47





SHE WAS WRONG


CHAPTER


47





●●●








" Papa tipu kan ? Kan — " tergagap-gagap Ellen apabila dimaklumkan hal itu . Birai matanya hangat . Jantung terus berdegup namun degupan yang menyakitkan . Terasa jantungnya mengenakan tekanan tinggi sewaktu mengepam .


Ibunya lantas mendakap tubuh Ellen yang masih kaku . Tergamam mendengar berita itu .

Esakan Ellen menghiasi koridor diluar bilik Elise . Teresak-esak tangisannya berlagukan kehibaan .


" ma — baru .. baru tadi ma — pa ! Baru tadi ... kita — Ell ...Lufasz ! " semakin kuat esakannya ditenangkan Qarla , ibunya . Belakang tubuhnya dielus halus sang ibu . Mencium lembut sisi kepala Ellen .

" pa — Lufasz pa ! Ma ! Lufasz mama ! Macam mana ni — ma ... " Ellen mulai meracau nama kekasih hatinya . Meruntun jiwa pasangan suami isteri itu .


Kimberlim Hans menghela nafas lemah . Berat jua terasa buatnya dengan berita ini . Namun, dia perlu kuat demi anaknya Ellen . Dia sebagai bapa perlu memberi kekuatan buat anaknya tika ini .


" papa dah call orang-orang papa . Tambahkan orang untuk bantu cari Lufasz . " wajah anaknya ditatap hiba , sebelum dia menyambung lagi " — kalau perlu , papa akan minta untuk diperluaskan skop pencarian Lufasz . Kita akan temui Lufasz . Papa janji dengan kamu — " terangnya membuatkan Ellen tersengguk-sengguk hiba . Air mata wanita itu sudah merembes keluar ,


" jangan risau Ell . Kita akan jumpa Lufasz . JAngan nangis sayang hum — mama ada .. papa ada ... Lufasz akan selamat . Percaya mama dengan papa sayang "ujar ibunya sambil mengelus rambut Ellen . Diperkemaskan dibelakang telinga lalu air mata anaknya diseka perlahan .


" have some faith ,Ellen "

































Sekumpulan  penyelamat juga penyelam mengadakan mesyuarat . Masing-masing diberi keterangan mengenai skop pencarian juga kedalaman untuk pencarian dasar laut . Peta yang dibentangkan ditengah-tengah meja itu menjadi titik utama mereka . Fokus semua pada bulatan skop yang ditandai marker merah itu . Anggaran dibuat , kalkulus dikira oleh yang pakar .


Di arah barat daya pula , berkumpul para media membuat liputan . Tidak mampu untuk mendekati lebih hampir kawasan berkumpul para penyelamat itu kerana dikawal rapi oleh pihak polis . Van ambulans juga berada sebagai langkah bersedia apabila mangsa ditemui pada bila-bila masa  . Dilihat dari sudut ini , jelas kelihatan pegawai-pegawai maritim dengan uniform masing-masing . Setiap orang mempunyai tugas sendiri , sama ada para penyelamat , pihak berkuasa mahupun para media .

Boat-boat kecil hinggalah yang besar sudah bersiap siaga dalam beberapa meter dari  pantai .

Lautan sedikit bergelora namun tenang . Memudahkan kerja para penyelamat .

Para nelayan boat-boat kecil juga bersama-sama membantu pihak maritim .

Jika dikira , sudah berjam-jam sesi pencarian dilaksanakan namun masih belum menemui apa-apa .


Sehinggalah , salah satu kapal milik pihak maritim memberi maklumam tentang penemuan bangkai kereta milik Lufasz dalam beberapa meter jauh dari lokasi insiden itu berlaku.



Penemuan itu cepat tersebar , para media juga mulai bersiap sedia untuk membuat liputan mereka . Ada yang sudah memasang kamera , merakam segalanya . Desas desus bertukar riuh dengan maklumam itu .




Pada masa yang sama , beberapa nelayan boat kecil terlihat sesuatu yang terkapai-kapai dipermukaan laut . Segera dihampiri objek itu ,



Nelayan-nelayan itu menjerit-jerit menarik perhatian nelayan lain apabila berjaya mengenal pasti objek terapung itu .





























Motorsikal  berkuasa besarnya dihentikan dibahu jalan sebelah kiri jambatan itu . Jelas dimatanya , lorong disitu ditutup daripada orang ramai mahupun kenderaan . Senyuman sinis meniti dibibirnya saat melihat tebing kiri jambatan itu yang pecah , bukti penyaksian kepada insiden malam itu .


Cermin helmetnya dinaikkan , sinis dijeling jalan yang terkesan minyak hitam juga kesan tayar .


Memori malam kejadian insiden itu masih baru dibenak fikirannya , menjadi satu kenangan manis dalam mimpinya .



Genggaman tangan pada pemulas dieratkan , sebelah kaki diangkat dari jalan sebelum minyak dipulas .



