepat kekelas nanti keburu masuk" sambil menarik tangan Negaki.
"Ehh.. Maaf aku kesiangan"
"Hahh.. Cogan juga bisa kesiangan ya?" nada mengejek
"Cogan mah bebas" Negaki menggoda.
"Njirr.. Hahahaha" mereka semua tertawa bersama.
*KRIIINGG*
"Wah udah masuk ya,ayo cepat ke kelas sekarang pelajaran Penjas kalau telat bisa dihukum gurunya galak bener" Ryota.
"Galakan mana sama bapak lu Ryota?" Akashi mengejek
"Kamvret lu.. Bawak-bawak bapak gua.. Tp emang galakan bapak gua sih"
"Hahahaha" mereka kembali tertawa bersama dengan penuh kegembiraan.
Jam pelajaran Penjas pun dimulai.
"Ayoo-ayoo.. Umpan sini,cepat."
Terikan para murid yg sedang bermain bola.
"Ryota" teriak Negaki sambil mengumpan bola ke arah Ryota.
"Hupp.. Hyaahh terima ini aku akan mencetat goll.. Daass." sambil menendang bola ke gawang.
"Hoii.. Ryota.. Luu ngapain? Bicara lu aja kebanyakan. Liat tuh tendangan lu kemana.. Nendang bola di depan gawang aja masih jauh banget dari targetnya.. Hahaha" ejek Akashi
"Ada yg salah nih sama sepatu gua.. Warnanya sih yg hitam.. Coba kalok yg pink pasti udh masuk"
"Bukan sepatumu yg salah.. Tapi otakmu" kata teman setimnya.
"Hehh.. Ngejek lagi.. Gua tendang pantat lu"
"Bener kata Wei otak lu yg salah.
Klok lu gak bisa main bola mending main Voli aja sana sama anak cewek." Akashi semakin mengejek.
"Udah-udah jangan ribut mungkin tadi Ryota emang lagi gak beruntung.."
"Nah bener tu kata Negaki gua lagi gak beruntung aja"
"Cobak main Voli dulu mungkin keberuntungan lu ada disitu.. Haha" Negaki ikut mengejek.
"Yaelah.. Lu sama aja ternyata.. Nyesel gua.."
"Udah-udah main lagi ayo" ucap pak guru.
"Negaki ambil nih" kata Akashi sambil mengumpan bola.
"Baik" sambil menahan umpanan Akashi dengan dadanya.. Dan menggiringnya hingga melewati 2,3 pemain..
"CEEPPAAT SHOOTINGG"
Kata teman setimnya bersama-sama.
*Daass* Negaki menyuting.
"GOOLL"
Negaki berhasil menciptakan gool dengan tendangan yg sangat keras.
"Waah tendangan yg hebat Negaki."
"Yahh.. Terima kasih kalian juga hebat"
"Huaahh.. Negaki hebat banget main bolanya dia bener-bener laki-laki yg sempurna." ucap cewek teman sekelas Negaki.
"Yahh.. Pantes banget banyak cewek-cewek yg tergila-gila sama dia.. Kita beruntung banget ya bisa satu kelas sama dia" tambah temannya.
"Baikk.. Pelajaran penjasnya cukup sampai disini kalian bisa kembali kekelasnya.."
"Baik pak" bersama-sama.
"Hosh-hosh.. Capek banget ya haus lagi Negaki mau ke kantin beli minuman?"
"Kalian berdua duluan saja ntar aku nyusul"
"Wokehh"
Sesampainya di kantin Akashi dan Ryota sedang mengantri.
"Hoii minggir kalian" Ucap seseorang dengan nada sombong bersama teman-temannya.
"Heh Ken.. Jangan mentang-mentang lho salah satu penguasa SMA ini lho bisa seenaknya. Antri juga dong." ucap Akashi dengan nada marah.
"Woii.. Berani banget lu ya. Belum pernah tau rasanya gue pukul, sekali lagi lho bicara kayak gitu beneran gue pukul lho."
"Oh ya emang lho pikir gua takut hahh." ucap Ryota dengan nada menantang.
"Okeh klok gtu ayo ikut gua ke belakang sekolah. Kita selesaikan disana."
"Baikk. Ayo Akashi"
"Ayo"
Dibelakang sekolah.
"ada perkelahin.. Mereka berani banget ya nantang Ken"
"Benar padahal mereka hanya berdua. Aku yakin mereka pasti kalah"
Sedangkan diatas gedung sekolah geng Black Shadow menyaksikan.
"Wah-wah Akashi dan Ryota berani sekali kan Lazark"
"Benar Kla"
"Apa mereka bisa menang?" kata Kla kembali bertanya.
"Tentu saja mereka akan kalah meskipun Akashi dan Ryota itu kuat. Tetap saja mereka kalah jumlah." Fred menjawab.
"Jumlah bukanlah segala-galanya dalam pertarungan,meskipun itu menguntungkan tetap saja,itu tergantung pada kekuatan mereka sendiri. Lazark menambahkan.
Kembali ke pertarungan.
"Akashi,Ryota lebih baik kalian berdua menyerah aja dari pada kalian nanti babak belur" Ken memperingatkan.
"Enak aja lu bilang, gaya kita udh keren gini masak kita mau nyerah. Bener gak Akashi?"
"Bener banget tuh"
"Trus mau ditaruh mana muka gua"
"Tetep taruh disitu aja. Emang mau dipindah kemana? Klok ditaruk di pantat lu ntar kalok udh B*B gimana, emang lho gak geli." Akashi mengejek.
"Woii. Kalian bisa serius gak bikin darah gue naik aja. Udah cepat kita serang dia."
"Hyaaa"
Perkelahian pun terjadi. Tapi sayang Akashi dan Ryota harus babak belur melawan Ken dan Anggota gengnya.
"Hmm.. Kalian kuat juga ya bisa buat anggota geng gue sampek babak belur kayak gtu. Tp tetep aja kalian gak bisa kalahin gue.. Hahaha.."
"Sudah kuduga mereka pasti ujung-ujungnya tetap saja kalah" ujar Fred.
"Haha benar mereka terlalu memaksa" Kla menambahkan.
"Tapi mereka hebat juga selain bisa mengalahkan anggota geng Ken,mereka juga bisa sesekali melayangkan pukulan keras ke Ken" Zin menambah.
Tiba-Tiba
"Brengsek.. Apa yg kalian lakukan pada teman-temanku" Negaki berlari dengan sangat marah sambil menggepal kedua tangannya sekuat-kuatnya.
Bagian 3 selesai
Tunggu Chapter berikutnya.
Terima kasih sudah membaca jangan lupa tinggalkan jejak ya :)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top