42
SHE WAS WRONG
CHAPTER
42
●●●
Pinggan dihidangkan di atas meja . Kebisuan melanda , hanya sesekali ditemani dengan detingan piring dan gelas .
Anak mata tidak bisa dialihkan daripada wajah lelaki itu . Dalam sembunyi , Ellen memerhati Lufasz yang sibuk menyediakan meja untuk makan malam .
Sejak daripada perbincangan mereka tempoh hari yang dibebani luahan demi luahan , tangisan ... perasaan yang terpendam diluahkan , mengikat kembali ikatan antara mereka . Mungkin ...
" Ell "
Kaku , namun cepat-cepat wanita ini melirik Lufasz . Seakan terkejut saat namanya diseru .
Kedua mata saling bertaut .
Lufasz membasahkan bibirnya , kelihatan sedikit kekok dimata Ellen namun senyuman kecilnya masih dilemparkan buat lelaki itu .
" I — just ... urm " bicara Lufasz sedikit sebanyak membuatkan wanita ini makin tidak sabar apalagi lelaki ini seakan hilang punca dalam menyusun katanya .
" what is it hum ? " lembut Ellen menyoal bersama senyuman lebar , terselit nada usikan . Melihatkan Lufasz yang tertunduk dengan sambil mengetap bibir sendiri menjadi suatu hiburan baru buatnya .
Belum sempat Ellen membuka mulut , tubuhnya tiba-tiba dipeluk erat oleh lelaki itu . Mematikan segala fungsi tubuhnya , seketika .
Lengan Lufasz erat memeluk pinggangnya , dengan kepala yang dilabuhkan dibahu wanita itu .
Bibir Ellen melakar senyuman bahagia , tangannya naik segera membalas pelukan Lufasz . Mata terpejam , menghargai detik-detik indah ini hingga terasa disegenap jiwa .
" I miss you , badly . "
Bisikan lelaki itu terasa halus menerpa gegendang telinganya . Ellen tanpa sedar mengangguk , sebagai balasan pada bicara indah Lufasz .
" let's start all over again " ujar Lufasz , perlahan-lahan meleraikan pelukan itu . Wajah Ellen ditatap sedalamnya , menanti sebuah jawapan . Sebuah harapan , yang mampu menghidupkan kembali jiwa yang telah lama mati .
" —— I takut berkeluarga Ell . My family ... huh.. I bet it doesn't called family . There is no ... no family in my dictionary ... my ... life . " luahan Lufasz , tertunduk melirik cincin ditangannya .
" my existence ... was a mistake "
Ujarnya lagi lirih , bersama senyuman pahit yang bergetaran dibibir .
" someone .. called father ... langsung ... tak mengharapkan kewujudan I , Ell . Someone , that ... kept me for 9 months ... that everyone could called mom .. hate me . My mom ... is a nurse ... and my ... dad was ... a bussiness man , before he got bankrupt . "
" Lufasz , its okey .. You tak perlu —— "
" no Ell . I perlu jawab ... I need to tell you all about me . My past . My life that I've been hiding from you . " sambungnya sebelum menghela nafas berat ,
" dari I lahir ... my ... parents ... tak jaga I pun . They doesn't even care whether I'm alive nor starving to death . No ones care . And it got worse bila my dad bankrupt . " keningnya melekuk hiba , tertunduk menahan sebak dijiwa saat mengenangkan kembali kisah silamnya .
" I got beaten ... every fuckin' day . Dad continuosly drunk ... gamble .. like a maniac . Mom kept ... abusing me because of my ... existence . That , I tak sepatutnya wujud ... tak patut dilahirkan atas dunia ni . I hanya ... satu kesilapan . Nyawa I ... tiada nilai dalam mata mereka . But I still sayangkan ... my .. mom actually . I tahu dia letih ...bekerja siang malam untuk sara ... I and my .. dad . I cuba faham , I tipu diri I setiap kali I buka mata setiap pagi ... that my mom love me .. that she love me so that's why she ... say all those things . I berusaha ... untuk dapatkan kasih sayang seorang ibu ... I try my best ... in school even I get a part time job to help her .. so that ...she could ...say that words... that she ... love me ... but —— " bicaranya mati serta merta apabila esakan kecil terlepas dari bibir . Empangan air matanya kini pecah .
