Seventh

Shikioriori ni Tayutotte
(Vocal/Mix : Soraru
Vocal/Song and Lyrics : Mafumafu)

Minagami kara
Hana wa michi mo se ni
Komorebi ga ashi o tometara
Soko de owakare

Kuchi ni nokoru
Zutto suki deshita
Koi kogareteiru jikan nada
Boku ni nai no da

Machigatte mo Machigatte mo
Kimi wa koishicha ikenai yo
Bare nai you ni mimiuchi shita
Ano hi wa haruka na sora

Yozakura ya mae Odore yume to
Utayomidori o nosete
Asunaki haru made yuke
Tatoe kimi ga wasurete shimatte mo

Sukukaze yo mae Odore natsu to
Asebanu kimi no kami ga
Kumo ni kakurete mo
Zutto mitoretai
Kisestsu no oriori nit e

Ayasu no you ni
Togishite kureta yo wa
Sukue domo yubi no sukima o
Sukuri toketeiku

Kimi ni furete
Yasashiku surete kara
Machi nozondeita kisetsu ga
Itazura ni sugiru

Machigatta na Machigatta na
Kimi ni koishite shimatta na
Amai mono wa mou iranai kurai
Suki mitai desu

Akisama yo mae Odore
Hakutei to richi no shirabe
Hoho no shitamomiji
Amamoyoi Ui o Kasa de yori sou riyuu ni

Kazahama you mae Odore
Yoru no shijima o tsurete
Sono te hidori no poke ni iretara
Yori soou
Kisetsu no oriori nit e

Shiki oriori no kaze ga
Kimi o suteki ni kazaru
Tooi yume no mata yume e
Boku o tsurete itte yo

Haru to kurokami Natsu no asase
Akiiro no hoho Fuyu wa neoki no warui kimi mo
Boku wa Boku wa
Dore mo suki datta yo

Sanshi suimei Somaru kimi to
Hyakka ryouran no hibi yo
Kioku no kanate e
Zutto mitoretai
Zutto sawaritai

Sayonara Sayonara
Kisetsu no oriori ni te

---

Kali ketujuh, adalah siang musim panas yang menyilaukan.

"Yatta~! Akhirnya rekamannya selesai juga~!"

"Hm, akhirnya kita bisa istirahat dulu sejenak."

Pria berambut coklat beige tersebut menyeringai kecil pada partner satu unitnya, "Hanya tinggal MV-nya, dan baru deh semuanya selesai!"

"Istirahat dulu," pria lain berambut hitam pekat, yang tak lain merupakan partner-nya, mengingatkannya dengan nada tegas, "Kita sudah banyak bekerja. Kupikir kau mau tidur awal malam ini."

"Ehh~," sang berambut coklat beige sedikit merengek sembari meregangkan kedua lengannya, "Tapi aku masih banyak kerjaan loh! Soraru-san kan juga nanti harus ngerjain mixing lagunya!"

"Kau ini..." sang berambut hitam pekat, Soraru, hanya bisa menghela nafas, "Kau tau itu bisa kukerjakan nanti. Yang penting kau harus mengambil istirahat karena kau yang paling banyak kerjaannya disini," dia menaikkan tangannya dan mengacak-acak surai coklatnya.

"Yamete! Rambut indahku jangan diapa-apain!" sang berambut coklat beige, Mafumafu, menepis tangan Soraru, "Aku ini masih suci dan polos! Nggak kayak Soraru-san yang lolicon!"

"Oi, sembarangan ya kau," Soraru menarik tangannya kembali dengan ekspresi "sedikit" kesal. Dia mengalihkan pandangannya dari pria yang lebih tinggi darinya (haha kalah lo sama Mafu *ditampol Soraru*) ke jam dinding yang ada di ruang rekaman milik Mafumafu, "Ah, sudah jam 2, kau mau makan siang?"

"Mager keluar!"

"Kalau itu aku juga sudah tau. Mau ramen instan saja?"

"Hai!"

Dasar generasi micin.

Dengan keputusan tersebut, dua utaite itu beranjak keluar dari ruang rekaman dan berjalan menuju dapur di apartemen sang berambut coklat beige. Sang berambut hitam pekat hanya geleng-geleng kepala melihat persediaan ramen instan di rak Mafumafu. Sejibun loh pak.

Setelah ramen mereka matang, mereka membawa makan siang mereka ke ruang tengah dan meletakan kedua mangkuk tersebut di atas meja. Makan siang itu dipenuhi dengan suasana menyenangkan, oleh Mafumafu yang tampak selalu girang dengan apa yang dia bicarakan, dan oleh Soraru yang mengganguk-angguk dan sesekali tertawa kecil.

Soraru membawa mangkuk mereka ke dapur untuk dicuci setelah mereka selesai. Bibirnya tak berhenti menggumamkan nada lagu yang baru saja mereka rekam sebagai lagu baru After the Rain, unit mereka. Entah kenapa, bagi Soraru, lagu itu terasa familiar, namun juga sedih.

Mafumafu sendiri juga sedang memikirkan tentang lagu baru mereka. Walaupun dia yang menulisnya, tapi dia merasa bahwa tangannya bergerak sendiri saat dia menuliskan lirik-liriknya. Sesuatu dalam kata-katanya... Terasa tak asing, belum lagi ada berbagai emosi berbeda yang Mafumafu rasakan saat dia menulis lagunya.

Ada kebahagiaan, kesedihan, namun juga penyesalan.

