Exsel

KRINGG..

"Ahh.. Akhirnya pulang juga,sekolah benar benar hal yg melelahkan.." kata Ryota

"Bener.. Melelahkan sekali,gimana klok sekarang kita jalan jalan? Gimana setuju gak? Akashi menyarankan.

"Boleh tuh boleh gua emang lagi pengen refresing,klok lu gimana Negaki?"

"Yahh.. Apa boleh buat,aku ikut"

"Horee.. Klok gtu ayo berangkat"

"Heh.. Semangat sih boleh tapi kita kan masih pakek baju sekolah,udh bau lagi,klok ada cewek cantik gimana? Malu kan klok tau kita belum mandi."

"Benar juga, klok gitu nanti sore jam 3 kita ngumpul di tempat biasa gmana?"

"Oke"

"Awas jangan sampek telat lho"

"Iya2 dodol lu berisik amat udh kayak emak gua aja, dasar Ryota. Klok bukan sahabat gua udh gua bacok lu"

"Sini bacok gua klok lu bisa,lu pikir gua takut apa, lu belum tau ye rasanya pukulan gua"

"Udah² gk usah berantem, masalah kecil kek gini aja kalian udh berantem,kyk anak kecil aja. Udh kalian berdua pulang gih cepet."

"Iyya²" mereka mengiyakan..

2 jam kemudian

"Heii.. Udah siap aja lu. Mana si Ryota?"

"Entahlah gua juga kagak tau"

"Udah gua duga dia pasti telat dasar bocah kutu kamvret"

"Udah² kita tunggu aja dulu"

15 menit kemudian

"Ini dia orangnya, kemana aja lu lama bener?"

"Sorry², barusan gue masih telfonan dulu sama pacar."

"Et dah. Emang lu punya pacar?"

"Ada. Tp Pacar kakak gua."

"Kamvret. Klok pacar kakak lu sendiri, jangan lu akuin juga."

"Sapa yg ngakuin? Gua gk pernah ngakuin."

"Tapi tadi lu ngapain bilang lagi telfonan sama pacar?"

"Maksud gua, telfonan sama pacar kakak gua. Gua belum selesai lu udh nyerocos aja"

"Udah² jadi jalan gak? Klok gak gua mau pulang aja." kata Negaki

"Iya² ayo. Ntar keberu malem."

Di perjalanan.

"Sekarang kita mau kemana?"

"Hmm.. Gimana klok kita main di tempat GAME ONLINE aja?, nanti kita bertiga duel gimana. Seru kan."

"Boleh juga ide lu Ryota. Negaki gimana? Setuju gak?.

"Boleh. Gua ikut"

"Ayo cepet ntar keburu penuh. Nah itu dia, ayo langsung masuk."

"Gua main di tempat yg ini ya."

"Ok. Gua yg ini aja"

"Kalau gitu ayo mulai, gua udah gk sabar kalahin kalian berdua."

"Sombong amat lu, awas ya gua kalahin dulu lu. Negaki lu tau cara mainnya gak?"

"Iyalah gua tau, selain gua Animers gua juga Gamers ,jadi kalian hati² aja."

3 jam kemudian.

"Woii. Akashi, Ryota. Udahan yuk, udah tambah malem nih."

"Ayok gua juga udah laper, kita beli makan dulu ya, gua udh lemes." kata Ryota sambil memegang perutnya.

"Ok. Gua tau tempat yg enak bangen buat kita makan apalagi cuman disekitar sini kok"

"Yaudah, ayo gua udh laper nih"

"Okehh.. Berangkat"

Diperjalanan mereka saling bercanda gurau. Hingga tidak sengaja menyenggol seorang preman.

"Haha.. Sesampainya disana aku akan makan yg banyak. Kalau bisa aku memesan semua yg ada di menunya.."

"Dasar serakah. Lagi pula apa lu punya uang sebanyak itu?"

"Tenang kan masih ada Negaki, benar kan Negaki? Hehe"

"Iyah2 terserah kau saja"

"Asik2 kalau begitu aku benar2 bisa makan besar sekarang. Hah serasa mimpi"

"Dasar bocah Omnivora (pemakan segala)" kata Akashi sambil mendorong Ryota.

Buukk

"Ehh.. Ma-maaf. Aku tidak sengaja"

"Beraninya kau, apa kau tidak punya mata?, Atau harus ku congkel matamu?."

