49


SHE WAS WRONG

CHAPTER

49

●●●

Ellen  membatu , wajah tertunduk menekur lantai sementara doktor memberi penjelasan mengenai keadaan Lufasz pada empunya badan . Soal ... ingatan lelaki itu yang hilang . Disahkan oleh doktor itu sendiri . Kini , jelas ... lelaki itu menyedari keadaan dirinya .... menjawab sedikit sebanyak persoalan yang meruncing dibenak fikirannya .

Namun , tiada yang berubah . Kerana , lelaki ini ... masih ..dan akan terus menerus menjauhinya meski berkali-kali Ellen menyatakan bahawa hubungan mereka semakin membaik . Bahawa ... wujud ..cinta antara mereka .

Tanpa sedar Ellen mengeluh , berat terasa beban yang ditanggung dadanya tika ini . Selepas satu ... satu pula ujian yang menimpa hubungan ini .
Atau ...mungkin ... hubungan ini memang tidak sepatutnya ...berlaku lagi ?

" Kenapa tak beritahu I ? "

Kaget dengan pertanyaan tiba-tiba oleh Lufasz membuatkan Ellen terhingut sesaat , matanya jelas meliar ke sekitar bilik yang kosong . Tidak menyedari doktor sudah lama meninggalkan bilik itu .

Matanya pantas beralih pada wajah dingin Lufasz yang merenung tepat ke matanya . Terkesan ... dijiwanya , masih belum sembuh luka dihati wanitanya .

" apa lagi yang I perlu tahu ?" Mendatar lelaki itu menyambung persoalannya apabila Ellen hanya membisu .

Ellen mengemam bibir , matanya jatuh pada lantai . Berkerut dahinya memikirkan jawapan yang tepat buat ... lelaki ini . Lagi-lagi pasal Aiden .

" I — " sepantas kilat wajah Lufasz dilirik sebelum dilarikan ke arah lain . Hela berat dilepas lantas gelengan menggantikan bicara .

Lufasz tidak beriak . Seakan cuba menerima segala bicara wanita itu , dihadam dalam ingatannya .

" really ? Boleh percaya ke you ni hum ? " uji Lufasz separa sinis , masih meneliti wajah Ellen . Ragu-ragu dengan jawapan wanita itu , apatah lagi Ellen kerap kali melarikan matanya dari dia .

" tapi kenapa I rasa you tipu ? Pandang mata I Ellen — dan beritahu I sekali lagi "

Dengusan halus hampir terlepas dari bibir wanita itu . Sedar bahawa dia perlu lebih berhati-hati dengan Lufasz . Memandangkan lelaki ini sangat teliti . Setiap pergerakannya bisa dibaca dengan mudah !

Kepala didongakkan , mata menatap terus ke mata biru itu . Menghantar satu jaluran sensasi dalam jiwa wanitanya namun dikuburkan mati .

Belum sempat dibuka mulutnya , pintu bilik dikuak dari luar . Refleks , mata mereka tertumpu pada susuk tubuh yang berdiri dimuka pintu itu . Darah gemuruh naik menyerbu wajah Ellen , jelas matanya mencerlung saat melihat Lucca bersahaja menapak masuk lalu berdiri betul-betul disebelahnya .

Kening Lufasz sudah bertaut hairan , kerutan didahinya melata bersama jelingan tajam menikam Lucca .

" kau siapa ? " selaran Lufasz membuktikan bahawa dirinya tidak menyukai kehadiran Lucca disini disamping ingatannya pada lelaki ini juga terkubur sama .

Ellen sedar Lucca melirik sekilas sebelum senyuman kecil terbit diwajah lelaki itu .

" bukan sesiapa !" Selar Ellen pantas sebelum Lucca sempat mengatakan apa-apa . Jelingan tajamnya dipanahkan buat lelaki itu . Memberi amaran .

Namun, sedikit pun tidak meredakan perasaan amarah dan ... rasa cemburu yang melakar dipenjuru hati Lufasz yang kini mengepal kuat penumbuknya disisi selimut . Rahangnya diketap bengis . Benci melihat jarak yang sangat tipis antara Ellen dan lelaki itu .

" kalau bukan sesiapa dia tak ada dalam bilik aku ! " naik seoktaf suara Lufasz menyentak wanita itu ,

Lucca tersenyum senget , lirikan manja dihadiahkan buat wanita disisinya sebelum kembali pada Lufasz ,

" aku sukakan Ellen . Jadi , memandangkan dia pun dah single and available ... so , tak salah kan kalau aku nak ganti tempat kau dalam hati dia "

Renungan Lufasz berubah gelap , tajam menikan wajah Lucca . Langsung tidak dialihkan sejak tadi . Otot wajahnya tegang .

Lucca masih tersenyum lebar . Senyuman itu ibarat tanda kemegahannya . Menyiat-nyiat lantas membakar hati Lufasz .

Anak mata birunya pantas dilirik pada Ellen yang mematung disisi lelaki itu . Lama dia merenung wajah wanita itu , renungan tajamnya berubah kendur . Rahangnya kembali ke sedia kala , kebas terasa . Ketegangan yang tadi membelenggu dirinya mulai lentur . Ketenangan kembali diraih dalam jiwa meski seakkan tsunami sahaja yang melanda jiwanya sebentar tadi .