Motorsikal berkuasa besar itu laju meninggalkan lokasi itu . Membelah jalan raya itu ,












































" banyakkan bersabar Ell . Saya pasti ... Lufasz akan sedar tak lama lagi . Awak janganlah macam ni eh — dah satu hari awak tak makan lagi ni Ell " pujuk Dhia , sahabatnya yang datang bersama suaminya Finn sejurus mendapat tahu hal yang menimpa Lufasz .


Ellen menggeleng lemah , sembap matanya lagikan lesu . Masih tersisa air mata diwajah mulus itu . Sedikit berkurang memandangkan Lufasz sudah ditemukan . TIdak terungkap kelegaan dijiwa Ellen saat mendapat perkabaran itu .




Sebak jiwanya apabila melihat wajah kekasih hatinya yang lesu dan pucat saat diusung masuk ke dalam ICU . Lemah kakinya hingga tidak terdaya menampung berat tubuh apabila melihat orang kesayangannya hampir ...diambang maut .



Dhia melirik suaminya apabila sababatnya hanya menyepi . Tidak terpujuk untuk menyantap sedikit makanan yang dibawanya .


Finn Qaees memberi isyarat buat isterinya supaya tidak memaksa wanita itu . Mereka sedar , Ellen masih dalam keadaan trauma ...memerlukan ruang dan masa untuk pulih .




Manakala , Ellen masih dalam dunianya sendiri . Sesekali keningnya bertaut hiba , diseka halus air mata yang masih gah keluar menyapa wajah .









" keadaan Encik Lufasz masih dalam pantauan rapi kami . Kita tunggu sampai dia sedar dari koma — jadi saya mengharapkan ...pihak keluarga beri sokongan buat mangsa untuk lalui tempoh ini kerana pesakit yang berada dalam keadaan koma amat berisiko untuk berhadapan dengan situasi ... seperti ... jantung terhenti secara tiba -tiba ... dan beberapa kemungkinan lain . Namun , kami akan berusaha sedaya upaya kami untuk menyelamatkan mangsa . Sokongan moral dari ahli keluarga ... benar-benar diperlukan tika ini — "




Air mata Ellen jatuh lagi , esakan kecilnya terlepas jua dari bibir yang sedari tadi diketap kuat .


Pada masa yang sama , dihujung laluan koridor hospital itu berdiri Kesya yang merenung tajam pada mereka . Sunglass hitamnya dipakai bagi mengelak sebarang perhatian buatnya memandangkan diluar sana berkumpul para wartawan yang masing-masing ingin menemu bual ahli keluarga Kimberlin akan status mahupun perkembangan diri Lufasz . Kecoh juga laluan masuk diruang utama hospital itu . Mujur sahaja , Kimberlin Hans sudah bersiap sedia dengan pengawal pribadi  yang berkawal disitu .


Jururawat yang lalu lalang dikoridor itu mulai melirik aneh pada Kesya yang hanya pegun ditengah-tengah laluan itu . Jelingan tajam dibalas Kesya sebelum tumit kasut tingginya diubah posisi . Berpusing , lantas kaki diusung pergi dari laluan koridor aras 3 itu .


























Tangan dingin milik Lufasz dikaut dalam tekupam tangannya . Membaluti kedinginan tangan itu dengan kehangatan kedua tangannya .


Dibawa tangan itu kebibirnya lalu ciuman dilabuhkan dibelakang tangan Lufasz . Sebelah tangannya naik mengelus rambut lelaki itu . Bergetaran tangan Ellen saat jemarinya menyentuh helaian rambut itu sebelum diturunkan ke sisi wajah Lufasz .


" you — I ada ... kat sini ... I tunggu you ... I tunggu ... sebab .. kita kan ... nak cakap ..pasal wedding kita .. " serak basah suara Ellen , separa berbisik pada tubuh kaku itu .


" — I janji ... kali ni .. tak over macam dulu . Cukup jer .. majlis kecil and private untuk family member and our friends ... sebab yang lebih penting buat I ... you ..dengan Aiden . Itu je . So please sayang ... wake up ... I wanna see your stunning blue eyes again ... your ..sweet smile ... I wanna hug you ... I wanna kiss you badly ... I miss you ... sayang "luahnya dalam sendu yang sesekali meniti dibibir .


Bibir dibasahkan sebelum wajah Lufasz ditatap dengan penuh perasaan , penuh pengharapan ...



" you need to wake up ... because this time ... not only me waiting for you ... our son ..Aiden ... also waiting for his daddy ... so please ...my king of my heart ... my sun in the daylight and ...my star in midnight — "




" open your eyes and ... look at me and Aiden again "












Jemari yang kaku kembali hidup ,
There was a slightly movement of his hand .
And those beep from the machine ,




















I put my trust in you my love .












Tbc
Vote  comment
Share

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top