"Oh.. Kalau begitu, terima kasih, kami tidak perlu itu. Kami pergi dulu."

"Kalian mau kemana? Urusan kita belum selesai.

"Apa? Tapi bukannya aku sudah minta maaf?."

"Maaf? Kalian pikir aku siapa? Kalian meremehkanku?."

"Tentu saja tidak, mana mungkin kami meremehkan orang seperti kalian."

"Heyy kita harus cepet2 lari" Akashi berbisik

"Kenapa kita harus lari?" Negaki bertanya.

"Apa kau bodoh? Dia itu preman yg udah terkenal di tempat ini. Apa kau tidak liat badan besar mereka yg penuh tato itu."

"Kalau begitu memangnya kenapa? Apa kalian takut? Kalau kalian takut biar aku saja yg melawannya."

"Ehh.. Jangan2 lebih baik kita cari aman saja. Kita harus cari cara lari dari mereka"

"Yahh baiklah. Tapi bagaimana caranya?."

"Haha.. Aku punya ide serahkan padaku, kalian tinggal tunggu aba2ku."

"Ok"

Buaakkk

"Sekaraangg"

"Bos,Bos ayo2 berdiri. Anda tidak apa2?"

"Hahh.. Beraninya bocah2 itu memukulku. Sekarang tunggu apa lagi cepat kejar mereka."

"Ayo cepat. Nanti kita bisa tertangkap.

"Hoii tunggu jangan lari kalian"

"Hehh.. Mereka benar2 tidak ingin melepaskan kita."

"Di depan ada dua jalan, kita harus berpencar."

"Benar. Ayo"

"Gawat mereka berpencar, kita harus mengejar yg mana bos?."

"Kita kejar yg sendirian itu"

"Baiklah ayo.."

"Hahh.. Gawat mereka mengejarku. Ada dua jalan lagi. Aku harus belok mana?, aku belum hafal tempat ini, hah.. aku belok kanan saja".

"Ayo.. Lebih cepat nanti dia keburu lolos"

"Hahh.. Gawat aku salah jalan, jalannya buntu."

"Hahaha.. Mau lari kemana lagi lu bocah? Gue akan patahin tulang2 lu. Hahaha"

"Hah.. Baiklah tidak ada pilihan lain aku harus melawan mereka. Kalian 1,2,3,4,5,6,7,8. Ayo maju semua"

"Delapan? Ternyata meskipun lu seperti orang terpelajar. Lu bodoh juga, kita saja tau bahwa kita hanya bertujuh,dasar bodoh"

"Apa? Bodoh?.. Apa kalian tidak bisa berhitung? Jelas2 yg gendut itu harus dihitung dua kali. Jika cuma aku hitung satu kali. Sama saja aku berbohong."

"Apa beraninya kau menghinaku bocah, akan aku hancurkan tulang2mu."

"Benarkah? Kalau begitu ayo maju.

"Kalian serang bocah itu"

"Hyaahhh"

Negaki pun berkelahi dengan preman2 itu.

Buukk

Bukkk

Dashh

"Arrgg.. Mereka benar2 kuat. Aku telah salah menilai mereka, pantas saja tadi teman2 menyuruhku lari. Apalagi aku belum makan"

Disisi lain.

"Huhh.. Akhirnya Mereka sudah tidak mengejar kita."

"Iyah. Mungkin mereka sudah lelah.. Hahaha benar kan Negaki?. Ehh Negaki?

"Apa? Aku lupa tadi kita kan berpencar. Jangan2.... Mereka mengejar Negaki."

"Benar. Kita harus kembali dan mencari Negaki."

"Ayoh2"

--------------

"Haha.. Apa hanya itu yg lu bisa bocah tengik?"

"Haha.. Kalian jangan senang dulu. Ini belum selesai bukan?."

"Hoii.. Apa yg kalian lakukan?" sambil berdiri di atas dinding.

"Siapa kau? Apa kau temannya?"

"Teman? Bukan, aku hanya tidak suka saja orang yg main keroyokan" turun dari atas tembok.

"Kau ingin membantunya? Kalau begitu kau sudah siap untuk aku pukuli"

"Tidak usah banya bicara ayo maju"


Bagian 6 selesai
Terima kasih sudah membaca
Tunggu Chapter berikutnya
Jangan lupa tinggalkan jejak :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top