Siaran Kali Ini Juga Ditemani Oleh Segelas Kopi Latte

Halo, semuanya! Aku sedang iseng-iseng mencoba membuat kopi latte sendiri, latte art-nya tentu saja apa kadarnya, hehe. Kalian bisa lihat sendiri nanti saat aku mengunggah fotonya di akhir siaran. lalu, tiba-tiba aku jadi kepikiran untuk membuat merchandise Shigure FM, bagaimana menurut kalian? Aku akan menjawab tanggapan kalian nanti di akhir siaran.

Baiklah, sepertinya hujan turun hari ini, bukan begitu? Selamat datang di kanal siaran Shigure FM, kanal siaran yang hanya mengudara jika hari hujan! Bersama kalian di ruang dengar yang tenang ini, Yoru, sebagai pembawa pesan.

Halo, Yoru dan para pendengar Shigure FM, semoga kalian selalu sehat dan dapat menemukan kebahagiaan di tengah kegelapan.

Bagaimana menurut kalian tentang kecemburuan? Menurutku ini adalah rasa yang paling tidak ingin aku rasakan lagi, tapi rasanya tidak mungkin ya, hahaha. Aku sepertinya pernah merasakan kecemburuan ini di saat aku akhirnya memiliki seorang pacar.

Saat itu adalah bunkasai, dan di kelas kami memutuskan untuk membawakan pentas drama. Namun, memang kelas kami ini hobinya sangat nyentrik, alih-alih mementaskan drama dari barat seperti Romeo-Juliet atau Putri Salju, kelas kami justru merujuk pada kisah-kisah yang kemungkinan dapat terjadi di era Kerajaan Ottoman.

Premis dari cerita drama saat itu adalah tentang cinta terlarang antara seorang pangeran dan salah seorang selir istana, demi cinta yang membutakan inilah, peraturan harem kemudian dilangkahi dan berujung pada tragedi untuk Sang Pangeran.

Siapa yang menjadi pangeran? Entah kebetulan atau apa, pacarku yang ditunjuk menjadi pangeran, sementara yang menjadi selir adalah seorang siswi yang memang populer di kelas kami.

Singkat cerita, kelas kami mulai berlatih dan melakukan riset tentang istana Topkapi dan kompleks harem yang mengandung aturan ketat, di mana tidak satupun laki-laki yang sudah dewasa dapat melangkah masuk kecuali yang memiliki ikatan darah. Memanfaatkan aturan yang ketat tentang pandangan pria dan perempuan, kami merancang kisah tragedi di dalamnya.

Pacarku berlatih dengan siswi tersebut, kecuali di adegan “puncak”-nya karena si sutradara bilang adegan itu harusnya tidak dilatih dan harus dirasakan serta dipentaskan langsung saat di panggung. Aku jadi cemas, adegan puncak itu adalah adegan ciuman sebelum sang pangeran dilaporkan dan dieksekusi mati oleh kerajaan.

Hari pementasan tiba, drama pun mulai dilangsungkan, aku memalingkan muka saat babak cerita sudah memasuki adegan tersebut, dan melangkah keluar dari gimnasium.

Hari itu bukanlah bunkasai yang menyenangkan, dan kami bertengkar setelah pementasan selesai karena ia tidak dapat menjawab setelah kutanya apakah ia benar-benar mencium gadis itu, haha, maaf jika saat itu aku terlalu kekanak-kanakan.

Saat itu aku hanya bisa merasakan tubuhku panas dan sesak, air mata yang meluncur deras pun tidak bisa mendinginkan perasaanku sampai berhari-hari kemudian, oleh karena itu, aku sangat takut dengan perasaan cemburu, yang artinya … aku juga takut jatuh cinta lagi.

Sekian dariku, Yoru, salam bagi kalian semua.

—Hanabira.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top