Kekuatan Menakutkan 2

Kelanjutan dari Chapter sebelumnya.

"Brengsek.. Apa yg kalian lakukan pada teman-temanku" Negaki berlari dengan sangat marah sambil menggepal kedua tangannya sekuat-kuatnya.

"Hyaahh"

BUARRGG..

Negaki melayangkan pukulan dengan cepat dan keras saking kerasnya hingga Ken tak sempat untuk menghindar. Wajah Ken pun berlumuran darah dan tak sadarkan diri.

"Ken,Ken bangun Ken. Hey apa yg kamu lakukan?". Ujar temannya. Sambil memegang bahu Ken.

"Sekarang giliran kalian" sambil menatap tajam.

"Ahh.. Ma-maafkan kami"  dengan nada ketakutan."

"Maaf?.. Seharusnya aku yg minta maaf,Karena aku tidak bisa mengabulkan permintaan kalian"

"Sudah cukup Negaki, biarkan mereka pergi,lagi pula kami baik-baik saja"

"Hmm.. Aku tidak bisa melakukannya,mereka harus diberi pelajaran. Jika kalian menyakitiku aku bisa memaafkannya tapi jika kalian menyakiti teman-temanku. Aku tidak bisa, bahkan jika aku harus membunuh kalian aku tidak peduli."

Semua anggota geng Ken gemetar ketakutan.

"Wah-wah.. Itu si anak baru yg sedang jadi bahan pembicaraan dikalangan anak-anak cewek kan?" Kla bertanya kepada teman-temannya di atas gedung sekolah.

"Benar itu memang dia. Hebat juga dia bisa mengalahkan ken hanya dengan 1 kali pukulan hingga berdarah seperti itu. Benar-benar anak yg memiliki aura yg mengerikan." Zin menambahkan.

"Anak yg menarik. Sejauh yg aku dengar dia sering sekali terlibat perkelahian bahkan dia harus dikeluarkan dari sekolahnya yg dulu. Dan saat masih kelas 1 saja dia sudah bisa mengalahkan seniornya, dia layaknya seperti seorang petarung".

" Tapi dia juga memiliki prestasi yg sangat baik,bagaimana ia melakukannya.? Dan dia bukan termasuk anak yg nakal.. Dia hanya sering berkelahi saja."

"Hmm.. Rupanya kita kedatangan seseorang yg kuat, aku sangat penasaran dengan anak itu,sekuat apa dia sebenarnya. Tapi tetap saja dihadapan Lazark dia bukanlah siapa-siapa."

Kembali tempat pertarungan

"Sudahlah. Negaki biarkan saja lagi pula kita sudah menangkan?. Dan namamu saat ini pasti sudah berada di papan peringkat. Ayo kita kembali ke kelas"Sambil memegangi Negaki

"Huuft. Baiklah. Tapi jika kalian melakukannya lagi aku benar-benar akan membunuh kalian" ujar Negaki dengan nada marah.

"Sudah-sudah ayo" Ryota menenangkan.

Saat berjalan menuju ke kelas.

"Hei.. Negaki apa benar kamu berani membunuh mereka?"

"Haha.. Tentu saja tidak. Aku tidak sebodoh itu,  seenaknya main bunuh aja. Orang orang bilang kalau orang sepertiku adalah seorang petarung. Karena itu seorang petarung hanya berkelahi sampai ada yg kalah,bukan sampai ada yg terbunuh.

"Ohh.. Jadi tadi cuman menggertak toh, tapi kamu tadi beneran mengerikan, kamu seperti orang yg berbeda."

"Benar.. Aku juga merasa seperti itu disaat aku benar-benar marah aku merasa ada yg mengendalikanku,sehingga aku tidak dapat mengontrol diriku sendiri. Bahkan mungkin tanpa sadar aku benar-benar akan membunuh mereka."

"Apa? Jadi kamu beneran bisa saja membunuh mereka. Tapi mungkin kamu saat ini sedang jadi bahan pembicaraan oleh  para penguasa yg lain. Karena mereka kedatangan penguasa yg baru dan pertarunganmu tadi benar-benar menakjubkan. Ken memang sangat pantas mendapatkan pukulan itu.

