17



SHE WAS WRONG

CHAPTER

17





▫▫▫









Tangan sang ibu digenggam erat . Tidak mahu lepaskan .
Air mata yang mengering di kelopak bawah mata menjadi bukti .


Ellen duduk menemani ibunya yang terlantar lemah di katil . Kimberlin Hans pula berdiri sendiri di hujung kaki katil . Kesal yang memakan jiwanya .



Lufasz menapak masuk ke dalam bilik itu , pantas dilirik oleh Kimberlin Hans. Jelingan maut . Kembali dipalingkan tubuh ke arah jendela . Lufasz mengeluh , mengusung langkah ke arah isterinya .

" honey , — " bahu Ellen dipaut lembut , lantas tubuh isteri didakap ke dalam pelukan . Membiarkan Ellen menjadikan bahunya sebagai peneman. A shoulder to cry on .



Ellen mengemaskan pelukan , menghamburkan segala rasa sedihnya . Lufasz lantas mengusap halus belakang tubuh Ellen sebelum pelukan dileraikan .

" I dah bercakap dengan doktor . " tutur Lufasz separa kuat , mengalihkan pandangan pada bapa mertuanya . Kimberlin Hans meski duduk menyendiri di sudut jendela namun jelas mendengar perkataan Lufasz . Egonya sukar dilawan . Masih dengan prinsipnya !

" apa yang doktor cakap ? Ma ... tak apa -apa kan ? "


Senyuman Lufasz ukirkan buat Ellen sebelum melirik ibu mertuanya  ,
" doktor cakap tiada apa yang perlu dirisaukan. Maybe , ma penat sikit kebelakangan ni . She need a rest . "


Ellen menghela nafas lega , tersenyum pada tubuh ibunya sebelum kembali menatap wajah suami .

" thank you sayang " ucapnya separa berbisik membuatkan sang suami mengangguk perlahan . Pinggang Ellen ditarik dalam sapara dakapannya .



Di daun pintu , Elise berdiam diri . Pegun mematung di muka pintu itu sambil merenung pasangan bahagia , Ellen dan Lufasz . Anak matanya pantas menjeling pada bapanya yang membuang pandang ke luar jendela . Tubuh dipusing lantas kaki diusung menjauhi kamar itu .





























" you  ! again ! " tengkingan Ellen menjentik hati Lufasz yang kini sama -sama bersemuka dengan pengawal peribadi yang dilantik oleh Kimberlin Hans .

" you kenal dia ? " mendatar Lufasz menyoal , membuatkan Ellen membisu . Bibir dipaut geram . Renungan tajam tidak lepas dari wajah Lucca yang tersenyum sinis dalam situasi sebegini ! Dalam pada berhadapan dengan suaminya di sisi !

" lelaki ni , stalk I beberapa minggu lepas . Huh , patutlah ... Now I knew it . Papa memang hantar you awal - awal lagi . And guna alasan I masuk hospital untuk salahkan Lufasz . " selar Ellen  , melepas hela berat dan panjang . Dadanya naik turun , tidak menyangka sebegitu jijik permainan Kimberlin Hans .

" seperti yang aku pernah cakap , aku ... tak ambil hak orang . So , tolong kurangkan peratusan sikap perasan dan tak sedar diri kau tu " bersahaja Lucca menyelar wanita itu .

Baru sahaja Ellen mahu menyelar tangannya pantad dipaut Lufasz bersama gelengan kecil .

" aku tak tahu apa arahan Kimberlin Hans pada kau , tapi —— jaga jarak kau dengan majikan kau . Kau hanya bodyguard " sinis dan padat amaran dari Lufasz . Hanya mampu membuatkan Lucca koyak senyum senget ,

Lucca melirik pada wajah Ellen sesaat sebelum kembali menikam Lufasz .

" aku tak terima arahan dari kau . " penolakan dan tentangan darinya pantas membuatkan Lufasz gelap mata . Renungan menjadi tajam . Buku lima dikepal erat , bersambung mata dengan lelaki asing itu .

" and —— " kepala menyenget dengan lirikan polos disambar ke wajah Ellen , " jangan ingat aku sahaja yang nak rebut ' piala ' kau , orang lain pun akan sama rebut kalau kau ... lalai . "

Kolar baju Lucca dicekak kasar , menarik tubuh sasa itu terdorong ke depan . Mata lelaki itu sama menjeling maut . Menghantar mesej masing-masing .