Kerana , walau apa pun ... mereka ...sudah bercerai . Sebagaimana yang...dikatakan oleh Ellen . Hubungan mereka ... tamat .
Tiada guna untuknya menghalang wanita itu moving on ...cari .. penggantinya ...

Shit . Rahang Lufasz kembali tegang . Entah mengapa pedih terasa didadanya hanya dengan membayangkan wanita itu bakal ... berada dalam dakapan lelaki lain ... tersenyum bahagia dengan ..orang lain dan bukan ...dirinya .

" Lufasz , you okey tak ni ? " soal Ellen prihatin apabila melihat perubahan wajah Lufasz . Tergesa-gesa dirinya menghampiri lelaki itu  .

Tangan Ellen naik , ingin menyentuh dahi lelaki itu namun pergelangan tangannya pantas dicekup Lufasz . Menghantar debaran halus dijiwanya ,

Kedua pasang mata saling bertentang , dunia juga seakan terhenti meski kedengaran bunyi jarum jam berdetik .

Lufasz melirik sekilas kebelakang tubuh Ellen , menikam wajah lelaki asing itu sebelum matanya kembali bertaut dengan wanita dihadapannya . Pautan dipergelangan tangan Ellen dilonggarkan namun masih tidak dilepaskan , berat rasa untuk melepaskannya .

" you — tak  nak buat lelaki tu pergi dari hidup you kan , so jangan lagi ambil tahu pasal I . Stop taking care of me , I'm none of your business anymore . You have ...someone in your life now , you shouldn't let him go just because of me . Just because of our past . I — and you ... our relationship ... ends here . " separuh berbisik ungkapan Lufasz menyentuh gegendang telinganya .

Senyuman kecil meniti dibibir Lufasz meski tampak pahit , bersama keluhan berat lelaki itu melepaskan pergelangan tangan Ellen .

" anyway , you are my first wife . The first lady that approach me to marry me . That so eager to change me , to complete me . Even its to late , you — have some soft spot in my heart . No doubt "

Jantung Ellen berdetak hebat , hilang rentaknya . Terpaku dengan luahan lelaki itu hingga membuatkan tubir matanya hangat serta merta . Terkedip-kerdip matanya cuba menghalang air mata itu dari tumpah .

" don't cry please . You are too stunning to be a cry baby" gumam Lufasz perlahan hanya untuk didengari oleh mereka berdua sahaja ,lelaki itu tertunduk merenung jemarinya sendiri . Menghantar kesakitan lebih mendalam buat jiwa Ellen .

Tidak lama , Lufasz mendongak sambil mengukirkan senyuman manis buat dirinya . Ellen larikan matanya dari melihat senyuman itu kerana jiwanya akan lebih derita . Tangan wanita itu dikepal erat disisi kaki . Mengawal emosinya yang menggunung tinggi ingin meletuskan lahar.

" even I keep telling you that I hate your existence... but the truth is ... I'm thankful ... because you choose me to begin with . Thank you my lady . "

Ellen sudah tidak mampu bertahan , kaki pantas diusung laju keluar dari bilik itu . Meninggalkan dua orang lelaki itu bersendirian.

Senyuman Lucca kelat , menyedari bahawa dia masih tidak punya ruang dalam hati wanita itu sebagaimana ... Lufasz . Kebencian menggantikan kekosongan hatinya . Direnung tajam lelaki yang terbaring di atas katil itu .

" tak nak wish aku ke ? Untuk jagakan Ellen buat kau ke huh ? " sengaja diprovok Lufasz ,

Lufasz berdecit sinis ,
" — perempuan aku bukan lemah macam orang lain . Dia boleh jaga diri dia sendiri . Dia tak perlukan kau — "

Mendengar bait itu dari Lufasz membuatkan senyuman sinis Lucca mati . Tangan dikepal erat , bersama rahang diketap bengis .


Lain bagi Lufasz yang tersenyum megah , bersahaja wajahnya tika itu meski jiwanya sebak apabila terpandangkan daun pintu biliknya .

Aneh , kerana ... kata-kata itu bisa meluncur laju darinya sedangkan ... sebelum ini bukan cinta yang membuatkan dia menerima wanita itu dalam hidupnya . Atau ...
Mungkin benar ...kata-kata Ellen ,
Bahawa ... hubungan mereka ...mulai pulih ...beberapa tahun ini ...dan ...wujud rasa lain dalam hubungan itu ...

Andai benar ,
mengapa ..mereka masih bercerai ?
Apa yang ...berlaku ...

Lufasz hanya membisu, tenggelam dalam persoalan demi persoalan mengenai ingatannya yang hilang . Gelisah dirinya kerana hati lelaki itu dapat merasakan bahawa ingatan yang hilang itu adalah ingatan terpenting dalam hidupnya . Kerana ... kekosongan yang terasa dalam jiwa ini ... benar-benar menyakitinya .





Meski ingatan bisa dilupuskan, namun pasti rasa itu masih ada .
Dan dia — tekad untuk mendapatkan rasa itu semula andai benar ia wujud .










●●●

Tbc
Vote comment

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top