Chapter 3 - Diterima Kerja
"Tuan Zhuan!" ujar teman sekamar Bai Bajie saat pria berusia dua puluh tahun itu melangkah masuk ke dalam ruangan kamar yang paling ujung.
"Oh, Tuan Liu! Tanpa dirasa sudah satu minggu kita tidak berjumpa," balas Bai Bajie ikut duduk di samping Liu Yang yang sedang membaca berkas.
"Bagaimana keadaan Bibi dan adik laki-lakimu? Aku yakin mereka pasti senang sekali saat bertemu denganmu." Pria yang memiliki bekas luka di bawah dagunya itu meletakkan lembaran kertas di atas meja, lalu mengalihkan perhatian pada Bai Bajie.
"Tentu saja selama satu minggu mendapat libur dari pekerjaan aku sangat menikmatinya, tapi sayang sekali harus kembali bekerja." Bai Bajie memasang wajah murung.
"Kepala Biro pasti akan memberikan libur setelah kita berhasil menyelesaikan sebuah kasus. Bicara soal kasus Kepala Biro meminta agar kau datang besok pagi." Liu Yang mengambil kue melon, memakannya.
"Aku tahu tidak ada lagi selain kasus yang akan dia katakan padaku," ucap Bai Bajie tersenyum, tangannya membuka lipatan kertas undangan merah cerah yang berisi pelaksanaan pernikahan Tuan Muda Pertama Liu Yong dan Nona Muda Kedua Yuan Jin Xia.
"Tiga hari kemudian pelaksanaan pernikahannya akan dilaksanakan. Ah, aku tidak bisa datang karena tidak mungkin meminta izin lagi." Bai Bajie mengucapkannya dengan raut wajah menyesal.
Liu Yang menepuk pundak Bai Bajie pelan, tersenyum. "Aku mengerti dan tidak mempersalahkan itu. Kakak pertama juga akan memahaminya. Kau bisa datang memberinya ucapan selamat setelah berhasil memecahkan kasus barumu."
Liu Yong, Liu Yang, dan Bai Bajie bersahabat sejak kecil. Hubungan keduanya juga sangat baik. Hanya saja ketika Bai Bajie dan Liu Yang memilih untuk bekerja di Biro Bulan jadi sangat jarang bertemu dengan Liu Yong. Kedua sahabatnya itu tidak mengetahui nama asli Bai Bajie, mereka hanya tahu kalau namanya adalah Zhuan Daoqian. Ada beberapa alasan Bai Bajie harus menyembunyikan identitas yang sebenarnya.
************************************
Kebetulan tidak ada yang memesan lukisan pada Zhu Mingmei, waktunya benar-benar kosong. Daripada kosong lebih baik diisi dengan hal yang bermanfaat seperti sekarang ini. Zhu Mingmei dan Zhu Yuanning sedang berjalan di tengah keramaian kota Sichuan.
"Mei'er, apa yang sedang kau pikirkan? Apa kau memikirkan tentang biaya pengobatan Mǔqīn?" Tebak gadis kurus itu tepat sasaran, adik perempuan satu-satunya itu mengangguk mengiakan. Dia bertanya sambil berjalan.
"Jiejie aku ingin sekali Mǔqīn segera sembuh seperti sediakala," ujar Zhu Mingmei berurai air mata yang menetes di sudut matanya.
"Kita akan mencari lebih banyak uang untuk Mǔqīn. Sekarang bantu jiejie menjual sayur-sayuran ke masyarakat." Tangan kiri dan kanan Zhu Yuanning membawa dua keranjang rotan.
"Baiklah, jie." Zhu Mingmei membawa sekeranjang sayur-sayuran lalu bergegas berjalan ke arah yang berlawanan dengan Zhu Yuanning.
Zhu Mingmei berjalan menjajakan dagangannya ke perumahan penduduk. Berkat kerja kerasnya dan strategi marketingnya satu jam kemudian sayur-sayuran kini hanya tersisa satu ikat lagi. Satu ikat itu memang sengaja dia tinggalkan untuk dimasak.
Zhu Mingmei memilih istirahat di depan bangunan Biro Bulan. Dia melihat bangunan di hadapannya yang berdiri dengan gagah. Gadis yang memiliki tubuh berisi tersebut melangkah masuk ke dalam bangunan Biro Bulan.
"Ada yang bisa saya bantu Nona?" tanya seorang laki-laki muda. Tubuh gemuknya dibalut hanfu biru gelap.
"Saya lihat di depan ada pengumuman jika Biro Bulan sedang membuka lamaran pekerjaan," balas Zhu Mingmei langsung tanpa basa-basi.
"Oh, soal itu. Nona benar saat ini Biro Bulan sedang membuka lamaran pekerjaan. Nona bisa ikut saya menemui Kepala Biro."
Zhu Mingmei mengikuti pria muda tersebut ke ruangan Kepala Biro. Setelah mendapatkan izin dari pemilik ruangan tersebut barulah Zhu Mingmei memberanikan diri untuk melangkah masuk sebelumnya Zhu Mingmei meletakkan keranjang sayuran di depan pintu.
"Salam saya Kepala Biro. Nama saya Zhu Mingmei." Zhu Mingmei menangkupkan tangan sebagai tanda hormat dan sedikit membungkukkan badan.
"Silakan berdiri Nona Zhu. Kedatangan anda ingin mendapatkan pekerjaan di Biro Bulan?" tanya Kepala Biro Bulan seraya meneliti penampilan Zhu Mingmei dari atas sampai bawah.
"Ucapan Kepala Biro benar," ucap Zhu Mingmei mengangguk pelan.
"Baiklah, saya akan memberikan kesempatan kepada Nona Zhu." Kepala Biro menuangkan secangkir teh untuk dirinya sendiri dan meneguknya secara perlahan menikmati setiap tetesan air teh.
"Apa itu artinya saya diterima bekerja Kepala Biro?" tanya Zhu Mingmei memastikan lagi.
Kepala Biro meletakkan cangkir berbahan keramik ke atas meja. "Bisa dikatakan begitu Nona Zhu. Maka dari itu besok datanglah pagi hari bersiap untuk kasus pertamamu."
"Baiklah, Kepala Biro. Terima kasih banyak telah memberi saya kesempatan." Gadis itu membungkuk hormat sebagai ungkapan terima kasih.
Kepala Biro pun tersenyum. "Ya, sama-sama, Nona Zhu."
"Kalau begitu saya permisi." Zhu Mingmei menangkupkan kedua tangan, sebelum melangkah pergi meninggalkan ruangan kerja Kepala Biro dengan raut wajah yang gembira.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top