"Haahh.. Aku tidak peduli mereka mau membicarakanku seperti apa. Bahkan jika mereka semua tidak menyukainnya aku tetap tidak  peduli."

"Haha.. Kau benar-benar anak yg pemberani Negaki kami senang bisa berteman denganmu"

"Aku berani karena aku benar. Jika aku memang benar untuk apa aku harus takut dan membiarkan mereka menindasku seenaknya,siapapun mereka aku tetap saja akan melawan."

"Benar kami berdua juga begitu,benarkan Akashi?"

"Yahh.. Tentu saja.."

"Oh ya.. Kita ke ruang Kesehatan dulu yo. Obati dulu luka kalian berdua.
Kalian berdua tidak mau kan semua orang melihat kalian babak belur seperti itu."

"Bener juga ya.. Ayo kita ke ruang kesehatan dulu"

Sesampainnya di ruang kesehatan.

"Loh.. Kenapa kalian sampai seperti ini? Kalian berkelahi ya? Tanya ibu petugas kelinik

"Hmm.. Iya bu"
Mereka berdua tersenyum.

"Walah.. anak jaman sekarang sukanya berkelahi saja"

"Haha.. Nggak juga kok bu, kami tadi hanya membela diri saja, beneran"

"Iya,iya ibu percaya. Masak orang ganteng seperti kalian suka berkelahi, pasti gak kan"

"Haha.. Ibu bisa saja, jadi malu."

"Oh ya.. Kalian berani kan aku tinggal sebentar ke toilet.?"

"Yaelah.. Emang lu pikir kita siapa Negaki,anak kecil gitu?

"Haha.. Baiklah kalau gtu aku ke toilet dulu ya."

"Iya,iya pergi aja sono."

Negaki berjalan keluar meninggalkan Ruang kesehatan,dan disaat melewati toilet perempuan Negaki mendengar suara wanita yg sepertinya sedang marah-marah. Karena penasaran Negaki pun melihatnya.

"Suara siapa itu?, kayaknya dari toilet perempuan ini. Apa aku boleh melihatnya? Ahh sudahlah lebih baik aku cek."

Dan setelah dilihat ternyata dua orang siswi kelas 8 yg sedang membully temannya.

"Heh,, wanita brengsek,kenapa tadi lho gak beri kita jawabannya jadinya kita berdua harus remidi,dan semua itu salah lho."

"Apa yg sebenarnya kalian lakukan hah? Jaman seperti gini masih ada aja yg suka ngebully,kampungan banget."

"Ehh.. Ka-kak Negaki ya" gugup dengan pipi yg memerah.

"Kenapa kalian memandangku seperti itu,apa kalian tidak malu dengan apa yg sudah kalian lakukan pada temen kalian sendiri.?"

"I-itu salah dia sendiri kak benar kan?" sambil melihat ke arah temannya.

"Iyya benar kak"

"Jadi kalian menganggap diri kalian benar,hanya karena kalian remidi dan itu karna teman kalian tidak memberikan contekan, kalian menyalahkannya dan membullynya seperti itu. Itu semua salah kalian berdua kenapa kalian tidak mau berusaha sendiri,jika begini kalian malah terlihat seperti parasit"

Dengan wajah malu kedua wanita itu pergi meninggalkan toilet.

"Kamu baik-baik saja kan? Bajumu basah ayo kita beli baju ganti. Kamu tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baju basah seperti ini kan."

"Tidak perlu. Terima kasih kak." sambil tertegun karena menangis

"Tapii..."

Wanita itu langsung pergi keluar toilet dengan baju yg basah.

"Hey.. Tunggu"

Wanita itu pun berhenti.

"Aku hanya ingin bilang jangan takut kepada mereka yg menindasmu jika kamu memang benar. Kalau kamu takut katakan saja padaku aku akan membantumu."

Tanpa berkata satu kata pun wanita itu pergi meninggalkan Negaki.

"Hmmm.. Wanita yg aneh" Negaki tersenyum.


Bagian 4 Selesai.
Tunggu Chapter berikutnya.
Terima kasih sudah membaca
Jangan lupa tinggalkan jejak ya :)


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top