Belum apa-apa , sekali lagi mereka dikejutkan dengan suara nyaring Elise . Kolar Lucca dilepas apabila isterinya sudah memaut lengan . Menamatkan terus insiden tadi .

Renungan mata Ellen menikam kakaknya yang bersahaja melabuhkan duduk sambil menyisip jusnya .

" what ? Tak salahkan kalau aku pun nak turut serta ? Teruskan ... I would like to enjoy myself a litle bit . " senyuman meleret di bibir munggil itu . Dilirik ke arah dua jejaka itu silih ganti .

" come on Lufasz , " Ellen pantas menarik lengan suaminya . Ingin kembali ke dalam rumah . Sudah tiada kepentingan berada di laman itu lagi-lagi dengan kehadiran Elise !

" lari ? Hum ? Haish... bertuah betul suami kau ni Ell . Isteri dia selalu selamatkan dia . Huh, tempat dia memang belakang kau eh ? Ikut je cakap wife ? Bukan dulu kemain mengelak dari kau . Sampai nak cerai bagai ? Dah lupa ke ? Or —— dia memang macam tu , jilat ludah sendiri ? "


" apa masalah kau huh ? Jeles ? EH , kalau jeles sangat apa kata kau kahwin je dengan lelaki gila ni ? Lucca kan nama kau ? Hah, ambil lelaki ni . Lagipun , kau ... memang dah lama kan tak meliar ? Right ? So , that's mean ...your inner demon ... the bitch side of yours dah merengek nak keluar cari jantan ! "


Bisu . Kesemua insan di situ tercengang lagi-lagi Lufasz yang kini merenung tepat ke wajah Ellen . Terpana. Terkejut . Lambat-lambat senyuman sinis mekar di bibir Lufasz . Bangga . Inilah baru Ellen anak bongsu keluarga Kimberlin ! Wanita yang dulu tidak putus-putus kejar cintanya meski berkali-kali direject !


Elise bangun , menepis gelas minumannya . AMarahnya naik merodak jiwa . Turun naik nafasnya menggila .

" what is this ?! " tengkingan Kimberlin Hans menyentak semua . Masing-masing mulai melirik lelaki berusia itu menghampiri mereka dengan wajah bengis .

Kimberlin Hans melirik tajam pada anak bongsunya . SInis . Dialih pula pada Lufasz yang membisu , menyambung tautan mata dengannya .

" jangan lupa Ellen , lelaki sebelah kau juga liar dulu . Why don't you ask him how many times he get laid ? One-night-stand ? And yoy fall head over heel for him , totally disgusting creature ! " selaran Kimberlin Hans disambut tawa sinis dari Elise , juga senyuman senget dari Lucca .

" plus , sampai dapat anak ? Should I recall , hum ... Auni is it ? " sambung Elise pula menambahkan lagi ketegangan situasi ini .

Ellen sedar , bicara itu menghiris hati suaminya . Jelas berlaku perubahan diwajah sang suami . Topik itu sememangnya dielak sejak dulu lagi kerana dia tahu Lufasz begitu sedih dengan kematian anaknya . Meski, anak itu bukan anak mereka . ANak dari wanita lain dengan suaminya .

Sekali lagi Ellen mahu mencatas segalanya namun terhalang apabila lengan Lufasz yang tadi dipautnya dilonggarkan  .

Wajah Lufasz dicari dalam gesa namun tidak sempat apabila lelaki itu terus beredar pergi .


Hati memerit . Ngilu melihat kepergian sang suami . Birai matanya menghangat lantas dijeling pada setiap wajah di situ terutama bapanya .

" I hate all of you " selarnya tajam menikam satu jiwa . Langkah diusung pergi dari laman itu mengejar suaminya .

Kimberlin Hans hanya membisu , dengan poker face melirik anak sulungnya , Elise . Hanya satu jiwa yang merintih pedih .


Lucca menundukkan pandangan , entah mengapa jiwanya melolong sakit . Pedih yang memeritkan di dadanya tika itu . Anak mata mengekori bayang wanita itu hingga hilang dibalik pintu rumah  .





















Tbc
Vote comment

♥😣♥

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top