Pantas , Ellen mendakap tubuhnya . Mengelus lembut belakang tubuh lelaki itu yang sudah bergetaran dek esakan yang memberat .
" I cuma ... nak dia ...sedar kewujudan I di sisi dia . I ... got jealous everytimes ... especially during ... family day's in scholl event . I tahu I tak patut fikir macam tu ... tapi —— I'm still a kid ... I wanna have a complete family ... I really do "
Esakan Ellen diselangi seruan lirih nama Lufasz . Senyuman Lufasz terlakar pahit , menyentuh lengan wanita itu .
" you ubah I . No , actually .. you try ubah pendirian I . I nampak ...dalam diri you sejak you approach me five years back "
" I tahu , you tak macam perempuan lain . You ... betul-betul tunjukkan pada I yang you sukakan I . That you really want me for yourself , you want ...somethings I couldn' give because I never got that nor experience being loved trully . You want my ... love . "
" you nakkan sebuah hubungan . Komitmen dari I . I try to push you out of my life . My normal life with all those woman ... tapi you still ... menempel dekat I macam ... gummy gum . " ujarnya lantas mendongak , merenung tepat ke mata Ellen bersama senyuman manis . Senyuman ikhlas .
" my sweet gum "
Senyuman Ellen meniti dibibir munggilnya saat teringat akan luahan Lufasz tempoh hari . Kaki pantas dijungkit lantas tangan menarik leher Lufasz . Memaksa lelaki itu merendahkan tubuhnya .
Ciuman dilabuhkan didahi lelaki itu sebelum keduanya saling tersenyum manis .
" hye handsome , nama I Ellen Kimberlin, how about you ? "
Lufasz mengoyak senyum senget , dibiarkan sahaja lengan Ellen yang masih terlingkar dilehernya .
" Lufasz Harrison . Would you like to drop the Kimberlin and change it to Harrison , beautiful ? "
Jelingan sengaja dilempar buat Lufasz dan lengannya serta merta dijatuhkan . Kening terjungkit tinggi , sinis .
" I dare you Mr badboy "
" challenge accepted my lady . "
Stereng kereta digenggam kejap , berkerut -kerut dahi Lucca memikirkan masalah yang baru sahaja membebani dirinya . Keluhan panjang seakan mantera dibibirnya .
" percayalah , kau tak nak cari masalah dengan aku Lucca " bicara Elise yang berbaur ugutan itu membuatkan Lucca kepal tangannya utuh .
" kau tahukan kad apa yang sedang aku pegang , so better jangan paksa aku gunakannya ke atas kau . Buruk nanti . Bukan sahaja kau ke penjara malah ... Ellen pun kau tak dapat " provok wanita itu lagi .
Jika tidak mengenangkan mereka lagi berada di balai polis , sudah pasti tangannya naik ke wajah wanita itu . Jelingan tajam sempat diliarkan ke sekitar balai itu sebelum kembali pada wajah Elise .
" keluarkan aku dari sini dan rahsia kau ... aku akan simpan "
Tangannya naik menghentak stereng berkali-kali . Desah nafasnya kasar dan bengis , tautan kening bersatu dengan otot rahang yang bergeseran .
Brek tangan ditarik , belum sempat dipijak pedal minyak matanya menikam figura dihadapan kereta .
Kesya melemparkan senyuman lebar sambil tangannya naik melambai lelaki itu .
MAsing-masing punya matlamat sendiri dan mereka ....
Bersedia menghalalkan ...segala cara .
Tbc
Vote
Comment
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top