Mafumafu menoleh dan tersenyum kecil saat Soraru kembali dengan dua cangkir teh hangat. Sang berambut coklat beige menerimanya dengan senang hati dan mulai meminumnya, bersamaan dengan Soraru yang duduk di sampingnya, senderan ke sofa sepertinya.

Mereka ditemani oleh keheningan yang tidak canggung ataupun menyesakkan, malahan cukup menenangkan. Soraru baru saja menghela nafas untuk mengeluarkan uap panas dari tehnya saat Mafumafu memanggilnya,

"Soraru-san?"

"Hm?"

"Ehm, Soraru-san merasa ada yang berbeda nggak dari lagu ini?"

"Berbeda? Tolong jelaskan."

"Maksudku, dari lirik-liriknya. Bagiku, lirik-lirik yang kutulis seakan-akan menceritakan suatu peristiwa. Tapi itu menurutku yah, aku nggak tau deh kalau menurut Soraru-san kayak gimana."

"Setelah kau mengucapkannya..." Soraru meletakan cangkirnya di atas meja dan berpikir sejenak, "Lirik lagunya memang terasa familiar bagiku, rasanya seperti ada suatu bagian diriku yang pernah mengalaminya," kemudian dia terkekeh pelan, "Aneh, bukan? Kukira kau yang harusnya menjelaskannya padaku, kan kau yang menulis liriknya."

"Ehh..." Mafumafu ikut-ikutan bingung, sebelum menggelengkan kepalanya, "Aku juga nggak tau pasti. Apa aku kena amnesia? Masa aku yang nulis sendiri tapi nggak tau?" dia bermonolog sembari memiringkan kepalanya dan meletakan telunjuknya di bibirnya sendiri. Gerakan itu entah kenapa membuat Soraru merona sendiri.

"Hei, Mafumafu. Coba noleh kesini sebentar"

"Hm? Untuk apa--Hmph?!"

Ucapan Mafumafu terpotong oleh bibir Soraru yang menekan bibirnya. Sang berambut hitam pekat dapat merasakan sang berambut coklat beige itu menegang atas kontak tiba-tiba tersebut, maka dia memutuskan untuk menarik dirinya kembali. Rona merah yang mekar di wajah Mafumafu segera saja membuat Soraru tertawa.

"Ja- Jangan ketawa!!" Mafumafu protes dan menutupi wajahnya dengan satu tangan, "Me- Mentang-mentang kita sudah berhubungan bukan berarti kau bisa mengagetkanku seperti itu! Bakararu!" pekiknya malu.

"Aha, lihat siapa yang tsundere sekarang," Soraru menyeringai kecil, namun memberi pria di sebelahnya tatapan penuh kasih sayang.

Mafumafu menggembungkan pipinya dan membalikan tubuhnya sehingga dia membelakangi Soraru. Sang berambut hitam pekat tertawa lagi sebelum menepuk-nepuk punggung sang berambut coklat beige tersebut, "Ya, ya. Kau ini gampang ngambekan yah. Untung aku mencintaimu"

"... Jika Kami-sama bersedia... Maka biarkan aku menemuinya sekali lagi... Aku masih harus membalas perasaannya..."

Seperti diberi aba-aba, kedua utaite itu tersentak dan Mafumafu segera membalikan tubuhnya kembali sehingga dia dapat berhadapan dengan Soraru. Wajah pria berambut hitam pekat tersebut sama terkejutnya seperti dirinya, sebelum dia membentuk bibirnya menjadi sebuah senyum lebar,

"Mitsuketa, Mafumafu."

Pandangan itu... Tak hanya dipenuhi oleh cinta dan kasih sayang, namun juga sebuah kerinduan besar. Kedua mata Soraru menumpahkan air mata bahagia. Bahagia karena akhirnya dia bisa mengucapkannya setelah gagal di kehidupan sebelumnya. Bahagia karena dia bisa bersama dengan orang yang dia cintai. Baik di masa lalu maupun masa sekarang.

"Soraru-san...", Mafumafu juga tersenyum lebar, seluruh perasaannya serta ingatannya dari masa lalu segera membanjiri pikirannya. Dimana dia hanya memiliki Soraru sebagai satu-satunya harapannya untuk hidup. Dia terisak keras sebelum menghamburkan diri ke tubuh pria di depannya. Seperti yang biasa dia lakukan. Dulu, dulu sekali, "Aku senang aku bisa bersamamu sekarang..."

Soraru mengecup puncak kepalanya, "Aku juga," dan membiarkan tangannya mengelus-elus surai coklat itu dengan lembut.

Mereka melepas pelukan mereka dan saling memandang, menyamakan tatapan penuh cinta mereka dalam satu garis lurus. Dua kata yang mereka ucapkan selanjutnya keluar dalam waktu yang sama, dan menyimpan makna yang sama besarnya bagi mereka,

"Aishiteru yo."

Aku mencintaimu, dari musim ke musim.

~~~

A/N : Oke, ending-nya berasa rada kecepetan...

Terima kasih setelah membaca cerita ini, minna tachi! Padahal cerita awalnya di binder hijau kesayangan author itu kacau banget loh! Tapi setelah perubahan sana-sini ceritanya bisa jadi seperti ini, author seneng banget deh sumpah!

Oh ya, btw, author sebenernya ada cerita-cerita lagi sejibun numpuk di binder dan laptop. Pengen di-publish juga, tapi author nunggu waktu yang tepat dulu deh! Sekaligus revisi (?) dulu ceritanya, ngecek kesalahan ini dan itu, supaya nanti author bisa puas sendiri.

See you next time!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top